Menjadi Seorang Muslim Sejati
Menjadi seorang muslim berarti selalu tersenyum, betapa pun sulitnya
hidup yang dijalani. Menjadi seorang muslim berarti bersikap ramah
kepada setiap saudaranya, membantu orang yang lebih tua, yang sedang
membutuhkan, atau yang sedang kesulitan. Menjadi seorang muslim juga
berarti banyak bersedekah, tidak menjadi orang yang tamak dan rakus.
Seorang muslim harus memiliki semangat yang tinggi untuk menjadi hamba
yang shaleh dan bersyukur. Harus senantiasa rendah hati dan tidak
tinggi hati. Menjadi seorang muslim berarti menghormati kedua orangtua,
tidak meninggikan suara di hadapan mereka, dan mengalah serta menghindar
jika ada seseorang yang mengajak berkelahi.
Jadilah muslim
dalam setiap tindakanmu, jangan menjadi seorang muslim hanya dalam nama
saja. Karena yang pertama adalah karakteristik orang beriman, dan yang
kedua adalah seseorang yang memalukan.
...Jadilah muslim dalam setiap tindakanmu, jangan menjadi seorang muslim hanya dalam nama saja...
Seorang muslim dilarang untuk arogan, sombong, membanggakan diri,
tidak mengeluarkan kata-kata keji atau kotor. Menjadi seorang muslim
harus mengetahui mana yang benar dan mana yang salah berdasarkan
aturan-aturan syariat. Seorang muslim harus selalu memperbaiki diri dan
bertaubat dari segenap kesalahan. Karena hidup itu begitu singkat.
Menjadi seorang muslim tidak lantas menjadi seorang yang istimewa.
Karena seorang muslim pun tetap akan mendapatkan hukuman dan siksa jika
melakukan kesalahan dan dosa. Dengan demikian, seorang muslim harus
melakukan ibadah dan amalan-amalan shaleh sebagai bekal menghadap
Rabbnya.
Selain itu, seorang muslim harus bangkit mendirikan
shalat, memohon kepada Rabbnya untuk memberikan cahaya dan jalan terang
kepadanya, berjalan dengan penuh kerendahan hati, dan memasrahkan diri
untuk hidup dengan aturan-aturan-Nya. Seorang muslim diciptakan Allah
penuh kelemahan. Maka dia harus selalu berpaling kepada-Nya setiap kali
kehidupannya penuh dengan kekacauan.
Seorang muslim diciptakan
Allah untuk menyembah kepada-Nya. Bukan karena Dia membutuhkan kita,
karena sekali-kali Dia tidak membutuhkannya. Bahkan seorang muslimlah
yang membutuhkan-Nya. Jika dia dengan Allah, maka Dia akan menunjukkan
jalan untuknya meniti kehidupan bahagia, penuh harmoni, dan jauh dari
pertikaian. Dia mengenalkan kepada kita tujuan penciptaan dan memberikan
kita arah kehidupan yang benar.
...Sungguh keliru jika engkau
berpikiran bahwa engkau bisa meningkatkan taraf kehidupan lebih baik
tanpa harus melibatkan kuasa Allah. Dia akan memberikan petunjuk kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya...
Sungguh keliru jika engkau
berpikiran bahwa engkau bisa meningkatkan taraf kehidupan lebih baik
tanpa harus melibatkan kuasa Allah. Dia akan memberikan petunjuk kepada
siapa saja yang dikehendaki-Nya. Orang yang akan mendapatkan petunjuk
Allah adalah dia yang bersujud khusyuk menghadap-Nya. Seorang muslim
harus menjadi teladan dalam kebaikan, keshalehan, dan ketaatan terhadap
setiap hukum Allah. Dia-lah tuhan Yang Maha Esa. Jika engkau tidak
menyembah dan beribadah kepada-Nya, maka engkau senantiasa merasa
sendiri.
Dia-lah yang menghidupkan kembali manusia dari
kematiannya. Maka memohonlah kepada-Nya di malam hari ketika banyak
manusia lelap dalam tidur mereka. Berterimakasihlah kepada Allah, atas
segala karunia dan anugerah-Nya. Jika engkau kufur, maka siksanya
menghambur. Allah menetapkan kita di bumi untuk melihat bagaimana reaksi
kita terhadap ayat-ayat-Nya. Namun faktanya, kita terkadang gagal
menyadarinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar