Pertentanganmu dengan (aturan) Allah swt, akan
mengusirmu dan menghilangkan dirimu dari Allah. Kembalilah dirimu dari
sikap penentanganmu sebelum engkau dihantam, dihinakan dan dinistakan
oleh ular-ular bencana dan kalajengking cobaan. Betapa pedihnya rasa
cobaan, apalagi jika engkau terpedaya. Karena itu anda jangan bergembira
dengan yang engkau miliki, karena apa yang ada di tangan anda pasti
sirna.
Allah Ta’ala berfirman:
“Sehingga ketika mereka bergembira atas apa yang mereka dapatkan, tiba-tiba Kami mengambil mereka seketika…”
Meraih
anugerah keuntungan dari Allah Ta’ala harus ditempuh dengan kesabaran.
Karena itu Allah menguatkan berkali-kali tentang sabar itu. Kefakiran
(rasa butuh kepada Allah) dan kesabaran tidak akan pernah bertemu
kecuali bagi kewajiban orang beriman.Sedangkan para pecinta yang
senantiasa mendapat cobaan, lalu mereka menjadi sabar, terlimpahi ilham
untuk berbuat kebaikan beriringan dengan cobaan dan ujiannya, senantiasa
bersabar atas sesuatu yang yang baru terjadi dari Allah Ta’ala.
Kalau
bukan karena kesabaran, anda semua tidak akan pernah bertemu denganku.
Aku telah membuat jebakan untuk memburu burung, dari satu malam ke malam
berikutnya, yang membuatku terus terjaga dan membuatku sunyi dari orang
ketika di siang hari dengan mata yang terpejam. Seorang lelaki yang
terikat oleh jaring-jaring jebakan, dan itu pun dilakukan demi
kemaslahatan anda semua, sementara anda semua tidak mengerti.Kalau bukan
demi berselaras dengan Allah ta’ala, bagaimana mungkin orang berakal
mau bergaul dengan penduduk negeri yang telah dibutakan hatinya oleh
riya’, kemunafikan dan kezaliman, bercampurbaurnya syubhat dan
keharaman?
Betapa
banyak nikmat-nikmat Allah telah dikufuri, sementara terjadi kolusi
luarbiasa untuk menciptakan kefasikan dan penyimpangan. Betapa banyak
orang lumpuh di rumahnya sendiri, orang zindiq dalam kedai minumnya,
orang jujur di atas kursinya. Kalau bukan karena sebuah aturan, niscaya
aku bicara tentang hal-hal yang ada di rumah-rumah kalian. Namun bagiku
ada fondasi yang harus kubangun. Aku punya murid-murid yang butuh
pendidikan. Seandainya tersingkap sebagian apa yang ada dalam diriku,
itu bisa menjadi penyebab berpisahnya diriku dengan diri kalian semua,
lalu terlempar dalam jejak-jejak yang menghancurkan.Karena itu tutuplah
pintu-pintu kemakhlukan (dari hatimu) dan bukalah pintu-pintu antara
dirimu dengan Allah. Akuilah dosa-dosamu, mohonlah maaf kepada-Nya atas
keteledoranmu selama ini. Yakinlah, bahwa sesungguhnya tidak ada yang
bisa membahayakan, memberikan manfaat, yang memberikan anugerah, tidak
ada yang bisa mencegah, kecuali Allah Ta’ala semata. Dengan demikian,
kebutaan mata hatimu akan sirna, lalu mata hati terbuka bergerak, hingga
membuka mata kepalamu.
Wahai
anak-anakku…. Persoalan sesungguhnya bukan memakai pakaian kumal atau
pun makanan kasar. Persoalan sesungguhnya adalah kezuhudan dalam hatimu.
Awal mula yang dipakai oleh shiddiqun adalah pakaian wol dalam hatinya,
lalu terefleksi kesederhanaan itu dalam lahiriyahnya. Ia memakai
pakaian itu dalam rahasia batinnya, lalu dalam hatinya, kemudian untuk
menutup nafsunya, lalu fisiknya.
Ketika
secara keseluruhan dirinya menggunakan pakaian sederhana, maka tibalah
tangan-tangan lembut dan kinasih serta tangan anugerah, sampai akhirnya
berubah drastis dalam tragedi ini. Ia copot baju hitamnya dan diganti
dengan baju kegembiraan pesta, ia ganti penderitaan dengan kenikmatan,
ia ganti dendam dengan keceriaan, ia rubah ketakutan dengan rasa aman,
ia rubah rasa jauh menuju rasa dekat, rasa fakir menuju rasa cukup.
Wahai
anak-anakku, raihlah bagian dengan tangan zuhud, bukan dengan tangan
ambisi pribadi. Orang yang makan dengan menangis, berbeda dengan orang
yang makan dengan tertawa. Makanlah bagian itu, dan hatimu bersama Allah
Ta’ala. Anda akan selamat dari keburukannya. Jika engkau makan dari
resep dokter atau ahli kesehatan tentu itu lebih baik daripada anda
makan sendiri, tanpa anda tahu asal usulnya makanan itu, sehingga,
menyebabkan hatimu keras jauh dari amanah, sementara anda benar-benar
kehilangan rahmat. Hilang pula amanah syariah di sisimu, karena kalian
telah meninggalkan dan mengkhianatinya. Sungguh celaka, jika amanah
kalian sia-siakan.
Jagalah
mahkotamu itu bersama Tuhanmu Azza wa Jalla. Waspadalah atas
ancamanNya, karena siksaNya begitu dahsyat. Siksa itu bisa merebut rasa
amanmu, rasa sehat afiatmu, foya-foya dan sukacitamu. Taatlah kepadaNya,
karena Dia adalah Tuhan langit dan bumi. Jagalah nikmatNya dengan
syukur. Terimalah perintah dan laranganNya dengan patuh dan taat.
Terimalah kesukaran dariNya dengan kesabaranmu, dan terimalah dengan
syukurmu atas kemudahanNya. Karena demikian adalah perilaku pendahulumu,
dari para Nabi, para Rasul dan orang-orang yang saleh, yang senantiasa
bersyukur atas nikmat dan bersabar atas cobaan.
Tegaslah
terhadap kemaksiatan. Terimalah ketaaatan. Jagalah aturanNya, dan
ketika datang kemudahan bersyukurlah. Sebaliknya jika yang datang
kesukaran bertobatlah dari dosa-dosamu, lalu debatlah, lawanlah hawa
nafsumu. Karena Allah tak pernah menzalimi Maka dari itu ingatlah maut
dan resiko sesudah maut. Ingatlah Tuhan Yang maha agung dan Luhur, hisab
dan pengawasanNya padamu.
Bangunlah,
sampai kapan kamu semua tidur terlelap, sampai kapan kamu terlempar
dalam kebodohan dan keluar masuk dalam kebatilan? Bergelimang dengan
nafsu, hawa, dan kebiasan-kebiasaan. Kenapa? Kenapa tidak mendidiknya
demi ibadah kepada Allah dan mengikuti aturan hukumNya. Padahal ibadah
itu meninggalkan kebiasan-kebiasaan nafsu, kenapa tidak mendidik dirimu
dengan adab Qur’an dan sunnah?
Anak-anak
muridku…..Jangan bergaul dengan banyak orang disertai kebutaan hati,
ketololan disertai kealpaan dan kelelapan. Bergaulah dengan mereka,
dengan matahati, ilmu dan keterjagaan jiwa. Jika anda temukan hal yang
terpuji dari mereka, ikutilah, dan jika ada yang menyeretmu pada
keburukan, jauhilah dan tolak. Engkau berada dalam alpa total, alpa dari
Allah Azza wa Jalla. Makanya, anda harus bangkit, disiplin dengan
masjid, memperbanyhak sholawat kepada Nabi SAW.Nabi saw, bersabda:
“Seandainya neraka turun dari langit, tak ada yang selamat kecuali ahli
masjid.”Jika kalian semua menunaikan sholat, totalkan sholatmu hanya
kepada Allah Ta’ala, dan karena itu Rasulullah saw, bersabda, “Yang
paling dekat bagi hamba pada Tuhannya, apabila hamba sedang bersujud.”
Duh..
celaka kalian. Kenapa kalian sering membuat ulah dan mencari-cari
keringanan? Orang yang mencari-cari takwil demi seleranya sesungguhnya
terpedaya. Padahal jika kita merengkuh ‘azimah (pr insip), dan kita
bergantung pada Ijma’, sementara amal kita ikhlas, maka kita pun akan
bersih bersama Allah Ta’ala. Lalu bagaimana bisa terjadi jika anda malah
merekayasa azimah, mencari jalan kemudahan nafsu, lalu para pemegang
teguh azimah sirna?Inilah zaman rukhsoh, bukan zaman ‘azimah. Inilah
zaman riya’ dan kemunafikan, dimana harta didapat dengan cara tidak
benar. Betapa banyak orang yang sholat, puasa, zakat, haji, dan berbuat
baik untuk makhluk, bukan untuk Khaliq. Dan mayoritas yang memenuhi alam
semesta ini adalah demi kepentingan sesama makhluk, bukan demi Khaliq.
Kalian
semua telah mati jiwa, menghidupkan nafsu dan hawa nafsu untuk dunia.
Padahal hidupnya hati ketika keluar dari kepentingan makhluk dan teguh
bersama Allah Azza wa Jalla.Hidupnya hati dengan menjalankan perintah
dan menjauhi larangan Allah azza wa Jalla. Hidupnya hati dengan sabar
atas Qodlo, Qodar dan ujianNya.
Wahai
anak muridku…Serahkan dirimu kepadaNya dalam soal kepastianNya.
Bangunlah bersamaNya dalam soal itu. Perkara itu butuh fondasi, lalu
butuh bangunan, dan dawamkan setiap waktu, siang dan malammu. Karena
itu, waspadalah. Tafakkurlah dalam masalah hatimu.Jika engkau melihat
kebajikan, bersyukurlah. Jika engkau melihat keburukan bertobatlah.
Dengan tafakkur ini agamamu akan hidup dan matilah syetanmu. Karena itu
dikatakan, tafakkur sejam lebih baik dibanding bangun sepanjang malam.
Wahai
ummat Muhammad, bersyukurlah kepada Allah Ta’ala yang telah menerima
amalmu yang sedikit dengan menyandarkan kepada amal pendahulumu. Sebab
kalian semua adalah yang terakhir di dunia, tetapi yang pertama di hari
kiamat. Jika kalian benar, maka tak ada yang lebih benar menandingi
kalian. Kalian semua adalah para pemuka dan pemimpin, sedangkan umat
lain adalah rakyat. Tetapi jika sepanjang anda masih duduk di rumah
nafsumu dan watakmu, sulit untuk menjadi benar. Jika sepanjang anda
bangkit bersama makhluk dan terpaku terhadap apa yang ada di tangan
mereka, dengan menarik mereka melalui riya’ dan kemunafikan anda,
sungguh tetap tidak benar bagi anda. Sepanjang anda masih ambisi dunia,
sepanjang hati anda masih bersiteguh pada selain Allah, tidak ada yang
dibenarkan.
Ya
Allah berilah kami rizki, untuk senantiasa di sisiMu.Tuhan, berikanlah
kami kebajikan di dunia, dan kebajikan di akhirat, dan lindungilah kami
dari siksa neraka.
(Diambil dari kitab "Fath ar Rabbani" Hazrat Maulana Syaikh Abdul Qadir al Jilani)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar