Sumber
utama yang membuat manusia lalai dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan
kehidupan akhirat adalah berlebih-lebihan dalam masalah dunia.
Berlebih-lebihan dan rakus terhadap dunia baik yang berkenaan dengan
harta benda, pangkat dan jabatan, popularitas, wanita, hiburan-hiburan
yang diharamkan dan perkara hina lainnya dari kehidupan dunia adalah
muara dari kelalaian. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
“Bermegah-megahan adalah melalaikan kamu.”(At-Takatsur: 1)
Al Imam Asy-Syaukani Rahimahullah berkata: “Dalam ayat ini terdapat
dalil yang menjelaskan bahwasanya kesibukan, memperbanyak, dan
berbangga-banggaan dalam perkara dunia termasuk hal yang tercela.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda,”Sesungguhnya pada
setiap umat terdapat fitnah dan fitnah ummatku adalah harta.”
Beliau juga bersabda, “Demi Allah, bukanlah kemiskinan yang aku
takutnkan pada kalian tapi aku takut kalau dunia dibentangkan kepada
kalian sebagaiman telah dibentangkan pada orang-orang sebelum kalian,
maka kalian akan saling berlomba-lomba sebagaimana mereka saling
berlomba-lomba. Kalian dibinasakan sebagaimana mereka telah
dibinasakan.”[6]
Hasan al Basri Rahimahullah berkata,
“Sejelek-jelek tempat bagi orang kafir dan munafik adalah dunia dimana
mereka bersenang-senang pada malam hari sedang ia hanya mempunyai bekal
menuju neraka.” Beliau juga mengatakan, “Demi Allah! Sungguh Bani Israil
telah menyembah patung yagn sebelumnya mereka beribadah kepada
Ar-Rahmah (Allah Subhanahu Wa Ta’ala) karena kecintaan mereka terhadap
dunia.”
Yahya bin Mu’adz Ar- Razi Rahimahullah berkata, “Dunia
adalah khamr-nya setan, barang siapa yang mabuk maka ia tidak akan sadar
hingga sakaratul maut dalam keadaan menyesal bersama orang-orang yang
rugi.”
Wallahu a'alam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar