CObaan atas manusia – kadang berupa hukuman atas pelanggaran terhadap hukum Allah dan atas dosa yang telah diperbuatannya.
Kadang berupa pembersihan noda, dan kadang pula berupa
pemuliaan maqam ruhani manusia, yang baginya rahmat Tuhan semesta terkaruniakan
sebelumnnya, yang melakukannya dari bencana dengan kelembutan, sebab cobaan semacam itu tak dimaksudkan untuk menghacurkan dan mencamapakkan ke dasar neraka, tapi, dengan begini, Allah mengujinya untuk dipilih dan mewujudkan darinya hakikat iman,
mensucikannya dan bersih dari kesyirikan, kebanggaan diri, kemunaffikan, dan membuat karunia Cuma-Cuma sebagai pahala baginya, dari berbagai pengetahuan, rahasia dan nur.
Nah. Bila orang ini menjadi bersih ruhani dan Jasmani, dan hatinya
menjadi tersucikan, berarti DIa telah memilihnya di dunia ini dan
diakhirat –di dunia ini yakni melalui hatinya, sedang di akhirat yakni
melalui jasmaninya.
Maka segala bencana menjadi pencuci noda kesyirikan dan
pemutus hubungan dengan manusia, sarana duniawi dan dambaan-dambaan dan menjadi
pelebur kesombongan, ketamakan dan harapan akan imbalan surga atas penunaian perintah-perintah.
Maka segala bencana menjadi pencuci noda kesyirikan dan
pemutus hubungan dengan manusia, sarana duniawi dan dambaan-dambaan dan menjadi
pelebur kesombongan, ketamakan dan harapan akan imbalan surga atas penunaian perintah-perintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar