Ruh
itu berada di Alam yg tertinggi yaitu Alam Samawi (Alam Rasa), Alam itu
pada awalnya adalah menyatu dalam kesatuan, akan tetapi setelah Alam
itu jatuh ketanah, mengakibatkan terpecahnya Alam tersebut menjadi
beberapa bagian...
Ruh sejak itu telah memastikan untuk turun ke Alam rendah, yaitu Alam perasaan, dan di atas Alam yg rendah itu Ruh manusia selalu berusaha untuk menyucikan dirinya, sampai mampu kembali naik ke Alam Awalnya yaitu Alam Samawi
Cara yg harus ditempuh oleh seseorang dalam upaya naik kembali kepada Alam Awalnya adalah dengan Ma'rifat, hanya dengan itu Ruh manusia akan mampu untuk lepas dari ikatan-ikatan jasad dan akan naik kembali ke Alam yg mulia, dimana darinya ruh itu berasal
Ruh sejak itu telah memastikan untuk turun ke Alam rendah, yaitu Alam perasaan, dan di atas Alam yg rendah itu Ruh manusia selalu berusaha untuk menyucikan dirinya, sampai mampu kembali naik ke Alam Awalnya yaitu Alam Samawi
Cara yg harus ditempuh oleh seseorang dalam upaya naik kembali kepada Alam Awalnya adalah dengan Ma'rifat, hanya dengan itu Ruh manusia akan mampu untuk lepas dari ikatan-ikatan jasad dan akan naik kembali ke Alam yg mulia, dimana darinya ruh itu berasal
Diantara yg paling penting adalah " GERAK DAN DIAM" gerak dan diam
inilah yg menjadi dasar dari tabiat Ruh seseorang, gerak dan diam
merupakan ciri khas bagi Ruh, dan disaat gerak dan diam serta kehidupan
itu terdapat didalam jasad, maka bermakna "BAHWA JASAD ITU HIDUP" dan
pada saat itu Ruh merupakan sumber dari gerak jasad manusia
Sesungguhnya gerak dari jasad itu bukanlah gerak Asli, karna fungsi jasad hanya menerima signal dari gerakan Ruh, sementara gerak dari Ruh manusia bersifat Dzati, dengan demikian gerak Ruh itu bersifat Qadim, dalam makna "KEKAL ABADI"
Sebaliknya jika Ruh itu meninggalkan jasad, maka berarti kefanaan dari jasad akan terjadi, dan sekaligus merupakan perpisahan dengan jasad, dan Ruh kala itu kembali ke Alam Samawi
(Tuak ilahi)
Sesungguhnya gerak dari jasad itu bukanlah gerak Asli, karna fungsi jasad hanya menerima signal dari gerakan Ruh, sementara gerak dari Ruh manusia bersifat Dzati, dengan demikian gerak Ruh itu bersifat Qadim, dalam makna "KEKAL ABADI"
Sebaliknya jika Ruh itu meninggalkan jasad, maka berarti kefanaan dari jasad akan terjadi, dan sekaligus merupakan perpisahan dengan jasad, dan Ruh kala itu kembali ke Alam Samawi
(Tuak ilahi)