السَّلاَم علیکم ْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكـَـاتُهْ
بِسْــــــــــــــــــــــم اللّهِ
🍂" 13 DOSA SUAMI TERHADAP ISTRI BESERTA DALILNYA
Perlu sekali para suami mengetahui perbuatan-perbuatan yang oleh islam dikategorikan sebagai tindakan dosa suami terhadap istri sebagaimana dosa yang tak terampuni adapun 13 Dosa Suami Terhadap Istri beserta dalilnya.
1. TIDAK MENGAJARKAN ILMU AGAMA
Perbuatan pertama yang dapat masuk sebagai kategori perbuatan dosa suami terhadap istri adalah tidak mengajarkan ilmu agama kepada istri.
Padahal sudah menjadi kewajiban suami untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari perihnya azab kubur dan siksa neraka sebagaimana dalam Firman Allah ﷻ berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras dan tidak mendurhakai Allah ﷻ terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” (QS. At-Tahrim:6).
2. TIDAK MERASA CEMBURU
Dosa yang kedua adalah tidak merasa cemburu terhadap istri.
Dalam rumah tangga sendiri sifat cemburu sangat diperlukan sebagai bumbu-bumbu dalam cinta, namun tentu saja hal ini tidak diperbolehkan dilakukan dengan berlebihan. Berikut hadist yang menjelaskan mengenai hal ini :
“Tiga golongan yang Allah ﷻ tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).
Ad-Dayyuts(dayus) adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga/istrinya.
3. TIDAK MEMBERI NAFKAH
Sudah banyak contoh para suami yang tak malu menelantarkan istrinya tanpa uang nafkah atau uang belanja sama sekali, ini merupakan dosa yang luar biasa.
Bayangkan seorang wanita yang telah rela meninggalkan kedua orangtuanya untuk hidup mengabdi pada suami,
bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk sang suami, namun diperlakukan seperti binatang peliharaan yang terabaikan dengan tidak diberi nafkah lahir sebagaimana hukum suami pelit menfkahi istri.
Sungguh suami telah berbuat dosa besar jika melakukan hal ini.
”Rasulullah ﷺ bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR.Abu Dawud no.1442 CD, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).
4. MEMBIARKAN ISTRI BEKERJA UNTUK MENAFKAHI SUAMI
Saat ini banyak istri yang memilih untuk bekerja demi membantu perekonomian keluarga.
Namun hal ini tentu tidak bisa menjadi alasan bagi suami untuk menyerahkan tampuk kepemimpinan rumah tangga dalam hal mencari nafkah.
Terlebih lagi jika suami malah memilih bersantai leyeh-leyeh dan membiarkan istri yang bekerja.
”Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita,“(HR.Ahmad n0.19612 CD, Bukhari,Tirmidzi,dan Nasa’i).
5. MEMILIKI PERASAAN BENCI KEPADA ISTRI
Tentunya memiliki sifat benci terhadap istri merupakan salah satu bentuk dosa suami terhadap istri.
Rasulullah ﷺ telah mengingatkan akan hal ini melalui hadist berikut :
“Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” (H.R. Muslim).
6. ENGGAN MEMBANTU ISTRI DALAM PEKERJAAN RUMAH
Tidak sedikit suami yang ogah membantu pekerjaan domestik rumah tangga, padahal Rasulullah ﷺ sendiri telah mencontohkan untuk membantu istri dalam persoalan rumahan sekalipun.
“Beliau (Rasulullah ﷺ) membantu pekerjaan isterinya dan jika datang waktu sholat, maka beliau pun keluar untuk sholat,” (H.R. Bukhari).
7. MENYEBAR LUASKAN AIB ISTRI
Aib istri tentu juga merupakan aib suami yang harus ditutupi, bukan yang harus disebarluaskan, sebab jika demikian maka suami telah melakukan dosa terhadap istri.
“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah ﷻ pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya dan isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahasia isterinya,” (H.R. Muslim).
8. POLIGAMI TANPA MENGINDAHKAN SYARIAT
Islam tidak melarang poligami, namun hal ini harus mengikuti syariat islam.
Sebab jika dilakukan diluar syariat islam, maka hal ini merupakan dosa suami kepada istri.
“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinlah) seorang saja,” (Q.S An-Nisa: 3).
9. MENYAKITI ISTRI SECARA FISIK
Mumukul, atau juga menyakiti istri secara fisik merupakan bentuk perbuatan dosa suami. Sebab wanita tentu merupakan kaum yang harus dilindungi.
Selain merupakan perbuatan dosa, memukul dan menyiksa istri secara fisik juga merupakan perbuatan yang melanggar hukum dan dapat dikenakan hukuman.
“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” (H.R. Ibnu Majah disahihkan oleh Syeikh Albani).
10. BERSIKAP BURUK KEPADA ISTRI SEBALIKNYA BAIK TERHADAP ORANG LAIN
Padahal yang paling berhak menilai seseorang itu baik atau buruk bukanlah orang lain, melainkan pasangan kita sendiri.
“Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya,” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani).
11. MEREMEHKAN KEDUDUKAN ISTRI
Suami dan istri memang memiliki kedudukan yang berbeda, namun tentunya hal ini tidak lantas membuat suami meremehkan kedudukan istri.
Bahkan istri memiliki posisi yang istimewa, penghargaan Islam terhadap kaum wanita sebagaimana tersebut dalam hadits nabi:
اَلْمَرْأَةُ عِمَادُ الْبِلَادِ اِذَاصَلُحَتْ صَلُحَ الْبِلَادُ وَاِذَافَسَدَتْ فَسَدَ الْبِلَادُ (حديث)
“ Wanita adalah tiang negara jika wanitanya baik maka baiklah negara, dan bila wanita buruk maka negara juga ikut buruk”.
12. TERBURU-BURU MENTALAK
Rasulullah ﷺ bersabda :
ثَلاَثٌ جِدُّهُنَّ جِدٌّ، وَهَزْلُهُنَّ جِدٌّ: النِّكَاحُ وَالطَّلاَقُ، وَالرَّجْعَةُ.
“Tiga hal yang bila dikatakan dengan sungguh-sungguh akan jadi dan bila dikatakan dengan main-main akan jadi pula, yaitu nikah, talak dan rujuk.
13. TIDAK SETIA TERHADAP ISTRI
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat”. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya”. [an-Nur/24: 30-31].
Semoga menjadi renungan bagi Para Suami