--JANGANLAH KAMU SEKALIAN MEMPERBANYAK BICARA SELAIN BERZIKIR KEPADA ALLAH, , MEMPERBANYAK PERKATAAN TANPA ZIKIR KEPADA ALLAH AKAN MENGERASKAN HATI, DAN SEJAUH JAUH MANUSIA ADALAH YANG HATINYA KERAS." (HR. TIRMIDZI).
---ALLAH SWT BERFIRMAN:
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya,"
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 41)
---ALLAH SWT BERFIRMAN:
"dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 42)
---ALLAH SWT BERFIRMAN:
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram."
(QS. Ar-Ra'd 13: Ayat 28)
---ALLAH SWT BERFIRMAN:
"Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sungguh, Dia Maha Penyantun, Maha Pengampun."
(QS. Al-Isra' 17: Ayat 44)
-- Didalam dzikirmu engkau harus mengenal Allah, janganlah sebatas mengenal dari ilmu" kalam yg engkau pelajari, harus dgn Rahasia Qalbu mu yg terdalam.
-- Ibadah itu harus dibangun atas dasar tauhid dan takwa, tetapi harus berada dalam maqam ikhlas.
-- Jika engkau tidak mengenal Allah melalui Rahasia Qalbu mu, maka dzikirmu itu akan bertindak atas kemauan nafsumu.
-- Janganlah engkau beranggap dzikirmu itu engkau yg berdzikir, tetapi dzikirmu itulah yg mengingat Allah, serahkanlah dzikirmu itu pada-Nya, sebab engkau adalah fakir, membutuhkan sifat tawakkal dan keridhaan Allah SWT.
-- Sebenarnya dzikirmu itu adalah Allah yg berdzikir, bukan kemauanmu melainkan Allah yg berkehendak berdzikir dan memuji Diri-Nya.
-- Kita hanyalah alat penzahiran yg diadakan sifatnya semata".
Suaramu yg engkau lantunkan melalui lisanmu itu hanyalah alat, tetapi suaramu itu hakikatnya adalah suara Allah. Lisanmu hanya sekedar bergerak dalam berdzikir. Sedangkan Qalbumu itulah Berdzikir hakiki yg takluk kepada sifat kalamnya Allah.
-- Berdzikirlah yg sebenar dzikir yaitu karena Allah, bersama Allah dan untuk Allah.
-- Biarkan Allah saja yg tahu dzikir itu berada didalam " sirr mu " yakni di kamar yg Jibril sendiripun dilarang memasukinya
-- Dengan mendapatkan Nur Qalbu, maka manusia tersebut akan mendapatkan hidayah dari Allah SWT.
Seperti Sabda Rasulullah SAW :
KALBU MUKMININ BAITULLAH
"Sesungguhnya hati orang mukmin itu adalah istana Allah"
-- Hakekat dari pada DZIKIR pada pandangan Syareat adalah Mengingati Allah SWT. dengan melafazkan ASMA Allah SWT. yaitu apa yang ada dibibir sama dengan yang ada didalam hati.
-- Adapun penafsiran ZIKIR pada pandangan Tasawuf boleh ditafsirkan bahwa "Zikir adalah satu seruan kepada semua anggota Zahir dengan tujuan untuk membersihkan hati
1.NAFAS itu letaknya di mulut.
Nafas kita normal keluar masuk sehari semalam sebanyak 24.000x yaitu pada siang 12.000x dan pada malam 12.000x karena inilah jumlah jam sehari semalam 24 jam, pada siang 12 jam dan malam 12 jam.
---Astagfirullah hal azim 33× allaji laailahailla huwal hayyul kayyum wa'atubu ilaih
---ashadu an lailahaillallah wa ashadu ana muhamaddarasullullah
---lailahaillaillah muhamadur rasullullah
---allahuma shalli ala sayyidina muhamad wa ala ali sayyidina muhamad SLAWAT 33X
---SURAT FATIHAH
---SURAT AL-IKHLAS 3X
---SURAT AL-FALAQ
---SURAT AN-NAS
---ALLAH SWT BERFIRMAN:
"Sebenarnya, (Al-Qur'an) itu adalah ayat-ayat yang jelas di dalam dada orang-orang yang berilmu. Hanya orang-orang yang zalim yang mengingkari ayat-ayat Kami."
(QS. Al-'Ankabut 29: Ayat 49)
---ALLAH SWT BERFIRMAN :
"dan datanglah Tuhanmu; dan malaikat berbaris-baris,"
(QS. Al-Fajr 89: Ayat 22)
---LALU DZIKIR : (ALLAH,ALLAH,ALLAH)50 RIBU KALI
Dzikir sebanyak-banyaknya selenyap-lenyapnya sekaram-karamnya leburkan diri dlm dzikrullah
---NAFAS,AMPAS,TANAFAS,NUFUS
1.Nafas itu letak keluar masuknya di mulut
2.Ampas letak keluar masuknya di hidung
3.Tanafas letaknya di tengah-tengah di antara telinga kanan dan kiri
4.Nufus letaknya di jantung
---KEKOSONGAN DIRI
1.tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti.
2. tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah semata.
3. takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah.
4. tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya.
---Kenali dirimu dengan merenungkan kedalam dirimu niscaya engkau akan mengenali Tuhanmu tanpa huruf,suara,tanpa dalil dan perantaraan. Galilah rahasia alam dirimu sendiri sehingga berjumpa dengan air dari alam Malakut,alam Jabarut dan akhirnya Lahut, niscaya kamu akan dapat menyaksikan kembali bagaimana dirimu berhimpun dan bertasbih di alam Lahut serta menyaksikan bagaimana dirimu bersaksi akan diri KeTuhanan
---Sesiapa yang sampai memasuki dimensi atau kealam ruhani, ia mengambil ilmunya terus dari Allah tanpa perantaraan iaitu ilmu laduni.Di alam ini, ia beribadah dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah.Pandangannya senantiasa melihat pada dua alam, melihat diriNya di alam zahir iaitu Af’al,Sifat dan Asma, bermusyahadah dengan ZatNya di alam lahut.Adakala mereka itu fana (lebur) penglihatan di alam ini ketika mentajallikan rahasiaNya sehingga tiada yang dilihat melainkan Allah swt.