Allah Swt. pun tak butuh pembelaan
ustadz “bermulut kotor yang tidak selamat untuk berprasangka baik” pada
sesama hambaNya. Apalagi menuduh jika
Indonesia itu akan menjadi Negara Kafir hanya karena Jokowi. Padahal
Rasulullah Saw. juga tak pernah ngajarin duweh. Apalagi demokrasi harus
diganti dengan khilafah.
Indonesia, akan hancur jika dijadikan
negara Islam. Karena dalam sejarah apapun tak ada negeri khilafah itu
akan menjamin ketentraman dan keamanan rakyatnya. Di manapun ada
khilafah di situ pasti ada perbudakan dan pembodohan serta penghianatan.
Di mana ada khilafah di situ pasti ada hujatan. Di mana ada khilafah
pasti melahirkan anak-anak yang durhaka. Orangtua dikafir-kafirkan
(hanya) karena tak sepaham. Orangtua jadi musuh. Di mana ada khilafah di
situ susu berbalas tuba.
Apapun nama ormasnya jika berbungkus
khilafah pasti banyak pembodohan dan sombong dengan apa yang
dimilikinya. Di mana ada khilafah wanita pasti dijadikan budak sex dan
halal onani-masturbasi.
Di mana ada khilafah di situ banyak
sekali teror yang merusak. Di mana ada khilafah di situ pasti banyak
orang-orang yang pintar tapi tidak beradab. Karena mereka khilafah itu
ajakan untuk melupakan Allah dan hak-hakNya beserta RasulNya.
Di mana ada khilafah di situlah banyak orang mati sama seperti hewan
tidak ada penghormatan ataupun doa. Di mana ada khilafah di situlah
banyak perampasan hak kemanusiaan.
Apakah Indonesia itu pantas
dijadikan negeri khilafah? Khilafah itu benalu yang akan merusak
kesatuan umat manusia. (Rawahu Ndoro Gus AlkisAnnabila Isyq Al-Kadiri).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar