MENGENAL ALLAH SWT
AWALUDIN MA’RIFATULLAH
Artinya : Awal agama mengenal Allah.
LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFAT
Artinya: Tidak sah shalat tanpa mengenal Allah.
MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU
Artinya: Barang siapa mengenal dirinya dia mengenal Tuhannya.'
ALASTU BIRAB BIKUM QOLU BALA SYAHIDNA Artinya: Bukankah aku ini Tuhanmu ? Betul engkau Tuhan kami,kami menjadi saksi.
(QS.AL-ARAF 7:172)'
AL INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU
Artinya: Manusia itu RahasiaKu dan akulah Rahasianya.'
WAFI AMFUSIKUM AFALA TUBSIRUUN
Artinya: Di dalam dirimu mengapa kamu tidak melihat.
ANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya: Aku lebih dekat dari urat nadi lehermu.
LAA TAK BUDU RABBANA LAM YARAH
Artinya: Aku tidak akan menyembah Allah apabila aku tidak melihatnya terlebih dahulu.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN ALLAH
Pada malam Ghaibul Ghaib iaitu dalam keadaan antah-berantah hanya Dzat
semata. Belum ada awal dan belum ada akhir, belum ada bulan dan belum
ada matahari, belum ada bintang belum ada sesuatupun. Malahan belum ada
Tuhan yang bernama Allah, maka dalam keadaan ini, Diri yang punya Dzat
tersebut telah mentajalikan diri-Nya untuk memuji diri-Nya.
Lantas tajalilah Nur Allah dan kemudian tajali pula Nur Muhammad (Insan
Kamil), yang pada peringkat ini dinamakan Anta Ana, (Kamu, Aku) ,
(Aku,Kamu),Ana Anta. Maka yang punya Dzat bertanya kepada Nur Muhammad
dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan dan taraf hamba. Lantas
ditanyakan kepada Nur Muhammad, Aku ini Tuhanmu? Maka dijawablah Nur
Muhammad yang mewakili seluruh Roh, Ya…Engkau Tuhanku. Persaksian ini
dengan jelas diterangkan dalam Al-Qur’an Surah Al-'Araf 7:172:
ALASTU BIRAB BIKUM, QOOLU BALA SYAHIDNA.
Artinya : Bukan aku ini Tuhanmu? Betul engkau Tuhan kami, Kami menjadi Saksi.
Selepas pengakuan atau persumpahan Roh itu dilaksankan, maka bermulalah era baru di dalam perwujudan Allah SWT.
Seperti firman Allah dalam Hadits Qudsi yang artinya: “Aku suka
mengenal diriku, lalu aku jadikan mahkluk ini dan aku perkenalkan
diriku.
Apa yang dimaksud dengan mahkluk ini ialah : Nur
Muhammad sebab seluruh kejadian alam maya ini dijadikan daripada Nur
Muhammad tujuan yang punya Dzat mentajalikan Nur Muhammad adalah untuk
memperkenalkan diri-nya sendiri dengan diri Rahasianya sendiri. Maka
diri Rahasianya itu adalah ditanggung dan diakui amanahnya oleh suatu
kejadian yang bernama : Insan yang bertubuh diri bathin (Roh) dan diri
bathin itulah diri manusia, atau Rohani.
Firman Allah dalam hadis Qudsi:
AL-INSAANU SIRRI WA-ANA SIRRUHU
Artinya : Manusia itu RahasiaKu dan Akulah yang menjadi Rahasianya.
Jadi yang dinamakan manusia itu ialah karena ia mengenal Rahsia. Dengan
perkataan lain manusia itu mengandung Rahasia Allah. Karena manusia
menanggung Rahasia Allah maka manusia harus berusaha mengenal dirinya,
dan dengan mengenal dirinya manusia akan dapat mengenal Tuhannya,
sehingga lebih mudah kembali menyerahkan dirinya kepada Yang Punya Diri
pada waktu dipanggil oleh Allah SWT. Iaitu tatkala berpisah Roh dengan
jasad. (Tambahan: kembali kepada Allah harus selalu dilakukan semasa
hidup, masih berjasad, contohnya dengan solat, kerana solat adalah
mikraj orang mukmin atau dengan ‘mati sebelum mati’).
Firman Allah An-Nisa 4:58:'
INNALLAHA YAK MARUKUM ANTU ABDUL AMANATI ILAAHLIHA.
Artinya: Sesunggunya Allah memerintahkan kamu supaya memulangkan amanah kepada yang berhak menerimanya (Allah).
Hal tersebut di atas dipertegas lagi oleh Allah dalam Hadits Qudsi :'MAN ARAFA NAFSAHU,FAQAT ARAFA RABAHU.
Artinya : Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya.
Dalam menawarkan tugas yang sangat berat ini, pernah ditawarkan
Rahasia-nya itu kepada Langit, Bumi dan Gunung-gunung tetapi semuanya
tidak sanggup menerimanya.
Seperti firman Allah SWT Al Ahzab 33:72.
INNA ‘ARAT NAL AMATA, ALAS SAMAWATI WAL ARDI WAL JIBAL FA ABAINA ANYAH MILNAHA WA AS FAKNA MINHA,WAHAMA LAHAL INSANNU.
Artinya : Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung tetapi mereka enggan memikulnya dan
merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup
menerimanya.
Oleh karena amanat (Rahasia Allah) telah diterima,
maka adalah menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan janjinya.
Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga hubungannya dengan yang
punya Rahasia. Setelah amanat (Rahasia Allah) diterima oleh manusia
(diri Batin/Roh) untuk tujuan inilah maka Adam dilahirkan untuk bagi
memperbanyak diri, diri penanggung Rahasia dan berkembang dari satu abad
ke satu abad, dari satu generasi ke satu generasi yang lain sampai
alam ini mengalami KIAMAT DAN RAHASIA ITU KEMBALI KEPADA ALLAH.
INNA LILLAHI WA INNA ILAIHI RAAJIUN. Artinya : Kita berasal dari Allah, dan kembali kepada Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar