MENYUCIKAN HATI **
Kebanyakan manusia akan melebarkan senyumnya
ketika ia dikaruniakan “kesenangan” tetapi mengapa mereka tidak dapat
mengukir senyuman didalam menghadapi apa yang dianggapnya “susah”.
Sepatutnya jika manusia tersebut boleh senyum lebar di kala senang maka
sebaliknya manusia tersebut boleh-lah tersenyum simpul dikala susah.
( Lanjutan dari iman dan hati bag I )
Sabda Rasulullah s.a.w.
Artinya :
Di dalam tubuh manusia itu ada segumpal darah, jika darah itu baik maka
baiklah manusia tersebuit dan jika darah itu kotor maka kotorlah
manusia itu. Sesungguhnya gumpalan darah itu adalah hati.
Sesungguhnya manusia itu yang dinilai adalah hatinya, semakin kotor hati
manusia, maka semakin jauhlah manusia itu dengan Allah s.w.t.,
sebaliknya semakin suci hati manusia, maka semakin dekatlah Allah s.w.t.
kepada dirinya, hanya hati yang suci saja yang dapat membawa manusia ke
jalan makrifat dengan Allah s.w.t.
Karenanya menjadi tugas
manusia yang ingin me-matlumat-kan hidupnya untuk memakrifatkan dirinya
dengan Allah s.w.t. menyucikan hatinya, sebab bila hati sudah suci maka
timbullah pada dirinya kasih kepada dirinya, kasih kepada Allah s.w.t.
dan kasih kepada Tuhan Semesta Alam.
Sesungguhnya hati yang
kotor tidak mungkin dapat membawa manusia kasih kepada dirinya dan kasih
kepada tuhannya apa lagi untuk mengenal dirinya sendiri.
Sesungguhnya pembersihan hati itu untuk membuka jalan agar manusia dapat
mengenal dirinya, karena tanpa mengenal dirinya maka manusia tidak
dapat memberikan kasih sayang yang sebenar-benarnya kepada Tuhannya.
Hanya hati yang dikuasai oleh Allah sajalah yang bisa memberikan peluang
kepada manusia untuk mengenali dirirnya dan Tuhanya.
Bila
manusia mengenal dirinya maka barulah muncul didalam dirinya suatu
martabat hati yang benar-benar kasih kepada Allah s.w.t.
Seperti firman Allah taala didalam al-Quran :
Artinya :
Mereka mengasihi diri mereka sebagimana mereka mengasihi Allah.
Dan firman Allah taala lagi :
Surah Ali Imran ayat : 31
Artinya :
Katakanlah, jika kamu benar-benar menyintai Allah ikutilah aku, niscaya Allah mengasishi.
Ingatlah !! hati yang kotor akan dikuasai oleh iblis, hati yang kotor
akan menjadi istana iblis atau sebagai pemerintahan iblis yang akan
menjajah seluruh alam saghir yaitu tubuh kita.
Bila iblis
menguasai kerajaan alam Saghir, maka seluruh dasar pemerintahnya adalah
bertujuan untuk melalaikan kita dari mengingat kepada Allah dan
menjauhkan diri kita dari Allah s.w.t . Semakin lama dibiarkan iblis
menguasai kerajaan maka selama itulah manusia tersebut jauh dengan
Allah. bahkan hanya akan membawa manusia tersebut kelembah yang terhina
disisi Allah s.w.t.
seperti firman Allah taala didalam Al-Quran :
Surah ; Yusof ayat 5
Artinya :
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.
Bila syaitan dan iblis menjadi penguasa kerajaan pada diri kita. Maka
kita tidak mungkin sekali dapat petunjuk dari Allah s.w.t dan justru itu
juga maka terhindarlah mata hati yang memberi sinar makrifat kepada
Allah s.w.t dan tinggalah kita yang dikuasai syaitan dan iblis itu
didalam kegelapan hidup yang tidak menentu.
Untuk mendapat mata
hati dan petunjuk dari Allah s.w.t maka hati harus disucikan jika Allah
dapat berkuasa maka hatipun terus bertukar menjadi pusat pemerintah
Allah atau Istana Allah.
Seperti sabda Rasulullah s.aw.
Artinya :
Hati orang mukmin itu istana Allah.
Bila Allah beristana dihati maka terbitlah dan muncul-lah mata hati
(lampu makrifat) yang akan memberi daya keyakinan yang mutlak dan
pegangan yang sejati terhadap sesuatu, walaupun hal itu keluar dari
jangkauan pemikiran manusia itu sendiri disamping ilmu dan petunjuk dari
padanya.
Seperti firmaNya didalam Al-Quran
Surah Al- Baqarah ayat : 5
Artinya :
Mereka itulah mendapat petunjuk dari pada tuhanya dan merekalah orang-orang beruntung.
Dengan mendapat mata hati yaitu mata basir, maka manusia akan mendapat
cahaya (Nur Kalbu) yang membawa manusia makrifat kepada Allah s.w.t,.
Sesungguhnya Nur Kalbu itulah yang menjadi dasar kepada perjuangan
proses menyucikan hati. Kesucian hati pada peringkat awal dapat diukur
dengan berhasilnya ke-jaya-an mendapat Nur Kalbu yang memancar pada
lampu makrifat ataupun mata batin.
Sesungguhnya mata basir akan
terpancar apabila hati bersih dan suci dengan Allah s.w.t dan dengan
adanya mata basir maka manusia bukan saja dapat melihat sesuatu yang
zahir tetapi manusia tersebut dapat pula menyaksikan sendiri sesuatu
yang gaib dan keluar dari daya pemikiran manusia dengan demikian
perasaan kasih dan keagungan yang mendalam terhadap Allah makin
bertambah kukuh dan tebal.
Dengan demikian manusia akan memberi
segala kasih sayang, cinta, rasa dan keagungan itu hanya kepada Allah.
Mereka tidak lagi membagikan kasih sayang, cinta, rasa dan keagungan itu
kepada yang lain tetapi dengan sesungguhnya timbul pada dirinya sifat
–sifat yang mencari segalanya untuk Allah Semata-mata. Mereka tidak lagi
akan membuat pergantungan pada orang lain selain Allah dan mereka juga
tidak akan
minta pertolongan selain dari pada Allah, mereka hanya
mengharapkan untuk mendapat petunjuk dan ilmu serta pertolongan dari
Allah s.w.t seperti yang pernah diberikan kepada Rasul-rasul, Nabi-nabi,
Aulia-aulia orang –orang yang di…………….seperti Firman Allah didalam
Al-Quran.
Surah: Al-Faatihah : ayat 4-7
Artinya :
Yang
menguasai hari kebangkitan, kepadaNya dibangkitkan dan kepadanya dimohon
pertolongan untuk mendapat jalan sebenarnya yaitu jalan orang-orang
yang diredhai dan bukan jalan kesehatan.
Sesungguhnya mata basir
itulah yang memberi jalan petunujk kepada manusia itu, menghasilkan
suatu Nur (cahaya) yang bernama Nur kalbu, nur inilah yang
menghasilkan keyakinan terutama pada suatu hal yang gaib.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar