“Hai manusia, sesungguhnya engkau harus berusaha
dengan sungguh-sungguh untuk menemui Tuhan-mu, sampai engkau bertemu
dengan-Nya” (QS Al Insyqaq 84 : 6)
Berjumpa dengan Tuhan adalah
dambaan setiap manusia dan itu merupakan impian tertinggi yang selalu
dicita-citakan oleh semua orang. Ketika berbicara tentang “Berjumpa
dengan Tuhan” maka yang terbayang pada semua orang adalah Kematian,
Setelah manusia meninggal dunia (nafas berhenti) barulah ada peluang
berjumpa dengan Tuhannya. Berjumpa
dengan Tuhan setelah kematian itu sifatnya spekulatif, (bisa ya bisa
juga tidak) lalu bagaimana kalau setelah meninggal kita tidak pernah
berjumpa dengan Tuhan?
Kenikmatan tertinggi bagi penduduk Surga
adalah melihat wajah Tuhan, artinya ada kemungkinan orang yang di surga
tidak bisa melihat Tuhan, tentu saja mustahil bagi orang yang tidak
masuk surga bisa berjumpa dengan Allah.
Andai nanti kita tidak berjumpa dengan Tuhan di akhirat, lalu mau kemana kita? Mau balik ke dunia???
Ayat di atas memberikan gambaran kepada kita bahwa proses perjumpaan
dengan Tuhan itu berlangsung di dunia dan proses situ harus kita
selesaikan di dunia ini juga sehingga di akhirat kita tidak lagi
mengalami kesulitan menemui Allah. Yang diperlukan adalah kesungguhan
kita untuk semaksimal mungkin berusaha menemui-Nya.
“Apabila
hamba-Ku ingin menemui-Ku, Akupun ingin menemui-nya dan bila ia enggan
menemui-Ku, Akupun enggan menemui-nya” (HR Bukhari dari Abu Hurairah)
Firman Allah dalam hadist qudsi di atas memberi gambaran kepada kita
bahwa Allah ingin sekali ditemui namun terkadang hamba-Nya yang lalai
dengan kesibukannya sendiri.
Menemui Allah, ya berjumpa dan memandang wajah-Nya itulah kenikmatan yang paling tinggi yang dirasakan oleh para pecinta-Nya.
Kalau di dalam shalat anda tidak merasakan kehadiran-Nya berarti anda
belum berjumpa dengan-Nya, maka anda harus belajar lagi sampai anda
bermakrifat kepada-Nya.
Saya menutup tulisan singkat ini dengan
mengutip dialog antara saya dengan seseorang 7 tahun lalu tentang
berjumpa dengan Allah. Suatu hari saya bertanya kepada seorang yang baru
menekuni Tarekat (baru 3 hari),
“Andai anda berjumpa dengan Allah, apa yang akan anda sampaikan kepada Allah?”
Dia sepertinya terkejut dengan pertanyaan saya yang tiba-tiba dan
pertanyaan tersebut belum pernah ditanyakan se umur hidupnya, dia diam
tidak bisa menjawab apa2. Kemudian saya membantu dia dengan pertanyaan
berikut :
“Kalau anda selesai shalat apa doa anda kepada Allah?”
Dia jawab dengan cepat, “bla bla bla…”
Dengan senyum dan dengan suara pelan saya katakan pada dia, “Berarti
selama ini dalam shalat anda tidak pernah berjumpa dengan Allah?”. Dia
menganguk dengan malu.
Syukur Alhamdulillah berkat Syafaat
Rasulullah dan bimbingan Guru Mursyid, sahabat saya tersebut akhirnya
benar-benar mengenal Allah dengan sebenar kenal dan selalu merasakan
perjumpaan dengan Allah.
Mudah-mudahan tulisan ini memberikan gairah kepada para pencari dan membangkitkan rindu kepada para pecinta-Nya, salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar