Menangis adalah cara bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungan sekitarnya. Karena bayi belum mampu berkata-kata, maka tangisan adalah cara yang bisa mereka gunakan untuk menyampaikan apa yang diinginkan dan dirasakannya. Menangis biasanya paling sering dilakukan bayi di bulan-bulan pertama kehidupannya setelah lahir ke dunia. Seiring bertambahnya usia, bayi akan menemukan cara lain untuk berkomunikasi dengan lingkungannya dan mengurangi kebiasaan menangisnya itu.
Meskipun hampir semua bayi menangis, namun cara mereka berkomunikasi lewat tangisan tidaklah sama antara bayi satu dengan bayi lainnya, bahkan pada bayi kembar sekalipun. Beberapa bayi menangis dengan sangat keras, ada yang menangis dengan suara yang agak pelan. Ada bayi yang menangis seperti merengek-rengek sepanjang hari, dan ada pula bayi yang menangis lebih sedikit dari pada bayi-bayi lainnya.
Karena tangisan merupakan cara yang digunakan bayi untuk berkomunikasi dengan lingkungannya, maka setiap tangisan yang keluar dari mulut bayi tentunya memiliki arti yang berbeda-beda. Ada tangisan tanda lapar, tangisan karena sakit, kepanasan, lelah, dan lain-lain. Lingkungan, dalam hal ini orang tua dan orang yang mengasuh bayi haruslah peka dan tahu apa arti dari tangisan bayi tersebut. Hal ini penting untuk membantu orang tua dan pengasuh dalam merespon apa yang diungkapkan oleh bayi. Merespon tangisan bayi berarti juga mengajarkan pada bayi agar percaya pada lingkungannya.
Orang tua atau pengasuh biasanya akan gelisah dan stres saat bayi mulai menangis. Selain karena masih belum mampu memahaminya, tangisan juga merupakan rangsangan dari luar yang dapat melepaskan hormon stres ke aliran darah. Akibatnya, akan timbul peningkatan tekanan darah, ketegangan, dan juga timbul rasa tidak nyaman. Hal yang perlu dilakukan saat bayi mulai dan terus menangis adalah tetap tenang menghadapi tangisannya, dan cobalah untuk belajar memahami arti tangisan itu. Awalnya memang tidak mudah. Namun, setelah beberapa lama mengurus dan merawat bayi, biasanya orang tua atau pengasuh sudah bisa memahaminya dan memberikan respon yang tepat sesuai dengan yang dibutuhkan bayi.
Sebagai panduan, berikut kami sajikan beberapa alasan mengapa bayi menangis:
1. Lapar
Alasan utama mengapa bayi menangis biasanya adalah karena lapar. Hidup bayi di tahun-tahun pertamanya sebagian besar digunakan untuk tumbuh dan berkembang. Nah, untuk tumbuh dan berkembang itulah, bayi membutuhkan makanan. Terlebih pada bayi-bayi yang baru lahir, biasanya mereka akan lebih sering merasa lapar. Dan karena hal itu pula, bayi-bayi baru lahir biasanya juga akan lebih sering menangis.
Umumnya, tangisan karena lapar diawali dengan tangisan perlahan, lalu semakin keras. Sering kali juga terdapat jeda selama beberapa detik karena bayi menelan udara saat mengangis. Tetapi, tangisannya akan tetap terus berlangsung sampai ia mendapatkan makanannya. Tanda-tanda lainnya bila bayi menangis karena lapar adalah bayi akan menangis dengan gelisah sambil membuka mulut dan menghisap jarinya.
2. Popok basah atau kotor
Ada sebagian bayi yang akan menangis saat popoknya basah atau kotor, dan ada pula bayi yang tidak terlalu merasa terganggu dengan popoknya yang basah dan kotor. Bagi bayi yang cukup sensitif, ia akan merasa tidak nyaman menggunakan popok yang basah dan kotor. Makanya ia akan menangis karena meminta untuk diganti popoknya. Selain menangis, biasanya ia juga akan menggerak-gerakkan tubuh untuk memberi tahu bahwa ada sesuatu yang tidak nyaman di tubuhnya.
Ciri tangisannya, biasanya tidak terlalu keras, karena ketidaknyamanan yang dirasakan bayi saat popoknya basah atau kotor tidaklah terlalu besar. Beberapa waktu, bayi mungkin akan menghentikan tangisannya, namun bayi akan tetap menangis sampai Anda mengganti popoknya.
Jika bayi menangis, dan Anda yakin bahwa bayi Anda menangis bukan karena lapar, coba periksa popoknya. Segera ganti bila popoknya kotor dan basah agar tidak timbul ruam dan masalah kulit lainnya.
(Jika bayi Anda mengalami ruam popok, bagaimana cara mengatasinya? Silahkan baca artikel
3. Bosan dan Kesepian
Bayi juga bisa mengalami rasa bosan dan kesepian. Bayi memerlukan rangsangan dalam bentuk aktivitas yang menyenangkan, yaitu saat bermain bersama Anda. Memang benar, bayi bisa menghibur dirinya sendiri, namun ia tetap membutuhkan interaksi yang menyenangkan dengan lingkungannya.
Saat bosan dan kesepian, bayi akan menangis. Tangisannya akan terdengar seperti teriakan. Tangisan ini bukalah merupakan tangisan tidak nyaman, namun bayi merasa perlu mengeluarkan suara tangisan untuk menarik perhatian.
Dalam kasus lainnya, bayi juga akan menangis karena tidak mau sendirian. Ia membutuhkan kehangatan dari orang tuanya. Biasanya hal ini terjadi saat bayi ditidurkan, namun tak lama kemudian ia akan menangis begitu ia menyadari bahwa Anda tidak ada didekatnya saat ia tidur. Ini bukan berarti bayi Anda manja, tapi ia ingin menunjukkan bahwa ia membutuhkan kehangatan Anda di dekatnya dan tidak ingin sendirian.
4. Kedinginan atau Kepanasan
Bayi menyukai dan membutuhkan lingkungan yang hangat. Oleh karenanya, lingkungan yang dingin atau panas bisa menjadi penyebab mengapa bayi menangis. Bayi merasa tidak nyaman saat tubuhnya kedinginan atau kepanasan. Saat bayi menangis, coba periksa apakah tangan, kaki, atau bagian tubuhnya terasa dingin. Saat kedinginan, coba pakaikan pakaian yang hangat agar ia merasa lebih nyaman.
Jika bayi menangis dan tubuhnya banyak berkeringat, terutama di daerah kepala, tangan, kaki, dan punggung, itu berarti ia menangis karena kepanasan. Cobalah untuk mengipas-ngipas bayi dan jangan memakaikan pakaian yang terlalu tebal padanya.
5. Mengantuk
Penyebab lainnya mengapa bayi menangis adalah karena mengantuk. Bayi kecil Anda membutuhkan banyak istirahat untuk tumbuh kembang tubuhnya. Saat sudah mengantuk, namun lingkungannya masih belum cukup nyaman baginya untuk tidur, maka ia akan menangis. Tangisannya terdengar seperti tangisan kesal dan itu menandakan bahwa ia butuh istirahat. Ciptakan suasana yang nyaman baginya dan cobalah untuk menidurkannya.
6. Kelelahan
Penyebab utama mengapa bayi kelelahan adalah karena terlalu banyak mendapatkan stimulasi. Stimulasi ke bayi bisa melalui kegiatan bermain, diajak berbicara, dipeluk, atau diayun-ayun. Bayi memang memerlukan stimulasi, tapi jika berlebihan bayi juga akan merasa lelah dan akibatnya akan menjadi gelisah terutama di waktu menjelang tidur. Ia akan mendorong tangan dan kakinya dan semakin menangis saat Anda menggendong atau mengayun-ayun tubuhnya. Ini pertanda ia kelelahan dan ia menangis untuk mengungkapkan bahwa semuanya sudah berlebihan.
Jika segala hal yang Anda lakukan untuk meredakan tangisannya tampak seperti tak ada hasilnya, coba hentikan segala stimulasi dan biarkan ia sendiri dalam suasana yang tenang dan nyaman.
7. Sakit
Saat sakit, bayi tentu akan menangis. Karena kondisi itu merupakan kondisi yang sangat tidak nyaman bagi bayi.Tangisan karena sakit biasanya terdengar begitu memilukan dan seperti tak bisa berhenti. Jika bayi baru saja diberi makan, dan Anda yakin bahwa tidak ada hal yang mengganggu kenyamanannya namun ia tetap terus menangis, coba periksa suhu tubuhnya untuk mengetahui apakah ia sakit atau tidak. Suhu normal tubuh bayi adalah berkisar antara 36 sampai 38 derajat celcius. Jika suhunya melebihi 38 derajat celcius berarti bayi demam. Jika memang demam, coba kompres dengan air hangat, bukan dengan air dingin. Pakaikan baju yang tipis ke bayi dan tetap berikan minum. Jika memang butuh untuk dibawa ke dokter, jangan tunda, agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat.
8. Kolik
Beberapa bayi mengalami kolik. Bayi yang sedang kolik biasanya akan menangis dengan sangat kencang selama kurang lebih 3 jam sehari sambil menarik-narik tangan dan kakinya ke arah perut, serta tampak kesakitan. Terkadang bayi juga akan membentangkan tangan dan kakinya, kemudian menariknya kembali.
Penyebab pasti dari kolik memang belum diketahui. Namun, diperkirakan kolik disebabkan oleh sakit perut atau temperamen bayi. Bayi yang lebih sensitif terhadap hal-hal di sekitarnya biasanya akan lebih mudah mengalami kolik.
Biasanya kolik terjadi di bulan pertama sampai kedua setelah lahir dan perlahan-lahan akan hilang setelah bayi berumur 3 sampai 6 bulan.
Untuk menangani bayi yang kolik, coba letakkan bayi di atas bahu, lalu perlahan-lahan usap dan tepuk pungggungnya. Selain itu, Anda juga bisa berusaha menenangkan bayi yang kolik dengan cara mengusap-usap perut bayi.
9. Ingin digendong
Bayi juga bisa menangis karena menginginkan sesuatu yang bisa membuatnya merasa lebih nyaman, misalnya diayun-ayun dalam gendongan. Bayi butuh digendong dan ditimang-timang. Saat digendong ibunya, bayi dapat melihat dengan jelas wajah ibunya, mendengar suara ibunya, mendengar degup jantung ibunya, dan mencium aroma tubuh ibunya. Itu semua merupakan hal-hal yang bisa menenangkan bagi bayi. Jika bayi Anda cenderung termasuk bayi yang
lebih banyak membutuhkan perhatian, coba angkat bayi, gendong dan timang-timanglah bayi Anda.
Hal-hal yang sudah disebutkan di atas hanyalah beberapa penyebab umum yang biasanya menjadi alasan mengapa bayi menangis. Tidak tertutup kemungkinan, bayi akan menangis karena sebab-sebab lainnya yang tidak umum, bergantung pada kondisi dan karakter masing-masing bayi. Untuk itulah, orang tua perlu memahami arti dari tangisan bayinya. Karena bagi orang tua, memahami arti tangisan bayi juga berarti belajar membaca dan mempelajari seperti apa karakter bayinya.
Semoga bermanfaat.