He.. He..
Kaya pertandingan saja ada "VS"-nya
.
-LA YAQULU WA LA YAF'ALU ILLA MA'RUFA -
"tidak berkata dan tidak mengerjakan kecuali yang sudah di kenal"
sudah di kenal itu maksudnya sudah di rasakan, sudah di buktikan, sida menjadi amal perbuatan dan menjiwai di setiap langkah kehidupannya.
.
Itulah Orang hakikat berkata dengan teguh, tidak mengucapkan perkataan yang lagho (sia-sia), karena yang di ucapannya adalah yang ma'ruf artinya benar-benar yang sudah di ketahui kebenarannya dangan yakin dan bukti yang nyata ...
Tidak berkata dengan hayalan
tidak berkata dengan dugaan
tidak berkata dengan perkiraan
tidak berkata dengan katanya
.
Tidak berkata dengan kemunafikan yaitu lisan berkata tapi tidak sesuai dengan keadaanya ...
Segala perkataannya adalah hajjah dengan bukti yang nyata di dalam dirinya .....
.
Yang di katakan adalah yang di alami, yang di amalkan, yang di yakini, yang di rasakan, yang di jadikan jalan hidup yang benar dan di benarkan.
.
Bahkan orang hakikat itu, malu, merasa jijik, kotor, dan munafik, di jauhkan sejauh-jauhnya untuk berkata dengan perkataan dongeng saja, perkataan yang tidak di alaminya, perkataan yang bukan hasil dari amal perbuatannya .... Hanya katanya ... Katanya ... Katanya ... Dari dalil ini ... Dari dalil itu dari kitab ini dari kitab itu ... dari kiyai ini dari kiyai itu ....
.
Maka sifat orang hakikat adalah :
-LA YAQULU WA LA YAF'ALU ILLA MA'RUFA-
"tidak berkata dan tidak melakukan kecuali sesuatu yang benar-benar sudah diketahui kebenarannya dengan dibuktikan sendiri"
.
Alloh berfirman :
"Tidakkah kamu perhatikan? Bagaimana Alloh membuat perumpamaan, perkataan yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya kelangit" (QS.14:24)
.
Ayat ini perumpamaan maksudnya adah : perkataan yang baik adalah perkataan yang sudah menjadi akar dengan amal perbuatan, rasa, menjadi sifat dan menjadi akar dengan bukti yang sebenar-benarnya dalam kehidupan dan keadaannya.
.
Alloh menegaskan dalam firmanNya:
" ..Alloh membuat perumpamaan itu supaya manusia mengambil pelajaran (dari peringatanNya)." (QS.14:25)
.
Dan FirmanNya :
"Dan perumpamaan perkataan yang buruk, seperti pohon yang buruk, yang telah di cabut akarnya dari permukaan bumi, tidak ada keteguhan sedikitpun" (QS.14:26)
.
Maksudnya adalah perkataan orang yang tidak dengan paham hakikat adalah perkataan yang tidak berakar dengan kenyataan, tidak berakar dengan amal perbuatan, dan tidak berakar dari kebenaran yang di alamanya ....
Tapi perkataan yang sekedar dongeng saja, dari katanya..... Katanya... Dan katanya ...
Menghayal .... Menghayal ... Dan menghayal ....
Menduga ... Menduga ... Dan menduga ...
Tidak pernah dirasakan sedikitpun, sebatas dari kata dalil, kata orang dan kata guru,
.
Itulah yang hanya berpaham syareat saja
.
TAPI ANEHNYA ..... !!!!!!!
Ketika hakikat itu di sampaikan ..... Kepada mereka, Mereka berpaling ... Mereka berkata : "cukuplah bagi kami yang kami terima dari ulama-ulama kami, dari guru-guru kami, dari ustadz-ustadz kami, dari para habib-habib kami ..., cukuplah kami bertaklid teruuuus... kepada mereka ... Cukuplah kami dengan menghayal ... menduga... Dan Mengira ..... Dengan cerita dongeng dongeng ...
.
Yaa... Mereka itulah yang di sindir oleh Alloh dalam firmanNya :
"apabila di katakan kepada mereka (sekarang : orang yg tdk paham hakikat), marilah mengikuti yang di turunkan Alloh dan rasul (mengikuti hakikat) mereka menjawab "cukuplah kami yang di dapat dari bapak-bapak kami (guru, ustadz,kiyai dll) telah mengerjakannya. Dan apakah mereka tetap akan mengikutinya walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui apa-apa (tentang hakikat) dan tidak pula mendapat petunjuk (dari hakikat)". (QS.2:170)
Kaya pertandingan saja ada "VS"-nya
.
-LA YAQULU WA LA YAF'ALU ILLA MA'RUFA -
"tidak berkata dan tidak mengerjakan kecuali yang sudah di kenal"
sudah di kenal itu maksudnya sudah di rasakan, sudah di buktikan, sida menjadi amal perbuatan dan menjiwai di setiap langkah kehidupannya.
.
Itulah Orang hakikat berkata dengan teguh, tidak mengucapkan perkataan yang lagho (sia-sia), karena yang di ucapannya adalah yang ma'ruf artinya benar-benar yang sudah di ketahui kebenarannya dangan yakin dan bukti yang nyata ...
Tidak berkata dengan hayalan
tidak berkata dengan dugaan
tidak berkata dengan perkiraan
tidak berkata dengan katanya
.
Tidak berkata dengan kemunafikan yaitu lisan berkata tapi tidak sesuai dengan keadaanya ...
Segala perkataannya adalah hajjah dengan bukti yang nyata di dalam dirinya .....
.
Yang di katakan adalah yang di alami, yang di amalkan, yang di yakini, yang di rasakan, yang di jadikan jalan hidup yang benar dan di benarkan.
.
Bahkan orang hakikat itu, malu, merasa jijik, kotor, dan munafik, di jauhkan sejauh-jauhnya untuk berkata dengan perkataan dongeng saja, perkataan yang tidak di alaminya, perkataan yang bukan hasil dari amal perbuatannya .... Hanya katanya ... Katanya ... Katanya ... Dari dalil ini ... Dari dalil itu dari kitab ini dari kitab itu ... dari kiyai ini dari kiyai itu ....
.
Maka sifat orang hakikat adalah :
-LA YAQULU WA LA YAF'ALU ILLA MA'RUFA-
"tidak berkata dan tidak melakukan kecuali sesuatu yang benar-benar sudah diketahui kebenarannya dengan dibuktikan sendiri"
.
Alloh berfirman :
"Tidakkah kamu perhatikan? Bagaimana Alloh membuat perumpamaan, perkataan yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya kelangit" (QS.14:24)
.
Ayat ini perumpamaan maksudnya adah : perkataan yang baik adalah perkataan yang sudah menjadi akar dengan amal perbuatan, rasa, menjadi sifat dan menjadi akar dengan bukti yang sebenar-benarnya dalam kehidupan dan keadaannya.
.
Alloh menegaskan dalam firmanNya:
" ..Alloh membuat perumpamaan itu supaya manusia mengambil pelajaran (dari peringatanNya)." (QS.14:25)
.
Dan FirmanNya :
"Dan perumpamaan perkataan yang buruk, seperti pohon yang buruk, yang telah di cabut akarnya dari permukaan bumi, tidak ada keteguhan sedikitpun" (QS.14:26)
.
Maksudnya adalah perkataan orang yang tidak dengan paham hakikat adalah perkataan yang tidak berakar dengan kenyataan, tidak berakar dengan amal perbuatan, dan tidak berakar dari kebenaran yang di alamanya ....
Tapi perkataan yang sekedar dongeng saja, dari katanya..... Katanya... Dan katanya ...
Menghayal .... Menghayal ... Dan menghayal ....
Menduga ... Menduga ... Dan menduga ...
Tidak pernah dirasakan sedikitpun, sebatas dari kata dalil, kata orang dan kata guru,
.
Itulah yang hanya berpaham syareat saja
.
TAPI ANEHNYA ..... !!!!!!!
Ketika hakikat itu di sampaikan ..... Kepada mereka, Mereka berpaling ... Mereka berkata : "cukuplah bagi kami yang kami terima dari ulama-ulama kami, dari guru-guru kami, dari ustadz-ustadz kami, dari para habib-habib kami ..., cukuplah kami bertaklid teruuuus... kepada mereka ... Cukuplah kami dengan menghayal ... menduga... Dan Mengira ..... Dengan cerita dongeng dongeng ...
.
Yaa... Mereka itulah yang di sindir oleh Alloh dalam firmanNya :
"apabila di katakan kepada mereka (sekarang : orang yg tdk paham hakikat), marilah mengikuti yang di turunkan Alloh dan rasul (mengikuti hakikat) mereka menjawab "cukuplah kami yang di dapat dari bapak-bapak kami (guru, ustadz,kiyai dll) telah mengerjakannya. Dan apakah mereka tetap akan mengikutinya walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui apa-apa (tentang hakikat) dan tidak pula mendapat petunjuk (dari hakikat)". (QS.2:170)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar