"YA RASULULLAH...
ANTA ROHMATIKA FIL ALAMIIN...
ANTA BHABULLAH WA BHABUL GHOIB...
ANTA HABIBULLAH..
QALBU adalah
sebagai tempat ajaran Islam, yang memerlukan syiar melalui peryataan
lisan, dengan terlebih dahulu mengucapkan dua kalimat syahadat LAA
ILAAHA ILLALLOH MUHAMMADUR ROSULULLOH sebagai saksi secara lisan bahwa
tiada Tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah Rosululloh.
Lubang
Jantung Pertama(QALBUN) adalah sebagai tempat huruf dan asal keluarnya
suara, baik suara QULUUB yang diperagakan melalui isyarat-isyarat,
maupun suara mulut yang jelas atautidak jelas.
Lubang Jantung Kedua ( SYAGHOF ) tepatnya adalah sebagai tempat Kehidupan manusia, yang
eksistensinya ialah Jantung, lebih dominan kepada gerak NAFSU (JIWA), yangdipenuhi dengan keinginan-keinginan.
Selama para makhluk termasuk manusia masih keluar masuk pernafasan
melalui lubang jantung kedua ( SYAGHOF ), mereka pasti mempunyai
keinginan-keinginan baik yang positif maupun negatif.
Jika lubang
Jantung kedua ini tidak ditanam CHIP ISMU DZAT, maka kita tidak bisa
mengontrol dan membedakan mana nafsu positif dan mana nafsu negatif.
Lubang Jantung Ketiga (FU'AD) Dan perlu kita ketahui bahwa istilah
FU'AD, AF'IDAH, QALB, QALBAINI, QULUUB dan kata SYAGHOF dari isyrah
fi'il
madhinya, yang semua kata tersebut secara umum diartikan HATI
Orang yang mengistiqomahkan dzikir khofi itu secara otomatis mengisi 3
lubang, yaitu:
1. Lubang yang menjadi tempathuruf (Ismu Dzat )
2. Lubang yang menjadi tempat nafsu (nafsu positif dan nafsu negatif)
3. Lubang yang menjadi tempat At-Tauhid ( meng-Esakan )
Dengan demikian, barang siapa yg sudah mampu mengisi lubang-lubang Jantung tersebut, artinya dia sudah
benar-benar mampu berakhlaq dengan akhlaq Ahli LAA ILAAHA ILLALLOH.
Dan barangsiapa yang ingin do'anya diijabah oleh Alloh, diterima hajatnya oleh Alloh, maka kita harus bisa
mengosongkan lubang yang ketiga tersebut dari selain Alloh. Kemudian
lubang-lubang itu diisi dengan dzikir yang berwasilah.Menyatukan raga,
jiwa dan nyawa dengan dzikir adalah hakikat dzikir khofi. Secara
otomatis kita dilatih untukmenempatkan khusyu didalam panca indera.
Lisan berdzikir, hati dan akalpun ikut bebarengan berdzikir dan inilah yang diisyaratkan oleh ayat berikut:
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun
(kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang
sebelumnya telah diturunkan Al Kitab kepadanya, kemudian berlalulah masa
yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan
di antara mereka adalah orang-orang yang fasik"kalau saya tak hilaf (QS
AL- Hadiid ayat 16 )
Dengan demikian kita dituntut supaya bisa "
Huduu'ul Khusyuu'i Bilkhowasil Khomsi " (menempatkan khusyu didalam
panca indera). Artinya ada penglihatan jangan dilihat, ada suara jangan
dihiaraukan, ada aroma jangan dicium, ada rabaan jangan diraba, ada rasa
jangan dirasakan, bersedakep, menghadap, mantap dan yakin, serta
menutup sembilan lubang ( 2 mata, 2 telinga, 2 lubang hidung, mulut,
dubur dan anus )Sehingga menenteramkan panca indera yang ada didalam
raga, jiwa dan nyawa..Saudaraku...Duda janda gadis tua muda..Dalam waktu
24 jam manusia dituntut untuk mengosongkan QULUB dari selain Alloh
dengan DZIKRULLOH Ini sesuai dengan Isyarat dari kalimat LAA ILAAHA
ILLALLOHU MUHAMMADUR ROSULULLOHI yg berjumlah 24 huruf.
Pengosongan QULUB dari selain Allah dengan dzikir adalah syarat utama bagi amal yg dapat diterima oleh Alloh.
Dengan alat dzikir itulah dapat
membersihkan Raga, Jiwa dan Ruh (NYAWA).
Ketahuilah Kalau hanya ingin disebut muslim yang baik di mata manusia
adalah mudah..., asal jangan berbuat jahat saja dikatakan baik. Akan
tetapi ukuran baik menurut Alloh bukan sekedar tidak berbuat jahat,
tetapi yang dikatakan baik itu harus wushul (sampai) kepada Allah.
Di lingkungan bukan Tarekat tidak dikenal kalimat wushul.
Wushul atau sampai ini terkait dengan kembali.. => Kembali kepada
Alloh berarti MATI. Kita dari Alloh dan harus kembali lagi kepada Alloh.
Orang disebut mati kalau mati, kenyataannya banyak orang mati tetapi
tidak kembali kepada Alloh, malah masuk ke Jahannam.
Kapan kita harus kembali..?
Sejak sekarang juga kita harus kembali. Alloh itu dekat, bahkan lebih dekat dari urat leher.
Dekat-jauhnya Alloh tidak diukur jarak, karena bukan benda.
(Rumusnya sesungguhnya Alloh itu dekat dengan kita, hanya saja kita
yang jauh dari Alloh. Karena kalau Alloh itu jauh dari kita, sudah tentu
kita pun tidak mampu mengedipkan mata,tdk mampu bergerak dan
sebagainya...
Cukuplah Allah itu sgt luas,ini yg perlu diluruskan agar kita kembali kpd Allah.
Maka..
Kita harus melakukan perjalanan Ruhani menembus 4 lapis alam.
??? Bagaimanakah caranya ????
1-Terus berusaha menembus hatinya ( alam malakut ) berarti dia berada di estafet.
2-Terus berusaha menembus alam jabarut,lalu ke sirri yg berarti dia
menembus alam lahut. Barulah kalau sdh menembus alam lahut ini dia
sampai (WUSHUL) kpd Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar