Bismillah...
MEMBUKA KEMBALI PELAJARAN LAMA KITA (Mati Sebelum Mati)
Mati sebelum mati adalah bahasa kiasan
Dan mati sebelum mati ini merupakan ajaran Nabi SAW yang terdapat dalam hadist Beliau.
Mati itu bermakna kembali kepada Sang Pencipta Allah Rabbul Izjati. Dan
kembali kepada Allah, semasa sekarang pun kita wajib kembali yaitu
dengan kita patuh terhadap perintah dan larangan-Nya. Ini yang disebut
kembali kepada Allah. Yang lebih jelas lagi kembali mengikuti ajaran
Rasulullah SAW. Untuk sampai kepada Allah SWT. (Bukan untuk menjadi
Allah)
Dalam ajaran Islam Kita dituntut untuk bersikap pasrah
berserah diri. Karena Islam itu sendiri mengandung arti berserah diri.
Ini yang dijelaskan dalam Al Quran. (Maaf Saya Tidak Menyebutkan
dalilnya) karena ayat AlQuran banyak sekali menjelaskan tentang hal ini.
Langsung kepada intinya, yang mau kembali pada Sang Pencipta ini Siapa?
Jawabnya adalah Ruh.
Jadi Ruh inilah yang kembali kepada fitrahnya. Karena Ruh bersifat
kekal dan tidak mati. Dan Ruh kembali kepada yang Maha hidup yaitu Allah
Sang Pencipta.
Tak perlu menunggu sampai kematian tiba. Apabila kematian tiba namanya sudah terlambat.
Jadi, selagi masih bernafas dan bisa menghirup udara dengan bebas
kembali lah kepada Allah dengan jalan Taubatan Nasuha dan bermohon agar
diberi hidayah. Yaitu jalan yang lurus (Sirothol Mustaqim). Inti
kandungan surat Alfatiha.
Bagaimana kita berserah?
Lakukan
sholat yang difardhukan lima waktu itulah kenapa kita, ketika bersholat
mengangkat tangan (bertakbir) maknanya mengandung artian berserah atau
menyerahkan semua yang Kita ini tiada apa-apa dan bukan siapa-siapa.
Dan apabila sholatnya sudah diterima Allah, tandanya yaitu menjadi
sadar diri, sadar kepada Ilahi dengan segala nikmat yang telah
diberikan-Nya.
Kesadaran ini jika sudah terpelihara maka akan menjelma sosok Insan Sejati.
Sifat ini bisa Kita lihat pada akhlak seseorang kerena mereka yang
menjadi Insan Sejati mereka bersifat Rahmat bagi semesta alam.
Salam Rahmatan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar