❤❤❤
>Sebelum semua makhluk diciptakan Allah, Nur Muhammad lah yang
pertama kali diciptakan. Di dalam hadits qudsi Allah swt berfirman
kepada Nabi Muhammad saw: Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi,
Aku ingin dikenal kemudian Aku ciptakan alam (makhluk) agar Aku bisa
dikenal. Dengan merenungkan tanda-tanda alam dan ayat-ayat Al Qur’an
kaum muslimin dapat memperoleh kilasan aspek Ke-Ilahian yang telah
dituangkan di alam semesta yang oleh Al Qur’an disebut sebagai wajah
Allah (wajh-Allah).
>Di dalam hadits qudsi tersebut di atas
terdapat kalimat yang berbunyi: Kemudian Aku ciptakan alam (makhluk)…..
Ini masih berbentuk cahaya dan cahaya itu terbagi-bagi sebagaimana
pendapat Ka’ab bin Akbar ra dalam kitab yang berjudul Madari: Yusu’ud
(tangga-tangga kenaikan) yang di tulis oleh Syeh Nawawi pada halaman 2
s/d 3, yang terjemahannya kurang lebih sebagai berikut: berkata Ka’ab
bin Akbar ra:
>Ketika Allah hendak menciptakan Maujudat /
makhluk, menghamparkan bumi dan meninggikan langit. Allah menggenggam
seganggam dari nurNya dan berfirman: Kun Muhammad, maka jadilah
segenggam nur tadi menjadi sebuah tiang dari nur yang memancarkan cahaya
sampai menembus hijab-hijab kegelapan. Lalu tiang itu bersujud dan
berkata: Allahu Akbar.
>Allah berfirman kepada tiang nur itu:
“Aku ciptakan kamu dan Aku beri nama kamu Muhammad. Darimu Ku awali
semua makhluk, dan darimu Ku akhiri semua para utusan”. Kemudian Allah
membagi empat bagian. Kemudian Allah ciptakan Lauhil Mahfud dari bagian
pertama. Lalu Qalam dari bagian yang kedua. Allah berfirman : kepada
Qalam, “Tulislah !” maka bergetarlah Qalam seribu tahun kedahsyatan
kedahsyatan kitabullah.
>Lalu Qalam berkata, “Apa yang harus
aku tulis ?” Allah berfirman : “Tulislah Lailaaha Illallah
Muhammadurrasulullah”. Maka Qalam menulis kalimat itu. Lalu Qalam diberi
petunjuk tentang ilmu Allah yang berkaitan dengan makhluk, kemudian
Qalam menulis, Anak cucu Adam dari sulbinya; siapa yang taat kepada
Allah akan masuk surga, siapa yang maksiyat kepada Allah akan masuk
neraka. Umat Nuh; siapa yang taat kepada Allah masuk surga…Umat Ibrahim;
siapa yang taat kepada Allah, masuk surga, siapa maksiat…Umat Musa;
siapa yang taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiat kepada Allah
….Umat Isa; siapa yang taat kepada Allah masuk surga, siapa maksiyat
kepada Allah…Umat Muhammad; siapa yang taat kepada Allah masuk surga,
siapa maksiyat kepada Allah….ketika Qalam mau menulis kalimat berikutnya
( masuk neraka ) tiba- tiba ada seruan dari Yang Maha Tinggi: “Hai
Qalam beradablah kamu”. Maka pecahlah Qalam karena karena kedahsyatan
seruan itu, dan sobek ujungnya berbentuk garis lurus, dengan tangan
kudrat maka jadilah adap.
^Qalam tidak bisa menulis kecuali
pecah bergaris ujungnya. Lalu Allah berfirman: “Tulislah, umat berdosa
Tuhan Maha Pengampun” kemudian Allah menciptakan Arasy dari bagian yang
ke tiga. Dari bagian yang ke empat menjadi empat bagian:
1. Bagian kesatu dijadikan akal
2. Bagian kedua dijadikan ma’rifat ( agar dapat mengetahui)
3. Bagian ketiga dijadikan cahaya Arsy dan sinar penglihatan serta
seluruh cahaya termasuk siang ( matahari), sinar malam( bulan dan
bintang). Semua cahaya ini berasal dari Nur Muhammad, Nur Muhammad
adalah awal segala makhluk
4. Bagian yang ke empat dititipkan di
bawah arasy, sampai Allah menciptakan Adam. Kemudian Allah menitipkan
bagian itu (nur Muhammad) pada punggung Adam, bersujudlah para Malaikat.
>Kemudian Allah memasukkan Adam ke surga, para Malaikat berbaris
rapi di belakang Adam, menyaksikan nur tersebut. Adam berkata: “Ya Allah
kenapa para Malaikat berkumpul di belakangku?” Allah berfirman : “Wahai
Adam mereka melihat nur kekasihku Muhammad penutup para utusan yang Aku
keluarkan (pancaran cahaya) dari punggung mu” Adam berkata: “Ya Tuhan
jadikan nur itu di depan saya, supaya saya bisa melihat dan berhadapan
dengan malaikat”. Maka Allah memindahkan nur itu pada dahi nabi Adam,
Malaikat berbaris di depan Adam. Adam berkata: “Ya Tuhan, jadikan Nur
ini di tempat yang aku bisa melihat.
> Maka Allah jadikan Nur
itu pada telunjuk Adam. Adam bisa melihat Nur itu bertambah bagus, megah
dan Adam mendengar Nur itu bertasbih penuh keagungan, kemudian Nur itu
pindah ke Hawa (istri Adam), seperti matahari yang bersinar.
>Kemudian ditentukan permulaan para utusan dari Nabi Sis as. Maka
hilanglah Nur itu di wajah Hawa pindah ke Nabi Sis as. Lalu Adam
mengambil sumpah Nabi Sis as. Bahwasanya: “Tidak akan menyimpan Nur itu
kecuali dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang mulia,”
sampai pada sulbi Abdullah bin Abdul Mutholib.
>Kemudian
Allah mengeluarkannya ke dunia ini dan menjadikannya Raja para Utusan
Rahmatan lil alamin dan seorang panutan yang memancarkan cahaya yang
terang benderang.
>Demikian dikala Nabi Muhammad saw.
Diturunkan ke dunia, beliau disinari cahaya yang terang benderang
sehingga, cahaya matahari yang menyinarinya tidak bisa memberi bayangan,
dikarenakan cahaya Nur Muhammad lebih terang dari pada sinar matahari,
itu terjadi di sepanjang hidup sampai beliau wafat.
>Dan siapa generasi penerusnya setelah Rasulullah saw. wafat?
Melihat dari sumpah Nabi Adam as. yang berbunyi tidak akan menyimpan
Nur itu kecuali dari yang suci ke yang suci, dari yang mulia ke yang
mulia. Mengingat risalah yang di bawa oleh Rasulullah saw.
>Dan dilanjutkan para pewarisnya yaitu para sahabat, para wali yang
suci, dan para tabiin serta para ulama’ (yang disucikan dan yang
dimuliakan oleh Allah swt.)
>Jadi manusia yang dititipi Nur
Muhammad, adalah orang-orang yang suci dan orang-orang yang dimuliakan
oleh Allah swt. Adapun orang- orang yang mensucikan diri sehingga ia
mencapai pada tingkat kesucian ruh mereka diberi petunjuk untuk menuju
ke jalan yang sampai kepada ruhnya ruh Nur Muhammad, karena ruh tercipta
dari percikan Nur Muhammad dikala bersujud dan bertasbih kepada Allah
selama ribuan tahun.
>Sumber dari Penciptaan Nur Muhammad Awal Terciptanya Semua Makhluk: Makrifat Haji
Tambahan dari komentar:
Keterangan berikut adalah suntingan dari kitab ‘Sirrul Asrar Fi Ma
Yahtaju Ilayhil Abrar’ oleh Ghawthul A’zham Shaikh Muhyiddin Abdul Qadir
Jilani رضي الله عه
Maka berkata Shaikhuna; tentang
… Nur Muhammad (iaitu hakikat Muhammad) – atau ringkasnya asal kejadian.
Semoga Allah Ta’ala memberikan kamu kejayaan di dalam amalan-amalan
kamu yang disukaiNya dan Semoga kamu memperolehi keredaanNya. Fikirkan,
tekankan kepada pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku katakan.
>Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan cahaya
Muhammad daripada cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi Dia
berfirman;
“Aku ciptakan ruh Muhammad daripada cahaya Wajah-Ku”.
Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم dengan sabdanya:
“Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada permulaannya diciptakanNya sebagai ruh suci”.
“Mula-mula Allah ciptakan qalam”.
“Mula-mula Allah ciptakan akal”.
>Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan permulaan itu ialah ciptaan
hakikat kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم; kebenaran tentang
Muhammad yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah.
>Dia dinamakan Nur, cahaya suci kerana dia dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat jalal Allah.
Allah Yang Maha Tinggi berfirman:
قَدْ جَآءَكُمْ مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَـبٌ مُّبِينٌ
“Sesungguhnya telah datang kepada kamu dari Allah, cahaya dan kitab yang menerangkan”. – Al-Maaidah, ayat 15
Dia dinamakan aqal yang meliputi (akal universal) kerana dia telah melihat dan mengenali segala-galanya.
>Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf.
Roh Muhammad adalah zat atau hakikat kepada segala kejadian, permulaan
dan kenyataan alam maya. Baginda صلى الله عليه وسلم menyatakan hal ini
dengan sabdanya;
“Aku daripada Allah dan sekalian yang lain daripadaku”.
>Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian roh daripada roh
baginda صلى الله عليه وسلم di dalam alam kejadian yang pertama, dalam
bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah nama kepada sekalian
kemanusiaan di dalam alam arwah.
Dia adalah sumber, asal usul dan kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya.
#barakallahii wallahum..... Semoga bermanfaat buat sahabat semua, khususnya buat pemahaman saya pribadi.... Wassalam...🙏
Tidak ada komentar:
Posting Komentar