Cara Membangkitkan Kekuatan Kalbu Yang Tersembunyi
Bagaimana cara manusia membangkitkan potensi kekuatan kalbu yang
tersembunyi dan tertutup sejak dilahirkan, hingga kedatangan petunjuk
membuat kekuatan hati menjadi terang dan menerangi alam semesta. Sebuah
ayat yang memberi jalan yang lurus dimana didalamnya terkandung misteri
kekuatan sang Pencipta yang bisa digunakan setiap manusia.
Potensi manusia telah ditanamkan sejak berada di alam Tanzizi Muhaddats
yang dibekali sang Pencipta sebagai rahmat sekalian alam. Perbedaannya,
ketika manusia itu sadar maka dia akan menggali potensi yang tersembunyi
didalam kalbu, karena kebenaran hakiki menurut konsepsi rahmat Allah
pasti terdapat ketentuan untuk menyucikan kalbu melalui zikir.
Potensi Kekuatan Kalbu
Potensi kekuatan kalbu telah ada pada setiap manusia dan hanya pilihan
manusia yang ingin menggali atau tidak. Mereka yang diberi hidayah tentu
akan menggali, membersihkan serta menyucikan kalbu seperti halnya alam
semesta yang dilimpahkan cahaya Allah kepada langit dan Bumi sebagaimana
telah ditegaskan dalam Quran pada ayat An-Nuur berikut:
Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan
bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada
cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat
perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu (An-Nuur, 24:35)
Pada alam manusia, perumpamaan lubang
yang tidak tembus adalah kekuatan kalbu manusia yang ketika dilahirkan
ke Bumi masih tertutup dari petunjuk. Didalamnya ada pelita, dimana
maksud kalimat ini adalah hati yang telah terbuka pada kebenaran hakiki
yang datang dari Allah. Seperti nyala api pada sumbu yang ditutupi kaca
maka akan lebih terang memancarkan cahaya kepada sekelilingnya.
kalbu, hati, batin
Alam sekeliling manusia adalah tubuh yang memandang akhlak karimah yang
terpancar dari hati, diberi minyak dengan pohon zaitun yang tidak
tumbuh disebelah timur atau barat, dengan kata lain bahwa kalimat yang
dimaksud adalah kalimat zikir 'Laa ilaaha illallah'. Kalimat yang
meliputi zat kepada sifat Allah yang diteruskan kepada Asma' dan Af'al,
tidak terpisah-pisah maupun bersekutu. Dalam tubuh manusia tersebut
kemudian mengalir darah putih yang tulus diantara aliran darah merah
yang dipompa dari jantung (kalbu) ke seluruh fisik. Bila kaca itu
bercahaya maka cahaya keimanan, cahaya Islam, cahaya ma'rifah, cahaya
tauhid, cahaya hukum dan rahasia Allah tersembunyi, dimana
keseluruhannya akan muncul ke permukaan atau kehidupan setelah kekuatan
kalbu terbuka.
Siapa Yang Mendapatkan Kekuatan Kalbu?
Bagaimana cahaya Allah bisa memasuki kalbu seseorang, atau manusia mampu
membuka alam kalbu pada kebenaran hakiki, maka untuk mendapatkan
pancaran cahaya seperti yang dimaksud ayat diatas akan jatuh pada
orang-orang yang mengikuti petunjuk sesuai ayat selanjutnya:
Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk
dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu
petang, laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula)
oleh jual beli dari mengingat Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang,
dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di
hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Mereka mengerjakan yang
demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan
balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya
Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki
kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas (An-Nuur, 24:36-38)
Untuk mencapai tingkat penyucian hati seperti bintang yang bercahaya
bagai mutiara, Allah telah memberikan jalan melalui zikir dan bertasbih
sewaktu pagi dan petang, dengan kata lain bahwa mengingat Allah meliputi
24 jam atau sehari penuh. Walaupun manusia sedang mengerjakan aktivitas
seperti berdagang tetapi zikir tetap berlangsung di kalbu dan tidak
melupakan shalat serta zakat sebagai bentuk kewajiban syariat. Seorang
pria memiliki tanggung jawab sebagai khalifah (pemimpin), walaupun dalam
kenyataan lebih banyak pria yang menanggung beban dan tanggung jawab
dalam keluarga, tetapi tidak sedikit pula memimpin orang lain.
Potensi kekuatan kalbu yang tersimpan didalam manusia ini mewakili alam
semesta, maka goresan pada alam telah lengkap disetiap waktu karena
menjadi rahmat kepada sekalian alam (Nuur Muhammad) dengan segala
pancaran cahaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar