AJARAN 34
Sungguh mengherankan, jika kamu membuat Tuhanmu murka, menyalahkan-Nya
atau mengatakan bahwa Dia tidak adil, merendahkan pemberian atau
menyingkirkan marabahaya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa setiap kejadian
atau peristiwa itu telah ditetapkan masanya dan setiap marabahaya itu
telah ditetapkan temponya yang tidak boleh ditangguhkan atau dipercepat:
Masa bahaya tidak dapat ditukar dengan
masa aman dan masa aman pun tidak dapat ditukar dengan masa huru-hara.
Oleh karena itu, hendaklah kamu bersopan-santun, diam dan jangan banyak
bicara, bersabar, berserah diri sepenuhnya dengan tulus ikhlas
kepada-Nya, menyesuaikan kehendakmu dengan kehendak-Nya dan bertobat
kepada Allah karena kesalahan yang telah kamu perbuat.
Manusia
dan mahlukalah yang tunduk takluk kepada Allah, dan bukannya Allah yang
tunduk takluk kepada manusia dan mahluk. Kembalilah kepada manusia untuk
meminta kepadanya, dia akan memberikan permintaannya, tetapi tidak
musti Allah akan memberi permintaan hamba-hamba-Nya. Kembalilah kepada
Allah, baik Dia akan mengabulkan maupun tidak mengabulkan permintaan
hamba-hamba-Nya. Dia-lah Yang Maha Agung dan Maha Kaya, dan Dia-lah Yang
Maha Berdiri Sendiri, tanpa mempunyai sekutu. Dia menjadikan sesuatu
dan Dia menentukan kebaikan atau kejahatan. Dia mengetahui awal dan
akhir serta tujuan mahluk. Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung itu
Maha Bijaksana di dalam berbuat dan Maha Tegas di dalam membuat
peraturan, tidak ada yang berlawanan di dalam perbuatan-Nya itu. Dia
tidak menjadikan sesuatu dengan sia-sia atau tanpa tujuan. Pekerjaan-Nya
bukan merupakan permainan. Tidaklah wajar, jika di dalam perbuatan-Nya
itu terdapat cacad atau cela, karena Dia Maha Bijaksana dan Maha Tahu.
Hendaklah kamu bersabar menanti, jika kamu belum dapat menyesuaikan
dirimu dengan Dia, belum dapat menunjukkan penyerahanmu kepada-Nya dan
mem-fana’-kan dirimu kepada-Nya, sampai takdir Illahi datang pada tempo
yang telah cukup dan masa bertukarpun telah datang bagaikan siang
berganti malam atau musim panas berganti musim dingin.
Jika
kamu meminta cahaya siang di waktu malam, tentulah kamu tidak akan
diberi. Malam tetap malam, tidak ada cahaya siang di waktu itu. Oleh
karena itu, sabarlah menanti sampai malam itu berakhir dan siangpun
datang. Demikian sebaliknya, jika pada waktu siang kamu meminta
kegelapan malam, maka tidak mungkin kamu akan mendapatkannya. Sebab,
siang itu tetap siang, dan kamu meminta bukan pada tempatnya. Maka,
hendaklah kamu selalu ridha, sabar dan berpegang teguh kepada Tuhan Yang
Maha Tahu itu. Percayalah bahwa apa yang telah ditetapkan untuk kamu
itu pasti akan kamu dapatkan dan apa saja yang telah ditetapkan untuk
orang lain itu pasti tidak akan pernah kamu dapatkan. Demikianlah yang
aku percayai, kecuali jika kamu meminta kepada Allah dengan mengharapkan
pertolongan-Nya dengan shalat dan berdoa bersungguh-sungguh,
menyembah-Nya, patuh kepada-Nya dan menjalankan perintah-Nya, seperti
firman-Nya, “Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan
Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri
dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.”
(QS 40:60) Dan firman-Nya pula, “Dan janganlah kamu iri hati terhadap
apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari
sebagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bagian daripada
apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bagian dari apa
yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS
4:32)
Dan masih banyak lagi keterangan-keterangan lainnya, baik
dari ayat-ayat maupun sabda-sabda Nabi. Jika kamu berdoa kepada-Nya,
maka Dia akan mengabulkan doamu itu dalam tempo yang telah
ditentukan-Nya dan di akhir tempo itu. Itupun bila Dia menghendaki dan
ada kebaikan bagi kamu di dalam hal ini, baik di dunia ini maupun di
akhirat kelak. Atau karena semua itu bertepatan dengan takdir-Nya dan di
ujung waktu yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Janganlah kamu
menyalahkan Tuhanmu jika permohonanmu lambat Dia terima. Dan janganlah
kamu bosan untuk meminta, kerena sebenarnya kamu tidak akan merasa
untung dan juga tidak akan merugi. Jika permintaan kamu itu tidak
diterima di dunia ini, maka Allah akan memenuhinya di akhirat kelak. Ada
suatu hadits Nabi yang menyatakan bahwa di hari kebangkitan kelak,
hamba-hamba Allah akan mendapatkan buku yang memuat catatan-catatan
tentang perbuatan hamba-hamba-Nya. Dalam buku itu diterangkan bahwa ada
perbuatan baik yang tidak diketahui oleh hamba itu. Maka ketika itu akan
diberitahukan kepadanya bahwa balasan yang diterimanya ini adalah
sebagai ganti dari doanya di dunia yang ditakdirkan untuk tidak
diterimanya. Sekurang-kurangnya, hamba itu harus selalu ingat kepada
Allah, berpegang teguh kepada-Nya dan bertauhid kepada-Nya sambil
memohon kepada-Nya. Janganlah kamu meminta kepada mahluk, tetapi
memintalah kepada Allah. Oleh karena itu, dalam pertukaran siang dengan
malam, sehat dengan sakit, waktu perang dengan waktu aman atau waktu
senang dengan waktu susah, kamu berada dalam salah satu di antara dua
kedaan di bawah ini :
1. Baik kamu memohon, tetap berpuas hati, rela
dan menyerah kepada perbuatan Allah seperti mayat yang sedang
dimandikan, atau seperti bayi yang berada di pangkuan ibunya dan atau
seperti bola yang berada di kaki pemain. Orang seperti ini, dengan
sukarela, selalu mengikuti apa yang ditakdirkan Tuhan. Jika kebaikan
datang kepadanya, maka ia bersyukur, sebagaimana firman-Nya, “Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema’lumkan, “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni’mat-Ku) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (ni’mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS
14:7)
Dan jika malapetaka yang datang kepadanya, maka ia
bersabar dan ridha, dengan pertolongan daya upaya Allah, dengan
keteguhan hati dan dengan rahmat Allah, seperti firman-Nya, “Hai
orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS
2:153)
Dengan kata lain, Dia beserta orang-orang yang sabar
dengan karunia-Nya yang berupa pertolongan dan kekuatan, sebagaimana
firman-Nya, “…jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan
menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (QS 47:7)
Apabila kamu
telah menolong Allah dengan jalan menumpaskan hawa nafsumu, tidak
menyalahkan Dia, dengan menghindarkan diri dari tidak rela terhadap
perlakuan-Nya kepadamu, kamu menjadi musuh bagi diri kamu sendiri karena
Allah, bersedia memancungnya dengan pedang jika ia bergerak hendak
kufur atau syirik dan memenggalnya dengan kesabaran dan bersesuaian
dengan Allah, dan dengan kamu rela terhadap perbuatan dan
janji-janji-Nya, maka Allah akan menjadi penolong kamu. Allah berfirman,
“…dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Inna
Lillahi wa inna ilaihi raaji’uun” (Sesungguhnya kami adalah milik Allah
dan kepada-Nya-lah kami kembali).” (QS 2:155-156)
Mereka inilah yang mendapatkan limpahan rahmat Allah dan merekalah pengikut-pengikut jalan yang benar.
2. Maupun kamu bermohon kepada Allah dengan shalat dan berdoa dengan
sepenuh harapan, mengagungkan-Nya dan patuh kepada-Nya. Ya, serulah
Allah. Itulah yang baik untuk kamu lakukan, karena Allah sendiri
menyuruh kamu untuk bermohon kepada-Nya, menghadapkan diri kepada-Nya
dan menjadikan-Nya sebagai jalan untuk mencapai kesenanganmu, utusanmu
kepada Dia dan perhubunganmu dengan-Nya. Dengan syarat, kamu tidak
menyalahkan-Nya dan membuat-Nya murka, sekiranya permohonanmu Dia
tangguhkan sampai masa yang akan datang yang telah ditentukan-Nya.
Oleh karena itu, perhatikanlah perbedaan diantara dua alternatif itu.
Janganlah kamu melampaui batas-batas keduanya, karena tidak ada
alternatif lain selain dua alternatif tersebut. Maka berhati-hatilah
kamu agar jangan sampai kamu menjadi orang yang dholim dan melampaui
batas. Jika kamu dholim dan melampaui batas, maka Allah akan
membinasakan kamu dan membiarkan kamu seperti orang-orang sebelum kamu
yang telah dibinasakan dan dihancurkan oleh Tuhan di dunia ini, dan di
akhirat kelak kamu akan disiksa dan dihukum dengan siksaan yang amat
pedih. Segala puja dan puji hanyalah bagi Allah Yang Maha Besar dan Maha
Agung. Wahai Tuhan Yang Maha Mengetahui keadaanku, hanya kepada-Mu-lah
aku menyerahkan diriku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar