Jika QOLBU disuapi dengan DZIKIR
Barang siapa hendak menyucikan qalbunya maka ia harus mengutamakan Allah Ta'ala dibanding keinginan dan nafsu jiwanya.
Karena qalbu yang tergantung dengan hawa nafsu akan tertutup dari Allah, sesuai kadar tergantungnya jiwa dengan hawa nafsunya.
Banyak orang menyibukkan qalbu dengan gemerlapnya dunia. Seandainya
mereka sibukkan dengan mengingat Allah dan negeri akhirat, tentu
qalbunya akan berkelana mengarungi makna-makna Kalamullah dan ayat2-Nya yang tampak ini. Ia pun akan menuai hikmah-hikmah yang langka dan faedah-faedah yang indah.
--
Jika qalbu disuapi dengan berzikir dan disirami dengan berpikir serta
dibersihkan dari kerusakan, ia pasti akan melihat keajaiban dan diilhami
hikmah.
Tidak setiap orang yang berhias dengan ilmu dan hikmah
serta memeganginya akan masuk dalam golongannya. Kecuali jika mereka
menghidupkan qalbu dan mematikan hawa nafsunya.
Adapun mereka yang membunuh qalbunya dengan menghidupkan hawa nafsunya, tidak akan muncul hikmah dari lisannya.
--
Rapuhnya qalbu adalah karena lalai dan merasa aman. Sedangkan makmurnya
qalbu adalah karena takut kepada Allah & zikir. Maka jika sebuah
qalbu merasa zuhud dari hidangan-hidangan dunia, dia akan duduk
menghadap hidangan-hidangan akhirat. Sebaliknya, jika ia ridha dengan
hidangan-hidangan dunia, ia akan terlewatkan dari hidangan akhirat.
--
Kerinduan bertemu Allah adalah angin semilir yang menerpa qalbu.
Membuatnya sejuk dengan menjauhi gemerlapnya dunia. Siapa pun yang
menempatkan qalbunya di sisi Rabb-nya, ia akan merasa tenang dan
tenteram. Siapa pun yang melepaskan qalbunya di antara manusia, ia akan
semakin gundah gulana.
--
Ingatlah! Kecintaan terhadap Allah
tidaklah akan masuk ke dalam qalbu yang mencintai dunia, melainkan
seperti masuknya unta ke lubang jarum (sesuatu yang sangat mustahil).
--
Jika Allah cinta kepada seorang hamba, maka Allah akan memilih dia
untuk diri-Nya sebagai tempat pemberian nikmat-nikmat-Nya. Allah juga
akan memilihnya di antara hamba-hamba-Nya, sehingga hamba itu pun akan
menyibukkan harapannya hanya kepada Allah. Lisannya senantiasa basah
dengan berzikir kepada-Nya, anggota badannya selalu dipakai untuk
berkhidmat kepada-Nya.
--
Qalbu bisa sakit sebagaimana sakitnya
jasmani dan kesembuhannya adalah dengan bertaubat. Qalbu pun bisa
berkarat sebagaimana cermin, dan cemerlangnya adalah dengan berzikir.
Qalbu bisa pula telanjang sebagaimana badan, dan pakaian keindahannya
adalah takwa. Qalbu pun bisa lapar dan dahaga sebagaimana badan, maka
makanan dan minumannya adalah mengenal Allah, cinta, tawakal, bertaubat,
dan berkhidmat untuk-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar