Hidup pastikan aman tenteram dunia wal akhirat kalau saja kita selalu bertafakur untuk mengingat Allah dan mengingat kehidupat akhirat, minimal 5 menit dalam sehari semalam
Senin, 21 Oktober 2013
Melihat Allah.
Dari Anta
Kiriman Saudara Tahjud
Melihat Allah.
AKIDAH Tauhid Iman Bahasan : Ingin Melihat Allah?
Hadist: Dari Abdullah bin Syaqiq, katanya: Kataku kepada Abu Zar: Sekiranya saya berjumpa dengan Rasulullah s.a.w. niscaya kutanyakan kepada beliau suatu soalan.
Kata Abu Zar:” Tentang apa?”
Jawab Abdullah:” Apakah tuan melihat Allah?”
Kata Abu Zar:” Itu pernah ku tanyakan kepada beliau, dan dijawabnya:” Saya hanya melihat sinar Wudullah serupa dengan saya tapi tidak sebanding, saya lemah dikuasa melihat diri di luar diri, engkau adalah aku, aku adalah engkau, begitulah sapaan Allah terhadap Hambanya (nur)”.
Allah Ta ala bisa dikenal Tapi tidak bisa diperkenalkan Kepada siapapun. Kata Rasulullah, aku menyembah Allah yang ku kenal, Dan Nabi Musa Menyembah Allah Yang dia Kenal. Begitu juga Pengenalan Nabi-nabi Yang lainya. Dan Begitu juga Nanti semua semua umat-umatku, Karena sangat-sangat Rahasia Peribadi.
Apabila tampak suara, tidak Tampak wujud , apa bilaTampak wujud Tidak Tampak suara. Seperti Yang dilakukan Nabi Musa di Bukit Tursiana, mau betul Melihat wujud Allah Yang Serupa tidak sebanding. melihat diri di luar diri, engkau adalah aku, aku adalah engkau. mengenalnya Allah satu persatu, itu yang betul, bukan satu untuk semua karena kita lahir, mati, musyahadah, murakabah, dan mujahadah sendiri tidak bisa berjamaah.., penyaksiannya…, mudahan paham, amin.
Jangan rampas, sifat Allah, Asma Allah dan Afal Allah dan wujud Allah. Dan Jangan Engkau aku itu. Itu adalah sifat-sifat Orang Yang Melampai Batas. Yang Apabila ditunjukkan Kebenaran, selalu Ragu Kemudian Berpaling Padahal sudah empat kitab dan 25 Nabi utusan. Itu semua Karena engkau sibuk mengurusi duniawi, lupa menuntut Ilmu:
Hadis: Menuntut ilmu itu Wajib fardu Ain Atas Muslim Laki-laki dan Muslim Perempuan: kewajiban Menuntut ilmu usuluddin Sama Wajib hukumnya sama Dengan rukun Islam, rukun iman, apa bila diLanggar Mutlak Hukumnya Haram.
Hadis Qudsi: Awaluddin Marifatullah,… artinya: Awal beragama mengenal Allah, dan Bermula sembah itu Atas kenal marifat kepada Allah. Seperti Nabi, sahabat, Dan Wali Allah dan hamba Allah Yang Mukarabin aridillah, hanya memperdalam mencari ke jenjang yang lebih baik dan tepat mengenal Allah .
Marifat adalah nikmat yang teramat besar. Namun, kenikmatan syurga tiada sebanding dengan nikmat menatap wajah Allah secara langsung. Itulah puncak dari segala puncak kenikmatan dan kebahagiaan. Rasulullah s.a.w sendiri menjanjikan hal ini dan baginda pernah menyebut bahawa umatnya akan dapat melihat Allah SWT di saat fana , maupun jaga, Kejahiranya Sangat Nampak Pada Hamba.
Hadis qudsi: Al insanu syirri wa ana syirrohu, ertinya, Adapun Manusia itu Rahasiaku Dan aku pun rahasianya. Unsur Insan itu ada jasad ada nyawa, ada Allah: Maka hiduplah Hamba. Adapun Jasad, Nyawa, dan Allah ta ala, Bagaikan Barang senyawa, Yang tidak bisa di pisahkan Satu sama lain, Begitu juga, Lagit dan bumi, dan makhluk lainnya.
Allah Taala satu, Disembah Bersama-sama, beramai-ramai bukan begitu, itu hanya sangkaan saja, Marifatnya Allah Swt, Esa Pada wujud Hamba Masing-masing, sudah mutkak satu persatu diberi sesembahan, kenapa berpaling mencari yang jauh, sungguh melampaui batas. Dalilnya, aku beserta hambaku di mana dia berada.
Tentang melihat Allah ini, Allah SWT berfirman mengisahkan permintaan Musa untuk melihat-Nya: “Dan tatkala Nabi Musa datang pada waktu yang kami telah tentukan itu, dan Tuhannya berkata-kata dengannya, maka nabi Musa (merayu dengan) berkata:” Wahai Tuhan ku, perlihatkanlah kepadaku (Dzat-Mu Yang Maha Suci) supaya aku dapat melihat-Mu.”
Allah berfirman: ”Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku. Rahasianya, tidak ada (siapa) yang bisa melihat Allah Hanya Allah. Sebab Terdinding Hamba kepada Allah, selain wujud Allah, Masih ada Rasa Wujud Hamba Cuma itu.
Tetapi pandanglah ke gunung itu, Pada ketika Nabi Musa menandang gunung, Begitu juga Allah Taala berpisah sementara daripada jiwa Nabi Musa, maka pingsan nabi Musa Bukannya (kerana) mendengar Akan letusan gunung tersebut, jika ia tetap berada di tempatnya (sebagaimana sediakala) nescaya kamu dapat melihat-Ku.” Setelah Allah ‘Tajalla’ (menzahirkan kebesaran-Nya) kepada gunung itu, (maka) ‘Tajallinya’ menjadikan gunung itu hancur lebur dan nabi Musa pun jatuh pengsan.
Setelah sedar semula berkatalah Nabi Musa:” Maha Suci Engkau (wahai Tuhan ku), aku bertaubat kepada Engkau dan akulah orang pertama beriman (pada zamanku)” (QS Al- A’raf 7 : 143).
Maha Suci Allah Yang Maha Berkuasa, Tiada daya sekalian makhluk melainkan Allah pada Rahasia..
Salam alaika
Tahjud
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar