Hidup pastikan aman tenteram dunia wal akhirat kalau saja kita selalu bertafakur untuk mengingat Allah dan mengingat kehidupat akhirat, minimal 5 menit dalam sehari semalam
Sabtu, 12 Agustus 2017
KEKUATAN HATI (QOLBU)
Kalau fikiran manusia ada di otak yang terletak di kepala, dimanakah letak hati manusia?
Allah Swt berfirman dalam, Al Qur’an Surat Al-Hajj 46 dengan jelas dinyatakan bahwa qalbu itu berada dirongga dada.
“Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karna sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada”. ( QS :Al Hajj 46)
Rasulullah Saw bersabda “ Bahwa di dada manusia ada segumpal darah, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu, jika dia buruk maka manusia itupun menjadi buruk pula. didalam hati (qolbu) manusia terdapat empat ruangan iaitu :
Yang diinginkan.
Ingin senang, kaya, bahagia, sukses, aman , nyaman, nikmat, serba cukup, sehat, kuat.
Yang di takuti.
Takut mati, miskin, susah, sengsara, melarat, hina, sakit, lemah.
Penyakit hati.
Musyrik, kafir, dengki, hasud, dendam, ria, sombong, takabur, malas, khianat.
Kekuatan hati.
Iman, Taqwa, Ikhlas, sabar, jujur, amanah, santun, syukur, ridha, pemaaf, pemurah, penyayang.
Empat ruang dalam hati yang mempengaruhi jalan hidup manusia dan tujuh tingkatan nafsu manusia menurut ajaran tasawuf.
Manusia ingin bahagia, kaya, senang, sejahtera dan takut mati, miskin, sengsara ataupun melarat. Untuk mencapai yang diinginkan dan menjauh dari yang ditakuti manusia didorong oleh penyakit hati yang berupa kemusyrikan, kafir, sombong, dengki, ujub, takabur, riak sifat ini ditiupkan oleh syaitan kedalam hati manusia. Jika sifat buruk yang ditiupkan syaitan itu maharajalela dalam hati dan hati mejadi busuk penuh penyakit maka manusia akan gagal mencapai yang diinginkan, bahkan sebaliknya akan terjerumus ke lembah yang ditakuti tersebut. Sebaliknya jika hati dipenuhi kekuatan Iman, taqwa, tawakkal sabar, ikhlas, jujur, amanah dan sifat lainnya yang mendapat redha Allah niscaya ia akan menemui apa yang diinginkan iaitu bahagia, kaya, senang, aman sejahtera.
Hati atau Qolbu adalah bahagian penting dari manusia yang tetap berfungsi sejak hidup didunia sampai terus di akhirat kelak. Fungsi hati atau Qalbu tidak berhenti atau putus akibat datangnya kematian. Bahagian tubuh lain seperti mata, telinga, otak dan seluruh tubuh tidak berfungsi lagi setelah datangnya kematian. Namun hati akan tetap berperanan di alam barzakh, di hari berbangkit sampai di hari berhisab kelak. Hati yang jernih dan bersih akan membawa kita pada kehidupan yang sejahtera dan kekal selamanya di sisi Allah, baik di dunia mahupun diakhirat. Hati yang kotor, busuk dan penuh penyakit akan membawa kita kepada kesulitan dan kesengsaraan abadi selama hidup didunia dan di akhirat kelak.
Perhatikan do’a Nabi Ibrahim, di dalam Firman Allah Swt, dalam QS. As Syu ‘ara ayat 87-89 :
“Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan”
“(iaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna”
“kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih”
Nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar jangan dihinakan pada hari berbangkit, dihari yang tiada bermanfaat harta dan anak anak, pangkat dan jabatan, karib dan sanak famili, kecuali orang yang datang menghadapNya dengan hati yang bersih. Disini tergambar bahwa hati tetap memegang peranan penting sampai dihari berbangkit kelak, dikala bumi telah lenyap dan diganti dengan kehidupan lain diakhirat kelak.
Orang yang hatinya busuk, kotor penuh penyakit juga akan merasakan akibat kekotoran hatinya itu kelak di akhirat, seperti digambarkan Allah dalam QS. Al Baqarah ayat 10 dan An- Naazi’aat 6-9 :
“Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. ( QS:Al -Baqarah 10)
“(Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan) pada hari ketika tiupan pertama mengguncangkan alam”,
“tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua”,
“hati manusia pada waktu itu sangat takut”,
“pandangan tunduk”. ( QS:An Naazi’aat 6-9 )
Dari beberapa keterangan diatas jelas bahwa hati tetap memegang peranan sampai dihari berbangkit kelak. Fungsi hati tidak berhenti dengan datangnya kematian. Ia tetap memegang peranan selama hidup di dunia, setelah datang kematian, di alam barzakh, di hari berbangkit bahkan sampai hari berhisab kelak. Karna itu jagalah hati jangan sampai dipenuhi penyakit dan kebusukan yang akan mencelakakan kita di dunia dan akhirat kelak. Bersihkan hati dari kotoran dan penyakit, tanamkan Iman, Taqwa, Tawakkal dan berbagai sifat baik lainnya didalam hati, hingga dapat dicapai berbagai kebaikan selama hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Langganan:
Postingan (Atom)