Puncak tertinggi adalah mengenal ALLAH… ALLAH itu ADA
Untuk mencari yang ADA, seseorang itu perlu MATI… "…
Oleh sebab itu jangan asyik dengan angan-angan kosong dan khayalan semata
Salik dan dunia ini … hanya WUJUD dalam fikiran…. bagaimana pun TIDAK ADA pada hakikatnya… Kedua-duanya semata-mata... KOSONG. Sesuatu yang KOSONG tidak dapat mengenal kepada yang ADA.
MAN ini adalah bertaraf makhluk, namun apabila ia mengenal dirinya
NAFSAHU (Manusia) maka barulah ia mengenal TuhanNya yang bernama
RABBAHU, Yaitu Tuhan yang bertaraf LAISA KAMISLIHI SYAIUN
( Yang tidak berupa apa pun jua)
Maksudnya lagi : MAN ini jika kita bawa kepada pengertian NAFSAHU maka ia akan membawa kepada manusia yang " Laisa kamislihi syaiun" yaitu manusia yang Batin atau dikenal sebagai Insan atau di kenal juga sebagai DIRI SEBENAR DIRI yang bertaraf NYAWA atau NAFAS, Nyawa atau Nafas adalah bagian dari diri Rohani, fungsinya adalah menghidupkan diri Jasmani atau diri yang bernama DIRI TERPERI.
Coba rasakan di dalam tubuh ini :
ada yang TURUN dan NAIK atau yang KELUAR dan yang MASUK.
Oleh karena itu jika mencari yang ADA melalui sesuatu yang TIDAK ADA adalah sia-sia belaka
Sebab yang TIDAK ADA ... tidak akan mampu menzahirkan yang ADA
Sebaliknya … Yang ADA lah yang mampu mewujudkan segala sesuatu "yang tidak ada"... KOSONG... kepada yang ADA
Dzat yang ghaib lagi ghaib itu… selama-lamanya tidak akan ada kenyataannya…. tetapi ada penzairan sifat-sifatnya
Terutamanya kepada salik yang mukmin.. salik yang mengenal-NYA. Si salik hanya menjadi kenyataan … TAJJALLI… DZAT yang GHAIBUL GHAIB
Dari AHDAH.. timbul…WAHDAH.. Yaitu kenyataan kesempurnaan SifatNYA.. Inilah pintu untuk mengenal yang ADA…. yang TIADA... KOSONG… tidak boleh berubah menjadi Yang ADA
DIA lah yang ADA, DIA lah Yang Zahir…Yang Batin…Yang Awal dan Yang Akhir... DIA itu adalah AKU... AKU yang bergelar TUAK LOMBOK ILAHI
Oleh sebab itu WUJUD AKU lebih terang dan nyata daripada WUJUD-WUJUD yang lain... AKU lah Yang Melihat dan Yang Di Lihat.. WUJUD ENGKAU itu tidak ada…. Alias KOSONG….semata-mata.
Inilah Amaliyahnya : Pejamkan mata, tongkatkan lidah kelelangit langit mulut, lalu Tarik nafas sedalam mungkin, kemudian ditahan, sewaktu menahan nafas baca doa ini 1x:
Bisamillahirahmanirrahim...
HUU ALLAH HAQ...
SIFATKU SIFAT MUHAMMAD...
DZAT ALLAH...
SIFAT MUHAMMAD...
AKU DUDUK DALAM ALIF LAM LAM HA...
HILANG DALAM KALIMAH TAUHID...
LAILAHAILALLAH MUHAMMAD RASULULLAH
Setelah itu keluarkan nafas seperti biasa, lakukan amaliah ini sesering mungkin sampai tercapai hajat di hati.
Hilangkan tubuh menjadi Nur,sehingga tubuh engkau menjadi Ruh.
maka hilanglah tubuh menjadi ‘TITIK’, titik itulah asal muasal kejadian ‘ALIF’.
maka Alif yang bergerak didalam lautan rahasia itulah yang disebut
‘HAYAT’. maka hiduplah dan bergeraklah tubuh, itulah yang dinamakan SifatNya.
yang ada di dalam tubuh engkau, itulah yang disebut RahasiaNya,
maka AKULAH yang LAISA dan jangan dicari lagi.
Apabila telah fana sifat makhluk dan sifat salik sendiri ke dalam wajahNya,maka WajahNya akan dapat terlihat, di kala itu sifat makhluk atau sifat salik telah kamil dlm WajahNya.
DIA Yang Zhahir dan Yang Bathin, Yang sesungguhnya "selalu bersama" dengan kemanusiaan. Disadari ato tidak, ....beriman ato tidak, ....muslim ato tidak, DIA selalu ada bersama kemanusiaan dan DIA amat dekat bahkan jauh lebih dekat dari urat lehernya sendiri.
Coba renungkanlah ini, .....
Manusia zhahir terlihat nyata pada JASAD TUBUH-nya, sedangkan DIA zhahir nyata terlihat pada seluruh SIFAT-NYA...... Dan yang bathin pada manusia adalah segala SIFAT-nya, sedangkan DIA bathin justru pada DZAT-NYA.... kenyataan-NYA, DIA selalu ada bersama kemanusiaan, satu-kesatuan atau ketunggalan yang tak terpisahkan, Tauhid.
Itulah sesempurna-sempurnanya manusia yang "bersatu/manunggaling/meleburkan" zhahir dan bathin-nya kepada Zhahir dan Bathin-NYA (kembali pulang, ilayihi raji'un), yaitu mematikan/melenyapkan/membathinkan segala kehendak jasad (hawa nafs)-nya dan mewujudkan/menzhahirkan segala Sifat-NYA.....menjadi perwujudan DIA Ar Raahman, yang menjadi rahmat bagi semesta alam, fitrah kemanusiaannya yang merupakan mutlak FITRAH-NYA, tak akan pernah berubah (QS 30:30).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar