AJARAN 28
Kamu menginginkan kesentosaan, kebahagiaan, keselamatan, kedamaian,
keberkatan dan kemerdekaan, sedangkan kamu masih saja berada dalam
proses penghapusan nafsu-nafsu kebinatanganmu, kamu masih berjuang
dengan hawa nafsumu, masih juga ingin kembali ke dunia atau ke akhirat
dan masih ada sisa-sisa semua itu dalam diri kamu. Berjuanglah lagi
sampai kamu kuat. Jangan terburu-buru.
Berjalanlah dengan lambat, asalkan kamu selamat. Bersihkan diri kamu
dari sisa-sisa semua itu. Kamu belum masuk ke dalam ‘fana’, selagi kamu
masih mempunyai keinginan-keinginan kepada dunia atau mahluk-mahluk
lain. Dengan lain perkataan, kamu masih juga menginginkan selain Allah.
Jika kamu telah dapat melepaskan hati kamu dari apa saja selain Allah,
maka barulah kamu terlepas dari ikatan-ikatan yang menambat kamu untuk
menuju kepada Allah. Apabila kamu telah terlepas dari semua itu dan kamu
sedang berada di hadapan Allah, maka kamu akan dimuliakan dan firman
Allah berikut ini akan ditujukan kepada kamu, “Dan raja berkata,
“Bawalah Yusuf kepadaku, agar aku memilih dia sebagai orang yang rapat
kepadaku.” Maka tatkala raja telah bercakap-cakap dengan dia, dia
berkata, “Sesungguhnya kamu (mulai) hari ini menjadi seorang yang
berkedudukan tinggi lagi dipercayai pada sisi kami.” (QS 12:54)
Setelah itu, barulah kamu akan diberi kebahagiaan, kesentosaan, kasih
saying dan ridha Illahi. Kamu akan didekatkan kepad-Nya dan segala
rahasia Illahi tidak lagi tertutup bagi kamu. Kamu akan dibebaskan dari
seluruh keperluan apa saja dan kamu berada di sisi Tuhan.
Tidakkah kamu melihat mas, baik buatannya itu baik maupun buruk, dari
berbagai bentuk dan rupa, bertukar-tukar tangan pada pagi hari ataupun
petang hari, dari dan ke tangan penjual barang, penjual obat, penjual
daging, tukang kulit, tukang kayu, penjual minyak, tukang sapu dan
orang-orang lainnya ? Mas-mas itu dipungut, dikumpulkan dan diletakkan
dalam alat pelebur oleh tukang-tukang mas, lalu dilebur dengan
menggunakan api. Setelah itu, mas-mas itu dikeluarkan dari tempat
pelebur itu, ditumbuk, dilembutkan dan diukir supaya menjadi alat
perhiasan yang indah. Mas itu dijadikan perhiasan dan disimpan di
tempat-tempat yang aman, rumah-rumah orang kaya, di dalam lemari, di
dalam peti dan lain sebagainya. Mas itu juga mungkin dijadikan perhiasan
badan oleh kaum wanita. Boleh jadi orang yang memakainya itu adalah
seorang yang ternama atau raja-raja. Begitulah mas itu diambil dari
tempatnya semula sampai berada di tempat-tempat yang baik seperti
istana-istana dan lain sebagainya. Oleh karena itu, wahai orang-orang
yang beriman, jika kamu bersabar dan mengikuti takdir Illahi serta
dengan tulus ikhlas berserah diri kepada Allah dalam seluruh keadaan,
maka kamu akan didekatkan oleh Allah ke sisi-Nya dalam dunia fana ini
dan kamu akan dikaruniai ilmu-nya dan ilmu-ilmu serta rahasia-rahasia
lainnya, kemudian di akhirat kelak kamu akan ditempatkan di dalam surga
yang aman damai beserta para Rasul, para Nabi, orang-orang shiddiq, para
syuhada dan orang-orang saleh di dalam kedekatannya kepada-Nya dan di
dalam rumahnya dengan menikmati kasih saying-Nya.
Oleh karena
itu, bersabarlah dan janganlah terburu-buru. Ridhalah dengan takdir
Illahi dan janganlah muram, karena jika kamu berbuat demikian, kamu akan
sulit untuk mendapatkan ampunan-Nya, ilmu-Nya, kasih saying-Nya dan
keridhaan-Nya.
AJARAN 29
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Kemiskinan itu hampir dapat membawa kekufuran.”
Orang yang benar-benar hamba Allah akan percaya kepada-Nya dan
menyerahkan seluruh keadaan dirinya kepada-Nya. Ia percaya kepada
karunia-Nya, pemberian rizki-Nya dan yakin bahwa apa saja yang telah
ditetapkan oleh Allah baginya, pasti akan ia dapati serta apa saja yang
dijauhkan oleh Allah darinya, pasti tidak akan ia dapati.
Firman Allah, “Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka
rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan
persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan
hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi
pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat.
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan
baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah,
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah
melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah
mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS 65:2-3)
Allah
berfirman demikian itu, ketika hamba-Nya berada dalam keadaan senang
dan damai. Kemudian Allah mengujinya dengan bencana dan kemiskinan, maka
hamba itupun bermohon dan menyerahkan dirinya kepada Allah, namun Allah
tidak menghindarkan bencana dan kemiskinan itu darinya. Ketika itu
betullah apa yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Kemiskinan itu
hampir dapat membawa kekufuran.”
Mereka yang dilayani oleh
Allah dengan lemah lembut, akan dihindarkan oleh Allah dari bencana dan
kemiskinan itu. Mereka diberi kesentosaan, keamanan dan kekuatan untuk
bersyukur kepada-Nya dan memuji-Nya. Mereka terus berada dalam keadaan
seperti itu sampai bertemu dengan Tuhan mereka. Apabila Allah hendak
menguji mereka, maka Allah mendatangkan malapetaka kepada mereka dan
memutuskan pertolongan-Nya. Kemudian, merekapun menunjukkan kekufurannya
dengan menyalahkan dan menuduh Allah tidak mengasihi dan menolong
mereka. Maka matilah mereka dalam kekufuran dan ingkar kepada
tanda-tanda Allah serta marah kepada-Nya. Kepada orang semacam inilah
Nabi bersabda, yang maksudnya kurang lebih adalah, “Sesungguhnya orang
yang paling berat hukumannya di hari berbangkit adalah orang yang diberi
kemiskinan di dunia ini dan hukuman di akhirat kelak. Kami berlindung
kepada Allah dari yang demikian itu.”
Kemiskinan yang dimaksud
dalam sabda beliau itu adalah kemiskinan yang menyebabkan seseorang lupa
kepada Allah. Dari kelupaan semacam inilah beliau memohon untuk
dilindungi. Kepada beliau Allah melimpahkan kesabaran, tawakal, ridha
dan fana dalam perbuatan Allah. Beliau adalah manusia pilihan,
Rasul-Nya, pemimpin seluruh Nabi, raja seluruh Wali, yang
dipertuan-agungkan oleh seluruh hamba Allah, seorang alim dan seorang
yang besar di sisi Tuhan, yang dapat memberikan syafa’at dan bimbingan
kepada seseorang untuk sampai ke hadirat Tuhan serta sekalian alam.
Allah memelihara beliau dengan kasih sayang-Nya, baik pada waktu siang
maupun malam hari, baik di kala beliau sendirian maupun di kala beliau
berada di tengah-tengah khalayak ramai dan baik secara terang-terangan
maupun secara sembunyi, sampai beliau kembali menemui Tuhannya.
AJARAN 30
Mungkin kamu bertanya-tanya, “Apa yang harus aku lakukan dan cara apa
yang harus aku pergunakan untuk mencapai tujuanku ?” Untuk ini, kamu
diperintahkan untuk menetap di tempatmu dan jangan melanggar batasmu
sampai diberi jalan oleh Allah yang memerintahkan kepadamu untuk menetap
di tempat manapun kamu berada.
Allah berfirman, “Hai
orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu,
tetaplah bersiap-siap di perbatasan negerimu dan bertakwalah kepada
Allah, supaya kamu beruntung.” (QS 3:200)
Wahai orang-orang
yang beriman, Allah menyuruhmu supaya bersabar, berlomba-lomba dalam
kesabaran, berpegang teguh kepada kesabaran itu dan senantiasa
berhati-hati. Semua ini dijadikan sebagai bagian dari diri kamu.
Selanjutnya, kamu diperintahkan supaya ta’at kepada Allah, jika kamu
kehilangan kesabaran. Oleh karena itu, janganlah kamu menghilangkan
kesabaranmu. Ketahuilah bahwa kebaikan dan keselamatan itu terletak pada
kesabaran. Nabi Muhammad SAW telah bersabda, “Perumpamaan sabar dengan
iman itu bagaikan kepala dengan badannya.”
Dinyatakan bahwa
segala sesuatu itu akan ada balasannya sesuai dengan ukurannya
masing-masing. Tetapi, balasan kesabaran itu tidak ada batasnya. Allah
berfirman, “Katakanlah, “Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah
kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh
kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang
yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS 39:10)
Oleh karena itu, apabila kamu ta’at kepada Allah, bersabar dan selalu
menjaga batas-batas yang telah ditentukan oleh Allah maka Allah akan
memberi kamu pahala. Allah berfirman, “Apabila mereka telah mendekati
akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah
mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil
di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.
Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah
dan hari akhirat. Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia
akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rizki dari arah
yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya
Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah
telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS 65:2-3)
Tetaplah kamu bersabar bersama orang-orang yang menyerahkan dirinya
kepada Allah, sehingga jalan keluar datang kepadamu, karena Allah telah
menjanjikan kecukupan kepadamu, sebagaimana firman-Nya di atas, “Dan
barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)-nya.”
Tetaplah kamu bersabar bertawakal kepada
Allah bersama orang-orang yang berbuat baik kepada orang lain. Allah
menjanjikan pahala untuk ini, seperti firman-Nya, “Ketika mereka duduk
di sekitarnya.” (QS 85:6) dan Allah mengasihimu karena kebaikan ini,
sebagaimana firman-Nya, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari
Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (QS 3:133)
Karenanya, maka kesabaran adalah sumber segala kebaikan dan keselamatan,
baik di dunia ini maupun di akhirat kelak. Dan melalui kesabaran ini,
si Mu’min meningkat naik ke tarap keadaan berserah diri dengan tulus
ikhlas kepada Allah, menyesuaikan dirinya dengan perbuatan Allah, dan
kemudian ia mencapai keadaan tenggelam atau fana’ di dalam perbuatan
Allah, dan ini adalah keadaan Badaliyyat atau Ghaibiyyat. Maka,
hendaklah kamu bersungguh-sungguh untuk mencapai peringkat atau keadaan
ini, supaya kamu tidak menjadi hina di dunia ini dan di akhirat kelak,
dan supaya kamu tidak kehilangan kebaikan serta kenikmatan ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar