Laman

Rabu, 07 Juli 2021

ZIKIR WAJIB MELALUI TALQIN


Zikrullah mengingat Allah tentu harus didasari dengan mengenal, jika belum mengenal apanya yang di ingat ?
 
Zikir zahar itu mengosongkan diri dari segala keakuan, dari segala bayangan bayangan, dari segala keberadaan.
 
Talkin Zikir mengembalikan diri kita kepada kesadaran bahwa sesungguhnya tidak ada sesuatu selain Allah.
 
Nurullah di nyalakan di dalam qolbu si salik, proses membakarannya mulai dari pusar naik ke atas dan mengisi latifah latifah yang ada pada diri sampai bermuara kembali pada latifatul qolby.
Kemudian disempurnakan dengan Zikir khofi dengan mengikuti Detakan jantung yang di tanamkan benih Nurullah, sehingga kesadaran hidup itu hanya Allah.
 
Setelah kesadaran dalam 7 latifah itu bangkit, maka hidup dalam berzikir dan zikirnya hidup..
Atau dinamakan zikir Ruh dalam setiap naik turunnya nafas.
Zikir ruh inipun di baiatkan oleh sang Mursyid.
 
Jadi tidak sembarang mengamalkan zikir zikir tersebut, karna tanpa adanya tali ikatan, akan sangat mudah syetan menggelincirkan kita ke jurang yang lebih dalam.

 

ZIKIR SIRR

Hanya sekali saja Dzikir Sirr' yang dilafaskan didalam Hati orang yang Beriman, maka nilainya adalah sebanding dengan tiga puluh lima juta kali Dzikir yang diucapkan dengan lisan...
Kerana jika Asma Allah swt diucapkan sekali saja dengan lisan, maka itu baru disebut Dzikir atau baru (Mengingat) sebatas lisan.
Namun jika Asma Allah swt dilafaskan "Didalam Hati yang Beriman",
Maka itu akan sebanding dengan tiga puluh lima juta ucapan-ucapan yang diucapkan dengan Dzikir lisan, itulah Dzikir Hati atau Dzikir Sirr'.
U
 
Kerana didalam tubuh manusia itu terdapatnya tiga puluh lima juta pembuluh darah dan kesemuanya terhubung terus ke jantung.
Maka jika Asma Allah swt diucapkan sekali sahaja dengan Hati Beriman yang penuh dengan Kesedaran, maka kesemua yang mengalir diperedaran darah didalam tubuh dengan izin-Nya akan mengucapkan juga serta Berdzikir dengan sendirinya.
Tahap pertama didalam Berdzikir adalah Dzikir Lisan, lalu kemudian Dzikir Qalbu (Sirr') yang harus diupayakan dan cenderung dipaksakan.
 
Lalu Dzikir Qalbu (Sirr') yang dilakukan secara meluas dan terus menerus tanpa perlu dipaksakan lagi.
Selanjutnya... Setelah berkuasa didalam Qalbu, disertai Sirnanya Dzikir itu sendiri (Kosong).
Maka Dzikirnya sudah tidak lagi berhuruf dan tidak lagi bersuara;
"LA SAUTIN WALA' HARFUN."
 
Melainkan sudah diamalkan dengan Sedar dan penuh Kesedaran (Sedar Allah) dan senantiasa terhubung kepada Dzat Yang Maha Hidup.
Maka dengan izin-Nya Dzikir tersebut telah menyelaputi didalam dirimu dan menyedarkanmu dari keadaan yang semula tidak sedar akan terus menjadikanmu Tenang (Zahil), kepada keadaan Hudhur (Hadirnya Qalbu).
 
Inilah Rahasia dari sabda Rasulullah saw;
"Siapa ingin bersenang-senang di taman syurga, perbanyaklah mengingat Allah."
Rasulullah saw bersabda;
"Sebaik-baik Dzikir adalah Dzikir Rahasia (maksudnya Dzikir dalam hati yang tanpa dilisankan dengan penuh kekhusyukkan) dan sebaik-baik rezeki adalah rezeki yang cukup"
(HR. Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Hibban dan Al-baihaqi)
"Dzikir itu adalah Sedar, manakala orang bodoh akan terleka dan lalai dari Kesedarannya."
Ashabul Kahfi

HAKEKAT MURAQABAH

HAKEKAT MURAQABAH
MURAQABAH difanakan zat dirinya serta apa yg ada drp dirinya , lalu diitsbatkan wujud Al-Haq Taala itu di dlm hatinya.
Jalan TAWAJUH itu ialah :
dihadapkannya kpd wujud Allah Taala tanpa lupa n lalai akan nama Allah itu di dlm hatinya.
Jalan MUSYAHADAH itu ialah :
dgn mentahkikkan a'yan tsabitah n a'yan kharijah dirinya sehingga apbla sudah tahkik menjadi satulah kedua2nya itu , lalu dibawanya ke arah jalan memandang wuJud Allah Taala.
Isyarat MURAQABAH itu :
adalah dgn ( cara ) difanakan niat wujud dirinya itu ketika menyebut: " LAA ILAHA " n diitsbatkan wujud Allah ketika menyebut: " ILLA ALLAH "
Isyarat TAWAJUH itu :
adalah dgn ( cara ) dihadapkan mata hatinya ( Bashirah ) ke arah wujud Allah Taala tanpa lupa n lalai akan namaNya itu di dlm hatinya serta diingatkannya Zat yg bernama ALLAH
Isyarat MUSYAHADAH itu :
adalah dgn ( cara ) ditahkikkan a'yan tsabitah dgn a'yan kharijah satu jua. Setelah tahkik n bersatu kedua2nya lalu dibawa memandang ke arah wujud Allah Taala.