FUTUHUL GHOIB
AJARAN 76
Aku nasehatkan kepadamu supaya kamu bergaul dengan orang kaya dengan
sikap mulia dan bergaul dengan orang miskin dengan sikap sopan santun.
Hendaklah kamu bersikap sopan santun dan ikhlas. Keikhlasan itu membawa
kepada pandangan yang kekal terhadap Allah. Janganlah kamu menyalahkan
Allah di dalam masalah keduniaan. Rendahkanlah diri di hadapan-Nya.
Janganlah kamu merusak hak saudaramu.
Bergaullah dengan darwisy dengan sopan santun dan berakhlak baik serta
‘bunuh’-lah diri kamu, sehingga kamu hidup kembali di dalam alam
kerohanian. Orang-orang yang dekat kepada Allah itulah yang baik
kelakuannya. Yang penting ialah kamu harus menjauhkan diri dari
mempersekutukan sesuatu dengan Allah Yang Maha Esa. Teruslah bergaul
bersama manusia dengan berpegang kepada kebenaran dan kesabaran. Dan
cukuplah kamu bergaul dengan darwisy dan berkhidmat kepada para wali.
Darwisy ialah orang yang tidak mempedulikan apa-apa selain Allah. Kamu
menyerang orang yang lebih lemah daripada kamu menunjukkan bahwa kamu
adalah orang pengecut. Sedangkan kamu menyerang orang yang lebih kuat
daripada kamu itu menunjukkan bahwa kamu adalah orang yang tidak tahu
malu. Dan adapun jika kamu menyerang orang yang kekuatannya sepadan
dengan kamu, maka itu menunjukkan bahwa kamu tidak berkelakuan baik.
Untuk mengikuti kehidupan orang darwisy dan sufi, diperlukan suatu
upaya. Semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita.
Wahai wali
Allah, kamu selalu mengikuti Allah di dalam semua keadaan, karena
dengan itu kamu mendapatkan segala kebaikan, dan kamu juga terus
melaksanakan perintah Allah, karena dengan demikian kamu terhindar dari
perkara-perkara yang merusakkan diri kamu. Adalah juga termasuk tugas
kamu untuk senantiasa bersedia menghadapi takdir Allah, karena ketentuan
Allah itu pasti akan datang.
Ketahuilah, bahwa kamu akan
ditanya tentang gerak dan diam kamu. Oleh karena itu, hendaklah kamu
senantiasa berada dalam keadaan yang sesuai untuk sesuatu masa, dan
janganlah kamu melakukan apa yang tidak memberi faidah kepada kamu.
Patuhilah Allah, Rasul-Nya dan mereka yang memerintah sebagai ganti para
Nabi. Hendaklah kamu memberi kepada mereka, jangan hanya meminta kepada
mereka, dan doakanlah mereka. Ingatlah kepada saudara-saudaramu seagama
(Islam), berniat baiklah dan berbuat baiklah kepada mereka. Janganlah
memusuhi kaum muslimin dan muslimat, dan jangan pula hatimu dengki
kepada mereka.
Kamu perlu mendoakan mereka yang berbuat dholim
kepada kamu, dan takutlah kepada Allah. Adalah tugas kamu untuk hanya
memakan barang-barang yang halal saja. Bertanyalah kepada orang-orang
yang mengetahui ilmu Allah tentang apa yang tidak kamu ketahui.
Tanamkanlah rasa sopan santun terhadap Allah dan senantiasalah
berdampingan dengan-Nya. Dampingilah selain Allah sekedarnya saja, dan
itupun ditujukan untuk berdampingan dengan Allah.
Sedekahkanlah
uangmu setiap pagi. Lakukanlah shalat mayat pada malam hari untuk
orang-orang islam yang meninggal dunia pada hari itu. Setelah selesai
shalat Maghrib, lakukanlah shalat istikharah. Bacalah ayat di bawah ini
setiap pagi dan petang sebanyak tujuh kali : “Allaahumma anjirnaa
minannaar (Ya Allah, lindungilah kami dari api neraka)”. Bacalah selalu:
“A’uu dzubillaahissamii’ul ‘aliimi minasysyaythoonirojiim (Aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari
setan yang terkutuk”
Kemudian senantiasalah membaca Takbir dan
akhirnya ditutup dengan ayat yang terdapat dalam surat Al Hasyr ayat 22
sampai 24, yang artinya “Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Yang
Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah
lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja,
Yang Maha Suci. Yang Maha Sejahtera, Yang Mengkaruniakan keamanan, Yang
Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki
segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang membentuk Rupa.
Yang mempunyai nama-nama yang paling baik. Apa saja yang ada di langit
dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.” (QS 59:22-24)
Allah sajalah yang memberi kekuatan
dan pertolongan, karena tidak ada kekuatan dan kekuasaan melainkan
dengan Allah Yang Maha Besar lagi Maha Mulia.
AJARAN 77
Berdampinganlah dengan Allah, seolah-olah tidak ada yang lain lagi
selain Dia. Berdampinganlah dengan mahluk, seakan-akan diri kamu itu
tidak ada. Apabila kamu berada di sisi Allah, tanpa mahluk, maka kamu
hanya mendapatkan Allah, sedangkan yang lain tidak ada. Apabila kamu
berada beserta mahluk, tanpa diri kamu sendiri, maka hendaklah kamu
menjadi orang yang adil dan menolong orang yang menuju jalan yang lurus
dan menuju keselamatan dari kesusahan kehidupan.
Tinggalkanlah
segala apa yang berada di luar pintu kamar tempatmu menyendiri, dan
masuklah ke dalamnya seorang diri. Apabila kamu berada seorang diri di
dalam kamar itu, maka kamu akan melihat temanmu di dalam batinmu, kamu
akan mengalami sesuatu yang bukan mahluk, dan diri kamu akan lenyap dan
sebagai gantinya datanglah perintah Allah dan kedekatan kepada-Nya. Di
dalam peringkat ini, kejahilanmu akan menjadi pengetahuanmu, kejauhanmu
akan menjadi kedekatanmu, diam kamu akan menjadi dzikir kepada Allah dan
keadaanmu yang heran itu akan membuktikan persahabatan dengan Allah.
Wahai saudaraku, pada peringkat ini tidak ada yang wujud kecuali Allah
saja dan yang dijadikan-Nya. Jadi, jika kamu memaki Al Khaliq, maka
katakanlah kepada yang lain, “Sesungguhnya mereka itu adalah musuhku,
sedangkan Tuhan sekalian alam adalah sahabatku.”
Barangsiapa telah mengalami peringkat ini, maka ia akan mengetahui.
Beliau ditanya, “Bagaimana orang yang telah dikuasai oleh pahit empedu akan bisa merasakan rasa manis ?”
Beliau menjawab, “Ia harus berusaha menjauhkan kehendak dan keinginan
hawa nafsunya. Wahai manusia, jika seorang mu’min membuat kebaikan, maka
diri kebinatangannya itu akan berganti menjadi hatinya (ia akan
menuruti perintah hatinya). Diri itupun mencapai kesadaran hati.
Kemudian, hatinya bertukar menjadi rahasia. Rahasia itu juga berganti
menjadi fana’. Keadaan fana’ itupun bertukar lalu menjadi suatu wujud
yang lain.” Kemudian diperintahkannya agar kawan-kawan itu pergi melalui
tiap-tiap pintu.
Wahai manusia, ketahuilah bahwa fana’ itu
ialah mengesampingkan semua mahluk dan menukar keadaanmu menjadi keadaan
malaikat, kemudian kembali kepada keadaan semula dan setelah itu
Tuhanmu akan memelihara kamu sebagaimana yang dikehendaki-Nya.
Jika kamu menginginkan peringkat ini, maka gunakanlah Islam dan kemudian
menyerahlah selalu kepada takdir Allah. Setelah itu, perolehlah ilmu
Allah. Kemudian, sadarkanlah diri kamu sepenuhnya akan Allah dan berada
dalam Allah. Jika kamu berada dalam wujud yang sedemikian itu, maka kamu
akan menjadi kepunyaan Allah sepenuhnya. Bersikap wara’ itu ibarat
kerja satu jam, bersikap sederhana di dalam segala hal itu ibarat kerja
dua jam, sedangkan ma’rifat Allah itu ibarat kerja yang terus menerus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar