Saudara mungkin pernah mendengar
istilah yang kurang lebih begini: "Siapa yang mengatakan dirinya sebagai
wali Allah, maka dia adalah pendusta"...... Lalu hal ini menjadi
patokan yang meluas dan dimaklumkan secara umum......
Namun
mengertikah saudara, bahwa sebenarnya para wali2 Allah juga mengklaim
kewaliannya, namun mungkin dengan "coro alus", (cara halus)......
Imam ghozali, kalau tidak salah menceritakan bahwa setiap bagian dari
ihya ulumuddin itu dikonsultasikan dengan rosulullah SAW.....
Syeh Abdul Qodir jailani, kalau tidak salah mengatakan bahwa kakinya
berada dipundak seluruh wali2 Allah, lalu juga menceritakan berteman
dengan nabi khidir dsb.....
Syeh saman almadani kalau tidak salah
mengatakan bahwa jika engkau mendapat bahaya di lautan maka sebut
namanya, "ya saman, ya saman....dst" lalu syeh akan menolong orang
tersebut.....
Salah satu syeh naqsabandiah, saya lupa namanya, bahkan menyebut dirinya sbg imam mahdi.....
Ibnu Arobi, kalau tidak salah menceritakan bertemu rasulullah SAW waktu
haji, lalu rasulullah memberikan kitabnya, yaitu futuhul makiyyah
Itu diatas adalah contoh2, masih banyak lagi kalau mau mencari, yang
sebenarnya jika saudara teliti, itu semua hanya bisa dilakukan para
wali2 Allah, dan menunjukkan bahwa mereka sebenarnya juga mengklaim
kewaliannya dengan cara halus......
Atau dimasyarakat mungkin
engkau jumpai orang yang walau tidak pernah menyebut dirinya seorang
wali Allah, namun sering cerita ketemu dan ngobrol dengan nabi khidir.
Tahukah anda, dia sedang mengklaim kewaliannya dengan cara halus.....
sebab semua orang juga tahu, bahwa keistimewaan2 seperti itu hanya
dimiliki oleh para wali......
Jadi wali yang malu2 tidak akan
menyebut dirinya wali, tapi "hanya" sering cerita ngobrol dengan nabi
khidir, sering cerita bertemu rasulullah SAW.....
Itu dalam pandangan kami, sama saja dengan klaim kewalian, tapi masih malu-malu atau khawatir di cela orang..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar