ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Teman-teman akrab pada hari itu
sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang
yang bertakwa.” (Az-Zukhruf: 67)
Teman adalah cermin bagi pribadi seseorang....
Seseorang itu tidak akan jauh dari pribadi teman dekatnya.....Bersabda
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam: “Kebiasaan orang itu sama dengan
tabiat sahabat-sahabatnya. Maka hendaklah salah seorang dari kalian
melihat siapa yang menjadi sahabatnya.” (HR. Ahmad)
Teman dan
lingkungan memang memiliki pengaruh yang kuat terhadap sikap dan
perilaku seseorang. Bahkan kualitas agama seseorang itu dapat dinilai
dari teman-teman pergaulannya. Banyak bergaul dengan orang-orang yang
shalih tentu akan mengantarkan kita kepada kebaikan.
Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Orang itu mengikuti agama
temannya, maka setiap orang dari kamu hendaklah melihat siapa yang
menjadi temannya.” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Semua pertemanan dan
persahabatan yang tidak dilandasi karena ALLAH, kelak pada hari Kiamat
akan berbalik menjadi permusuhan dan kebencian. Mereka saling
menyalahkan satu sama lain. Mereka saling berkata kepada sahabatnya:
engkaulah yang telah menyesatkan dan membuatku sesat. Mengajak pada
kelalaian. Masing-masing mencela yang lain, dan satu orang melaknat
temannya yang lain, serta mereka saling membebaskan diri dari
masing-masing di hadapan Allah. Begitulah keadaan mereka kelak.
Berbeda dengan pertemanan yang dijalin karena ALLAH, mereka akan menjadi
saudara yang saling mengasihi dan saling membantu, dan persaudaraan itu
tetap akan berlanjut hingga di akhirat. Sebab pertemanan yang dijalin
karena ALLAH adalah pertemanan yang kekal abadi.
Al-Hafidz Ibnu
Asakir meriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
Shallallahu alaihi wasallam bersabda: “Jika antara dua orang saling
mencintai karena ALLAH, yang seorang di Timur dan yang seorang lagi di
Barat, maka pada hari Kiamat ALLAH pasti akan mempersatukan keduanya
sambil berfirman : “Inilah orang yang kau cintai karena-Ku…”.
Subhanallah, Jelaslah bagi kita bahwa jika kita memiliki teman dekat
atau sahabat, ternyata hakikat itu tidak lama kecuali kita bersama
mengerjakan kebaikan dan ketakwaan serta mengingatkan antara satu dengan
yang lainnya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual
minyak wangi dan tukang pandai besi. Berkawan dengan penjual minyak
wangi akan membuatmu harum, karena kamu bisa membeli minyak wangi
darinya, atau sekurang-kurangnya kamu mencium bau wanginya. Sementara
berteman dengan pandai besi, akan membakar badan dan bajumu, atau kamu
hanya mendapatkan bau yang tidak sedap.” (HR. Bukhari dan Muslim)
“Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua
tangannya, seraya berkata: ‘Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah
menyesatkan aku dari Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku.
Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia’.” (Al Furqaan:
27-29)
Semoga Allah senantiasa mendekatkan kita pada lingkungan
orang-orang yang shalih , yang senantiasa mengingatkan kita pada
kebaikan dan ketaatan, saling mencintai karena Allah. Dan menyampaikan
kita pada rahmat , ridha serta cinta Nya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar