Seseorang yang mengklaim bahwa dia mencintai seseorang akan lebih
memilih yang dicintai dibanding semua orang, ia juga akan lebih memilih
apa yang disukai oleh yang dicintainya, jika tidak demikian maka dia
tidak akan bertindak sesuai yang dicintanya dan artinya cintanya juga
tidak akan tulus. Tanda-tanda berikut ini akan menjadi jelas pada mereka
yang benar-benar mencintai Nabi Muhammad SallAllahu alaihi wa Sallam.
Pertama : Tanda pertama cinta kepada Nabi Muhammad SallAllahu alaihi wa
Sallam, adalah bahwa dia akan mengikuti contoh-contohnya, menerapkan
cara Nabi saw dalam kata-kata, perbuatan, ketaatan kepada perintah-Nya,
menghindari apa pun yang dilarang dan mengadopsi sikap Nabi saw pada
saat diberi kemudahan, sukacita, kesulitan, dan penderitaan. Allah
berfirman, "Katakanlah (Muhammad), 'Jika kalian mencintai Allah, maka
ikutilah aku (Muhammad) dan Allah akan mencintaimu." [Al-Imran: 31]
Kedua : Tanda kedua adalah bahwa dia akan menyingkirkan keinginan
sendiri dan nafsunya dengan mengikuti hukum yang didirikan dan didorong
oleh Nabi SallAllah alaihi wa Sallam. Allah berfirman, "Kepada
orang-orang sebelum mereka yang telah membuat tempat tinggal mereka di
tempat tinggal (Kota Madinah), dan karena keimanannya mereka mengasihi
orang yang telah beremigrasi ketempat mereka, mereka tidak menemukan
irihati dan dengki dalam dada mereka untuk apa yang telah diberikan dan
lebih memilih mereka atas diri mereka sendiri, meskipun mereka sendiri
memiliki kebutuhan." [Al Hasyr: 9]
Ketiga : Tanda ketiga adalah
bahwa kemarahan seseorang karena orang lain hanya demi mencari
keridhaan Allah. Anas, putra Malik diberitahu oleh Nabi SallAllahu
alaihi wa Sallam, "Anakku, jika Anda dapat menahan diri dari dendam di
hati Anda dari pagi hingga sore, kemudian melakukannya." Dia kemudian
menambahkan, "Anakku, yang merupakan bagian dari jalan kenabian bahwa
barang siapa yang menghidupkan kembali cara saya dan mengasihi Aku, dan
barangsiapa mencintaiku akan bersama dengan saya di surga." [Sunan
Tirmidh, Kitab al-Ilm, Vol 4, Halaman 151]
Jika seseorang
memiliki kualitas baik ini, maka dia memiliki cinta yang sempurna untuk
Allah dan Rasul-Nya. Jika dia menjadi sedikit kurang dalam kualitas ini
maka cintanya tidak sempurna. Bukti ini ditemukan dalam ungkapan Nabi
SallAllahu alaihi wa Sallam, ketika seseorang menghadapi hukuman karena
mabuk. Sebagaimana orang itu akan menerima hukuman seorang pria mengutuk
sang pelaku, dan Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam, berkata, "Jangan
mengutuk dia. Dia mencintai Allah dan Rasul-Nya." [Sahih Bukhari, Kitab
al-Hudud, Vol 3, Halaman 133]
Keempat : Tanda keempat adalah
bahwa seseorang yang mencintai selalu menyebutkan nama Nabi SallAllahu
alaihi wa Sallam, dalam kelimpahan - siapa mencintai sesuatu,
terus-menerus pada lidahnya bersalawat kepada Nabi saw. [Al Shifa bi
Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 32]
Kelima : Tanda
kelima adalah kerinduan untuk bertemu Nabi SallAllahu Alaihi wa Sallam.
Setiap kekasih rindu untuk bersama mereka yang tercinta. Ketika suku
Asy'ariyah mendekati Madinah, mereka mendengar nyanyian, "Besok, kita
akan bertemu dengan orang yang kita cintai, Muhammad saw dan para
sahabatnya!" [Dalail an-Nabuwwah lil Baihaqi, Jilid 5, Halaman 351]
Keenam : Tanda keenam adalah bahwa setiap mengingat Nabi SallAllahu
alaihi wa Sallam, seseorang yang mencintainya akan ditemukan memuji dan
menghormati setiap kali namanya disebutkan dan kemudian menampilkan
kerendahan hatinya dan lebih merendahkan dirinya sendiri ketika ia
mendengar namanya. Kami diberitahu oleh Isaac at-Tujibi bahwa setelah
wafatnya Nabi Muhammad SallAllahu alaihi wa Sallam, setiap kali para
sahabat mendengar namanya disebutkan mereka menjadi lebih rendah hati,
kulit mereka gemetar dan mereka menangis karena cinta. Adapun para
pengikut lain dari Nabi Muhammad SallAllahu alaihi wa Sallam, beberapa
sahabat mengalami rasa cinta yang luar biasa sehingga meneriakkan salam
kerinduan untuknya, sedangkan yang lain melakukannya karena rasa hormat
dan penghargaan pada Rasulullah saw. [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq
al-Mustafa, Vol 2, Page 33]
Ketujuh : Tanda ketujuh adalah
ungkapan kasih yang diungkapkan untuk Nabi Muhammad SallAllahu alaihi wa
Sallam, dan para ahlul bayt (keturunan Nabi saw) dan sahabatnya - para
Muhajirin dan bani Ansar sama besarnya demi kehormatan Nabi saw.
Seseorang dengan tanda ini akan ditemukan memusuhi orang-orang yang
membenci mereka.
Nabi saw berkata kepada umatnya sambil
menunjuk cucunya Sayidina Al Hasan dan Al Husain, semoga Allah senang
dengan mereka, Nabi Alaihi SallAllaho alaihi wa Sallam, berkata, "Ya
Allah, aku mencintai mereka, maka cintailah mereka."
Sahih Bukhari, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 23
Sahih Muslim, Kitab al Fadhail, Vol 4, Halaman 1883
Sunan Tirmidzi, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 327
Al-Hasan mengatakan bahwa Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam, juga
mengatakan, "Ya Allah, aku mencintainya, dan cinta orang yang
mencintainya." Dua cucunya, Nabi saw juga mengatakan, "Barangsiapa
mencintai mereka, maka mencintai aku." Kemudian ia berkata. Barang siapa
mencintaiku, maka dia mencintai Allah. Barang siapa yang membenci
mereka membenci saya dan barangsiapa membenci saya artinya membenci
Allah."
Muqaddam Sunan Ibn Maja, Vol 1, Page 51
Majma 'az-Zawaid, Vol 9, Halaman 180
Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam, berkata, "Jangan membuat teman saya
sebagai sasaran setelah kepergian ku! Barangsiapa mengasihi mereka, maka
mengasihi mereka itu karena mereka mencintaiku, dan barang siapa
membenci mereka, adalah juga kebencian mereka terhadap aku, Barangsiapa
merugikan mereka, maka mereka merugikan aku. Barangsiapa yang melukai
sahabatku dan keluargaku, seolah-olah itu adalah menyakitiku (Nabi saw)
dan artinya juga Allah. Barang siapa menyaikiti Allah, maka mereka akan
dibuang.
Sunan Tirmidzi, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 358
Musnad Ahmad, Vol 5, Halaman 54
Keluarga Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam, adalah berasal dari Sayidah
Fathimah, semoga Allah senang dengan dia, "Dia adalah bagian dari
diriku, barangsiapa yang membenci dia, maka mereka membenci saya."
Sahih al Bukhari, Kitab al Manaqib, Vol 5, Halaman 24
Sahih Muslim, Kitab Fadhail as-Sahaba, Vol 4, Halaman 1903
Nabi Muhammad SallAllahu alaihi wa Sallam, mengatakan kepada Sayidina
Aisyah untuk mencintai Osama, putra Zaid karena dia mencintainya. [Sunan
Tirmidzi, Kitab al-Manaqib, Vol 5, Halaman 342]
Nabi
SallAllahu alaihi wa Sallam, berbicara kepada Ansar, berkata, "Tanda
iman adalah mencintai Anshar, sedangkan tanda kemunafikan adalah
kebencian kepada mereka."
Sahih al Bukhari, Kitab al Manaqib, Vol 5, Page 27
Sahih al Bukhari, Kitab al Iman, Vol 1, Page 9
Sahih Muslim, Kitab al Iman, Vol, Halaman 85
Anak Omar mengatakan kepada kita bahwa Nabi SallAllahu alaihi wa
Sallam, berkata, "Barang siapa mencintai orang-orang Arab dan mengasihi
mereka karena dia mencintaiku, dan barangsiapa membenci mereka, itu
adalah karena kebencian mereka terhadap aku.." [Al Shifa bi Ta'reefi
Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 34]
Faktanya adalah ketika
seseorang mencintai yang lain, dia mencintai segala sesuatu yang
dicintai orang itu, dan ini memang terjadi dengan para sahabat.
Ketika Anas melihat Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam, makan sepotong
labu, ia berkata, "Dari hari itu maka akupun mencintai labu." [Al Shifa
bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 34]
Al-Hasan, cucu
Nabi, semoga kedamaian Allah atas mereka, pergi dengan Jafar Salma dan
memintanya untuk menyiapkan beberapa makanan Nabi SallAllahu alaihi wa
Sallam, yang biasa digunakan untuk makan. [Shamail Tirmidzi, Halaman
155]
Omar pernah melihat Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam,
mengenakan sepasang sandal berwarna kuning, sehingga dia juga mengenakan
sepasang sandal dengan warna yang sama.
Sahih al Bukhari, Kitab al-libas, Vol 7, Halaman 132
Sahih Muslim, Kitab al-Hajj, Vol 2, Halaman 844
Kedelapan : Tanda kedelapan, kebencian terhadap siapa saja yang
membenci Allah dan Rasul-Nya. yaitu dengan membenci orang-orang yang
menunjukkan permusuhan terhadap Allah dan Rasul-Nya. Orang beriman
memiliki tanda ini menghindari semua yang menentang cara kenabian, dan
bertentangan dengan orang-orang yang memperkenalkan inovasi dalam cara
kenabian (yang bertentangan dengan semangat Islam) dan menemukan hukum
yang memberatkan. Allah berkata, "Anda akan menemukan tidak ada umat
yang beriman kepada Allah dan Hari Terakhir yang mencintai siapapun yang
menentang Allah dan Rasul-Nya." [Al Mujadilah: 22]
Kesembilan :
Tanda kesembilan ditemukan pada mereka yang mencintai Al-Qur'an yang
dibawa oleh Nabi saw, dimana mereka dibimbing. Ketika ditanya tentang
Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam, Sayidah Aisyah, ra dia, berkata,
"karakter Nabi adalah Al-Qur'an." Bagian dari cinta Al-Qur'an adalah
mendengarkan bacaan, bertindak sesuai dengan itu, pemahaman itu, menjaga
dalam batas-batas dan cinta cara Nabi Muhammad. [Al Shifa bi Ta'reefi
Huqooq al-Mustafa, Vol 2, Page 35]
Sahal, putra Abdullah
berbicara tentang tanda ini mengatakan, "Tanda mencintai Allah adalah
cinta Al-Qur'an Tanda mencintai Al-Qur'an adalah cinta Nabi.Tanda
mencintai Nabi SallAllahu alaihi wa sallam, adalah cinta cara
kenabiannya. Tanda mencintai cara kenabian adalah cinta akhirat. Tanda
mencintai akhirat adalah membenci dunia ini. Tanda kebencian bagi dunia
ini adalah bahwa Anda tidak mengumpulkan semua kecuali untuk sedikit
saja sesuai ketentuan dan apa yang Anda butuhkan untuk tiba dengan
selamat di akhirat." [Al Shifa bi Ta'reefi Huqooq al-Mustafa, Vol 2,
Page 35]
Anak Mas'ud mengatakan, "Tidak ada yang perlu bertanya
pada diri sendiri tentang apa pun, selain Al-Qur'an, jika ia mencintai
Al Qur'an maka dia mencintai Allah dan Rasul-Nya" pujian dan damai
besertanya. [Baihaqi fil Aadaab, Hal 522]
Kesepuluh : Tanda
kesepuluh cinta untuk Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam, adalah untuk
mengasihani umatnya dengan menasihati mereka dengan baik, berjuang untuk
kemajuan mereka dan menghapus segala sesuatu yang berbahaya dari jalan
mereka dan dalam cara yang sama bahwa Nabi SallAllahu alaihi wa Sallam,
berkata "kasih sayanglah kepada orang yang beriman." [Al-Taubah : 128]
Kesebelas : Tanda kesebelas kasih yang sempurna ditemukan dalam
membatasi siapa dirinya melalui penyangkalan diri, lebih memilih
kemiskinan dari kenikmatan atraksi dunia. Nabi SallAllahu alaihi wa
Sallam, berkata Abu Sa'id Al Khudri, "Kemiskinan akan datang kepada Anda
yang mencintai saya, mengalir lebih cepat daripada banjir dari puncak
gunung ke dasarnya." [Sunan Tirmidzi, Kitab az-Zuhd, Vol 4, Halaman 7]
Seorang pria datang kepada Nabi Alaihi wa Aalihi SallAllahi wa Sallam,
dan berkata, "Wahai Rasulullah, aku mencintaimu." Nabi SallAllahu alaihi
wa Sallam, memperingatkan, "Hati-hati dari apa yang Anda katakan." Pria
itu mengulangi cintanya sampai tiga kali, dimana Nabi SallAllahu alaihi
wa Sallam berkata kepadanya, "Jikalau kamu mengasihi ku maka persiapkan
diri mu dengan cepat untuk kemiskinan." [Sunan Tirmidzi, Kitab az-Zuhd,
Vol 4, Halaman 7]
Ya ALLAH SWT! Kami memohon kepadaMU untuk
mengisi hati kita dengan Kasih yang benar dan besar dari sifat Karim
yang terkasih, Habibullah. Kita tetap hidup pada Sunnah-nya dan
memberkati kita dengan kematian pada Iman di Kota terkasih Nabi Terkasih
saw dan kuburkan kami dengan Ahl al-Baqi 'asy-Syarif ... Aamin!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar