Untuk para salik tharikat naqshabandiyah Al-kholidiyah Al-jalaliyah
diharapkan bisa mencapai tingkatan yang terahir, karna dengan mencapai
tingkatan terahir maka usailah sudah tentang pelajaran ilmu Allah,
tinggal mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan menunggu undangan
Allah, TENANG,SENANG,MENANG,KENYANG,PULANG. Dalam ilmu apapun tentu
perlu proses atau setep bay setep tingkatan demi tingkatan, adapun
tingkatan pelajaran Tharikat Naqshabandiyah Al-kholidiyah Al-jalaliyah
itu terbagi menjadi 3 bagian:
1. Zikir adalah mengingat
Disini zikir terbagi menjadi 4 bagian
- Zikir Ismu Zat
- Zikir lataif
- Zikir nafi isbat
- Zikir wuquf.
2. Murokobah Adalah intai mengentai antara hamba dengan sang khaliq
kemudian murokobah terbagi menjadi 6 bagian,
- Murokobah mutlaq
- Murokobah afal
- Murokobah maiyah
- Murokobah aqrobiyah
- Murokobah ahadituz zat
- Murokobah zatu sorfi wal buhti
3. Maqom adalah kedudukan kaji murid serta kemampuanya dalam
menegakkan aqidah agama islam yang mashur disebut denga: "adalah orang
yang tetap di ats syariat yang mulya dan tahrikat yang putih bersih"
mereka menegakkan syariat diatas segalanya dan tharikat adalah upaya
perjuangan menuju yang di maksud sedangkan hakikat adalah hasil gemilang
yang telah di capai riyadhoh dan muja hadah, ahirnya kita akan sampai
pada ma'rifat yaitu menikmati hasil karya dengan jiwa dan hati yang
tenang dan aman tentram sembari menunggu undangan Allah ta'ala "wahai
jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu dengan hati ridho dan
diridhoi, maka masuklah ke dalam golongan hambaku dan bersama-sama
kedalam surgaku".
Kemudian tingkatan maqam terbagi menjadi 6 bagian
- Maqom Musahadah, Musahadah adalah penyaksian diri akan Allah, seperti yang terjadi pada Nabiyina Muhamad SAW, sewaktu isra' dan mikraj. jika sahabat yang mendapatkan Maqam ini adalah shabat bilal bin rabah sewaktu disiksa oleh majikannya beliao selalu menyebut ahad...ahad...ahad...maksudnya ialah ahad atau yang satu Allah SWT. firman Allah yang artinya "Bukankah Aku Tuhanmu....kemudian sekalian ruh menjawab..benar engkao memang Tuhan kami"
- Maqom Muqoballah, hati hamba yang sangat halus dan tulus pada khaliqnya berharap denagan penuh isq dan hub senantiasa siang dan malam dimanapun ia berada. Rindu yang tidak pernah pudar dan mabuk yang tidak akan pernah siuman, gelombang asmara yang menghayutkan hamba hingga pemberhentiannya yaitu pulau bahagia yang diwarnai dengan kasih sayang dan ridho Allah semata, seakan tidak pernah lepas pandangan hamba terhadap zat yang maha jamal dan kamil itu walau kemana pergi. firman Allah "Barang kemana engkau berhadap, tetap berhadap kepada Allah"
- Maqom Mukasafah
- Maqom Mukafahah
- Maqom Fanafillah
- Maqom Baqobillah.
Adapun tingkatan yang ke 17 yaitu maqom usubillah itu adalah kusus
maqomnya mursid atau penerus silsilah yang ke 36, untuk saat ini di
talkinkan kepada tuan guru Syeh Dr Salman da'im, atu populernya dengan
panggilan buya da'im.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar