Assalamu'alaikum warahatullahi wabarakatuhu..
Jiwa Manusia terbagi kedalam 4 bagian,yaitu jiwa material,jiwa tercerahkan, jiwa sultan dan jiwa illahi.
-Jiwa material.
-"jiwa tercerahkan/aktif" berada di dalam hati yang hidup. pusat perhatiaannya adalah alam malakut. Ia dapat melihat surga alam ini, para penghuninya, cahaya, da semua malaikat yang ada disana, percakapannya adalah percakapan batin,tanpa kata dan tanpa suara. Pikirannya selalu terarah kepada hakikat makna rahasia. Tempat kembalinya di akhirat adalah Jannah Na'im, surga yang berisi segala nikmat dari Allah.
-Tempat "jiwa sultan", atau tempat ia menjalankan pemerintahannya, adalah pusat atau inti hati. Tugasnya adalah mencapai makrifat, dan ia harus menanggani pengetahuan tentang semua bentuk makrifat, yang merupakan sarana pegabdiaan kepada Allah. Rasullullah mengatakan bahwa 'ilmu terbagi kedalam dua bagian;bagian yang berada pada lidah meneguhkan keberadaan Allah,dan bagian yang ada dalam hati manusia. ilmu Itulah yang mutlak dibutuhkan untuk meraih tujuan manusia." buah ilmu yang sejati hanya bisa dicapai oleh aktifitas hati. Rasullullah saw bersabda, Al Qur'an memiliki makna lahir dan makna batin." Allah Swt mewahyukan Alquran dalam sepuluh lapis makna. lebih tinggi tingkatan maknanya, lebih besar manfaatnya, karena lebih dekat kepada hakikat.
Jiwa sultan akan merasakan takjub dan cinta setelah menyaksiakn manifestasi keindahan, karunia, dan kesempurnaan Allah.
Rumah jiwa sultan di akhirat adalah firdaws-surga samawi.
-Jiwa illahi maksudnya jiwa manusia dianugerahi sifat-sifat illahi di akhirat tempat kembalinya adalah surga tertinggi kedekatan dengan Allah SWT. Ruh suci bertahta di pusat hati, yang juga menjadi tempat Dia menyimpan rahasia-Nya (sirr).Dalam sebuah hadits Qudsi Allah menjelaskan,'Manusia adalah rahasia-Ku dan Aku adalah rahasianya." ruh suci berusaha meraih hakikat melalui tauhid. Ia membawa kemajemukan kedalam ketunggalan dengan terus melafalkan yang Esa dalam bahasa rahasia Illahi- bukan lahir yang dapat didengar telinga.
Dan jika kau keraskan ucapanmu, sesungguhnya Dia mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi.(thaha[20]:7)
Hanya Allah yang mendengar bahasa ruh suci, dan hanya Dia yang mengetahui keadaannya.
keunggulan ruh suci adalah dapat melihat makhluk yang pertama diciptakan-keindahan Allah. Ia memiliki rahasia pengelihatan. baginya melihat dan mendengar adalah satu. baginya, perbedaan dalam segala yang dilihatnya. Baginya kekuatan dan murka Allah menyatu dengan sifat keindahan, karunia, dan kasih sayang-nya.
ketika manusia menemukan tujuannya,rumahnya, seperti ketika menemukan akal sebab, pikiran yang dulu mengendalikannya tunduk kepada titahnya; hatinya berlabu kepada keterpesonaan, lidahnya menjadi kelu.Ia tidak memiliki daya untuk menyampaikan kabar tentang semua keadaan ini,,karena tak ada sesuatu pun yang menyamai Allah.
Rasulullah saw menjelaskan keadaan ini dengan sabdanya: "suatu ketika aku pernah sangat dekat kepada Allah sehingga tak seorangpun, baik malaikat, rasul atau nabi, yang menjadi penghalang atara kami."itulah makam kesendirian, ketika seseorang telah mengucilkan dirinya dari segala sesuatu kecuali Allah. Itulah makam kebersatuan, seperti yang Allah perintahkan dalam sebuah hadis qudsi,"Menyendirilah dari semua dan temukanlah kebersatuan."
kesendirian itu dimulai dengan sirnanya segala yang duniawi. setelah itu, kau akan menemperoleh sifat-sifat Illahi. Itulah makna sabda Rasulullah saw.,"hiasi dirimu dengan sifat Allah."
"sucikan dirimu, benamkanlah dirimu dalam sifat-sifat Allah."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar