Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya agar
pertama sekali kita dalam beragama Islam adalah Mengenal Allah dengan
sebenar-benarnya, sehingga mempunyai iman yang teguh. Sebagaimana
Rasulullah SAW bersabda: Awwaluddin Makrifatullah, artinya; Mula-mula
beragama adalah Mengenal Allah.
Dalam hal Makrifatullah, Nabi
Muhammad SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat beliau; “Wahai
Rasulullah, apakah amalan yang paling utama? Rasulullah SAW menjawab;
Ilmu Mengetahui tentang Allah. Sahabat itu bertanya pula; Ilmu apa yang
Nabi maksudkan? jawab Nabi SAW; Ilmu Mengetahui Allah dengan
sebenar-benarnya. Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah SAW salah
Anggap, lalu sahabat itu menegaskan; Wahai Rasullah kami bertanya
tentang Amalan sedang anda menjawab tentang ilmu! jawab Nabi SAW pula;
Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan Ilmu
mengetahui Allah dan banyak amalan tidaklah bermanfaat bila disertai
dengan kejahilan tentang Allah SWT.
Dan di lain riwayat, ada
seorang Arab badui datang kepada Nabi SAW lalu berkata; Wahai
Rasulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang aneh? Rasulullah SAW pun balik
bertanya: apa yang kamu perbuat tentang induk ilmu sehingga kamu
bertanya tentang keanehan-keanehannya? orang itupun bertanya; apakah
induk ilmu itu, wahai Rasulullah? Nabi pun menjawab; Mengenal kepada
Allah dengan sebenar-benarnya.
Rasulullah Saw pernah ditanya;
Mengapa kami telah banyak berdoa, tetapi doa kami tidak dikabulkan?
Beliaupun menjawab; Kerana kamu berdoa kepada Allah yang tidak kamu
Kenal.
Makrifatullah adalah ilmu yang sampai ketingkat keyakinan
yang mutlak dalam mengenal ke-Esa-an Allah, baik itu Af’al, Asma, Sifat,
dan Dzat-Nya. Dan Arifbillah (orang yang mengenal Allah) itu selalu
merasa dan yakin bahwa dia bersama dengan Allah SWT dimana saja berada.
Hal seperti inilah semulia-mulianya iman, sebagaimana sabda Nabi
Muhammad SAW;
Dari Abadah bin Samat r.a, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;
Semulia-mulianya iman seseorang iaitu ia Mengetahui bahwa Allah bersama dia dimana saja berada......
Allah SWT menciptakan makhluk adalah dengan tujuan yang paling utama,
iaitu untuk Mengenal Allah. sebagaimana Firman Allah di dalam Hadits
Qudsi;
“Aku adalah Perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka kujadikan Makhluk supaya dengan Aku mereka kenal.
Setelah kita mengenal Allah SWT, maka kita diwajibkan untuk mengabdi kepada-Nya. seperti Firman Allah di dalam Alquran;
Dan Aku tidak menjadikan Jin dan Manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku. (Azzariyaat 51:56)
Manusia itu juga adalah Khalifah Allah yang diberi Amanah untuk Mengenal Allah. Hal ini di isyaratkan di dalam Alquran;
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan Amanah kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul Amanah itu dan mereka
khuwatir akan mengkhianatinya. dan dipikullah Amanah itu oleh manusia,
sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh..
Zalim dan bodoh
kerana lupa terhadap dirinya sendiri dan jatuh dari darjat yang tinggi,
tidak menyedari akan fitrahnya sendiri sebagai makhluk yang dinilai
mampu menyandang amanah Ilahi iaitu Mengenal Allah dan MengEsakan Allah.
Amanah terbesar adalah Mengenal Allah dan MengEsakan Allah Swt hal ini
kerana apabila MengEsakan Allah bukanlah Amanah yang tertinggi, maka
Mengapa Allah berfirman di Alquran; Bahwa kesalahan yang paling besar
adalah Syirik.
Jadi dari penjelasan ini marilah kita kembali kepada Fitrah iaitu Mengenal Allah Swt.
Jalan untuk Mengenal Allah Swt adalah melalui Kepunyaan Allah Swt,
iaitu Segala yang ada di langit dan di bumi, seperti yang difirmankan
Allah Swt;
Jalan Allah (Ma’rifatullah) iaitu kepunyaan Allah segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi.
Dari seluruh kepunyaan Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi,manusialah yang paling mulia dan paling sempurna.
Sesungguhnya telah Kami muliakan anak – anak Adam………(Al Isra 17 ; 70)
Aku ciptakan manusia dengan sempurna
Setelah sempurna kejadiannya Aku hembuskan Ruh-Ku ke dalamnya.
Maka dari itu,untuk mengenal Allah dengan sempurna haruslah melalui manusia itu sendiri.
Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat kami disegenap alam
dan pada diri mereka sendiri,sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Dia itu
Haq (benar adanya).
Dan sabda Nabi Muhammad saw; Orang yg benar-benar ma’rifat kepada Allah adalah yang lebih mengenal terhadap dirinya sendiri.
Dan di dalam dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak melihat?
Allah lebih dekat daripada urat lehermu.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka katakanlah bahwa Aku Dekat.
Nabi bersabda;Barangsiapa mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya.
Dari penjelasan-penjelasan ini sudah dapat memberi kita bahan untuk
ber-Tafakkur tentang diri kita sendiri, sebagaimana Perintah Allah: Dan
mengapa mereka tidak memikirkan tentang diri mereka sendiri?
Maka Marilah kita ber-Tafakkur, Masuk Ke Dalam diri kita masing-masing!
Untuk Mengenal diri, Apakah kita harus Masuk ke dalam diri?
Ia, kerana bila kita mahu Mengenal diri tapi kita tidak Masuk ke dalam
diri, maka Perkenalan terhadap diri kita hanya sebatas
Perasangka-Perasangka saja, hanya sebatas rasa-rasanya, atau
katanya-katanya. Maka untuk mengenal diri sebenar-benar diri kita harus
Masuk ke dalam diri dan Melihatnya sendiri.
seperti Firman Allah; Dan di dalam dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak melihat?
Lalu Bagaimana kita Masuk ke dalam diri kita?
Kita KELUAR dari Dalam diri kita Melalui indrawi-indrawi kita, dengan
cara Membuka. Maka begitulah Cara kita MASUK ke Dalam diri kita Melalui
indrawi-indrawi kita, dengan Cara Menutupnya!
Bagaimana Cara Menutupnya?
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan Guru Murshid jika kamu tidak mengetahuinya Amin..