Hidup pastikan aman tenteram dunia wal akhirat kalau saja kita selalu bertafakur untuk mengingat Allah dan mengingat kehidupat akhirat, minimal 5 menit dalam sehari semalam
Senin, 17 Maret 2014
KEUTAMAAN WAKTU ANTARA MAGHRIB DAN ISYA
Kita harus ada satu waktu yang mana waktu tersebut sangat pendek yaitu waktu antara shalat magrhrib dan shalat isya dan waktu tersebut mempunyai beberapa keutamaan :
Pertama
Dari Tsauban RA berkata Rasululloh bersabda
Barangsiapa yang I'tikaf diantara magrib dan isya di dalam masjid dan tidak berbicara apa-apa kecuali di pergunakan untuk sholat dan baca al quran dan wajib baginya untuk di masukkan ke dalam surga ( al hadist )
Kedua
Dari Abu Hurairah RA berkata Rasululloh bersabda
Barangsiap sholat enam rekaat sesudah sholat maghrib dan tidak berkata kata yang jelek maka sholatnya menyamai ibadah dua belas tahun
Ketiga
Dari Masruq dari Ibnu Abbas RA berkata Rasululloh bersabda
Barangsiapa yang sholat dua belas rekaat sesudah sholat magrib dan setiap rekaat membaca surat al fatikhah sekali dan surat al ikhlas tiga kali maka semua dosanya di ampuni oleh Allah SWT
Ke empat
Dari Ibnu Umar RA Rasululloh bersabda
Barangsiapa sholat dua puluh rekaat antara maghrib dan isya dan setiap rekaat membaca al fatikhah sekali dan al ikhlas sekali maka Allah akan menjaga keluarganya, hartanya, anaknya, dirinya, agamanya, dunianya, akhiratnya, tetangganya, rumahnya, di mudahkan dari sakaratul maut, dari goncangan hari kiyamat, di mudahkan lewat jembatan shirotol mustaqon seperti petir ( barqi ), dan di masukkan ke surga bersama golongan shiddiqin.
Inilah kemulian waktu antara magrib dan isya'.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Itu diatas tolong disebutkan sanad hadits2nya dan diambil dari kitab apa Terima kasih
BalasHapusItu diatas tolong disebutkan sanad hadits2nya dan diambil dari kitab apa Terima kasih
BalasHapusHati-hati saudaraku, dalam menyebutkan hadits yang sanadnya tidak sampai kepada Rasululullah shallallahu'alaihi wasallam.
BalasHapusJika memang hadits2 yang dikemukakan diatas maka lebih baiknya di ikutkan perawinya namun apabila hadits diatas palsu sungguh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam telah bersabda : "Barangsiapa berdusta terhadapku maka hendaklah ia persiapkan tempat duduknya di neraka." (Shahih Bukhari no.107)