Laman

Kamis, 13 April 2023

šƒšˆšŒš€šš€ šƒš€šš€š“ šŠš”š‚š€š‘šˆ š€š‹š‹š€š‡ ???✿◉

šŠšžš­š¢š¤šš š†šžš¦šš Ł„ŲØŁŠŁƒ Ų§Ł„Ł„Ł‡Ł… Ł„Ł„ŁŠŁƒ ...
Maka kucari Dia pada KA'BAH dan di dalam KA'BAH...???
→ šŠšžš­š¢š¤šš š†šžš¦šš š€š³ššš§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ų§ŁƒŲØŲ± ... Ł„Ł„Ł„Ł‡ Ų§ŁƒŲØŲ±
Maka Dia pun kucari dimasjid...???
→ šŠšžš­š¢š¤šš šŠššš„š¢š¦ššš­ Ų§Ł†Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲ§Ł†Ų§Ų§Ł„ŁŠŁ‡ Ų±Ų¬Ų¹ŁˆŁ† orang ucapkan tatkala ada orang meninggal dunia, maka kucari Dia Allah pada kuburan dan pusara...???
→ šƒššš§ šŠšžš­š¢š¤šš š€ššš šƒš¢ššš§š­ššš«šš šŒšžš«šžš¤šš š˜ššš§š  šŒšžš§š ššš­ššš¤ššš§ Ų§Ł„Ł„Ł‡ Ł†ŁˆŲ±Ų§Ł„Ų³Ł…ŁˆŲŖ . Maka kuarahkan pula pandanganku kearah langit nan biru...???
šš€šŒš”š š‡š€š’šˆš‹šš˜š€ š’š€šŒš€...!!!???
š˜š€šˆš“š”, š€š‹š‹š€š‡ š˜š€šš† šš„š’š€š‘ šƒš€š šŒš€š‡š€ šš˜š€š“š€ š“š€šŠ šŠš” š‹šˆš‡š€š“, šƒš€š š“š€šŠ šŠš” š“š„šŒš”šŠš€š...???
š’š„šŠš€š‹šˆ š‹š€š†šˆ šŠš” š“š€šš˜š€,
šƒšˆšŒš€šš€ š„šš†šŠš€ š˜š€ š€š‹š‹š€š‡...???
Jutaan umat manusia telah pergi haji sedari dahulu hingga sekarang ini, tatkala kita tanya mereka apakah disana anda melihat dan menemukan Allah yang telah mengundangmu hingga anda pergi berhaji...??? namun sesampainya disana mereka pun tidak menemukan keberadaan Allah Tuhan seru sekalian Alam, karena kebanyakan dari mereka menjadi pelancong atau touris...
Mereka mengatakan panggilan Allah dengan bangga, dan mereka mengatakan bahwa mereka adalah tamunya Allah, tapi yang anehnya, Yang memanggil mereka kesana tidak mereka temukan, dan tamu tak bertemu dengan pemilik tempat...!!!
Sebagian orang mencari Allah di dalam masjid, tetapi mereka tidak ketemu Allah, karena mereka hanya sembahyang seperti Ayam mematok beras(bahasa Sambas), tak tau apa yang mereka sembah dan yang mereka fuji, yang penting kerjakan saja, soal hasil lillahi ta'ala katanya...
Ada juga yang mencari Allah di kuburan, keramat, tapi bukannya Allah yang ditemukan, melainkan mereka ketemu hantu dari wujudnya sendiri hingga ada diantara mereka yang gemetaran dan kesurupan setelah dzikir fidhiyah dan tawasulan dikarenakan saraf-saraf mereka tegang sebab diporsir dengan sugesti-sugesti yang negatif ..
Ada lagi pendapat yang aneh, mereka menyatakan bahwa Allah bersemayam di Arsy-Nya, yaitu di langit ketujuh sambil menunjuk keatas langit...!!!??? hingga begitu jauhnya jarak antara Allah dengan mereka...
š‹š€š‹š” šš„š‘š“š€šš˜š€š€š-šš˜š€ š‹š€š†šˆ,
šƒšˆšŒš€šš€šŠš€š‡ š€š‹š‹š€š‡ š‡š€š‘š”š’ šŠšˆš“š€ š‚š€š‘šˆ...???
Bukankan, Allah Sendiri sudah menjawabnya melalui Firman-Nya di dalam Al-Qur’an :
"Apabila hamba-hamba-KU bertanya kepadamu tentang AKU, maka (katakan), bahwasanya AKU adalah dekat.(Qs. Al-Baqarah)... dan lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya (Qs. Qoff )...
Rasulullah Nabi SAW. bersabda :
Ł…Ł† Ų¹Ų±Ł Ł†ŁŲ³Ł‡ ŁŁ‚ŲÆ Ų¹Ų±Ł Ų±ŲØŁ‡ Ł…Ł† Ų¹Ų±Ł Ų±ŲØŁ‡ ŁŁ‚ŲÆ ŁŁ†Ų§Ų”
“Barangsiapa yang mengenal diri-Nya, maka ia akan mengenal Tuhannya, dan barangsiapa yang mengenal TuhanNya maka binasalah (fana) diriNya...
Karena sedemikian pentingnya peran DIRI yang Bathin di dalam upaya untuk memperoleh pengenalan kepada Allah...
Itulah sebabnya kenapa kita disuruh melihat kepada DIRI (introspeksi diri) sebagimana firman Allah dalam surat Az-Zariat :
Allah SWT berfirman:
ŁˆَŁِŁŠْۤ Ų§َŁ†ْŁُŲ³ِŁƒُŁ…ْ ۗ Ų§َŁَŁ„َŲ§ ŲŖُŲØْŲµِŲ±ُŁˆْŁ†َ.
"Dan pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?"
(QS. Az-Zariyat 51: Ayat 21).
"Tidak dapat memuat "DZAT-KU" langit dan bumi, kecuali "QOLBU" hamba-KU yang MUKMIN"
(HR Abu Dawud )...
Allah memerintahkan kepada manusia untuk memperhatikan kepada dirinya, disebabkan karena pada diri manusia itulah, Allah telah menciptakan sebuah MAHLIGAI, yang mana di padanya Allah telah menanamkan segala RAHASIA-RAHASIA-NYA...
Sebagaimana Firman Allah di dalam Hadis Qudsyi :
"AKU jadikan pada anak adam (manusia) itu ada Istana, di situ ada dada, di dada itu ada Qalbu, di dalamnya lagi Fuadun, di dalamnya lagi ada Syaghafa, juga di dalamnya ada Lubbun, dan di dalamnya ada Sirrun, di dalamnya itulah ada AL-ANA"...
š’ š‡ šŽ šƒ š” š‘
1 - Dada (Shadur), merupakan Qolbu terluar atau perbatasan antara Qolbu dan dunia, tempat bertemunya Qolbu dan diri rendah (Hawa Nafsu), mengendalikan interaksi dengan dunia dan mencegah dorongan negatif dari diri rendah, mewadahi cahaya amaliah...
Dada sebagai wilayah pertempuran utama antara kekuatan negatif dan positif dalam diri, jika kekuatan positif lebih kuat maka dada dipenuhi Nur dan berada di bawah pengaruh jiwa ke-Tuhan-an yang terletak di lubuk Qolbu terdalam...
Jika kekuatan negatif yang menguasainya berlangsung dalam waktu lama, maka dada akan dilingkupi kegelapan, hati akan mengeras dan cahaya terminal Qolbu lainnya menjadi redup...
š šŽ š‹ š š”
2 - Qolbu (Hati) berada di lapisan ke-dua, tempat kreativitas positif sebagai pusat pengetahuan yang benar-benar berharga, memiliki kemampuan merasakan yang tersembunyi di dalam dan hati ini sebagai sumber cahaya Iman dan rumah Takwa, pengetahuan bathiniah tentang kebajikan-kebajikan spiritual dan kegigihan melawan kecenderungan negatif...
š… š”' š€ šƒ
3 - Fu'ad (Hati-Lebih-Dalam) terletak dilapisan ke-tiga, merupakan tempat penglihatan bathiniah dan inti cahaya ma'rifat - pengetahuan haqikat spiritual - kearifan bathiniah. Qalbu memiliki kemampuan mengetahui dan Fu’ad mampu melihat, maka keduanya saling melengkapi, jika pengetahuan dan penglihatan dipadukan maka yang gaib menjadi nyata...
š’ š˜ š€ š šŽ š… š€
4 - Syaqafa (Hati Penuh Cinta) Syaqafa dipenuhi kemurnian cinta yang sangat mendalam dan murni, inti cahaya cinta yang kemudian memancar luas ke semesta sebagai cahaya rahmatan lil’alamin...
Tuhan mengalirinya dengan Nur kemurnian kasih sayang yang tidak ada pembedaan, dualisme maupun lateralisasi...
Haqiki cinta hanyalah dapat difahami melalui Syaqafa, kecintaan Syaqafa adalah cinta yang sejati...
š‹ š” š š š” š
5 - Lubbun (Lubuk-Hati terdalam), bermakna inti dan pemahaman bathiniah, merupakan dasar haqiki agama, luas dan Nur Lubb tidak terperikan, seluruh cahaya hati lainnya didasari oleh Nur kesatuan dan keunikan dari Lubb. Ia bagaikan sumbu raksasa yang tak bergeming sementara segala sesuatu berputar mengelilinginya...
š’ šˆ š‘ š‘
6 - Sirr (Hati Rahasia), Ruch al-Quds diciptakan sebelum berwujud manusia jasad, diciptakan langsung oleh Tuhan dalam wujud Ruch (jiwa) yang sangat murni dan didalamnya terkandung disain dan program-program, taqdir, rencana juga Sifat-sifat Tuhan yang sangat misterius (Sirri). Ruch Al-Quds kemudian juga disebut Sirr bersumber Nur yang sangat murni dan memiliki tingkat radiasi sangat tinggi. Sirr berisi rahasia-rahasia Tuhan dan terhubung langsung dengan-Nya. Sirr adalah inti dari segala inti yang mengandung rahasia dari segala rahasia...
š€ šŠ š”
7 - "š€šŠš”", šˆš„ššš”š¢ šŒšžš§š ššš¤š® "š€šŠš”"(š€š‹-š€šš€) š©ššššš š¢š§š­š¢ šš¢š¦šžš§š¬š¢ ššŽš‹šš” šˆšš’š€ššˆ,... "š€šŠš” š¦šžš§š¢š®š©š¤ššš§ š¤šžš©šššššš§š²šš "š‘š”š‡-šŠš””,... “š€šŠš”" š˜ššš§š  š­ššš¤ šœš®š¤š®š© šš¢š­ššš¦š©š®š§š  šØš„šžš” š‹ššš§š š¢š­ šššš§ šš®š¦š¢, šŒšžš„ššš¢š§š¤ššš§ š­šžš«š­ššš¦š©š®š§š  šš¢šššš„ššš¦ ššŽš‹šš” š¬šžšØš«ššš§š  š›šžš«š¢š¦ššš§ š²ššš§š  š“š®š„š®š¬ šššš§ šˆšŠš‡š‹š€š’"...
Saya Yusa Wanasani Mohon maaf atas segala kekurangan, khilaf dan salah.
Dan postingan ini tidak ada niat untuk menyerang dan menyudutkan individu tertentu,
Bila ada peristiwa dan kejadian yang bersamaan, anggap saja itu hanya kebetulan, dan sekali lagi saya minta maaf... 
Tiada niat untuk menghujah dan menyudutkan.
ŁˆŲØŲ§Ł„Ł„Ł‡ ŲŖŁˆŁŁ‚ ŁˆŲ§Ł„Ų­ŲÆŲ§ŁŠŁ‡
ŁˆŲ§Ł„Ų³Ł„Ų§ Ł… Ų¹Ł„ŁŠŁƒŁ… ŁˆŲ±Ų­Ł…Ų©Ų§Ł„Ł„Ł‡ ŁˆŲØŲ±ŁƒŲ§ŲŖŁ‡
 
 

KHAYALAN PENDOSA.

ASSALAMMUALAIKUM..
BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM..
KHAYALAN PENDOSA.
Pada akhir zaman ini terdapat penindasan berlaku di mana mana sahaja termasuklah sesama umat islam sendiri kerana sifat tamak dalam diri manusia.
Nabi MUHAMMAD SAW sudah menceritakan keadaan yang berlaku sekarang ini dan kenapa ia berlaku kepada umat islam atau apa salah dan dosa umat islam diperlakukan dan dihina sehina hinanya.
Daripada Tsauban r.a, beliau berkata:
"HAMPIR TIBA SATU WAKTU DIMANA BANGSA BANGSA DARI SELURUH DUNIA AKAN DATANG MENGURUMUNI KAMU BAGAIKAN ORANG YANG HENDAK MAKAN MENGURUMUNI HIDANGAN MEREKA.."
Maka salah seorang sahabat bertanya:
"ADAKAH HAL ITU KERANA BILANGAN KAMU SEDIKIT PADA HARI ITU? NABI SAW MENJAWAB.." BAHKAN KAMU PADA HARI ITU RAMAI SEKALI, TETAPI KAMU UMPAMA BUIH PADA WAKTU BANJIR DAN ALLAH SWT AKAN MENCABUT RASA GENTAR TERHADAP KAMU DARI HATI MUSUH MUSUH KAMU DAN ALLAH AKAN MELEMPARKAN KE DALAM HATI KAMU PENYAKIT WAHAN.."
Seorang sahabat bertanya:
"APAKAH PENYAKIT WAHAN ITU WAHAI RASULULLAH? NABI SAW MENJAWAB. "CINTA DUNIA DAN TAKUT MATI.."
(HR ABU DAWUD).
Ternyata pada hadis diatas RASULULLAH SAW pernah menyatakan berlakunya keadaan ini kerana kesalahan umat akhir zaman yang mempunyai antaranya dua penyakit yang amat kronik, walaupun jumlah umat islam dalam dunia sekarang terlalu banyak..
1. Cintakan dunia sehingga memperhambarkan diri dan seluruh kehidupan kepada dunia. Apa apa sahaja yang ditawarkan dunia akan disentap dengan rakusnya sehinggakan mereka lupa halal haram dan dosa pahala, lupa kita akan mati dan akan dipertanggungjawabkan atas setiap apa yang kita lakukan di dunia ini.
2. Takutkan mati akhirnya terlampau cintakan dunia dengan segala kemewahan dan kenikmatannya menyebabkan mereka takutkan kematian, nak buat kerja agama takut diancam dan dibunuh sedangkan umat terdahulu sangup bergolok gadai hingga terbunuh di medan peperangan demi mewariskan islam kepada kita hari ini.
Ramai anak muda kini lebih mementingkan keseronokkan tanpa mengetahui halal dan haram.
Malangnya umat akhir zaman takutkan kematian sebab itulah kata NABI SAW kita dikerumuni seperti makanan dikerumuni. Ada penyakit lain lagi tak disebut oleh NABI SAW yang menjadi sebab keadaan ini berlaku.
Daripada ABU HURAIRAH r.a beliau berkata aku mendengar RASULULLAH SAW bersabda:
"UMATKU AKAN DITIMPA PENYAKIT YANG PERNAH MENIMPA UMAT TERDAHULU.."SAHABAT BERTANYA: "APAKAH PENYAKIT PENYAKIT YANG PERNAH UMAT TERDAHULU ITU?"
NABI SAW menjawab:
1. Terlalu banyak bersuka ria.
2. Terlalu mewah.
3. Mengumpulkan harta sebanyak mungkin.
4. Penipuan dalam merebut harta benda dunia.
5. Saling memarahi.
6. Dengki mendengki, sehinga menzalimi antara satu sama lain.
Dunia islam telah dilanda krisis rohani yang sangat serius dan meruncing. Dengan kekosongan rohani itulah mereka terjebak menghambakan diri kepada dunia dan memuaskan hawa nafsu serakah.
Akibat turutkan hawa nafsu, tentunya segala cara akan digunakan termasuk segala tipu muslihat tidak mengira halal haram dan dosa pahala.
Ketika itu lenyaplah nilai nilai akhlak yang murni dan dan tinggallah kecurangan, khianat mengkhianati, dengki mendengki dab zalim menzalimi.
Firman ALLAH SWT:
" DAN BERPEGANG TEGUHLAH KAMU SEKALIAN DENGAN TALI ALLAH (AGAMA ISLAM)."
(ALI IMRAN:103)
RASULULLAH berpesan kepada kita:
"AKU TINGGALAKAN KEPADA KAMU DUA PERKARA YANG MANA KALAU KAMU BERPEGANG DENGANNYA NESCAYA KAMU TIDAK AKAN SESAT SELAMANYA YAITU: AL QURAN DAN SUNNAHKU.."
Dari ABU HURAIRAH bersabda: NABI SAW bersabda:
"SEMUA UMATKU AKAN MASUK KEDALAM SYURGA MELAINKAN YANG ENGGAN.."
Sahabat berasa kehairanan lalu bertanya:
"YA RASULULLAH SIAPA YANG TIDAK MAHU MASUK SYURGA? RASULULLAH MENJAWAB: "SIAPA YANG TAAT KEPADAKU BERERTI DIA MASUK SYURGA DAN SIAPA YANG MENYALAHI AJARANKU MAKA ITULAH YANG TIDAK MAHU MASUK SYURGA.."
(RIWAYAT BUKHARI DAN MUSLIM).
Maka marilah kita kembali kepangkal agama islam kita dan berpegang kuat kepada ajaran ajarannya, semoga kita di selamatkan oleh ALLAH SWT dunia dan di akhirat.
"DAN DIANTARA MEREKA ADA YANG MENDENGARKAN BACAANMU (MUHAMMAD), DAN KAMI TELAH MENJADIKAN HATI MEREKA TERTUTUP (SEHINGGA MEREKA TIDAK) MEMAHAMINYA, DAN TELINGANYA TERSUMBAT.. DAN KALAUPUN MEREKA MELIHAT SEGALA TANDA (KEBENARAN), MEREKA TETAP TIDAK MAHU BERIMAN KEPADANYA..SEHINGGA APABILA MEREKA DATANG KEPADAMU UNTUK MEMBANTAHMU, ORANG ORANG KAFIR ITU BERKATA: "INI (AL QURAN) TIDAK LAIN HANYALAH DONGENGAN ORANG ORANG TERDAHULU.."
"MEREKA ITULAH ORANG YANG HATI, PENDENGANRAN DAN PENGLIHATANNYA TELAH DIKUNCI OLEH ALLAH..MEREKA ITULAH ORANG YANG LALAI.."
(QS. AL AN AM: 25 & QS. AN NAHL: 108)
Semoga bermanfaat..
AAMIIN YA ROBBALALAMIIN.

 

šŒš„šš„šŒšš€š“šŠš€š šŠš„š’š€šƒš€š‘š€š š‡š€ššˆšŠšˆ šƒšˆš‘šˆ šš€šƒš€ š„šš€šŒ šƒš€š’š€š‘ š‘š€š’š€ šˆšŒš€š

š“œš“Ŗ'š“»š“®š“Æš“Ŗš“½ š“šš“Ŗš“³š“² š““š“¾š“­š“¾š““
šŒš„šš„šŒšš€š“šŠš€š šŠš„š’š€šƒš€š‘š€š š‡š€ššˆšŠšˆ šƒšˆš‘šˆ
šš€šƒš€ š„šš€šŒ šƒš€š’š€š‘ š‘š€š’š€ šˆšŒš€š
š——š—²š—»š—“š—®š—» š—•š—¶š˜€š—ŗš—¶š—¹š—¹š—®š—µ š˜€š—®š˜†š—® š—ŗš˜‚š—¹š—®š—øš—®š—»,
š— š—²š—ŗš—Æš˜‚š—øš—® š˜š—®š—Æš—¶š—æ š—暝—®š—µš—®š˜€š—¶š—® š—øš—²š—“š—²š—¹š—®š—½š—®š—»,
š—”š—“š—®š—æ š˜€š—²š˜š—¶š—®š—½ š—±š—¶š—暝—¶ š—±š—®š—½š—®š˜ š˜š—²š—暝—½š—®š—±š˜‚š—øš—®š—»
š—žš—²š—ŗš—Æš—®š—¹š—¶ š—øš—²š—½š—®š—±š—® š—œš—¹š—®š—µš—¶ š—±š—²š—»š—“š—®š—» š˜š—²š—暝˜€š—²š—ŗš—½š˜‚š—暝—»š—®š—øš—®š—».
š—”š—ŗš—ŗš—® š—Æš—®'š—±š˜‚ š˜š—®š—»š—±š—® š—øš—®š˜š—® š—Æš—²š—暝—¹š—®š—»š—·š˜‚š˜
š—§š—²š—暝—Æš˜‚š—øš—® š—暝—®š—µš—®š˜€š—¶š—® š—·š—®š—»š—“š—®š—»š—¹š—®š—µ š˜š—²š—暝—øš—²š—·š˜‚š˜
š—¦š—¶š—®š—½š—øš—®š—» š—·š—¶š˜„š—® š—½š—暝—¶š—Æš—®š—±š—¶ š—±š—®š—» š—·š—®š—»š—“š—®š—» š˜š—®š—øš˜‚š˜
š—œš—»š—¶ š—Æš—®š—暝˜‚ š˜€š—²š˜š—²š˜š—²š˜€ š—暝—®š—µš—®š˜€š—¶š—® š—®š—¹š—®š—ŗ š—Ÿš—®š—µš˜‚š˜.
š——š—¶š—®š—»š˜š—®š—暝—®š—»š˜†š—® š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ :
šŸ­ - š——š—œš—„š—œ š—¦š—¬š—”š—„š—˜š—”š—§ : š—£š—®š—±š—® š—±š—®š˜€š—®š—暝—»š˜†š—® š—š—®š˜€š—®š—±
š—µš—®š—暝˜‚š˜€ š—±š—¶ š—®š—øš˜‚š—¶ š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š—µš—®š—¾š—²š—øš—®š˜š—»š˜†š—® š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—”š—¹š—¶š—³.
- š—¬š—®š—¶š˜š˜‚ š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—±š—®š—¹š—®š—ŗ š˜„š˜‚š—·š˜‚š—± š˜‚š—»š˜€š˜‚š—æ : š—”š—½š—¶.
- š—”š—½š—¶ š˜†š—®š—»š—“ š—±š—¶š—ŗš—®š—øš˜€š˜‚š—± š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—¦š—¶š—³š—®š˜ š—š—®š—¹š—®š—¹š˜‚š—¹š—¹š—®š—µ.
- š—§š—²š—暝—Æš—®š˜„š—® š˜š—®š˜š—øš—®š—¹š—® : š—•š—²š—暝—±š—¶š—暝—¶
- š——š—®š—» š˜†š—®š—»š—“ š—Æš—²š—暝—±š—¶š—暝—¶ š˜†š—®š—»š—“ š˜€š—²š—Æš—²š—»š—®š—æ-š—Æš—²š—»š—®š—暝—»š˜†š—®
š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š—”š—¹š—¶š—³š˜‚š—¹š—¹š—®š—µ.
šŸ® - š——š—œš—„š—œ š—§š—›š—¢š—„š—˜š—¤š—”š—§ : š—£š—®š—±š—® š—±š—®š˜€š—®š—暝—»š˜†š—® š—øš—²š—»š˜†š—®š˜š—®š—®š—»
š—Ÿš—®š—ŗ š—”š˜„š—®š—¹, š˜†š—®š—»š—“ š—µš—®š—暝˜‚š˜€ š—øš—¶š˜š—® š—®š—øš˜‚š—¶ š—Æš—®š—µš˜„š—® š—±š—¶š—暝—¶
š—øš—¶š˜š—® š—¶š˜š˜‚ š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ
š—µš—®š—¾š—²š—øš—®š˜š—»š˜†š—® š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—Ÿš—®š—ŗ š—”š˜„š—®š—¹.
- š—¬š—®š—¶š˜š˜‚ š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—±š—®š—¹š—®š—ŗ š˜„š˜‚š—·š˜‚š—± š˜‚š—»š˜€š˜‚š—æ š—”š—¶š—æ.
- š—”š—¶š—æ š˜†š—®š—»š—“ š—±š—¶š—ŗš—®š—øš˜€š˜‚š—± š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—¦š—¶š—³š—®š˜ š—¤š—¼š—µš—®š—暝˜‚š—¹š—¹š—®š—µ
- š—§š—²š—暝—Æš—®š˜„š—® š˜š—®š˜š—øš—®š—¹š—® : š—„š˜‚š—øš˜‚š—ø
- š——š—®š—» š˜†š—®š—»š—“ š—„š˜‚š—øš˜‚š—ø š—¶š˜š˜‚ š˜€š—²š—Æš—²š—»š—®š—æ-š—Æš—²š—»š—®š—暝—»š˜†š—®
š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—Ÿš—®š—ŗš˜‚š—¹š—¹š—®š—µ š—”š˜„š—®š—¹
šŸÆ - š——š—œš—„š—œ š—›š—”š—¤š—˜š—žš—”š—§ : š—£š—®š—±š—® š—±š—®š˜€š—®š—暝—»š˜†š—® š—øš—²š—»š˜†š—®š˜š—®š—®š—»
š—±š—®š—暝—¶š—½š—®š—±š—® š—Ÿš—®š—ŗ š—”š—øš—µš—¶š—æ, š˜†š—®š—»š—“ š—µš—®š—暝˜‚š˜€ š—Æš—®š—µš˜„š—® š—±š—¶š—暝—¶
š—øš—¶š˜š—® š—¶š˜š˜‚ š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š—”š˜‚š—æ š— š˜‚š—µš—®š—ŗš—ŗš—®š—±
- š—¬š—®š—¶š˜š˜‚ š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—±š—®š—¹š—®š—ŗ š˜„š˜‚š—·š˜‚š—± š˜‚š—»š˜€š˜‚š—æ : š—”š—»š—“š—¶š—».
- š—”š—»š—“š—¶š—» š—±š—¶š—ŗš—®š—øš˜€š˜‚š—± š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—¦š—¶š—³š—®š˜ š—š—®š—ŗš—®š—¹š˜‚š—¹š—¹š—®š—µ
- š—§š—²š—暝—Æš—®š˜„š—® š˜š—®š˜š—øš—®š—¹š—® : š—¦š˜‚š—·š˜‚š—±.
- š——š—®š—» š˜†š—®š—»š—“ š—¦š˜‚š—·š˜‚š—± š—¶š˜š˜‚ š˜€š—²š—Æš—²š—»š—®š—æ-š—Æš—²š—»š—®š—暝—»š˜†š—®
š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—Ÿš—®š—ŗš˜‚š—¹š—¹š—®š—µ š—”š—øš—µš—¶š—æ
šŸ° - š——š—œš—„š—œ š— š—”'š—„š—˜š—™š—”š—§ : š—£š—®š—±š—® š—±š—®š˜€š—®š—暝—»š˜†š—® š—øš—²š—»š˜†š—®š˜š—®š—®š—»
š—±š—®š—暝—¶š—½š—®š—±š—® š—›š—®, š˜†š—®š—»š—“ š—µš—®š—暝˜‚š˜€ š—±š—¶ š—®š—øš˜‚š—¶ š—±š—¶š—暝—¶ š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ :
- š——š˜‡š—®š˜š˜‚š—¹ š——š˜‡š˜‚š˜ š—±š—®š—¹š—®š—ŗ š—¶š˜€š˜†š—®š—暝—®š˜ š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—›š—®.
- š—¬š—®š—¶š˜š˜‚ š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—±š—®š—¹š—®š—ŗ š˜„š˜‚š—·š˜‚š—± š˜‚š—»š˜€š˜‚š—æ : š—§š—®š—»š—®š—µ.
- š—§š—®š—»š—®š—µ š—±š—¶š—ŗš—®š—øš˜€š˜‚š—± š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—¦š—¶š—³š—®š˜ š—žš—®š—ŗš—®š—¹š˜‚š—¹š—¹š—®š—µ.
- š—§š—²š—暝—Æš—®š˜„š—® š˜š—®š˜š—øš—®š—¹š—® : š——š˜‚š—±š˜‚š—ø.
- š——š—®š—» š˜†š—®š—»š—“ š—±š˜‚š—±š˜‚š—ø š—¶š˜š˜‚ š˜€š—²š—Æš—²š—»š—®š—æ-š—Æš—²š—»š—®š—暝—»š˜†š—®
š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—›š—®š˜‚š—¹š—¹š—®š—µ
šŸ± - š——š—œš—„š—œ š—§š—”š—Øš—›š—œš—— : š—£š—®š—±š—® š—±š—®š˜€š—®š—暝—»š˜†š—® š—øš—²š—»š˜†š—®š˜š—®š—®š—»
š—±š—®š—暝—¶š—½š—®š—±š—® š—¦š—²š—¹š˜‚š—暝˜‚š—µ š—¦š—¶š—³š—®š˜ š˜†š—®š—»š—“ š˜š—²š—暝—µš—¶š—ŗš—½š˜‚š—» š—·š—®š—±š—¶
š—˜š˜€š—®, š˜†š—®š—»š—“ š—µš—®š—暝˜‚š˜€ š—±š—¶ š—®š—øš˜‚š—¶ š˜€š—²š—¹š˜‚š—暝˜‚š—µ š—¦š—¶š—³š—®š˜ š——š—¶š—暝—¶
š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ :
- š—™š—¶ š—›š—®š—¾š—²š—øš—®š˜š˜‚š—¹š—¹š—®š—µ(š—µš—®š—¾š—²š—øš—®š˜š—»š˜†š—® š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š—”š—¹š—¹š—®š—µ)
- š—¬š—®š—¶š˜š˜‚ š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š˜†š—®š—»š—“ š—Æš—²š—暝˜€š—¶š—³š—®š˜ š—Ÿš—®š—¶š˜€š—®.
- š—¬š—®š—»š—“ š—±š—¶š—ŗš—®š—øš˜€š˜‚š—± š—Ÿš—®š—¶š˜€š—® š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ : š—¦š—¶š—³š—®š˜ š—§š—®š˜‚š—µš—¶š—±.
- š—§š—²š—暝—Æš—®š˜„š—® š—½š—®š—±š—® š˜€š—²š˜š—¶š—®š—½ š—øš—²š—®š—±š—®š—®š—».
- š——š—®š—» š—øš—²š—®š—±š—®š—®š—» š—¶š˜š˜‚ š˜€š—²š—Æš—²š—»š—®š—æ-š—Æš—²š—»š—®š—暝—»š˜†š—® š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ :
š—žš—暝—²š—®š˜€š—¶ š—±š—®š—暝—¶ š—Øš—·š˜‚š—± š—”š—¹š—¹š—®š—µ.
šŸ² - š——š—œš—„š—œ š—¦š—œš—„š—„ : š—›š—®š—¾š—²š—øš—®š˜š—»š˜†š—® š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š—øš—²š—»š˜†š—®š˜š—®š—®š—»
š—±š—®š—暝—¶š—½š—®š—±š—® š˜€š—²š—¹š˜‚š—暝˜‚š—µ š—暝—®š—µš—®š˜€š—¶š—®-š—暝—®š—µš—®š˜€š—¶š—® š—µš˜‚š—暝˜‚š—½ š˜†š—®š—»š—“
š—Æš—²š—暝˜€š—¶š—³š—®š˜ š—Ÿš—®š—¶š˜€š—® š—±š—¶š—Æš—®š—¹š—¶š—ø š˜†š—®š—»š—“ š˜š—²š—暝˜€š˜‚š—暝—®š˜ š—®š˜š—®š˜‚ š˜‡š—®š—µš—¶š—æ.
š— š—®š—øš—® š˜€š—²š—ŗš˜‚š—® š—®š—øš˜‚š—¶ š—¹š—®š—µ š—¦š—¶š—暝—æ š——š—¶š—暝—¶ š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š—¦š—¶š—暝—æ š——š˜‡š—®š˜
š—”š—¹š—¹š—®š—µš˜‚... š—¬š—®š—»š—“ š˜š—¶š—®š—±š—® š—Æš—²š—暝—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š—±š—®š—» š˜š—¶š—®š—±š—®
š—Æš—²š—暝˜€š˜‚š—®š—暝—®. š—¬š—®š—¶š˜š˜‚ : ( ).
š—žš—²š˜€š—¶š—ŗš—½š˜‚š—¹š—®š—» š˜€š—²š—°š—®š—暝—® š—øš—²š˜š—®š˜‚š—µš—¶š—±š—®š—» š—±š—®š—暝—¶ š˜†š—®š—»š—“ š—¦š—¬š—”š—„š—˜š—”š—§ š˜€š—²š—Æš—®š—“š—®š—¶ š—š—®š˜€š—®š—± š—½š—®š—±š—® š—½š—¼š—¶š—»š˜ šŸ­ š˜€š—®š—ŗš—½š—®š—¶ š—±š—²š—»š—“š—®š—» š˜†š—®š—»š—“ š—¦š—¶š—暝—æ š—®š˜š—®š˜‚ š—„š—®š—µš—®š˜€š—¶š—® š˜€š—²š—Æš—®š—“š—®š—¶ š——š˜‡š—®š˜ š—¬š—®š—»š—“ š— š—®š—µš—® š—¦š˜‚š—°š—¶ š—½š—®š—±š—® š—½š—¼š—¶š—»š˜ šŸ². š— š—®š—øš—® š—”š—øš˜‚š—¶-š—¹š—®š—µ š—žš—²š˜š—®š˜‚š—µš—¶š—±š—®š—» š——š—¶š—暝—¶ š˜†š—®š—»š—“ š—Æš—²š—暝—»š—®š—ŗš—® *....Ų§Ł„Ł„Ł€Ł€Ł€Ł‡ *
š—žš—®š—暝—»š—® * ....Ų§Ł„Ł„Ł€Ł€Ł€Ł‡ * š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š—”š—®š—ŗš—® š—øš—²š˜š—®š˜‚š—µš—¶š—±š—®š—» š—øš—²š—·š—®š—±š—¶š—®š—» š——š—¶š—暝—¶, š˜†š—®š—¶š˜š˜‚ š—±š—®š—暝—¶ š˜†š—®š—»š—“ š——š˜‡š—®š—µš—¶š—æ š˜€š—²š—Æš—®š—“š—®š—¶ š—š—®š˜€š—®š—± š—®š˜š—®š˜‚ š—µš—®š—ŗš—Æš—®, š—µš—¶š—»š—“š—“š—® š˜€š—®š—ŗš—½š—®š—¶ š—øš—²š—½š—®š—±š—® š—¬š—®š—»š—“ š—•š—®š˜š—µš—¶š—» š˜€š—²š—Æš—®š—“š—®š—¶ š——š˜‡š—®š˜ š—¬š—®š—»š—“ š— š—®š—µš—® š—¦š˜‚š—°š—¶ š˜†š—®š—¶š˜š˜‚ : * ....Ų§Ł„Ł„Ł€Ł€Ł€Ł‡ *. š—¦š—²š—Æš—®š—“š—®š—¶ š˜†š—®š—»š—“ š—±š—¶š˜š—²š—暝—®š—»š—“š—øš—®š—» š—±š—¶š—±š—®š—¹š—®š—ŗ š—”š—¹-š—¤š˜‚š—æ'š—®š—» :
Ł‡Łˆ Ų§Ł„Ų§ŁˆŁ„ ŁˆŲ§Ł„Ų§Ų®Ų± ŁˆŲ§Ł„ŲøŲ­ŁŠŲ± ŁˆŲ§Ł„ŲØŲ·ŁŠŁ†
"š——š—¶š—®-š—¹š—®š—µ š—¬š—®š—»š—“ š—”š˜„š˜„š—®š—¹ š—±š—®š—» š—¬š—®š—»š—“ š—”š—øš—µš—¶š—æ, š—±š—®š—» š—¬š—®š—»š—“ š——š˜‡š—¼š—µš—¶š—æ š—±š—®š—» š—¬š—®š—»š—“ š—•š—®š˜š—µš—¶š—»(š—„š—®š—µš—®š˜€š—¶š—®)".
š——š—²š—ŗš—¶š—øš—¶š—®š—»š—¹š—®š—µ šŸ² š— š—®š—¾š—¼š—ŗ š—øš—²š˜€š—²š—ŗš—½š˜‚š—暝—»š—®š—®š—» š——š—¶š—暝—¶ š˜†š—®š—»š—“ š—µš—®š—暝˜‚š˜€ š—±š—¶ š—”š—øš˜‚-š—¶, š—±š—®š—» šŸ² š—½š—²š—暝—»š˜†š—®š˜š—®š—®š—» š—œš—ŗš—®š—» š—¶š—»š—¶š—¹š—®š—µ š—暝—®š—µš—®š˜€š—¶š—® š˜†š—®š—»š—“ š—¶š˜€š˜†š—®š—暝—®š˜ š—µš˜‚š—暝˜‚š—³ š— š˜‚š˜€š—µš—¼š—¹š—¹š—¶ š—±š—®š—¹š—®š—ŗ š—Æš—²š—»š˜š˜‚š—ø "š—•š˜‚š—»š—“š—® š— š—®š˜„š—®š—æ š—Æš—²š—暝—øš—²š—¹š—¼š—½š—®š—ø š—²š—»š—®š—ŗ"š—ŗš—®š—øš—® š—³š—®š—µš—®š—ŗš—»š˜†š—® š—暝—¶š˜€š—®š—¹š—®š—µ š—¶š—»š—¶ š˜š—¶š—±š—®š—øš—¹š—®š—µ š˜š—²š—暝˜‡š—¼š—¹š—¶š—ŗš—¶ š—±š—¶š—暝—¶ š—±š˜‚š—»š—¶š—® š˜„š—®š—¹ š—®š—øš—µš—¶š—暝—¼š—µ, š˜‚š—»š˜š˜‚š—ø š—¹š—²š—Æš—¶š—µ š—·š—²š—¹š—®š˜€š—»š˜†š—® š˜€š—²š—Æš—®š—¶š—ø š—±š—¶š—øš—µš˜‚š˜€š˜‚š˜€š—øš—®š—» š—±š—®š—» š—±š—®š˜š—®š—»š—“š—¶ š—®š—µš—¹š—¶š—»š˜†š—®, š—®š—±š—®š—½š˜‚š—» š—½š—¼š˜€š˜š—¶š—»š—“š—®š—» š—¶š—»š—¶ š˜€š—®š˜†š—® š—¬š˜‚š˜€š—® š—Ŗš—®š—»š—®š˜€š—®š—»š—¶ š˜€š—®š—ŗš—½š—®š—¶š—øš—®š—» š—®š—±š—®š—¹š—®š—µ š˜€š—²š—Æš—®š—“š—®š—¶ š—ŗš—¼š˜š—¶š˜ƒš—®š˜€š—¶ š—øš—²š—½š—®š—±š—® š˜€š—²š˜š—¶š—®š—½ š—±š—¶š—暝—¶ š˜†š—®š—»š—“ š—ŗš˜‚š—±š—®š—µ-š—ŗš˜‚š—±š—®š—µš—®š—» š˜š—²š—暝—“š—²š—暝—®š—ø š—µš—®š˜š—¶š—»š˜†š—® š˜‚š—»š˜š˜‚š—ø š—ŗš—²š—¹š—®š—»š—“š—øš—®š—µ š—øš—²š—®š—暝—®š—µ š˜€š—®š—»š—®.
š—¦š—²š—ŗš—¼š—“š—® š—Æš—²š—暝—ŗš—®š—»š—³š—®š—®š˜,
š—”š—øš—µš—¶š—暝˜‚ š—žš—®š—¹š—®š—ŗ
š—Ŗš—®š—Æš—¶š—¹š—¹š—®š—µš—¶ š—§š—®š˜‚š—³š—¶š—¾ š—Ŗš—®š—¹ š—›š—¶š—±š—®š˜†š—®š—µ.
ŁˆŲ§Ł„Ų³Ł€Ł€Ł€Ł€Ł€Ł„Ų§Ł… Ų¹Ł„ŁŠŁ€Ł€Ł€Ł€Ł€ŁƒŁ… ŁˆŲ±Ų­Ł…Ł€Ł€Ł€Ł€Ł€Ų© Ų§Ł„Ł„Ł€Ł€Ł€Ł€Ł€Ł‡ ŁˆŲØŲ±ŁƒŁ€Ų§ŲŖŁ€Ł€Ł€Ł€Ł€Ł‡

 

Makna Rahasia Alif

Bismillahirrahmanirrahim
Makna Rahasia Alif
- Alif mutakalimun ARIF
berupa sinar atau nur terang tidak berwarna
- Alif mutakalimun HAQIQI
Berupa nur berwarna merah bernama NARUN
- Alif mutakalimun WAHID
berupa nur berwarna putih bernama TUROBUN
- Alif mutakalimun WAHDAD
Berupa nur berwarna hijau kebiruan-biruan bernama MA'UN
- Alif mutakalimun KHAIRI berupa nur berwarna kuning yang bernama HAWA'UN
- Alif mutakalimun ARIF merupakan Alif yang berkedudukan sebagai imam dari empat Alif
- Alif mutakalimun HAQIQI membawa kelompok sifat Allah yaitu NAFSI'AH
- Alif mutakalimun WAHID
Membawa kelompok sifat Allah yaitu SALMIYAH
- Alif mutakalimun WAHDAD
Membawa kelompok sifat Allah yaitu MA'ANI
- Alif mutakalimun KHAIRI membawa kelompok sifat Allah yaitu MA'NAWIYAH
Lafaz Allah mempunyai tajwid yang terdiri dari lima Alif yaitu
1 ALIF awal di sebut Alif mutakalimun ARIF
3 ALIF tengah disebut Alif mutakalimun WAHID
4 ALIF keempat disebut Alif mutakalimun WAHDAD
2 ALIF kedua disebut Alif mutakalimun HAQIQI
5 ALIF akhir disebut Alif KHAIRI
Tanda harakat pada tulisan MUHAMMAD dhammah terletak dimulut Fathah terletak di bahu tajwid terletak diperut dhammah terletak di antara dua kaki
Khusus mengenai tajwid sebenarnya terdiri dari lima Alif
Yang merupakan simbolis dari hawa nafsu manusia
- Alif pertama nafsu amarah
- Alif kedua nafsu Sawiyah atau Supiah
- Alif tengah yang memimpin nur Muhammad
- Alif keempat nafsu Muthmainnah
- Alif kelima nafsu luamah atau aluamah
Menurut ilmu nahwu
Kalimat MUHAMMAD itu jika di terjemahkan dalam bahasa Melayu
Adalah MANUSIA
Huruf MIM awal yaitu kepala
Huruf HA yaitu bahu
Huruf MIM tengah yaitu perut
Huruf DAL yaitu dua kaki
Jadi lafadz MUHAMMAD
Yaitu gambar raga jasmani
Wadah atau jasad manusia yang sedang terlentang
Sedangkan tanda harakatnya adalah batin manusia
Dan inilah cara menyelaraskan ilmu Alif
Karena Alif sejati adalah Alif tanpa baris
Alif sejati mengandungi rahasia seluas alam ini
Dari Alif semua huruf terbentuk
Tentang Alif falsafahnya sangat luas
Insyaalah mudah mudahan dengan mengamalkan nya engkau akan di bimbing untuk memahami rahasia di sebaliknya 
Caranya ialah
1- posisi boleh duduk bersila atau duduk di kursi depan tegak tapi rileks
Tangan letakkan di atas paha dengan tapak tangan menghadap ke atas
2- baca (a'uzubillah...) Basmalah, syahadat dan sholawat masing masing 3x
3- berdoa. Ya Allah ya Tuhanku yang agung
Bukakan-lah hamba-mu yang kerdil ini akan Rahasia ilmu Alif
Ijinkan hamba mu mendapat dan memanfaatkan energi Alif secara sempurna
Untuk kebaikan diriku dan seisi alam ini
Dan juga sepanjang pengamalan ilmu ini Aamiin Alhamdulillah 3x
4- afirmasi penyalarasan
- aku sedang menerima penyelarasan energi alif secara sempurna
Terjadilah dengan ijin Rahmat dan kuasa Allah
5- meditasi 20-30 menit
Dengan senyum rileks dan pasrah
6- sudahi dengan bersyukur kepada Allah
Catatan
Tidak kira apapun yang engkau lihat atau sensasi yang engkau rasakan
Tetap senyum, rileks dan pasrah kepada Allah
Lalu bayangkan huruf Alif tegak bersinar putih terang menjulang dari Cakra dasar atau atau hujung tulang ekor ke Cakra mahkota atau ubun ubun
Sepanjang proses meditasi
Pastikan tubuh engkau benar benar rileks tanpa ada otot yang tegang
Agar energi Alif dapat mengalir dengan harmoni keseluruh energi mu
Senyum dengan manis agar Cakra jantung mu terbuka lebar memancarkan cinta dan kasih yang tulus yang akan semakin memurnikan dan meningkatkan getaran energi di tubuh mu
Pasrah kepada Allah agar engkau kekal dalam Rahmat nya terbimbing dengan ilmu nya
Selamat mencoba lakukan dengan tanpa bertanya
Dan Hanya engkau yang akan merasakan nya
DI DALAM DADA ADA QALBU
DI DALAM QALBU ADA RASA
DI DALAM RASA ADA RAHASIA
DI DALAM RAHASIA TERSIRAT AKU
Salam hormat untuk semua tuan guru 
Semoga Allah memberikan kita semua kebaikan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat Aamiin
Teruntukmu saudaraku
Semoga bermanfaat 
Assalamualaikum