Islam
mengajarkan agar seseorang hanya menggantungkan dan mengaitkan hatinya
kepada ALLAH semata. ALLAH-lah yang telah menciptakannya. ALLAH jua yang
mengarunainya rezeki. ALLAH yang mengatur alam ini. ALLAH yang
menguasai jagat raya ini. ALLAH yang berkuasa atas segala sesuatu. ALLAH
yang melakukan apa saja yang dikehendaki-Nya. ALLAH Dzat yang Maha
Mendengar. ALLAH Dzat yang Maha Melihat. ALLAH Dzat
yang Maha Mengetahui. ALLAH yang mengabulkan permintaan dan permohonan
hamba-Nya. ALLAH yang memberi manfa'at dan madhorot. ALLAH dengan segala
kesempurnaan dzat dan sifat-sifat-Nya. Sungguh amat pantas dan memang
sudah semestinyalah bagi seseorang untuk menggantungkan dan mengaitkan
hatinya hanya kepada ALLAH semata, Dzat yang Maha Sempurna.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ
“Barang siapa yang bergantung kepada sesuatu maka dia serahkan
kepadanya” (HR. Tirmidzi dihasankan oleh Asy Syaikh Al Albany
rahimahullah)
Yaitu barang siapa yang bergantung kepada sesuatu
dan menjadikannya sebagai tujuan, sehingga dia menggantungkan harapan
kepadanya dan menjadikannya sebagai penghilang rasa takutnya, maka dia
akan menyerahkan dirinya kepada sesuatu tersebut dan akan bersandar
kepadanya. Begitu pula, apabila seseorang hanya bergantung kepada ALLAH,
maka dia akan menjadikan ALLAH sebagai tujuannya, dia gantungkan
harapannya kepada-Nya, dan ALLAH-lah yang menghilangkan rasa takut yang
ada pada dirinya. Dia serahkan dan sandarkan dirinya, hanya kepada ALLAH
Ta'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar