Laman

Rabu, 25 April 2018

Cahaya Nabi Muhammad SAW.

NUR MUHAMMAD

SALAH SATU amalan yang konsisten dilakukan oleh para ulama salaf, bila seruan adzan sampai pada "Asyhadu anna Muhammadan Rasulullah" mereka mencium ujung kedua jempol mereka sembari mengucap:
مرحبا بحبيبي وقرة عيني سيدنا محمد بن عبد الله
(Marhaban bi-habibi wa qurrati 'ainiy sayyidina Muhammad ibn Abdillah).
Setelah itu ujung jempol itu mereka usapkan ke kedua kelopak mata mereka. Apa pasal?

Imam Abdullah ibn Alwi al-Haddad rahimahullah dlm kitabnya سبيل الإدكار والإعتبار فيما يمر بالإنسان من الأعمار menjelaskan bhw setelah Nabi Adam AS diciptakan oleh Allah para malaikat selalu membuntutinya ke mana pun ia pergi.
Melihat fenomena tsb ia heran, lalu bertanya kpd Allah, "Ya Allah, mengapa para malaikat itu selalu membuntutiku?" Allah menjawab:
"Wahai Adam, mereka sangat tertarik pada cahaya seseorang dari keturunanmu yang ada di sulbimu".
Lalu Nabi Adam memohon agar cahaya itu dipindahkan ke bagian depan raganya.
Maka Allah pun memindahkan cahaya tersebut ke tempat di antara kedua alis Nabi Adam, dan kontan saja para malaikat berebut utk selalu berada di hadapannya dan memandangi wajahnya. Merasa semakin penasaran, Nabi Adam lalu mohon agar Allah berkenan menampakkan cahaya itu kepadanya. Maka Allah pun menampakkannya di kuku kedua jempol Nabi Adam. Ternyata cahaya itu luar biasa indah membuat Nabi Adam terkagum-kagum padanya. "Ya Allah, cahaya siapakah ini?" tanya Nabi Adam. Allah menjawab, "Wahai Adam, itu adalah Nur Muhammad. Seandainya tdk karena dia maka tdk Aku ciptakan jagad raya ini".
Nabi Adam sangat bangga dengan Nur Nabi Muhammad SAW. yg ada pada dirinya. Ia pun lantas mencium kedua jempolnya sambil mengucap: Marhaban Bi Habibi Wa Qurroti 'Aini... dst, kemudian diusapkannya cahaya itu ke kedua matanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar