Yang datang pasti akan pergi,
Yang lewat pasti akan berlalu,
Yang berkondisi pasti akan berubah, dan
yang lahir pasti akan mengalami tua, sakit dan mati.
Itulah proses kehidupan yang harus dijalani.
Semua yang berkondisi pasti akan mengalami perubahan, dan semua yang dilahirkan pasti akan mengalami kelapukan.
Jadi di dunia ini tidak ada yang bisa terhindar dari perubahan dan kelapukan, itulah hukum yang abadi.
Sakit adalah resiko punya badan jasmani dan sifatnya hanya sementara, bisa jadi yang anda rasakan sesaat, semenit, sejam, sehari, seminggu, sebulan, setahun atau lebih.
Tetapi jika kita menyerah pada rasa sakit itu maka akan berdampak sangat luar biasa pada kondisi mental kita.
Saat kerjamu tidak dihargai, maka kamu sedang belajar tentang ketulusan.
Saat usahamu tidak dihargai, maka kamu sedang belajar tentang ketulusan.
Saat hatimu terluka, maka kamu sedang belajar tentang ketabahan.
Saat kamu kecewa, maka kamu sedang belajar tentang kesabaran.
Saat kamu sepi sendiri, maka kamu sedang belajar tentang kesabaran.
Saat kamu harus menanggung apa yang sebenarnya tidak perlu, maka kamu sedang belajar tentang kemurahan hati.
*Waktu adalah uang* ini yang membuat manusia hidup dalam tekanan dan kekhawatiran.
"Waktu adalah kebajikan & kebahagiaan* ini obsesi yang mengajak manusia kembali pada makna kehidupan yang sesungguhnya.
Bersyukurah ketika sedang bernasib baik.
Bersabarlah ketika bernasib buruk.
Jika harus mengalir deras ke bawah, lakukan saja dengan santai karena *semua pasti berlalu*
Luwes dalam melakukan kegiatan apapun.
Berhati-hati dalam bertindak.
Bijaksana saat bertutur kata.
Merasa puas dengan apa yang didapat.
Bersahaja hidupnya dan tahu kapan harus berhenti.
Itulah ciri *manusia mulia*
Kebijaksanaan tertinggi adalah menguasai emosi, amarah & dendam.
Kepandaian tertinggi adalah membuang ego, keangkuhan, kesombongan & keakuan.
Kemuliaan tertinggi adalah menerima, memaafkan dan mengakui kesalahan.
Kebajikan tertinggi adalah tulus, ikhlas & penuh kasih sayang.
Jangan suka rendah diri, tapi jadilah orang yang percaya diri.
Jangan suka merasa hebat, tapi jadilah orang yang rendah hati.
Jangan suka merasa kecil hati, tapi jadilah orang-orang yang berbesar hati.
Ucapan yang diucapkan dengan tepat dan santun akan lebih bermakna dan meneduhkan hati.
Jadi, menegur jangan sampai menghina.
Mendidik jangan sampai memaki.
Meminta jangan sampai memaksa.
Memberi jangan sampai mengungkit-ungkit.
Berhentilah menghitung kekurangan dan kejelekan orang lain, berpikirlah bijak untuk menyelesaikan masalah dan berbahagialah orang yang tahu hal terbaik dalam hidupnya.
Mengabaikan penderitaan makhluk hidup lain di depan mata adalah bentuk kekejaman yang halus.
Ucapan dan tindakan kasar adalah bentuk kekejaman yang nyata.
Kesenangan menyakiti adalah bentuk kekejaman yang paling keji.
Jadi di dunia ini tidak ada yang bisa terhindar dari perubahan dan kelapukan, itulah hukum yang abadi.
Sakit adalah resiko punya badan jasmani dan sifatnya hanya sementara, bisa jadi yang anda rasakan sesaat, semenit, sejam, sehari, seminggu, sebulan, setahun atau lebih.
Tetapi jika kita menyerah pada rasa sakit itu maka akan berdampak sangat luar biasa pada kondisi mental kita.
Saat kerjamu tidak dihargai, maka kamu sedang belajar tentang ketulusan.
Saat usahamu tidak dihargai, maka kamu sedang belajar tentang ketulusan.
Saat hatimu terluka, maka kamu sedang belajar tentang ketabahan.
Saat kamu kecewa, maka kamu sedang belajar tentang kesabaran.
Saat kamu sepi sendiri, maka kamu sedang belajar tentang kesabaran.
Saat kamu harus menanggung apa yang sebenarnya tidak perlu, maka kamu sedang belajar tentang kemurahan hati.
*Waktu adalah uang* ini yang membuat manusia hidup dalam tekanan dan kekhawatiran.
"Waktu adalah kebajikan & kebahagiaan* ini obsesi yang mengajak manusia kembali pada makna kehidupan yang sesungguhnya.
Bersyukurah ketika sedang bernasib baik.
Bersabarlah ketika bernasib buruk.
Jika harus mengalir deras ke bawah, lakukan saja dengan santai karena *semua pasti berlalu*
Luwes dalam melakukan kegiatan apapun.
Berhati-hati dalam bertindak.
Bijaksana saat bertutur kata.
Merasa puas dengan apa yang didapat.
Bersahaja hidupnya dan tahu kapan harus berhenti.
Itulah ciri *manusia mulia*
Kebijaksanaan tertinggi adalah menguasai emosi, amarah & dendam.
Kepandaian tertinggi adalah membuang ego, keangkuhan, kesombongan & keakuan.
Kemuliaan tertinggi adalah menerima, memaafkan dan mengakui kesalahan.
Kebajikan tertinggi adalah tulus, ikhlas & penuh kasih sayang.
Jangan suka rendah diri, tapi jadilah orang yang percaya diri.
Jangan suka merasa hebat, tapi jadilah orang yang rendah hati.
Jangan suka merasa kecil hati, tapi jadilah orang-orang yang berbesar hati.
Ucapan yang diucapkan dengan tepat dan santun akan lebih bermakna dan meneduhkan hati.
Jadi, menegur jangan sampai menghina.
Mendidik jangan sampai memaki.
Meminta jangan sampai memaksa.
Memberi jangan sampai mengungkit-ungkit.
Berhentilah menghitung kekurangan dan kejelekan orang lain, berpikirlah bijak untuk menyelesaikan masalah dan berbahagialah orang yang tahu hal terbaik dalam hidupnya.
Mengabaikan penderitaan makhluk hidup lain di depan mata adalah bentuk kekejaman yang halus.
Ucapan dan tindakan kasar adalah bentuk kekejaman yang nyata.
Kesenangan menyakiti adalah bentuk kekejaman yang paling keji.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar