Pandanglah dirimu dengan kepolosan, kejernihan, kejujuran pada sebingkai cermin, tataplah wajah yang selama ini
telah menemani dirimu kemana saja kamu melangkah....................................
Ada tatapan antara diri yang sebenarnya dan bayangan diri, kedua-duanya sama, kembar, identik, tak ada beda,Saling menatap.., meneliti kekurangan diri,..........
Siapa di depan cermin..?
Siapa di dalam cermin…?
“ASYHADU ALLAILLAHA ILLALLAH”
Aku bersaksi ‘Asyhadu’ itulah aku yang di depan cermin,Tiada Illah ‘Laillaha’ itulah sebingkai cermin dihadapanku.
Kecuali Allah ‘Illallah’ itulah AKU yang didalam cermin..............
AKU ada.. tapi tiada, katanya boleh dipandang tak boleh dipegang.......
sedangkan ‘aku’ hanya setetes sperma, segumpal darah,segumpal daging, tulang belulang..............
Tiupan kasih AKU menghidupkan aku,
Nafasku.. nafas kasihKU.
Saudara ku..................
Bumi tak pernah bosan berputar kencang pada porosnya........
Mengguncang tiap-tiap jiwa di permukaan.............
Ada yang menyebut guncangan ini sebagai cobaan, atau ujian, atau... musibah........
Sesuai dengan alur cerita atau profesi yang dijalani.....Berjuta pertanyaan muncul, “mengapa bisa begini?” yang
berujung pada pertanyaan “Mengapa kita mesti ada?????"................................
Kehidupan yang kita alami selama ini hanya berdasarkan berita.......
Kata orang tuaku, aku adalah anaknya,
Aku menjadi orang jawa karena orang tuaku jawa,.Aku menjadi orang kalimantan,padang, atau bangsa-
bangsa lain,Indonesia,Malaysia,cina, arab karena orang tuaku,.......bukan kemauan ku...................
Lalu diberilah warisan agama sesuai agama orang tuaku,bukan mauku juga, tapi kemauan orang tuaku.................
Mari kita menelusuri corong lembah, ngarai dan anak sungai kehidupan untuk sampai pada mata air jernih
dengan kepolosan dan kejujurannya......
Tempat kita bercermin, untuk kita melihat diri, mengenal diri, mengenal Illahi Robbi............
Kini… tatap lagi wajah yang ada di depan cermin, tutup kedua matamu,... masih adakah wajah itu di ingatamu..?
Saudara ku.....................
Persiapkanlah dirimu dengan terlebih dahulu mengenal betul wajahmu kemana saja kamu melangkah
bercerminlah tanpa sebingkai cermin.
Selamat meniti jalan kedalaman diri menyongsong sang fajar.........................
Ilahi ya Rabbi anta makhsudi wa ridhaka mathlubi,....A'tini mahabataka wa ma'rifataka ya Allah............................
.....salam 'alaika........
Bumi tak pernah bosan berputar kencang pada porosnya........
Mengguncang tiap-tiap jiwa di permukaan.............
Ada yang menyebut guncangan ini sebagai cobaan, atau ujian, atau... musibah........
Sesuai dengan alur cerita atau profesi yang dijalani.....Berjuta pertanyaan muncul, “mengapa bisa begini?” yang
berujung pada pertanyaan “Mengapa kita mesti ada?????"................................
Kehidupan yang kita alami selama ini hanya berdasarkan berita.......
Kata orang tuaku, aku adalah anaknya,
Aku menjadi orang jawa karena orang tuaku jawa,.Aku menjadi orang kalimantan,padang, atau bangsa-
bangsa lain,Indonesia,Malaysia,cina, arab karena orang tuaku,.......bukan kemauan ku...................
Lalu diberilah warisan agama sesuai agama orang tuaku,bukan mauku juga, tapi kemauan orang tuaku.................
Mari kita menelusuri corong lembah, ngarai dan anak sungai kehidupan untuk sampai pada mata air jernih
dengan kepolosan dan kejujurannya......
Tempat kita bercermin, untuk kita melihat diri, mengenal diri, mengenal Illahi Robbi............
Kini… tatap lagi wajah yang ada di depan cermin, tutup kedua matamu,... masih adakah wajah itu di ingatamu..?
Saudara ku.....................
Persiapkanlah dirimu dengan terlebih dahulu mengenal betul wajahmu kemana saja kamu melangkah
bercerminlah tanpa sebingkai cermin.
Selamat meniti jalan kedalaman diri menyongsong sang fajar.........................
Ilahi ya Rabbi anta makhsudi wa ridhaka mathlubi,....A'tini mahabataka wa ma'rifataka ya Allah............................
.....salam 'alaika........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar