Laman

Rabu, 29 Agustus 2018

"RAHSIA KESEMPURNAAN SOLAT ".


Ketika Rasulullah saw didatangi Malaikat jibrail as atas perintah Allah swt untuk menjemput Nabi
Saw untuk di Mikraj bertemu Allah swt..Nabi saw meminta izin kepada Jibrail as untuk bersiap2 dan mendirikan solat 2 rakaat. Dan selesai saja maka Malaikat jibrail as pun membawa nabi as bergerak dari Makkah ke baitul muqaddis.
Dari baitul muqaddis Nabi saw di Mikrajkan...

Dalam perjalanan naik bertemu Allah swt dari satu langit ke satu langit ketika itulah jibrail as menunjukkan akan keadaan isi Neraka dan Syurga..diringkaskan sampailah Nabi Muhammad saw di silatul muntaha..dan berhenti di situ..
Jibrail as pun berkata pada Nabi saw,ya Muhammad sampai disini saja aku mampu membawa engkau dan seterusnya engkau sajalah naik sendiri kerana aku tiada upaya membawa engkau kerana jika aku naik lagi nescaya terbakarlah aku. Maka naiklah Nabi Muhammad saw sendirian.sesampainya Nabi saw dihadapan Robbul 'Alamiin Nabi saw pun duduklah diantara dua sujud dan Nabi saw pun berkata dihadapan Allah azza wajalla..
Attahiyatul mubarakatus solawatut taiyibatu lillah...Maka Allah swt pun berkata kepada Nabi saw...Assalamu'alaika aiyuhan nabiyu warahmatullahi wabarakatuh.....maka terdengar para malaikat dan sekelian makhluk lalu mereka menjawab...Assalamu'alaina wa'ala 'ibadillahis salihin....lalu berkata Nabi Muhammad saw....
Asy hadu alla ilaha ilallah...para makhluk pun menyambung...Wa'asy hadu anna Muhammadar rasulullah..dan mereka pun berselawat ke atas nabi...Allahumma solli 'ala Muhammad.
Dan Nabi saw pun memuji muji Allah swt..
Allahu akbaru kabiraw walhamdu lillahi kathiraw
Wasubhaballahi bukrataw wa asila.Wajjahtu wajhia
Lillazi fataras sama wati wal ardha hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin...hingga akhir...
Maka berkata Allah swt kepada Nabi saw,
Aku berikan kamu solat 50 waktu ini untuk kamu dan umat mu..terimalah Nabi saw dgn ikhlas dan rendah hati tanpa membantah dan selepas itu nabi saw pun turun kebawah...ketika itulah Allah swt memerintahkan musa as agar menahan nabi saw untuk diperintahkan Nabi saw untuk naik semula untuk minta pengurangan..bila saja Nabi saw mendengar pesan Nabi musa as yg Allah perintahkan naik semula untuk minta pengurangan dgn segera Nabi saw naik semula untuk minta pengurangan.di ringkaskan begitulah
Keadaan Nabi Muhammad saw naik turun minta pengurangan sehingga tinggallah 5 waktu..
Maka berkata Allah swt kepada Nabi saw...
Telah ku kurangkan solat itu sehingga 5 waktu atas kasihku kepada mu dan rasanya cukuplah untuk kamu dan umat mu..dan pelajarinya hingga kamu memahaminya dan barulah engkau ajarkan kepada mereka..dan sampaikan pesanku...
Barang siapa yg meninggalkan solat akan aku berikan kepada mereka akan azabku yg amat pedih,kerana itulah soalan yg pertama yg akan ku tanyakan didalam kubur..
Akhirnya Nabi saw pun bersujud syukur lalu nabi saw bertasbih didalam sujudnya...subhanallah,walhamdulillah,wala illaha ilallah,Allahu akhbar 33x...dan nabi saw pun bangkit dan minta izin untuk berundur..
Dengan nama Allah nabi saw pun mula langkah turun seiring dgn lafas Bismillahir rahmaa nirrahiim..
Nabi saw berhenti seketika di langit 7 bertemu nabi Ibrahim as dan menceritakan perkhabaran antara dia dgn Allah swt..maka jawab nabi ibrahim: Alhamdulillah hirabbil 'alamiin.
Dan di ajarnya kepada nabi saw ttg cucuk tanam, tanaman syurga kepada nabi dan umatnya.
Itulah wirid harian dari isnin hingga ahad.
Sebab itu adanya selawat ibrahim as didalam tahyiyat akhir.
Dilangit ke 6 nabi saw berhenti seketika untuk mengucapkan terima kasih kepada nabi musa as dan disampaikan perkhabaran yg sama seperti yg disampaikan kepada ibrahim as..dengar
Tenang nabi musa as pun berkata Arrahmaa nirrahiim..sambil senyum..fahamlah nabi saw.
Dilangit ke 5 nabi berhenti seketika bertemu para nabi...disampaikan khabar yg sama dan ancaman Allah swt barang siapa yg meninggalkan
Solat dgn sengaja..maka sambut para nabi...
Maliki yau middiin...
Dilangit ke 4 nabi saw berhenti seketika bertemu dgn Nabi Nuh as..khabar yg sama disampaikannya
Lalu pesan Nabi Nuh as kepada nabi saw...
Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in.
Dilangit ke 3 nabi saw berhenti seketika bertemu dgn Nabi yakub as khabar yg sama nabi saw sampaikan..pesan Nabi yakub as kepada nabi saw
Ihdinassiratal mustaqim.
Dilangit ke 2 nabi saw berhenti seketika bertemu dgn nabi Isa al maseh dan khabar yg sama nabi saw sampaikan..jawab nabi Isa al maseh..
Siratal ladzina an'amta 'alaihim,ghairil maqhdhubi 'alaihim walad dhaalliiin..
Maka turunlah nabi muhammad saw kebumi.
Dan mulalah Nabi Muhammad saw belajar memahaminya dgn bertanyakan Malaikat jibrail as..sehingga Nabi faham dan barulah nabi saw dirikan solat sempurna itu dan diajarkan kepada para sahabat dan umat2nya..
Bermula solat subuh 2 rakaat.
(Pertemuan Nabi saw dgn Tuhannya)
(Pertemuan 2 nur...Nur Muhammad dan Nur Allah).
Bermula solat zohor 4 rakaat.
(Zat,Sifat,Asma' dan Af'al).
Bermula solat asar 4 rakaat.
(Iman,Islam,Nur,Syuhud).
Bermula solat maghrib 3 rakaat.
(Allah,Muhammad,Adam).
Segala rahsia dan amanah didalam Adam.
Allah dalil Muhammad didalam Adam.
Bermula solat isyak 4 rakaat.
(Badan,Ruh(Aku),Diri,Siir.)
Inilah Rahsia disebalik Rahsia yg tersimpan kemas didalam diri manusia.
Berada didalam hakikat Solat.
"Al insanu siiri,wa anna siiruhu".
"Manusia itu RahsiaKu dan Aku adalah Rahsianya".
"Wafi amfusikum afala tubsiiruun".
"Didalam dirimu kenapa engkau tidak lihat".

Senin, 27 Agustus 2018

MENGAPA SEGALA PUJIAN ITU MILIK ALLOH SEMATA.

SETENGAH  AL-FATIHAHA ADALAH BG ALLOH, DAN MENGAPA SEGALA PUJIAN ITU MILIK ALLOH SEMATA.
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, yang menguasai di hari Pembalasan. (QS. Al-Faatihah: 1-4)
Dengan surat Al-Fatihah ayat satu sampai empat di atas, Allah ingin mengajarkan kepada hamba-hamba-Nya bagaimana cara memuji dan mengagungkan Allah Swt. Allah memerintahkan kepada mereka dengan firman-Nya, katakanlah ‘الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ’ yang mengandung pujian yang bagus yang hanya dimiliki oleh Dzat yang Mahaagung dan Mahamulia. Tidak ada selain-Nya yang berhak untuk menyandang pujian bagus ini. Karena pada hakikatnya tidak ada pemberi rezeki dan penyebab kenikmatan kecuali Allah Swt.

Allah berfirman,
وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَإِلَيْهِ تَجْأَرُونَ
Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, Maka hanya kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan. (QS. An-Nahl: 53).
Semua pujian hanya milik Allah swt. Allah Swt telah tepuji sejak zaman azali, zaman ketika belum ada makhluk. Dan ketika Allah telah menciptakan makhluk, Ia memerintahkan mereka agar memuji-Nya dengan pujian yang telah ada sejak zaman azali, yaitu, الْحَمْدُ لِلَّهِ
Hanya Allah yang berhak menyandang pujian ini, karena Ia adalah رَبِّ الْعَالَمِينَ . Seolah-olah seseorang bertanya kepada Allah, “mengapa hanya Engkau yang memiliki pujian yang bagus itu?”, Allah berkata, “karena Aku adalah Tuhan semesta alam. Aku mewujudkan alam semesta dengan rahmat-Ku, Aku melimpahkan rezeki kepada seluruh makhluk dengan kenikmatan-Ku, tidak ada sang pemberi nikmat kecuali Aku, sehingga hanya Aku yang berhak memiliki pujian itu. Seluruh alam semesta dan segala macam isinya berada dalam kekuasaan dan pengawasan-Ku”.

Sebagian ulama mengatakan bahwa Allah Swt. menciptakan 18.000 alam, setengahnya berada di darat, sementara setengah yang lain berada di laut. Imam Fakhrur Razi berkata, “diriwayatkan bahwa jumlah seluruh manusia 1/10 (sepersepuluh) dari jumlah jin, jumlah keseluruhan jin dan manusia 1/10 nya jumlah binatang darat, dan keseluruhan manusia, jin, dan binatang darat adalah 1/10 dari jumlah burung. Lalu jumlah semua manusia, jin, binatang darat, dan burung adalah 1/10 dari jumlah binatang laut. Jumlah kesemuanya itu 1/10 dari jumlah malaikat-malaikat penjaga manusia yang ada di bumi, seluruh malaikat-malaikat bumi berjumlah 1/10 dari jumlah malaikat-malaikat yang berada di langit yang pertama, jumlah malaikat yang ada di langit pertama 1/10 dari jumlah malaikat yang berada di langit kedua, kemudian begitu seterusnya sampai langit yang ketujuh. Lalu jumlah seluruh malaikat yang ada di semua langit dan yang ada di bumi adalah sangat sedikit apabila dibandingkan dengan jumlah malaikat yang memikul Kursi, lalu kesemuanya berjumlah 1/10 dari jumlah satu lingkar malaikat yang mengelilingi Arsy. Jumlah lingkaran malaikat yang mengelilingi Arsy ada 100.000 lingkaran, dimana jarak antara lingkaran yang satu dengan lingkaran yang lain sangatlah jauh, lebih jauh dari jarak antara langit dan bumi. Dan jumlah malaikat yang berada di 100.000 lingkaran itu adalah jumlah yang sangat sedikit -ibarat setetes dari luasnya lautan- apabila dibandingkan dengan malaikat-malaikat yang mengangkat ‘Arsy Allah Swt”.
Allah berfirman,
وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلا هُوَ
Tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. (QS. Al-Muddatsir: 31).
Setelah Allah menciptakan manusia dan jin, Allah mengutus para rasul dan nabi yang bertujuan untuk mendidik mereka. Dan pendidikan Allah adalah bentuk rahmat, kasih sayang, dan kebaikan Allah Swt kepada hamba-hamba-Nya, dan bukan kewajiban yang harus dilakukan oleh-Nya. Oleh karena itu Allah mengatakan, الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ, maksudnya Allah Maha Ar-Rahmaan dengan nikmat penciptaan-Nya, dan Allah Maha Ar-Rahiim dengan sifat pemberian nikmat dan kerunia-Nya. Dua kenikmatan, dimana setiap makhluk membutuhkannya, yaitu ni’matul iijaad (nikmat dijadikan) dan ni’matul imdaad (nikmat diberi rezeki, agar keberadaan tetap lestari).

Atau juga bisa dikatakan bahwa Allah Maha Ar-Rahmaan di dunia dan akhirat, dan Maha Ar-Rahiim di akhirat, karena rahmat Allah di akhirat hanya khusus bagi orang-orang yang beriman. Atau bisa juga dikatakan bahwa Allah Maha Ar-Rahman dengan nikmat-nikmat-Nya yang besar, dan Allah Maha Ar-Rahiim dengan nikmat-nikmat yang kecil. Nikmat yang besar itu seperti: nikmat Islam, Iman, Ihsan, makrifat, terbukanya hijab, dan hidayah. Adapun nikmat yang kecil seperti: nikmat sehat, harta yang halal, dll.

Dan yang mampu menjadikan dan yang mampu memberi rezeki dan kenikmatan yang pantas menyandang gelar raja. Oleh karena itu Allah menyebut diri-Nya, مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , maksudnya Allah berhak melakukan apa saja atas hamba-hamba-Nya. Tidak ada yang bisa menolak keputusan Allah, dan tidak ada yang mencegah atas keinginan-Nya. Dialah rajanya semua raja, penguasa seluruh penguasa, di dunia dan di akhirat.

LETAK AD-DINUL ISLAM

DIMANAKAH LETAK AD-DINUL ISLAM ITU.
(Tiada berIslam tanpa syahadat)
Bila terasa kurang mantaf, perbaiki syahadat kita, sebab disanalah kedudukan ad-dinul Islam berada.
Kata ad-Din adalah masdar dari kalimat دَانَ يَدِينُ دِينًا yaitu ketundukan. Di dalam al-Qur’an kata ad-Din disebut dengan beragam makna, diantaranya ketundukan, kekuasaan, hukum, perintah, ketaatan, peribadatan dan pelayanan, syariat, undang-undang, dan pembalasan.
Begitu pula dgn Islam mengandung makna yg beragam dlm Al-Qur'an, namun yg paling sesuai adalah "Berserah diri"

Allah Ta’alaberfirman:
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
“Maka apakah mereka menginginkan agama yang lain dari agama di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Alloh-lah mereka dikembalikan.”(QS. AliImran [3]: 83)
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Barangsiapa menganut agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu dari padanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.”(QS. Ali Imran [3]: 85)
Syaikh Abdurrahman Ibnu Hasan rahimahullah: Dalam Islam itu harus istislam (berserah diri) kepada Allah saja dan meninggalkan istislam kepada selain-Nya. Dan ini adalah hakikat ucapan Laa ilaaha illallah. Siapa yang istislam kepada Allah dan kepada yang lain, maka dia itu musyrik sedangkan Allah tidak mengampuni penyekutuan terhadap-Nya. Dan siapa yang tidak istislam kepada Allah maka dia itu mustakbir (orang yang menyombongkan diri) dari ibadah kepada-Nya, padahal Dia Subhanahu Wa Ta’ala telah berfirman: “Sesungguhnya orang yang istikbar dari ibadah kepadaku maka mereka akan masuk neraka jahannam dalam keadaan hina” [Al Qaul Al Fashl An Nafis: 160]
Syaikh Abdurrahman Ibnu Hasan Ibnu Muhammad rahimahullah berkata: “Para ulama telah ijma, salaf maupun khalaf dari kalangan para sahabat, tabi’in, para imam dan seluruh ahlus sunnah bahwa seseorang tidak menjadi muslim kecuali dengan mengosongkan diri dari Syirik Akbar, bara’ (berlepas diri) darinya dan dari para pelakunya, membencinya, memusuhinya sesuai kemampuan dan kekuatan, serta memurnikan amalan-amalan seluruhnya kepada Allah.” [Ad Durar As Saniyyah 11/545]

Syaikh Abdullathif Ibnu Abdirrahman Ibnu Hasan rahimahullah berkata: “Islam adalah komitmen (iltizam) akan tauhid, berlepas diri dari syrik, bersaksi akan kerasulan beliau shalallahu ‘alaihi wasallam dan mendatangkan rukun Islam yang empat.” [Mishbah Adh Dhalam: 328]
Al Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm rahimahullah berkata: “Dan seluruh tokoh-tokoh Islam menggatakan: “Setiap orang yang menyakini dengan hatinya dengan keyakinan yang tidak mengandung keraguan di dalamnya dan dia menyatakan dengan lisannya Laa ilaaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah dan bahwa semua yang beliau bawa itu benar serta dia berlepas diri dari setiap dien selain dien Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam maka sesungguhnya dia itu muslim mukmin, tidak ada atas dia selain hal itu.” [Al Fashl 4/35]

Syaikh Abdullah Ibnu Abdirrahman Aba Buthain rahimahullah berkata: “Sesungguhnya orang awam yang tidak mengetahui dalil-dalil, bila dia meyakini keEsaan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan risalah Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, dia beriman akan kebangkitan setelah mati, (iman) kepada surga dan neraka, dan (meyakini) bahwa hal-hal syirik yang dilakukan di Masyahid (kuburan-kuburan yang dikeramatkan) itu adalah bathil dan sesat, bila dia meyakini hal itu dengan keyakinan yang pasti lagi tidak ada keraguan di dalamnya, maka dia itu muslim meskipun tidak mengutarakan dengan dalil.” [Ad Durar As Saniyyah 10/409]

Al Imam Muhammad Ibnu ‘Abdil Wahhab rahimahullah berkata: “Adapun tata cara kufur kepada thaghut adalah engkau meyakini bathilnya ibadah kepada selain Allah, engkau meninggalkannya, engkau membencinya, engkau mengkafirkan para pelakunya dan engkau memusuhi mereka.” [Al Jami’ Al Farid: 308]

MEMPERKENALKAN MARTABAT HATI.

MARTABAT HATI.
Astgfirulloh...
"Ya Alloh ya Rosululloh...sungguh hamba tak tahu dlm diri hamba ada mustika yg agung dan luasnya tiada batas.

,"Tiada yang sanggup menampung-Ku, baik bumi maupun langit-Ku. Hanya hati hamba-Ku yang Mukmin yang dapat menampung-Ku." (hadis qudsi) HR Imam Ahmad dan Ibnu ’Umar r.a.

Hati adalah jauhar lathif (permata halus) yang tunggal dan bersifat Nurani. Ia diciptakan oleh Allah Taala dengan suatu sebab yaitu karena adanya ruh dan diciptakan juga hawa nafsu. Ia terletak di antara ruh dan nafsu.

Hal ini sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah saw:
“Allah menciptakan hati (al-qulub) 4,000 tahun lebih dahlu daripada jasad. Setelah itu , Dia meletakkan di tempat yang dekat dengan Nya. Sementara itu arwah diciptakan oleh Allah swt 70,000 tahun lebih dahulu daripada hati. Setelah itu. Ia letakkan di taman kelembutan Nya (raudah al uns).

Sebelumnya Allah swt telah terlebih dahulu menciptkan Sirr (rahsia) daripada ruh dan menempatkan Sirr tersebut di taman keintiman (raudah al wisl).”

Allah swt juga telah menjelaskan dalam firman Nya:
“Telah ku ciptakan seorang malaikat di dalam tubuh setiap anak keturunan Adam. Di dalam malaikat itu ada Sadr. Di dalam Sadr itu ada Qalb. Di dalam Qalb itu ada Fu’ad. Di dalam Fu’ad itu ada Syagf. Di dalam Syagf itu ada Lubb. Di dalam Lubb itu ada Sirr. Dan dalam Sirr itu ada Aku”

Juga, FirmanNya yang ditujukan kepada Nabi Daud as:
“Wahai, Daud!, kosongkan untuk Ku sebuah rumah, agar boleh Aku tinggal di dalamnya!”.
Mendengar perintah tersebut, Nabi Daud as tidak memahaminya lalu bertanya kepada Allah swt: “ Bagaimana caranya, wahai Tuhanku!”. Lantas Allah swt berfirman: “ Kosongkan hatimu hanya untuk Ku”

Mengikut Syeikh Abdul Razzaq al Qusyasi mengatakan bahawa:
Qalb adalah suatu jauhar Nurani. Ia menjadi perantara antara Ruh Haiwani dengan jasad. Jika mendapat limpahan kurnia dan anugerah Allah, dengan makrifat kepada Nya, Maka Ruh Haiwani tersebut akan digantikan menjadi Ruh Insani.

Hal ini telah diisyaratkan dalam firman Nya :
“Telah Ku tiupkan Ruh Ku ke dalam dirinya”.
Dengan demikian nafsu Amarrah dan nafsu lawammah akan segera berubah menjadi nafs Mutma’innah dengan kembalinya Ruh Natiqah iaitu kembali kepada akal yang pertama (Al aql al awwal)

“Hati itu lebih utama daripada kaabah dan syurga”
Karena alasan beliau kaabah itu dibangun oleh Nabi Ibrahim as, diperuntukkan sebagai bait Allah (rumah Allah), sedangkan hati adalah khazanah Allah (perbendaharaan Allah). Di Kaabah terdapat hajar al aswad (batu hitam) sedangkan pada hati terdapat hajar al abad (batu abadi) dengan Sirr sebagai pusat keinginannya. Selain itu pada qalbu atau hati ini terdapat tempat tauhid dan segala rahsia.

PENGANTAR TIDUR

PENGANTAR TIDUR BAGI YG SUKA MEMIKIRKANNYA,
Hati yg teramat luas, semoga menjadikan sebuah tuntunan.
Saat sujud kepala atau hatikah yg lbh dekat kepada Alloh.

Firman Allah ta’ala :
“Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata”
(QS Al An’am [6]:103)
“Allah laysa kamitslihi syai’un”, “Allah tidak sama dengan segala sesuatu” (QS Assyura [42]:11)
Lalu apa makna ayat2 dibawah ini..?
“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui”
(QS Al Baqarah [2]:115)
Allah ta’ala sendiri yang menyampaikan tentang diriNya bahwa “Aku adalah dekat”
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang “Aku” maka (jawablah) bahwasanya Aku adalah dekat“.
( Al Baqarah [2]:186 ).
“Dan Kami lebih dekat kepadanya dari pada kamu. Tetapi kamu tidak melihat” (QS Al-Waqi’ah [56]: 85 ).
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
(QS. Qaaf [50] :16 )

“Dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan)“. (QS Al-’Alaq [96]:19 )
Hadits qudsi, “Hati orang yang beriman itu adalah rumah Alloh
Tidak dapat memuat dzat-Ku bumi & langit-Ku, kecuali Hati hambaku yg mukmin dan lunak".
Hadist Qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Ibnu ’Umar r.a.: “Sesungguhnya langit dan bumi tidak akan/mampu menampung Aku. Hanya hati orang beriman yang sanggup menerimanya.”
Sayyidina Ali r.a. pernah ditanya oleh seorang sahabatnya bernama Zi’lib Al-Yamani,
“Apakah Anda pernah melihat Tuhan?”
Beliau menjawab, “Bagaimana saya menyembah yang tidak pernah saya lihat?”
“Bagaimana Anda melihat-Nya?” tanyanya kembali.
Sayyidina Ali ra menjawab “Dia tak bisa dilihat oleh mata dengan pandangan manusia yang kasat, tetapi bisa dilihat oleh hati”

Minggu, 26 Agustus 2018

KEUTAMAAN DZIKIR HAUKALLAH.

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh

1. Dapat Menghapuskan Dosa
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
“مَا عَلَى الْأَرْضِ رَجُلٌ يَقُولُ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، وَسُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، إِلَّا كُفِّرَتْ عَنْهُ ذُنُوبُهُ، وَلَوْ كَانَتْ أَكْثَرَ مِنْ زَبَدِ الْبَحْرِ"
“Tidaklah seorang di muka bumi mengucapkan la ilaha illallah, Allahu akbar, subhanallah, alhamdulillah dan la haula wa la quwwata illah billah; Melainkan dosa-dosanya akan diampuni, walaupun lebih banyak dibanding buih di lautan". (Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhu dan dinilai sahih oleh al-Hakim dan adz-Dzahaby)

2. Harta Simpanan dan Tanaman di Surga.
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda,
يَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ قَيْسٍ قُلْ لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ . فَإِنَّهَا كَنْزٌ مِنْ كُنُوزِ الْجَنَّةِ
“Wahai ‘Abdullah bin Qois, katakanlah ‘laa hawla wa laa quwwata illa billah’, karena ia merupakan simpanan pahala berharga di surga" (HR. Bukhari no. 7386)

3. Menyembuhkan Penyakit
Orang yang sedang ditimpa sakit dianjurkan untuk sering mengucapkan “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Supaya Allah segera memberi kesehatan dan kesembuhan untuk dirinya. Karena harus disadari pula bahwa yang memberikan penyakit dan kesembuhan itu adalah Allah SWT. adapun dokter, obat dan semacamnya itu hanyalah sebagai perantaranya.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda :
“Siapa yang mengucapkan ‘La Haula Wala Quwwata illa billahi,’ maka ia akan menjadi obat kepada 99 penyakit. Yang paling ringan adalah kebimbangan" (Hadis Riwayat Tabrani)

4. Mempercepat Datangnya Rezeki
Dari Abu Hurairah ra., sungguh ia berkata bahwa Rasulullah saw., bersabda: “Barang siapa yang lambat atasnya rizkinya maka hendaknya ia memperbanyak mengucapkan Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil `aliyyil `azhiim." (HR. Tabrani & Ibnu Asakir).

5. Menghilangkan Kesusahan dan Mendatangkan Rizki.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya bahwa Auf bin Malik Al Asyja’i RA. ketika anaknya yang bernama Salim ditawan oleh musyrikin Mekah, ia mendatangi Rasulullah saw. Sambil berkata:
“Wahai Rasulullah, anakku telah ditahan." Ia pun melaporkan kesusahannya. Maka Rasulullah SAW bersabda: “ Tidak akan menunggu sore pertolongan atas keluarga Muhammad. Maka bertakwalah kepada Allah lalu bersabarlah serta perbanyaklah membaca Laa hawla wallaa quwwata illaa billahil ‘aliyyil ‘azhiim." Maka ia melakukannya. Ketika ia telah sampai di rumahnya tiba-tiba anaknya mengetuk pintu dan membawa seratus onta yang tertinggalkan oleh musuh." ( Kifayatul Atqiya` hal. 120 ).
Ucapan hauqalah adalah salah satu bentuk ucapan dzikir yang diajarkan oleh baginda Nabi SAW. Efeknya, seorang Mukmin yang memperbanyak dzikir tersebut, maka ia akan memperoleh pertolongan atas kesulitan yang dihadapinya.

6. Menjauhkan Diri Dari Kafakiran.
Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya yang mana sanadnya bersambung kepada Rasulullah SAW. sungguh beliau bersabda: “Barang siapa yang setiap hari mengucapkan Laa hawla walaa quwwata illaa billaahil `aliyyil `azhim 100 kali maka ia tak akan tertimpa kefakiran selamanya." ( Kifayatul Atqiya` hal. 120 ).

4 SIFAT YG DAPAT MERUSAK/MEMBATALKAN AMAL/PAHALA.


Riya, Sum’ah, ujub dan Takabur

RIYA
Pengertian Riya menurut bahasa:
riya’ ( الریاء ) berasal dari kata الرؤیة /ru’yah,
yang artinya menampakkan, Riya ’ adalah memperlihat kan suatu amal kebaikan kepada sesama manusia.
“Janganlah kalian menghilangkan pahala shadaqah kalian dengan menyebut -nyebut nya atau menyakiti (perasaan si penerima) seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia t idak berimana kepada Allah dan hari kemudian.” (Al-Baqarah: 264)
“Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, yaitu orang-orang yang lalai dari shalatnya, yang berbuat karena riya” (Al Maa’uun 4-6)

SUM’AH
Pengertian sum"ah menurut bahasa :
Kata sum’ah ( السمعة ) berasal dari kata سمّع samma’a (memperdengarkan)
Kalimat samma’an naasa bi ‘amalihi digunakan jika seseorang menampakkan
amalnya kepada manusia yang semula tidak mengetahuinya.
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut -nyebut nya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia…” (QS. Al-Baqarah : 264)
Rasulullah SAW juga memperingat kan dalam haditsnya:
"Siapa yang berlaku sum’ah maka akan diperlakukan dengan sum’ah oleh Allah dan siapa yang berlaku riya maka akan dibalas dengan riya." (HR. Bukhari)

UJUB
Pengertian ujub
Ujub adalah mengagumi diri sendiri, yaitu ketika kita merasa bahwa diri kita memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki orang lain. Ibnul Mubarok pernah berkata, “Perasaan ‘ujub adalah ketika engkau merasa bahwa dirimu memiliki kelebihan tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.”
“Bagi Alloh semua kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantaranya.” (QS. Al Maidah : 120)
Maksud dari ayat di atas adalah apapun yang kita miliki, semuanya adalah milik Alloh yang dipinjamkan kepada kita agar kita dapat memanf aat kannya dan sebagai ujian bagi kita.

TAKABUR
Pengertian takabur
Takabur berasal dari bahasa arab Takabbara-Yatakabbaru yang artinya sombong atau membanggakan diri sendiri. Takabur semakna dengan Ta’azum, yaitu menampakkan keagungannya dan kebesarannya dibandingkan dengan orang lain. Dalam bahasa indonesia banyak sekali istilah lain dari takabur ini ant aralain, sombong, congkak, angkuh, tinggi hati atau besar kepala.
"maka masukilah pintu-pintu neraka jahanam, kamu kekal didalamnya, maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri”. (Q.S An Naml :29)
“sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong”. (Q.S An Nahl : 23)

MANUSIA SEAKAN PALING PAHAM

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

 MANUSIA SEAKAN PALING PAHAM, PADAHAL TIADA PENGETAHUAN SELAIN YG TELAH ALLOH AJARKAN

سُبْحَانَكَ لَا عِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيم
Maha suci Engkau ! Tidak ada pengetahuan bagi kami, kecuali yang Engkau ajarkan kepada kami. Karena sesungguhnya Engkaulah yang Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.(QS Al-Baqarah 32)
“Dan barangsiapa yang menta’ati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni’mat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang sholeh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya .” (QS An Nisaa [4]: 69)

"Wahai Rasulullah, apakah ihsan itu? ‘ Beliau menjawab, ‘Kamu takut (khasyyah) kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya (bermakrifat), maka jika kamu tidak melihat-Nya (bermakrifat) maka sesungguhnya Dia melihatmu. (HR Muslim 11)

Salah satu pelopor tasawuf dari kalangan Tabi’in adalah al Hasan al-Basri ra (Madinah,21H/642M – Basrah,110 H/728M) berkata, ”Barangsiapa yang memakai tasawuf karena tawaduk (kepatuhan) kepada Allah akan ditambah Allah cahaya dalam diri dan Hatinya, dan barang siapa yang memakai tasawuf karena kesombongan kepadanya akan dicampakkan kedalam neraka”

Imam Syafi’i ~rahimahullah menyampaikan nasehat (yang artinya) ,”Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat) dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat) tapi tidak mau menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelezatan takwa.

 Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mau mempelajari ilmu fiqih (menjalani syariat), maka bagaimana bisa dia menjadi baik (ihsan)?” [Diwan Al-Imam Asy-Syafi’i, hal. 47]

Imam Nawawi ~rahimahullah berkata : “Pokok-pokok metode ajaran tasawuf ada lima :
 Taqwa kepada Allah di dalam sepi maupun ramai, mengikuti sunnah di dalam ucapan dan perbuatan, berpaling dari makhluk di dalam penghadapan maupun saat mundur, ridha kepada Allah dari pemberian-Nya baik sedikit ataupun banyak dan selalu kembali pada Allah saat suka maupun duka “. (Risalah Al-Maqoshid fit Tauhid wal Ibadah wa Ushulut Tasawuf halaman : 20, Imam Nawawi)

BERSYUKURLAH

Assalamu'alaikum warohmatullohi wabarokatuh.
BANYAK BERSYUKURLAH, SETINGGI APAPUN IBADAH DAN MA'RIFAT HAMBA TAK AKAN MAMPU MENEBUS NIKMAT ALLOH..
Firman Alloh ta'ala :
Al-Baqarah Ayat 152
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
"Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku."
Rasulullah SAW bersabda : “Tidak seorang pun di antara kalian yang bisa masuk surga dengan semata-mata mengandalkan amal ibadah”.
Sahabat bertanya : “Apakah juga engkau ya Rasulullah?”
Rasulullah menjawab : “Ya, saya sendiri juga tidak bisa masuk surga melalui amal ibadah semata, kecuali jika Allah memberiku rahmatNya”.
Suatu ketika Rasulullah SAW memanggil sahabat Jabir. Wahai Jabir! Ketahuilah, baru saja datang kepadaku Malaikat Jibril, menceritakan : Dulu, pada masa Bani Israil, ada seorang hamba yang hidup selama 500 tahun. Ditengah pulau, di atas bukit. Segala kebutuhan hidupnya dicukupi oleh Allah. Hidupnya selama 500 tahun itu hanya untuk beribadah kepada Allah, tanpa sedikitpun berbuat dosa. Hamba ini bermunajad : ”Ya Allah, kiranya Engkau mengakhiri kehidupanku ini, maka aku mohon, hendaklah Engkau mencabut nyawaku dalam keadaan sujud kepadaMu”. Permohonan ini dikabulkan oleh Allah, sehingga dia meninggal dalam keadaan sujud.
Ketika aku Mi’roj, Allah memperlihatkan kepadaku hamba tadi seakan-akan berada di hadapan Allah pada hari Hisab. Ketika itu Allah memanggil malaikat : “Wahai malaikat! Masukkan hambaKu ini ke dalam surga”.
Malaikat melaksanakan seraya bertanya : “Ya Allah, hamba ini masuk ke dalam surga, apa yang diandalkan?
“Masukkan ke dalam surga karena mendapatkan rahmatKu” : Allah menerangkan.
Mendengar itu, hamba ini protes : “Saya telah beribadah selama lima ratus tahun, tiap hari saya sujud dan sujud hanya berdzikir kepadaMu. Saya hanya beramal ibadah tanpa sedikitpun berbuat dosa, tetapi kenapa Engkau menyatakan aku masuk surga karena rahmatMu ya Allah? Lalu mana prestasi amal ibadahku selama 500 tahun itu ya Allah?
Mendengar protes itu lalu Allah menyuruh malaikat untuk mengumpulkan amal ibadah hamba ini di dunia selama 500 tahun. “Lalu perlihatkan satu saja nikmat yang Aku berikan, yakni nikmat penglihatan (mata). Timbang amalan hamba ini selama 500 tahun, dengan besar nikmat penglihatan yang Aku berikan yang telah ia nikmati selama 500 tahun”.
Maka disaksikan sendiri oleh hamba itu, ternyata amal 500 tahun yang ia lakukan belum mampu mengimbangi beratnya satu nikmat yang diberikan oleh Allah yakni nikmat penglihatan.
Allah berseru : Hai manusia! Sekarang engkau menyaksikan, ternyata amal ibadahmu jika ditimbang dengan nikmat yang Aku berikan kepadamu, satu nikmat saja belum cukup, belum nikmatnikmat yang lain. Berarti kamu belum mampu mempertanggungjawabkan nikmat yang Aku berikan kepadamu.
Berarti pula kamu tidak layak untuk masuk surga”.
Menangislah hamba Allah ini, mengakui akan kelemahannya, seraya berucap : “Ya Allah, ternyata aku betul-betul menyaksikan sesungguhnya amal ibadah yang aku lakukan, belum sebanding dengan nikmat yang Engkau berikan”.
Dalam kesempatan yang lain Rasulullah SAW pernah diprotes oleh Aisyah : “Ya Rasulullah, kenapa engkau setiap malam melakukan shalat malam, bersujud di hadapan Allah,menangis di hadapan Allah, Apakah yang kurang yang diberikan oleh Allah, saya yakin, engkaulah yang pertama kali, akan dijatah masuk surga, sebelum surga dibuka untuk yang lainnya. Engkau selalu dijamin dan dijaga dari perbuatan dosa. Seandainya engkau takut neraka, Allah pun akan menutup rapat-rapat neraka itu dari pandangan engkau. Dan seandainya engkau menginginkan kekayaan di dunia, maka apapun kekayaan yang engkau inginkan, akan diberikan oleh Allah. Tetapi kenapa engkau melakukan ini setiap malam, hingga kedua kaki engkau bengkak?
Rasulullah menjawab : “Wahai Aisyah, isteriku, ketahuilah, aku melakukan ini semua, bukan karena takut neraka, bukan karena ingin surga, juga bukan karena ingin kekayaan, tetapi aku ingin dicatat oleh Allah, sebagai hambaNya yang bersyukur. Sebab apapun yang aku lakukan, belum sebanding dengan apa yang diberikan Allah kepadaku”.

Minggu, 19 Agustus 2018

Kesaksian = bukti

Sebelum engkau manusia mengeluarkan ilmunya utk mewujudkan kesaksian yaitu menampilkan bukti kekuasaan Allah , baik secara kunfayakun lafal atau ujug ujug atau anugerah yg tdk disangka sangka , dalam waktu kepepet atau tidak maka Kesaksian manusia harus ditampilkan dahulu.
Harus manusia lakukan sbg buktinya dahulu.
Itulah kesaksian diri bukan kesaksian orang laen , ini namanya pengalaman perjalanan pribadi , semakin matang dan mantab dg Allah sbg pemberi amanah.
Dan bukan karena tawasul atau pelantara baik itu pertolongan yg di pelantara makhluk apapun. Ini Tauhid suci hakiki.
========
Alhamdulillah saya bisa berbagi , dan berbagi saya ini anugerah dan Allah yg ngasih anugerah ini. Saya redho dan senang dg semua yg baca. Bismillah.
========
Bukti kalau berkekalannya manusia selalu bersama Allah yg sempurna adalah seluruh inderanya dalam pengalaman perjalanan setiap saat itu bergelombang selalu kekal dg Allah.
Maksudnya ketika ada letupan dari pancaran yg diterima inderanya maka kesadaran ingat dan lafal bathin serta mulutnya bisa menucap Allah.
Maksudnya reflek mengucap Allah mulutnya / hatinya.
Contoh :
Telinga ; mendengar dentuman , mendengar keindahan , mendengar azan dll maka langsung kontak dirinya mengucap Allah dalam lafal mulut atau hatinya saja yg mengucap / rasa eling.
Mata ; melihat yg indah , seding , terpana atau fenomena-2.
Rasa Bau ; yg wangi / busuk / masakan padang.
Rasa Kecap ; enak , manis , pedas , pahit.
Rasa raba ; dingin , panas , merinding.
Dan sesuatu yg menyentuh perasaan.
Semua itu terangkai di akal dan otak.
==========
Dikatakan iman itu bisa naik turun ketika rasa pembuktian itu masih dalam perjalan.
Dikatakan setabil ketika dirinya telah mampu mewujudkan kesaksian yaitu bukti bahwa Allah telah memberikan kesaksian.
Rasa yg ada didalan diri atas pemberian Allah berupa yakin itulah modal utk mewujudkan kesaksian itu.
Jika masih ada keraguan berarti perjalanan Anda masih ada yg kurang atau masih belum saatnya.
Tanyalah kpd diri Anda???
Pasti dia akan jawab. Krn itu jawaban Allah dan siap-2 lah mendapat perintah.
Jika belum bersyukurlah dg pencapaian yg telah diusahakan. Hal itulah yg akan menyamakan kedududkan dg yg tinggi derajat Ruhaninya.
=========
Ingat lah bahwa jalan yg lurus itu suci dan ikhlas utk Allah jangan berpaling dg makhluk = nafsu dan kesenangan dunia.
Jangan suka kawin , harta , tahta , popularitas.
=========
Alhamdulillah , Semoga kita semua diberi Allah kekuatan dan rasa bersyukur. Terima kasih.