Bagaimana Sifat Jalal Disisi Zat Allah?
Menyambung artikel sebelumnya tentang Sifat Kamalat, maka kali ini akan
dijabarkan bagaimana perwujudan sifat jalal yang merupakan kebesaran
Allah semata. Bagaimana sifat Jalal yang merupakan sifat Kebesaran Allah
bisa dirasakan?
Bukti Sifat Jalal, Kebesaran Allah
Sifat Jalal berasal dari perbendaharaan Hukum-Nya yang tiada berbatas,
diantaranya termasuk hukum nyata yang disebut hukum alam (sunatullah)
maupun hukum yang tersembunyi di Al Malaaul A'la, dimana Allah kemudian
menurunkan bentuk Kebesaran-Nya berupa:
Hukum yang
dijalankan kepada seluruh umat manusia tanpa terkecuali, kepada makhluk
apapun yang hidup di alam semesta yang nyata ataupun tersembunyi.
Hukum-hukum yang pernah dijalankan manusia tak lain berasal dari alam Al
Malaaul A'la, bahkan hukum yang yang akan (belum terjadi) dijalani
nantinya sudah tertulis disana. Tidaklah suatu hukum datang begitu saja,
apapun bentuk hukum yang sifatnya duniawi dan akhirat telah diberikan
Allah melalui akal pikir manusia, hanya saja kita tidak menyadarinya.
Ruh makhluk yang ber-nyawa, dimana ruh nantinya akan diberikan
nikmat dari Allah kepada jin dan manusia ketika hidupnya mencari jalan
untuk kembali kepada asalnya, dan mereka akan merasa tersiksa jika tidak
kembali ke tempat asal usul terciptanya ruh tersebut. Bgaiamana ruh itu
tersiksa? Ketika manusia itu meninggalkan raga maka dia akan mencari
jalan pulang, tetapi mereka yang tidak mengetahui jalan kembali kepada
Allah maka akan terus berada di Bumi hingga hari berbangkit. Bagaimana
ruh bisa mencari jalan kembali kepada sang pencipta ketika manusia itu
masih hidup? Maka setiap manusia bisa memerintahkan ruh Idhafie untuk
mencari jalan kebenaran, dimana ruh ini dapat melihat apapun tanpa
mengenal jarak dan menembus dinding alam nyata, menerobos masa lalu dan
masa mendatang. Ruh ini mampu bekerja dalam keadaan terjaga atau tanpa
sadar (mimpi), dimana dia dianggap memiliki kekuatan superanatural yang
mampu bergerak kemana saja sesuai keinginan manusia, dan dia bertindak
atas nama Allah di alam Asma'.
Angin yang diberikan kepada tujuh
petala Bumi berupa tujuh gelombang frekwensi yang dimulai dari titik
fokus susunan tata surya Bima Sakti, yaitu dari matahari ke Bumi. Maka
dalam ilmu astronomi dikenal sebagai angin surya yang memancarkan
radiasi panas yang kuat, tetapi bumi menyaring angin surya ini melalui
lapisan atmosfer. Begitu juga angin yang ada di Bumi dipengaruhi
matahari sehingga dapat dirasakan panas atau dingin.
Akal
Pikiran yang memiliki derajat Mutawassith, yaitu akal pikir dalam hal
membangun urusan duniawi termasuk didalamnya cabang ilmu sosial dan
cabang ilmu budaya. Sementara akal pikir yang membangun ukhrawi termasuk
didalamnya ilmu Kalam (ushuluddin, hakikat tauhid) dan I'tikad.
Dari alam Al Malaa ul a'la telah diturunkan Allah ilmu Hakikat Tauhid
kepada umat manusia, dimana ilmu ini nantinya berguna untuk melepaskan
ruh dari ikatan syirik terhadap sang Pencipta. Ketika manusia tidak
mengenal ilmu tauhid, sekalipun membaca ayat Al Fatihah bisa menimbulkan
syirik. Karena keajaiban yang diterima menurutnya akibat dari ayat
tersebut, bukan dari Allah.
Tujuh Petala Bumi adalah tujuh
gelombang yang berasal dari jalur orbit Bumi dan bulan sebagai satelit,
diantaranya dua gelombang berasal dari Venus dan Merkurius, dan lima
gelombang lainnya tanpa planet. Alam Tujuh petala Bumi ini dikuasai oleh
makhluk jin dimana kekuasaannya berada dari titik matahari yang panas
hingga di Bumi.
Alam Jin, merupakan alam makhluk Allah yang
hampir mayoritas memiliki sifat sombong dan takabur untuk mempengaruhi
manusia agar tersesat menuju jalan kepada Allah. Sebagian jin ada pula
yang meyakini Islam, akan tetapi sifat terburuk manusia adalah dasar
mengukur sebaik-baik Jin, sehingga nantinya jika jin itu masuk surga
akan menempati surga tingkat pertama. Untuk mengenal tentang Alam jin
yang dijelaskan disini bisa ditemukan pada artikel terdahulu "UFO Dan
Wilayah Alam Jin".
makhluk jin, kebesaran allah
Hai sekalian jin dan manusia, jika kamu sanggup melintasi penjuru langit
dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan
kekuatan. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Kepada
kamu, (jin dan manusia) dilepaskan nyala api dan cairan tembaga maka
kamu tidak dapat menyelamatkan diri (dari padanya) (Ar-Rahman 55:33-35)
Jadi, jika kita melihat seorang manusia yang telah membunuh dan
menganiaya puluhan orang tak bersalah, maka seperti itulah sebaik-baik
sifat jin. Tetapi sayangnya, banyak orang dan tanpa terkecuali
paranormal yang menggunakan kekuatan jin untuk membantu urusan duniawi
mereka, para jin dipuja dan disembah sebagai dewa. Ketika para jin
disembah dan dipuja, maka sifat mereka semakin sombong dan merasa mampu
melewati tujuh petala langit untuk mendengar berita langit. Kemudian
berita langit ini disampaikan kepada manusia atau paranormal yang
menggunakan kekuatan mereka. Tetapi para jin ini tak bisa lolos dari
nyala api dan cairan panas yang turun dari langit, secara fisik dapat
kita lihat sebagai meteor dan petir.
Inilah bentuk daripada
sifat Jalal, sifat Kebesaran Allah yang bisa dirasakan manusia. Tetapi
manusia itu sebagian besar enggan mengakui dan tidak memiliki rasa
keinginan untuk mencari jalan untuk mengenal sifat Tuhannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar