PECINTA
ILAHI (Pencari Cinta)Jiwa para pecinta rindu untuk berjumpa dan
memandang wajah Allah yang Maha Agung.. “Orang orang yang yakin bahwa
mereka akan bertemu dengan Tuhan mereka “‘(QS. 2: 46). Tentang kerinduan
para pecinta terhadap Allah Swt., sufi besar Jalaluddin Rumi
menggambarkan dalam matsnawi sebagai kerinduan manusia pada pengalaman
mistikal primordial di hari “alastu” sebagai kerinduan seruling untuk
bersatu kembali pada rumpun bambu yang merupakan asal muasal ia
tercipta. Hidup di dunia merupakan perpisahan yang sangat pilu bagi para
pecinta, mereka rindu sekali kepada Rabbnya seperti seseorang yang
merindukan kampung halamannya sendiri, yang merupakan asal-usulnya. Jiwa
para pecinta selalu dipenuhi keinginan untuk melihat Allah Swt. dan itu
merupakan cita-cita hidupnya. Menurut Al-Ghazali makhluk yang paling
bahagia di akhirat adalah yang paling kuat kecintaannya kepada Allah
Swt. Menurutnya, ar-ru’yah (melihat Allah).merupakan puncak kebaikan dan
kesenangan. Bahkan kenikmatan surga tidak ada artinya dengan kenikmatan
kenikmatan perjumpaan dengan Allah Swt. Meminta surga tanpa mengharap
perjumpaan dengan-Nya merupakan tindakan “bodoh” dalam terminologi sufi
dan mukmin pecinta.“Shalat adalah mi’rajnya orang beriman” begitulah
bunyi sabda Nabi Saw. untuk menisbatkan kualitas shalat bagi para
pecinta. Shalat merupakan puncak pengalaman ruhani di mana ruh para
pecinta akan naik ke sidratul muntaha, tempat tertinggi di mana
Rasulullah di undang langsung untuk bertemu dengan-Nya. Seorang Aqwiya
(orang-orang yang kuat kecintaannya pada Tuhan) akan menjalankan shalat
sebagai media untuk melepaskan rindu mereka kepada Rabbnya, sehingga
mereka senang sekali menjalankannya dan menanti-nanti saat shalat untuk
waktu berikutnya, bukannya sebagai tugas atau kewajiban yang sifatnya
memaksa. Ali bin Abi Thalib ra pernah berkata: “Ada hamba yang beribadah
kepada Allah karena ingin mendapatkan imbalan, itu ibadahnya kaum
pedagang. Ada hamba yang beribadah karena takut siksaan, itu ibadahnya
budak, dan ada sekelompok hamba yang beribadah karena cinta kepada Allah
Swt, itulah ibadahnya orang mukmin”. Seorang pecinta akan berhias wangi
dan rapi dalam shalatnya, melebihi saat pertemuan dengan orang yang
paling ia sukai sekalipun. Bahkan mereka kerap kali menangis dalam
shalatnya. Kucuran air mata para pecinta itu merupakan bentuk ungkapan
kerinduan dan kebahagiaan saat berjumpa dengan-Nya dalam
sholatnya.Mencintai Allah Swt. bisa di pelajari lewat tanda-tanda-Nya
yang tersebar di seluruh ufuk alam semesta. Pada saat yang sama,
pemahaman dan kecintaan kepada Allah ini kita manifestasikan ke bentuk
yang lebih nyata dengan amal saleh dan akhlakul karimah yang
berorientasi dalam segenap aspek kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar