M. RAHIM BAWA MUHAIYADDEEN
SALAM
sayangku padamu, cucu-cucuku, putra-putriku, saudara-saudaraku. Dapatkah
kita pergi keluar sejenak? Datanglah, mari kita naik mobil ke taman
safari di mana kita dapat menjumpai binatang-binatang hidup di
lingkungan alaminya. Singa, harimau, macan tutul, dan binatang lain
pemakan daging mengembara bebas, tapi mereka terpisah dari sekawanan
rusa, gajah, dan binatang lain pemakan tumbuh-tumbuhan. Penjaga
membangun pagar untuk memisahkan dua kelompok ini.
Marilah kita
pergi mendekat. Inilah tempat di mana rusa dan kambing hidup. Jangan
khawatir, mereka tidak berbahaya. Mereka tidak akan membahayakan atau
membunuh kita. Tapi kita harus tetap berhati-hati dan menjaga jarak
dengan mereka, sebab gajah juga masuk ke wilayah ini. Akan lebih aman
jika kita berdiri di luar pagar dan melihat.
Apakah engkau
melihat anak gajah? Bagaimana cantiknya ia. Rusa dan anak rusa cantik
juga, bukankah begitu? Anak-anak kuda, keledai, dan kambing juga cantik.
Apakah engkau memperhatikan bagaimana bulu-bulu mereka berubah warna
ketika mereka menjadi besar? Lihatlah ibunya! Mereka tidak lagi memiliki
kecantikan masa muda itu. Anak-anak berlari dan berlompatan serta
bermain dengan bahagianya semasa muda, tapi ibunya tidak bahagia lagi.
Mereka telah berubah. Mereka hanya menggelengkan kepala dan makan
rumput.
Oh lihatlah, kambing muda itu jatuh ke dalam kubangan!
Anak-anak kambing lainnya mampu melompati kubangan itu, tapi yang satu
itu jatuh. “Mbek! Mbek!” ia menangis, dan ibunya datang berlari untuk
menolong anaknya. Awalnya ia mencoba menarik keluar dengan mulutnya,
tapi tidak berhasil. Berikutnya ia meletakkan dua kakinya di dalam
kubangan dan mencoba mendorongnya keluar dengan kepalanya. Nah, tuntas
sudah, dan anak kambing itu pun terus berlari bermain. Ibunya selalu
sibuk dengan pekerjaannya. Mereka tidak bebas untuk bermain seperti
anak-anak kambing itu.
Apakah engkau melihat anak rusa di sana?
Lihatlah, mereka meletakkan hidung mereka pada pagar. Mari kita mencoba
bicara dengan mereka. Mereka tidak takut kepada orang sekarang, tapi
ketika mereka tumbuh dewasa, mereka akan lari dari kita.
Sekarang
mari kita berjalan berkeliling ke sisi yang lain, di wilayah berpagar
di mana macan tutul dan singa berada. Anak-anak mereka juga sangat
bahagia. Lihatlah bagaimana mereka berlari dan berlompatan serta
berkejaran dan menggigit satu dengan yang lainnya! Mereka
berguling-guling bersama di atas tanah seperti kancil dan anak anjing!
Mereka hanya bermain, tanpa saling melukai satu sama lain atau melukai
makhluk-makhluk lain mana pun. Anak-anak yang masih muda begitu
menyenangkan, tapi lihatlah ibunya. Sifat-sifatnya sungguh berbeda;
mereka meraung dan mengancam akan membunuh yang lainnya. Anak-anak singa
menjadi kejam seperti ibunya ketika sudah tumbuh dewasa. Mereka akan
menjadi kejam seperti ibunya. Hari ini mereka bahagia, tapi nantinya
setelah dewasa akan mengajari anak-anak mereka dengan sifat-sifat dan
perilaku-perilaku mereka sendiri. Mereka akan menunjukkan pada anak
singa bagaimana menangkap dan membunuh hewan lainnya serta menghisap
darah mereka untuk menghilangkan rasa haus dan lapar.
Tapi untuk
sekarang semua anak bermain bersama dengan senang. Anak-anak singa,
harimau, dan macan tutul mendatangi kita, membuat suara yang lembut, dan
mengendus kita. Apakah engkau melihat bagaimana ibu mereka mengawasi
untuk meyakinkan bahwa kita tidak menyakiti mereka? Ibunya mempunyai
kekuatan yang dapat menghancurkan kita, tapi engkau tidak perlu merasa
takut. Sepanjang kita berada di luar penghalang ini, kita akan baik-baik
saja.
Cucu-cucuku, apakah engkau memahami apa yang telah kita
lihat? Pikirkanlah tentang hal ini! Ini adalah taman safari, tempat di
mana engkau akan menemukan binatang-binatang yang damai dan berbahaya.
Dunia juga sama seperti tempat ini. Di sana engkau akan menemukan
kehidupan manusia dan kehidupan binatang. Dapatkah engkau mengatakan
perbedaan antara keduanya setelah melihat mereka? Tidak. Sungguh mudah
untuk melihat perbedaan antara harimau dengan rusa, tetapi engkau tidak
dapat melihat perbedaan antara manusia-binatang dan manusia sejati.
Mereka semua tampaknya serupa.
Kita tahu bahwa ketakutan akan menghinggapi kita ketika melihat singa dewasa, karena kita tahu bahwa singa itu berbahaya.
Tapi ketika kita melihat manusia, kita tidak bisa mengatakan apakah
mereka baik atau jahat, apakah mereka akan menyakiti atau tidak. Mereka
semua kelihatan seperti manusia, tapi ketika sifat jahat dan tindakan
merasuki mereka, mereka berubah menjadi binatang-binatang yang
berbahaya. Ini sangat penting untuk kita pelajari dan mengetahui
perbedaannya. Kita harus mengetahui itu untuk menyelamatkan diri.
Bagaimana engkau mengatakan apakah seseorang itu adalah manusia atau
binatang? Manusia-binatang akan mempunyai banyak hubungan dengan dunia.
Mereka akan mempunyai sifat egois, amarah, iri, dan cemburu. Manusia
semacam itu tidak mempunyai kedamaian dalam hidupnya. Mereka hanya akan
mempunyai keraguan dan kecurigaan, ketergesa-gesaan dan ketidaksabaran,
kebencian, dan kesombongan. Mereka akan mencari pujian, gelar, dan
penghargaan serta selalu berkata, “Aku, Aku, Aku!” Mereka selalu
berprasangka terhadap kepercayaan, ras dan warna [kulit], dan bahkan
menentang setiap jenis doa. Mereka akan mempunyai empat ratus triliun
plus sepuluh ribu perbedaan spiritual dan dipenuhi dengan kesombongan,
karma, ilusi, nafsu, dan sikap egois.
Segala sesuatu yang
dilakukan manusia-binatang didorong oleh keakuan, kebanggaan, dan
kesombongan. Mereka membahayakan makhluk lain, mereka menciptakan
masalah dan menyebabkan perselisihan, mereka menyiksa, menyakiti, dan
membunuh yang lain. Mereka membuat perbedaanperbedaan politis yang
mengarah pada peperangan. Mereka berperang melawan ras, perang agama,
perang wilayah, dan perang untuk kebebasan. Mereka perang antara aku dan
dirimu.
Mereka menghancurkan satu sama lain, dan menghancurkan
kesatuan dan cinta. Mereka menghancurkan kedamaian dan menentang kasih
sayang sepanjang waktu. Kesabaran nurani, kepuasan diri, kepasrahan, dan
memberikan semua tanggung jawab serta pujian kepada Tuhan tidak ada
dalam kehidupan binatang-binatang manusia ini.
Buah hatiku,
anak-anakku. Bukankah engkau melihat orang seperti ini? Orang seperti
itu menghancurkan orang lain sama seperti singa dewasa menelan
mangsanya. Mereka mencoba menghancurkan segalanya. Lihatlah bagaimana
mereka menghancurkan kesatuanmu, kedamaian, dan kebahagiaan. Prasangka
mereka membuatmu bersedih. Dalam waktu singkat, mereka dapat membuatmu
sangat tertekan. Mereka berkata, “Aku berbeda dengan dirimu. Engkau
mempunyai Tuhan dan aku mempunyai Tuhan yang lain. Aku menyembah Tuhanku
dan engkau menyembah Tuhanmu.” Mereka tidak akan membiarkanmu
mendapatkan kedamaian, meskipun hanya untuk sedetik saja.
Kasihku, anak-anakku, cahaya mataku yang berkilauan. Inilah jalan hidup manusia. Hanya orang tertentu mendapatkan kedamaian.
Kebanyakan manusia adalah binatang. Penyakit karma yang buruk ini, penyakit kesombongan dan khayalan, telah membelenggunya.
Cucu-cucuku, sebagai anak kecil, engkau sekarang menjalin hubungan dengan Tuhan, dan engkau akan mempunyai kedamaian.
Tuhan bermain denganmu dan engkau bermain dengan-Nya. Engkau bermain dengan benar, dan merasa tenang.
Hatimu begitu bersih, tubuhmu bersih, cintamu suci, dan kedamaianmu
bersih. Begitulah anak-anak sekarang adanya. Apakah mereka putih, hitam,
coklat, merah, atau kuning. Semua anak muda menggunakan satu bahasa dan
dapat berkomunikasi dengan yang lainnya secara sempurna. Sebagian dari
kalian masih begitu muda untuk mengerti satu bahasa itu, dan ketika
engkau bicara, Tuhan mengerti. Engkau bahagia dan tenang dan memeluk
setiap orang tanpa melihat warna mereka atau perbedaan yang lainnya.
Tapi orang-orang yang mempunyai banyak penyakit tidak akan mengerti
bahasamu. Orangtua tidak akan mengerti jenis komunikasi itu. Mereka
tidak akan mengerti jenis kebahagiaan, ketenangan, ketenteraman, dan
kedamaian itu.
Cucu-cucu kecilku, tetaplah untuk menjaga
keelokan yang engkau miliki sejak engkau dilahirkan. Hargailah kesatuan
dan sifat-sifat baik dan jagalah mereka sampai segalanya berakhir!
Jika engkau menjaga sifat-sifat ini, dirimu akan selalu ada dalam lindungan Tuhan. Engkau harus menetapkan ini dalam hidupmu!
Anak-anakku, saudara-saudaraku, barangsiapa yang lebih tua harus
menganalisa keadaan kita dan berubah kembali menjadi manusia yang
sesungguhnya. Kita harus menemukan kedamaian melalui sifat-sifat dan
tindakan-tindakan Tuhan. Kita harus menghindari musuh-musuh hewaniah
dalam diri kita agar menjadi manusia sejati. Sepanjang sifat binatang
ada dalam diri kita, maka kita tidak akan pernah menemukan ketenangan.
Kita tidak akan pernah tahu kecantikan dan ketenangan Tuhan. Kita tidak
akan mempunyai cahaya dan kecantikan serta kedamaian jiwa. Kita
kehilangan semuanya itu ketika penyakit sombong, karma, dan ilusi
menghinggapi kita.
Engkau dan aku harus berpikir tentang hal ini
dan berusaha untuk mengusir hal-hal tersebut. Maka Tuhan kita Yang
menciptakan kita dapat hidup damai bersama kita, dan kita dapat hidup
damai bersama-Nya. Kita dapat memelihara kecantikan kita, cahaya,
kesucian, dan kesempurnaan kita. Dan kita dapat berbagi kedamaian dalam
hati dan hidup dengan orang lain. Orang yang melakukan ini adalah
manusia sejati.
Buah hatiku, cucu-cucuku. Marilah kita renungkan
tentang hal ini. Semoga Tuhan melindungi kita. Dia akan memberi kita
kesatuan dan kebajikan. Dia akan memberi kita jalan untuk mendapatkan
kedamaian dengan keagungan-Nya. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar