Dipagi hari nan sejuk
Bahtera Dhuha mengembang layar.
Disamudera akbar, damai AlFatihah.
Angin semilir mendorong bahtera ketenggah.
Tiada badai , gelombang dan karang.
Hening dalam khusu'
Dimigrabnya.
Dengan nama pengasih diatas para pengasih.
Penyayang diatas para penyanyang.
Bahtera Dhuha disamudera AlFatihah.
Setiap kata dalam hening dimigrabnya.
Segala puja pembina alam.
Pengasih diatas para pengasih.
Penyayang diatas para penyayang.
Penguasa diatas para penguasa.
Hari pembalasan.
Bahtera Dhuha disamudera AlFatihah.
Berulang dan teruskan berulang.
Tujuh ayat yang diulang dari subuh, zhohor , Ashar, Magrib, Isya dan kembali ke Dhuha.
Dalam hening khusu' dimigrabnya.
Diatas Shirat lurus , shirat kenikmatan bukan menyesatkan.
Bahtera Dhuha disamudera AlFatihah.
Ditunjuki bahtera ketenggah Samudera.
Metetes air mata menyesak dada.
Hening khusu" dalam migrabnya.
Tampa hijab tercurah nikmat.
disadur dari
naskah sahabatku; Padanglua Manyusun Kaba
Tidak ada komentar:
Posting Komentar