1. Permulaan azan
· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Dahulu,
orang-orang Islam ketika tiba di Madinah, mereka berkumpul lalu
memperkirakan waktu salat. Tidak ada seorang pun yang menyeru untuk
salat. Pada suatu hari mereka membicarakan hal itu. Sebagian mereka
berkata: Gunakanlah lonceng seperti lonceng orang Kristen. Sebagian yang
lain berkata: Gunakanlah terompet seperti terompet orang Yahudi.
Kemudian Umar berkata: Mengapa kalian tidak menyuruh seseorang agar
berseru untuk salat? Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda:
Hai Bilal, bangunlah dan serulah untuk salat. (Shahih Muslim No.568)
2. Perintah menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Bilal diperintahkan agar menggenapkan azan dan mengganjilkan iqamat. (Shahih Muslim No.569)
3. Sunat menunjuk dua orang muazin untuk satu mesjid
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mempunyai dua muazin, Bilal dan Ibnu Ummu Maktum yang buta. (Shahih Muslim No.573)
4.
Sunat membaca seperti yang dikumandangkan muazin bagi yang mendengar
azan kemudian membaca selawat untuk Nabi Shallallahu alaihi wassalam.
dan memohon wasilah untuknya
· Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila engkau
mendengar azan, maka bacalah seperti yang dikumandangkan muazin. (Shahih
Muslim No.576)
5. Keutamaan azan dan larinya setan ketika mendengar azan
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari
Nabi Shallallahu alaihi wassalam., Beliau bersabda: Sesungguhnya setan,
apabila mendengar azan untuk salat, ia berlari sambil terkentut-kentut
sampai tidak mendengarnya lagi. Ketika azan telah berhenti, ia kembali
menghasut. Apabila mendengar iqamat, ia pergi sampai tidak mendengarnya.
Ketika iqamat telah berhenti, ia kembali menghasut lagi. (Shahih Muslim
No.582)
6.
Sunat mengangkat dua tangan sejajar pundak ketika takbiratul ihram,
akan rukuk dan bangun dari rukuk serta tidak mengangkat tangan ketika
bangun dari sujud
· Hadis riwayat Abdullah bin Umar Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengangkat kedua tangan
hingga sejajar pundak ketika memulai salat, sebelum rukuk dan ketika
bangun dari rukuk. Beliau tidak mengangkatnya di antara dua sujud.
(Shahih Muslim No.586)
· Hadis riwayat Malik bin Huwairits Radhiyallahu’anhu:
Dari
Abu Qilaabah, bahwa ia melihat Malik bin Huwairits ketika ia salat, ia
bertakbir lalu mengangkat kedua tangannya. Ketika ingin rukuk, ia
mengangkat kedua tangannya. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, ia
mengangkat kedua tangannya. Ia bercerita bahwa Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. dahulu berbuat seperti itu. (Shahih Muslim No.588)
7.
Menetapkan takbir tiap kali turun dan bangun dalam salat, kecuali
bangun dari rukuk membaca: “Allah mendengar orang yang memuji-Nya”
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu
Dari
Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Abu Hurairah salat mengimami para
sahabat. Ia bertakbir tiap kali turun dan bangun. Ketika selesai ia
berkata: Demi Allah, sesungguhnya aku adalah orang yang paling mirip
dengan salat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.. (Shahih Muslim
No.590)
· Hadis riwayat Imran bin Hushein Radhiyallahu’anhu:
Dari
Mutharrif bin Abdullah, ia berkata: Aku dan Imran bin Hushein salat di
belakang Ali bin Abu Thalib. Saat sujud beliau bertakbir. Saat
mengangkat kepalanya beliau bertakbir. Saat bangun dari dua rakaat
beliau bertakbir. Selesai salat Imran memegang tanganku dan berkata:
Sesungguhnya Ali telah mengimami salat kita dengan salat seperti salat
Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. atau katanya: Sesungguhnya Ali
telah mengingatkan aku dengan salat Muhammad Shallallahu alaihi
wassalam.. (Shahih Muslim No.594)
8.
Wajib membaca surat Al-Fatihah setiap rakaat dan bagi orang yang tidak
bisa dan belum mempelajarinya disarankan membaca surat lain, selain
surat Fatihah
· Hadis riwayat Ubadah bin Shamit Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Orang yang tidak membaca
surat Al-Fatihah, tidak sah salatnya. (Shahih Muslim No.595)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Tidak ada salat
kecuali dengan bacaan surat Al-Fatihah. (Shahih Muslim No.599)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. masuk mesjid. Lalu seorang
lelaki masuk dan melakukan salat. Setelah selesai ia datang dan memberi
salam kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Beliau menjawab
salamnya lalu bersabda: Ulangilah salatmu, karena sesungguhnya engkau
belum salat. Lelaki itu kembali salat seperti salat sebelumnya. Setelah
salatnya yang kedua ia mendatangi Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan
memberi salam. Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menjawab:
Wa’alaikas salam. Kemudian beliau bersabda lagi: Ulangilah salatmu,
karena sesungguhnya engkau belum salat. Sehingga orang itu mengulangi
salatnya sebanyak tiga kali. Lelaki itu berkata: Demi Zat yang mengutus
Anda dengan membawa kebenaran, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih
baik daripada ini semua. Ajarilah saya. Beliau bersabda: Bila engkau
melakukan salat, bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Alquran yang engkau
hafal. Setelah itu rukuk hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah
hingga berdiri tegak. Lalu bersujudlah hingga engkau tenang dalam
sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakanlah semua
itu dalam seluruh salatmu. (Shahih Muslim No.602)
9. Dalil tidak boleh mengeraskan bacaan basmalah
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
pernah salat bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., bersama
Abu Bakar, bersama Umar dan bersama Usman dan aku tidak mendengar
seorang pun dari mereka membaca Bismillahirrahmanirrahim. (Shahih Muslim
No.605)
10. Dalil bahwa basmalah adalah awal ayat tiap surat kecuali surat At-Taubah
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Ketika
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersama kami, tiba-tiba beliau
terlena sesaat, kemudian mengangkat kepala beliau sambil tersenyum. Kami
bertanya: Wahai Rasulullah, apa yang membuat Anda tertawa? Beliau
menjawab: Baru saja satu surat diturunkan kepadaku. Lalu beliau membaca:
Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu Al-Kautsar “nikmat yang
banyak”. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.
Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus. Kemudian
beliau bertanya: Tahukah kalian, apakah Kautsar itu? Kami menjawab:
Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. Beliau bersabda: Itu adalah sungai yang
dijanjikan Tuhanku. Sungai yang menyimpan banyak kebaikan dan merupakan
telaga yang didatangi umatku pada hari kiamat. Wadahnya sebanyak
bilangan bintang. Ada seorang hamba yang ditarik dari kumpulan mereka.
Aku berkata: Ya Tuhanku, dia termasuk umatku. Allah berfirman: Engkau
tidak tahu, dia telah membuat suatu bid`ah sepeninggalmu. (Shahih Muslim
No.607)
11. Tasyahhud dalam salat
· Hadis riwayat Abdullah bin Masud Radhiyallahu’anhu dia berkata:
Ketika
kami bermakmum di belakang Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.,
kami membaca: “Keselamatan tetap pada Allah, keselamatan tetap pada si
fulan”. Suatu hari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda
kepada kami: Sesungguhnya Allah adalah keselamatan itu sendiri. Jadi,
apabila salah seorang di antara engkau duduk (membaca tasyahud)
hendaknya membaca: “Segala kehormatan, semua rahmat dan semua yang baik
itu milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkat-Nya
dilimpahkan kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan dilimpahkan kepada
kami dan kepada para hamba-Nya yang saleh. Apabila dia telah membacanya,
maka keselamatan itu akan menyebar kepada semua hamba Allah yang
saleh”, baik yang di langit maupun yang di bumi. “Aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah”, kemudian
berdoalah sesukanya. (Shahih Muslim No.609)
12. Selawat kepada Nabi Shallallahu alaihi wassalam. sesudah tasyahhud
· Hadis riwayat Kaab bin Ujrah Radhiyallahu’anhu:
Dari
Abdullah bin Abu Laila, dia berkata: Kaab bin Ujrah menemuiku dan
berkata: Maukah engkau aku berikan hadiah? Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. pernah menemui kami, lalu kami berkata: Kami telah mengetahui
cara membaca salam untuk Baginda, lalu bagaimana kami membaca selawat
untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah: “Allahumma shalli `alaa Muhammad
wa `alaa aali Muhammad kamaa baarakta `alaa aali Ibrahim. Innaka
hamiidum majiid. Allahumma baarik `alaa Muhammad wa `alaa aali Muhammad
kamaa baarakta `alaa aali Ibrahim Innaka hamiidum majiid”. (Ya Allah,
limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad dan keluarga nabi Muhammad,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga nabi
Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi mulia. Ya Allah,
limpahkanlah keberkahan kepada Muhammad dan keluarga Muhammad,
sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau maha terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim
No.614)
· Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, bagaimana cara kami membaca
selawat untuk Anda? Beliau bersabda: Bacalah: “Allahumma shalli ‘alaa
Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi kamaa shallaita ‘alaa aali
Ibrahim wa baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa azwaajihi wa zurriyyatihi
kamaa baarakta ‘alaa aali Ibrahim. Innaka hamiidum majiid.” (Ya Allah,
limpahkanlah sejahtera kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana
Engkau telah melimpahkan kesejahteraan kepada keluarga nabi Ibrahim.
Sesungguhnya Engkau maha terpuji dan mulia. Ya Allah, limpahkanlah
keberkahan kepada Muhammad dan istri-istrinya, sebagaimana Engkau telah
melimpahkan keberkahan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau maha
terpuji lagi maha mulia). (Shahih Muslim No.615)
13. Membaca “sami`allahu liman hamidah” dan “aamiin”
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila imam membaca
“sami`allahu liman hamidah”, hendaklah kalian membaca “Allahumma
rabbanaa lakal hamdu”, (Ya Allah, Tuhan kami, hanya milik-Mu-lah segala
pujian), karena barang siapa yang ucapannya bertepatan dengan bacaan
malaikat, maka dosanya yang lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.617)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bila Imam membaca:
Amin, hendaklah kalian membaca: “Aamiin”. Karena sesungguhnya barang
siapa yang bacaan aminnya bertepatan dengan bacaan amin malaikat maka
dosanya yang lalu akan diampuni. (Shahih Muslim No.618)
14. Makmum harus mengikuti imam
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu dia berkata:
Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. pernah jatuh dari kuda sehingga lambung
kanan beliau robek. Kami datang menjenguk. Saat tiba waktu salat, beliau
salat bersama kami dengan duduk dan kami pun salat di belakang beliau
dengan duduk. Usai salat beliau bersabda: Sesungguhnya seseorang
dijadikan imam untuk diikuti. Jadi, apabila dia bertakbir, bertakbirlah.
Bila dia sujud, sujudlah. Bila ia bangun, bangunlah. Bila ia membaca
“sami`allahu liman hamidah”, bacalah “rabbanaa lakal hamdu” dan bila ia
salat dengan duduk, salatlah dengan duduk pula. (Shahih Muslim No.622)
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. pernah sakit. Para sahabat datang
menjenguk beliau. Kemudian beliau salat dengan duduk. Para sahabat
bermakmum pada beliau dengan berdiri. Beliau memberi isyarat kepada
mereka agar duduk, maka mereka pun duduk. Selesai salat beliau bersabda:
Sesungguhnya seseorang dijadikan imam hanyalah untuk diikuti. Jadi
apabila ia rukuk, maka rukuklah kalian, bila ia bangun, maka bangunlah
kalian dan bila ia salat sambil duduk, maka salatlah kalian sambil
duduk. (Shahih Muslim No.623)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sesungguhnya imam itu
untuk diikuti. Karena itu, maka janganlah kalian menyalahinya. Apabila
ia bertakbir, maka bertakbirlah kalian, bila ia rukuk, maka rukuklah
kalian, bila ia membaca “sami`allahu liman hamidah”, maka bacalah
“Allahumma rabbanaa lakal hamdu”, bila ia sujud, maka sujudlah dan bila
ia salat sambil duduk, maka salatlah kalian sambil duduk. (Shahih Muslim
No.625)
15.
Imam mengangkat seseorang untuk menggantikannya apabila ia uzur,
seperti sakit, bepergian atau lainnya, makmum harus berdiri di belakang
imam yang duduk selama ia mampu, penghapusan hukum duduk di belakang
imam yang duduk bagi makmum yang mampu berdiri
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Dari
Ubaidillah bin Abdullah, ia berkata: Aku menemui Aisyah dan berkata:
Maukah Anda menceritakan kepadaku tentang sakit Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam? Ia berkata: Nabi Shallallahu alaihi wassalam. menderita
lemah sekali, beliau bersabda: Apakah para sahabat sudah salat? Kami
jawab: Belum, mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau
bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami pun melakukannya lalu beliau
mandi. Setelah itu, saat ingin bangkit beliau pingsan. Ketika siuman
beliau bertanya: Apakah para sahabat sudah salat? Kami jawab: Belum.
Mereka menunggu baginda, wahai Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air
untukku di bak. Kami mengerjakannya dan beliau mandi. Saat akan berdiri
beliau pingsan lagi. Setelah siuman beliau bertanya: Apakah para
sahabat sudah salat? Kami jawab: Belum, mereka menunggu baginda, wahai
Rasulullah. Beliau bersabda: Tuangkan air untukku di bak. Kami
mengerjakannya dan beliau mandi. Ketika akan bangun beliau pingsan lagi
untuk yang ketiga kalinya. Pada waktu siuman beliau bertanya: Apakah
para sahabat sudah salat? Kami jawab: Belum. Mereka menunggu baginda,
wahai Rasulullah. Para sahabat telah berkumpul di mesjid menunggu
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. untuk salat Isyak. Beliau
memerintahkan seseorang menemui Abu Bakar agar ia mengimami salat. Tiba
di hadapan Abu Bakar, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. memerintahkan Anda untuk mengimamai salat sahabat lainnya. Abu
Bakar adalah seorang yang lembut hati, ia berkata: Wahai Umar, imamilah
mereka itu! Umar berkata: Anda lebih menjadi imam mereka. Akhirnya Abu
Bakar mengimami salat mereka selama beberapa hari. Ketika sakit
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. agak ringan, beliau keluar untuk
salat Zuhur, dibantu oleh dua orang, salah satunya adalah Abbas. Saat
itu Abu Bakar akan mengimami sahabat. Ketika ia melihat Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. datang, ia mundur untuk menunda (salat).
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. memberi isyarat kepadanya agar jangan
ditunda. Kemudian beliau memerintahkan kedua orang yang memapah beliau:
Dudukkan aku di sampingnya. Mereka mendudukkan beliau di samping Abu
Bakar. Maka Abu Bakar salat berdiri bermakmum kepada Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam., para sahabat yang lain bermakmum kepada
Abu Bakar dan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. saat itu salat
sambil duduk. (Shahih Muslim No.629)
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Abu Bakar mengimami sahabat ketika Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. sakit yang membuatnya wafat, pada hari Senin, ketika berbaris
dalam salat, Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. menyingkap tirai
kamar dan memandang kami dengan berdiri. Wajah beliau putih seperti
kertas, beliau tersenyum. Kami yang sedang salat terpukau karena gembira
dengan keluarnya Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Kemudian Abu
Bakar mundur untuk ke barisan pertama. Ia mengira bahwa Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. keluar untuk salat. Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. memberi isyarat tangan kepada mereka agar terus
menyempurnakan salat. Lalu beliau masuk lagi dan menurunkan tirai kamar.
Pada hari itu Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. wafat. (Shahih
Muslim No.636)
· Hadis riwayat Abu Musa Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. sakit dan semakin bertambah parah. Beliau
bersabda: Perintahkan Abu Bakar agar mengimami salat kaum muslimin.
Aisyah berkata: Wahai Rasulullah, Abu Bakar adalah seorang yang berhati
halus. Kalau ia menempati tempat baginda, ia tidak akan mampu mengimami
salat Kaum muslimin. Beliau bersabda: Perintahkan Abu Bakar agar
mengimami salat kaum muslimin. Kalian ini seperti teman-teman Yusuf
(dalam berdebat). Abu Musa berkata: Kemudian Abu Bakar mengimami salat
mereka ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. masih hidup.
(Shahih Muslim No.638)
16.
Jamaah menunjuk seseorang untuk mengimami mereka bila imam yang tetap
terlambat datang dan mereka tidak khawatir akan timbul masalah akibat
penunjukan tersebut
· Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
ketika Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. pergi ke Bani Amru bin
Auf untuk mendamaikan pertikaian di antara mereka, maka ketika tiba
waktu salat, seorang muazin datang kepada Abu Bakar lalu berkata: Maukah
engkau mengimami salat orang-orang. Lalu saya mengiqamati? Abu Bakar
menjawab: Ya. Kemudian Abu Bakar salat. Ketika orang-orang sedang salat,
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. datang. Beliau maju perlahan
hingga sampai barisan awal. Melihat itu orang-orang bertepuk tangan,
tetapi Abu Bakar tidak menoleh. Ketika tepuk tangan semakin riuh ia
menoleh dan melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Beliau
mengisyaratkan Abu Bakar agar tetap di tempatnya. Abu Bakar mengangkat
kedua tangannya seraya memuji Allah ‘azza wa jalla sesuai dengan yang
diperintahkan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam, lalu mundur
sehingga sejajar dengan barisan awal. Setelah itu Nabi Shallallahu
alaihi wassalam. maju dan salat. Usai salat, beliau bersabda: Hai Abu
Bakar, apa yang menghalangimu untuk tetap di tempatmu ketika aku suruh?
Abu Bakar menjawab: Tidak layak bagi anak Abu Quhafah salat di hadapan
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. Beliau bersabda lagi: Mengapa
kalian bertepuk tangan? Barang siapa yang ingin mengingatkan sesuatu di
dalam salat, hendaknya ia bertasbih, karena bila ia bertasbih, ia akan
ditoleh. Tepuk tangan hanya untuk wanita. (Shahih Muslim No.639)
17. Bertasbih bagi lelaki dan tepuk tangan bagi wanita jika ingin mengingatkan sesuatu di dalam salat
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Bertasbih untuk lelaki
dan tepuk tangan untuk wanita. (Shahih Muslim No.641)
18. Perintah membaguskan, menyempurnakan dan khusyuk dalam salat
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Suatu
hari Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengimami salat kami. Usai
salat beliau bersabda: Hai fulan, mengapa engkau tidak membaguskan
salatmu? Tidakkah orang yang salat merenungkan bagaimana salatnya?
Sesungguhnya ia salat untuk dirinya sendiri. Demi Allah, sungguh aku
dapat melihat belakangku, sebagaimana aku melihat depanku. (Shahih
Muslim No.642)
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu:
Dari
Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Sempurnakanlah
rukuk dan sujud, demi Allah, sesungguhnya aku dapat melihat engkau di
belakangku (kemungkinan bersabda: yang di belakang punggungku) saat
engkau rukuk atau sujud. (Shahih Muslim No.644)
19. Larangan mendahului imam dalam rukuk, sujud atau lainnya
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Muhammad
Shallallahu alaihi wassalam. pernah bersabda: Apakah orang yang
mengangkat kepalanya sebelum imam, tidak takut kepalanya diganti oleh
Allah dengan kepala keledai. (Shahih Muslim No.647)
20.
Meluruskan barisan dan merapikannya, berdesakan dalam barisan pertama
dan berlomba mendapatkannya, mendahulukan orang-orang yang punya
keutamaan dan mendekatkan mereka kepada imam
· Hadis riwayat Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Luruskanlah barisan kalian.
Sesungguhnya kelurusan barisan salat termasuk bagian dari kesempurnaan
salat. (Shahih Muslim No.656)
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sempurnakanlah barisan, karena
sesungguhnya aku dapat melihat engkau yang ada di belakangku. (Shahih
Muslim No.657)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Luruskanlah
barisan dalam salat, karena lurusnya barisan itu termasuk kebaikan
salat. (Shahih Muslim No.658)
· Hadis riwayat Nukman bin Basyir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Sebaiknya
engkau mau meluruskan barisanmu atau Allah akan menancapkan rasa
permusuhan di antara engkau. (Shahih Muslim No.659)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seandainya manusia
tahu apa (keutamaan) yang terdapat dalam azan dan barisan pertama,
kemudian mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan cara mengundi, pasti
mereka akan mengundinya. Seandainya mereka tahu apa (keutamaan) yang
terdapat dalam bersegera (datang sedini mungkin) melakukan salat, pasti
mereka berlomba-lomba melakukannya. Seandainya mereka tahu apa yang
terdapat dalam salat Isyak dan salat Subuh, pasti mereka akan
mendatanginya meskipun dengan merangkak. (Shahih Muslim No.661)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Dari
Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Seandainya kalian
(atau mereka) tahu apa yang ada dalam barisan depan, tentu akan diadakan
undian. (Shahih Muslim No.663)
21.
Perintah agar para wanita yang salat di belakang laki-laki untuk tidak
mengangkat kepala mereka dari sujud sebelum laki-laki mengangkat
kepalanya
· Hadis riwayat Sahal bin Saad Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
melihat orang-orang lelaki yang salat di belakang Nabi Shallallahu
alaihi wassalam. mengikatkan kain mereka pada leher seperti anak kecil
karena sempitnya kain mereka. Seseorang berkata: Hai para wanita,
janganlah kalian mengangkat kepala kalian sebelum orang-orang lelaki
mengangkat kepala mereka. (Shahih Muslim No.665)
22. Wanita boleh ke mesjid apabila tidak menimbulkan hal-hal yang negatif dan tanpa memakai wangi-wangian
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Dari
Nabi Shallallahu alaihi wassalam., beliau bersabda: Jika istri salah
seorang dari kalian minta izin pergi ke mesjid, maka janganlah
mencegahnya. (Shahih Muslim No.666)
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam. ia berkata:
Seandainya
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. melihat apa yang diperbuat
wanita saat ini, tentu beliau melarang mereka pergi ke mesjid, seperti
dilarangnya wanita Bani Israel. Yahya berkata: Aku bertanya kepada
Amrah: Apakah wanita Bani Israel dilarang pergi ke mesjid (tempat ibadah
mereka)? Ia menjawab: Ya. (Shahih Muslim No.676)
23.
Membaca bacaan dalam salat jahriyah (salat yang bacaannya dikeraskan)
dengan suara antara keras dan pelan, apabila khawatir akan timbul hal
yang tidak baik jika dikeraskan
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
Tentang
firman Allah Taala: Dan janganlah engkau mengeraskan suaramu dalam
salatmu dan jangan pula memelankannya. Ia berkata ayat ini turun ketika
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. sedang bersembunyi di Mekah.
Ketika beliau salat bersama para sahabat, beliau mengeraskan suaranya
dalam membaca Alquran. Orang-orang musyrik yang mendengarnya
menjelek-jelekan Alquran, Allah yang menurunkannya dan Nabi yang
membawanya. Maka Allah Taala berfirman: Janganlah engkau mengeraskan
suaramu di dalam salatmu, sehingga orang-orang musyrik mendengar
bacaanmu: Dan janganlah engkau memelankannya sehingga sahabatmu tidak
mendengarnya. Carilah cara di antara kedua hal itu. Akhirnya beliau
membaca antara keras dan pelan. (Shahih Muslim No.677)
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Tentang
firman Allah: Dan janganlah mengeraskan suaramu di dalam salatmu dan
jangan pula memelankannya. Ia berkata: Ayat ini diturunkan berkaitan
dengan doa. (Shahih Muslim No.678)
24. Mendengarkan bacaan Alquran
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu:
Tentang
firman Allah: Janganlah engkau gerakkan lidahmu tergesa-gesa untuk
membaca Alquran. Ia berkata: Dulu ketika malaikat Jibril turun
menyampaikan wahyu, Nabi Shallallahu alaihi wassalam. sering
menggerakkan lidah dan bibir beliau (untuk mengulang-ulang agar tidak
lupa). Hal itu membuat beliau merasa berat. Keadaan beliau seperti itu
dapat dilihat. Lalu Allah berfirman: Janganlah engkau gerakkan lidahmu
terburu-buru untuk membacanya dan ingin cepat “menguasainya”.
Sesungguhnya atas tanggungan Kami mengumpulkan di dadamu dan membacanya.
Apabila Kami telah selesai membacanya, ikutilah bacaan itu. Kami
menurunkannya, maka dengarkanlah baik-baik. Firman-Nya: Sesungguhnya
atas tanggungan Kamilah penjelasannya “Kami menjelaskannya melalui
lidahmu”. Ketika malaikat Jibril mendatangi beliau (untuk memberi
wahyu), maka beliau diam mendengarkan. Setelah Jibril pergi, beliau
membacanya, sebagaimana telah dijanjikan oleh Allah pada beliau. (Shahih
Muslim No.679)
25. Mengeraskan bacaan dalam salat subuh dan membacakan Alquran untuk Jin
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. tidak membacakan kepada jin dan tidak pula
melihat mereka. Beliau pergi bersama para sahabat menuju pasar Ukaz.
Saat itu antara setan dan berita langit telah terhalang. Mereka
dilempari panah api. Setan-setan itu kembali kepada kaum mereka dan
berkata: Antara kami dan berita langit telah terhalang dan kami pun
dilempari panah api. Ini tidak lain pasti karena sesuatu telah terjadi.
Pergilah ke belahan bumi bagian timur dan barat, telitilah apa yang
menghalangi kita dengan berita langit. Mereka pun pergi ke belahan bumi
bagian timur dan barat. Sebagian mengambil arah Tihamah dengan tujuan
pasar Ukaz (Nabi berada di Nakhl). Saat itu beliau sedang salat Subuh
dengan para sahabat. Mereka mendengar Alquran yang dibaca beliau dan
memperhatikannya. Lalu kata mereka: Inilah yang membuat kita terhalang
dengan berita langit. Mereka kembali kepada kaum mereka dan berkata: Hai
kaumku, Sesungguhnya kami telah mendengar bacaan yang mengagumkan, yang
dapat mengantarkan kita kepada kebenaran. Maka aku beriman kepadanya,
dan tidak akan menyekutukan Tuhanku dengan siapapun. Maka Allah Taala
menurunkan kepada Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu alaihi wassalam.
Katakanlah, telah diwahyukan kepadaku bahwa sekelompok jin telah
mendengarkan bacaan Alquran. (Shahih Muslim No.681)
26. Bacaan dalam salat Zuhur dan Asar
· Hadis riwayat Abu Qatadah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Kami
pernah salat berjamaah dengan Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
Dalam dua rakaat pertama salat Zuhur dan Asar, beliau membaca Fatihah
dan dua buah surat, kadang-kadang memperdengarkan ayat kepada kami.
Beliau memanjangkan rakaat pertama salat Zuhur dan memperpendek rakaat
kedua. Demikian pula dalam salat Subuh. (Shahih Muslim No.685)
27. Bacaan dalam salat Subuh
· Hadis riwayat Abu Barzah Radhiyallahu’anhu: ia berkata:
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam salat Subuh membaca enam puluh sampai seratus ayat. (Shahih Muslim No.702)
28. Bacaan dalam salat Isyak
· Hadis riwayat Barra’ Radhiyallahu’anhu:
Dari
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bahwa dalam suatu perjalanan beliau
mengerjakan salat Isyak. Dalam salah satu dari dua rakaatnya beliau
membaca Wat tiini waz zaitun. (Shahih Muslim No.706)
· Hadis riwayat Jabir bin Abdullah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Muaz
pernah salat bersama Nabi Shallallahu alaihi wassalam. lalu pulang
mengimami kaumnya. Pada suatu malam ia salat Isyak bersama Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. lalu pulang mengimami kaumnya. Ketika ia
mulai dengan membaca surat Al-Baqarah, ada seorang lelaki yang
memisahkan diri dari salat berjamaah sampai salam, selanjutnya
mengerjakan salat sendiri dan pergi. Orang-orang menegurnya: Hai fulan,
apakah engkau telah munafik? Ia menjawab: Tidak, demi Allah. Sungguh,
aku akan menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan
memberitahukan hal ini. Setelah bertemu dengan Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam., ia berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami adalah
pemilik unta penyiram tanaman, bekerja di siang hari. Sesungguhnya Muaz
setelah mengerjakan salat Isyak bersama Anda lalu pulang dan (salat
bersama kami) mulai dengan bacaan surat Al-Baqarah. Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. menghadap ke arah Muaz dan bersabda: Wahai
Muaz, apakah engkau ingin menimbulkan fitnah (kesulitan)? Bacalah
(surat) ini dan itu. Sufyan berkata: Aku berkata kepada Amru bahwa Abu
Zubair menceritakan kepada kami dari Jabir bahwa Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. bersabda: Bacalah Was Syamsi wa Dhuhaaha (surat
As-Syams), Wadh Dhuhaa (surat Ad-Dhuhaa), Wal laili idza Yaghsyaa (surat
Al-Lail) dan Sabbihisma rabbikal a`laa (sutat Al-A`laa), maka Amru
menanggapi: Ya, seperti itu. (Shahih Muslim No.709)
29. Perintah kepada imam agar mempercepat salat sambil menjaga kesempurnaan
· Hadis riwayat Abu Masud Al-Anshari Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Seorang
lelaki datang menemui Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dan
berkata: Saya terlambat salat Subuh karena si fulan memperlambat
salatnya saat mengimami kami. Kemudian aku belum pernah melihat Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. marah dalam memberikan nasehat seperti
marahnya beliau (memberikan nasehat) pada hari itu. Beliau bersabda:
Wahai manusia, sesungguhnya di antara engkau ada yang membuat orang lari
(jera). Barang siapa di antara kalian menjadi imam, maka hendaklah ia
meringkas, sebab di belakangnya ada orang tua, orang lemah dan orang
yang punya keperluan. (Shahih Muslim No.713)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Apabila salah seorang dari
kalian menjadi imam, maka hendaknya ia memperingan salatnya, karena di
antara mereka ada anak kecil, orang tua, orang lemah dan orang sakit.
Bila salat sendirian, maka salatlah sekehendak hatinya. (Shahih Muslim
No.714)
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu:
Bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassalam. meringkas (bacaan) salat dan menyempurnakannya. (Shahih Muslim No.719)
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. pernah mendengar tangis anak kecil bersama
ibunya ketika sedang salat. Maka beliau membaca surat yang ringan atau
surat yang pendek. (Shahih Muslim No.722)
30. Keselarasan antara rukun-rukun salat dan memperingan dengan tetap sempurna
· Hadis riwayat Barra’ bin Azib Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
mengamati salat Muhammad Shallallahu alaihi wassalam. Aku perhatikan
berdirinya, rukuknya, iktidal setelah rukuk, sujudnya, duduk antara dua
sujud, sujud kedua, duduk antara salam dan selesai salat, (aku
perhatikan) satu dengan lainnya saling sama. (Shahih Muslim No.724)
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Sungguh,
aku tidak akan menambah-nambah, aku akan mengimami salat kalian seperti
aku melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengimami salat
kami. Tsabit (salah seorang perawi) berkata: Anas telah melakukan
sesuatu yang tidak seperti yang kalian lakukan. Ketika ia bangun dari
rukuk, ia berdiri tegak hingga orang berkata: Anas telah lupa, dan
ketika bangun dari sujud, ia diam (tidak bergerak) sehingga orang
bilang: Anas telah lupa. (Shahih Muslim No.726)
31. Mengikuti imam dan bergerak setelah gerakan imam
· Hadis riwayat Barra’ Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
mereka (para sahabat) salat di belakang Rasulullah Shallallahu alaihi
wassalam. Ketika beliau bangun dari rukuk (dan ingin sujud). aku tidak
melihat seorang pun membungkukkan badannya hingga Rasulullah Shallallahu
alaihi wassalam. meletakkan dahinya di tanah. Setelah itu para sahabat
yang di belakang beliau ikut bersungkur sujud. (Shahih Muslim No.728)
32. Bacaan ketika rukuk dan sujud
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Adalah
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. dalam rukuk dan sujudnya banyak
membaca: “Subhaanaka allahumma rabbanaa wa bihamdika, allahummaghfir
li” (Maha suci Allah, ya Allah, ya Tuhan kami, dengan segala puji-Mu,
ampunilah aku). Beliau menafsirkan perintah Alquran. (Shahih Muslim
No.746)
33. Menjelaskan anggota tubuh untuk bersujud, larangan menahan rambut dan pakaian (saat sujud), menjalin rambut ketika salat
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Nabi
Shallallahu alaihi wassalam. diperintahkan untuk sujud dengan tujuh
anggota badan dan dilarang menutup dahinya dengan rambut dan pakaian.
(Shahih Muslim No.755)
34.
Meluruskan badan, meletakkan kedua telapak tangan di atas tanah,
mengangkat kedua siku dari lambung dan menjauhkan perut dari kedua paha
ketika sujud
· Hadis riwayat Anas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Luruslah kalian dalam sujud dan
janganlah seorang kalian melunjurkan kedua lengannya seperti anjing
melunjurkan kaki depannya. (Shahih Muslim No.762)
35. Menjelaskan suatu hal yang berhubungan dengan cara salat
· Hadis riwayat Abdullah bin Malik bin Buhainah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. merenggangkan kedua tangannya
ketika salat hingga tampak putihnya ketiak beliau. (Shahih Muslim
No.764)
36. Pembatas orang yang salat
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam., jika keluar untuk salat hari
raya, beliau minta dibawakan tombak pendek yang kemudian beliau letakkan
di depannya. Lalu beliau salat menghadap tombak itu dan para sahabat
berada di belakang beliau. Beliau melakukannya saat sedang dalam
perjalanan. (Karena itulah kemudian banyak para pemimpin menggunakan
tongkat). (Shahih Muslim No.773)
· Hadis riwayat Ibnu Umar Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. biasa menambatkan tunggangan beliau
dan beliau salat menghadap ke arahnya. (Shahih Muslim No.775)
· Hadis riwayat Abu Juhaifah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
menemui Nabi Shallallahu alaihi wassalam. di Mekah. Saat itu beliau
berada di Abthah (nama tempat) di dalam kemah yang terbuat dari kulit
samakan milik beliau. Kemudian Bilal keluar membawa air wudu beliau. Ada
orang yang mendapat air itu sedikit dan ada pula yang hanya diperciki
oleh lainnya. Nabi Shallallahu alaihi wassalam. keluar dengan memakai
pakaian merah, nampaknya aku dapat melihat betis beliau yang putih.
Beliau berwudu dan Bilal mengumandangkan azan. Aku memperhatikan
mulutnya bergerak kesana kemari ke kanan dan ke kiri, ia membaca: “Hayya
`alas shalah, hayya `alal falah”, (Marilah mengerjakan salat, marilah
menuju kemenangan). Sebatang tombak pendek ditancapkan untuk Nabi.
Beliau melangkah maju dan mengerjakan salat Zuhur (diqasar) dua rakaat.
Keledai dan anjing lewat di depan beliau tanpa dicegah. Selanjutnya
beliau mengerjakan salat Asar (diqasar) dua rakaat. Demikian kemudian
beliau tak henti-hentinya mengerjakan salat dua rakaat hingga kembali ke
Madinah. (Shahih Muslim No.777)
· Hadis riwayat Ibnu Abbas Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
datang dengan naik keledai betina. Saat itu aku hampir usia balig.
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. mengimami salat para sahabat di
Mina, lalu aku lewat di depan barisan, lalu aku pulang dan kubiarkan
keledaiku merumput, dan aku masuk ke barisan salat. Tidak ada seorang
pun yang mencela perbuatanku itu. (Shahih Muslim No.780)
37. Melarang orang lewat di depan orang yang sedang salat
· Hadis riwayat Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Bila salah seorang di
antara kalian sedang salat, janganlah ia membiarkan seorang pun lewat
di depannya, dan hendaklah ia mencegahnya semampunya. Bila ia tidak
peduli, perangilah karena sesungguhnya ia adalah setan. (Shahih Muslim
No.782)
· Hadis riwayat Abu Juhaim Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Seandainya orang yang lewat di
depan tempat salat itu mengetahui betapa besar dosanya, pasti ia berdiri
selama lebih baik baginya daripada lewat di depan orang yang sedang
salat Abu Nadher berkata: Aku tidak tahu, apakah ia mengatakan hari atau
bulan atau tahun. (Shahih Muslim No.785)
38. Orang yang salat sebaiknya mendekatkan pembatas
· Hadis riwayat Sahal bin Saad As-Saidi Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Jarak tempat salat Nabi Shallallahu alaihi wassalam. dan dinding seukuran jalan lewat kambing. (Shahih Muslim No.786)
· Hadis riwayat Salamah bin Akwa` Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
ia memilih tempat mushaf lalu mengerjakan salat di sana. Ia bercerita
bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. selalu memilih tempat
tersebut. Jarak antara mimbar dan kiblat kira-kira cukup untuk lewat
kambing. (Shahih Muslim No.787)
39. Melintang di depan orang salat
· Hadis riwayat Aisyah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Nabi Shallallahu alaihi wassalam. pernah salat di tengah malam,
sedangkan aku tidur melintang di antara beliau dan kiblat seperti
melintangnya jenazah. (Shahih Muslim No.791)
· Hadis riwayat Maimunah Radhiyallahu’anhu, istri Nabi Shallallahu alaihi wassalam. ia berkata:
Rasulullah
Shallallahu alaihi wassalam. pernah salat dan aku (berada) dekat beliau
dalam keadaan haid. Kadang-kadang pakaian beliau mengenai tubuhku saat
sujud. (Shahih Muslim No.797)
40. Salat dengan selembar pakaian dan cara pemakaiannya
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
seseorang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam.
tentang salat dengan selembar pakaian. Beliau menjawab: Bukankah tiap
engkau punya dua lembar pakaian. (Shahih Muslim No.799)
· Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:
Bahwa
Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Janganlah seorang
dari kalian mengerjakan salat dengan memakai selembar pakaian yang tidak
sedikit pun menutupi kedua pundaknya. (Shahih Muslim No.801)
· Hadis riwayat Umar bin Abu Salamah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
melihat Rasulullah salat di rumah Ummu Salamah dengan satu lembar
pakaian untuk menutupi seluruh tubuhnya (seperti selimut), kedua
ujungnya diletakkan di atas pundak beliau. (Shahih Muslim No.802)
· Hadis riwayat Jabir Radhiyallahu’anhu, ia berkata:
Aku
melihat Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. salat dengan
berselimutkan selembar pakaian di tubuh beliau. (Shahih Muslim No.805)
Sumber: Kumpulan Hadits Shahih Muslim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar