Laman

Selasa, 11 April 2017

DIRI


Diri Ini adalah yang menghidupkan jasad, selagi ada hayat dikandung badan di dunia ini, “DIRI” ini, harus di kenal dan dirasai sepenuh nya oleh kita, kerana ia mengandungi banyak rahsia dan serba guna, Didunia dan akhirat.
Kenal kah “DIRI” tadi kepada Allah?
Sudah tentu, kerana dia datang dari Allah, dari yang Maha Suci Hidup, Sang pencipta dan yang Maha Kuasa diatas segala yang Maha Berkuasa.

Banyak lagi, persoalan yang akan timbul, apabila kita dapat mengenal “DIRI” kita yang sebenar- benarnya “DIRI” ini, kita harus belajar dari “DIRI” ini sendiri, bukan yang lain, selain “DIRI” ini sendiri.
Dia mengetahui, kerana dia datang dari yang MAHA mengetahui.
Dia bijak, kerana dia datang dari yang MAHA bijaksana.
Dia kuasa, kerana dia datang dari yang MAHA kuasa.
Dia lah sebaik-baiknya Guru, kerana dia datang dari yang MAHA guru.
Kehidupan sebenarnya, ada di dalam, kerana kehidupan datang setelah kita Hidup.
Kesimpulan-nya;
Kenali lah “DIRI” kita ini, kerana, dia-lah sebenar-benarnya “DIRI” dan utamakan lah dia dalam segala urusan kita di dunia ini, sambil menunggu surat undangan dari yang Maha Kekal Abadi, jangan lupakan itu dan ini, kerana dia kekal kerana di kekalkan.
Ilmu Pengetahuan Mengenal “DIRI” adalah satu-satunya ilmu pengetahuan yang wajib dan harus di ketahui oleh semua manusia hidup, tanpa terkecuali, tidak peduli agama dan latar belakang apapun, kerana tiap-tiap manusia hidup, membawanya di dalam jasad kasar mereka, harus kah penghidup jasad kita ini, kita biarkan begitu saja, tanpa mengenali dan merasakan nya, hanya semasa maut hampir datang menjemput, baru kita sedar, bahwa dia akan meninggalkan kita...................
............... Amin yarabullalamin.

BAYANG DIRI CERMIN DIRI.


Yang dimaksudkan bayang, bekas dan sifat Allah itu adalah merujuk kepada makhlok. Makhloklah bayang Allah, makloklah bekas Allah dan makhloklah yang dikatakan sifat-sifat Allah.
Dengan cara memandang dan melihat bekas-bekas Allah pada sifat makhlok, Allah itu akan dapat dilihat dan dapat dipandang oleh pandangan mata Kasar. Termasuklah dengan cara melihat kepada diri kita sendiri. Maksud melihat itu, bukan melihat dengan mata zahir tapi ianya hendaklah dilihat dengan menggunakan mata batin, iaitu melalui pandangan mata hati.
Tempat melihat Allah itu, adalah pada diri sendiri. Oleh itu untuk melihat dan memandang Allah, kita dikehendaki terlebih dahulu melihat dan memandang kepada diri sendiri. Setelah kita mengenal diri, barulah Allah itu dapat dilihat dan dipandang dengan nyata dan terang oleh sebarang penglihatan. Mengenal Allah itu, adalah dengan cara melihat diri manakala untuk mengenal diri pula. Adalah dengan cara melihat Allah.
Allah dapat dirasa, Allah dapat dipandang dan Allah dapat ditiliki dengan senyata-nyatanya oleh hati-hati mukmin dari mereka-mereka yang bermata basirah (melalui pandangan mata hati yang halus). Seumpama sifat angin, angin itu tidak nampak untuk dipandang dan tidak nampak untuk dilihat tetapi ternyata ianya dapat dirasa dan dapat dinikmati dengan perasaan.
Melihat Allah tidak dapat hendak diukir melalui lukisan, tidak dapat hendak digambar dengan perkataan. Cara melihat Allah itu, tidak memerlukan kepada dalil dan tidak memerlukan apa-apa bukti.
Orang mengenal Allah itu, tidak boleh membuat dalil dan tidak dapat mendatangkan bukti. Melainkan orang makrifat itu sendiri sahaja yang tahu, yang dapat memahami dan merasai duduknya perkara.
Tidak ada bahasa hendak diucap dan tidak ada perkataan untuk dilafazkan, tentang cara mana Allah itu dapat dilihat, bagaimana Allah itu dapat dipandang, dan dirasa oleh mata hati.
Perkara melihat Allah adalah perkara rasa, bukan perkara yang melalui pancaindera mata kasar. Hanya bagi mereka yang menikmati sahaja yang merasainya. Yang jelasnya Allah itu dapat dirasa, dapat dipandang dan dapat dilihat.








SINAR CAHAYA ALLAH


Barang siapa yang telah mencapai kepada tahap mengenal diri, dengan hanya melihat alam dan segala isinya, sudah cukup jelas dan sudah cukup terang bagi dijadikan tanda dan bagi dijadikan dalil dalam kaedah melihat Allah.
Dengan hanya melihat alam dan segala isinya kita akan dapat melihat Allah. Lihatlah apa saja yang terpandang oleh mata dan pandanglah apa saja yang terlihat oleh mata. Barang sesuatu yang terpandang, sesungguhnya kita sebenarnya telah melihat Allah, kita sebenarnya telah memandang Allah ( bagi yang mengenal diri )
Memandang dan melihat orang makrifat kepada alam itu, tidak lagi terpandang atau terlihat alam, tidak lagi tertuju kepada alam, tidak lagi tertumpu kepada alam dan tidak sahaja terhenti pada alam. Alam adalah merupakan sesuatu dan merupakan benda (ain). Pandangan atau penglihatan orang makrifat itu tidak terhenti pada alam dan tidak terhenti pada benda. Allah bukan alam, Allah bukan sesuatu dan Allah bukan ain ( benda ). Allah adalah Allah, tidak sesuatupun yang menyerupai atau yang menyamainya.
Pandangan dan penglihatan orang mengenal Allah (makrifat) itu, apabila memandang dan apabila melihat kepada sesuatu benda alam, mereka tidak lagi terlihat alam mereka tidak lagi terpandang benda. Pandangan dan penglihatan mereka hanya ternampak wajah Allah bersertanya. Alam bagi mereka sudah lagi kelihatan, benda bagi mereka sudah menjadi gelap, sesuatu bagi mereka sudah menjadi binasa.
Rupa alam dan wajah alam, tidak lagi kelihatan oleh pandangan mata hatinya. Apa yang ada didepan mereka, sudah tertutup, sedah terlindung dan sudah tidak kelihatan. Pandangan mereka sudah ditutup oleh sinar cahaya Allah yang teramat sangat terang lagi teramat sangat nyata. Mata hati mereka sudah diterangi oleh cahaya yang teramat sangat silau dengan nur cahaya Allah yang meliputi sekalian mata hatinya yang meliputi sekalian alam maya.
Di keranakan tersangat terang dan tersangat jelasnya cahaya wajah Allah itu, sehinggakan wajah seisi alam ini, sudah tidak lagi kelihatan dan sudah tidak lagi terpandang. Begitulah perumpamaan betapa terangnya dalil alam dan seisinya dalam kaedah melihat Allah. Betapa jelasnya tanda alam dan seisinya dalam kaedah menyatakan Allah Ta'ala. Begitulah betapa nyata, betapa terang dan betapa mudahnya untuk melihat dan untuk menyatakan Allah. Sehinggakan melebihi terangnya cahaya matahari dan sehinggakan melebihi mata melihat alam.
Selain Allah, mereka tidak lagi nampak apa-apa, selain Allah mereka tidak lagi kelihatan apa-apa. Alam menjadi kosong dan gelap, segala isinya menjadi binasa, hilang dari pandangan hatinya. Yang mereka nampak dan yang mereka lihat itu, Allah disampingnya, Allah disebelahnya dan Allah bersamanya. Allah yang sebelum kelahirannya dan Allah itu juga yang dia nampak sesudah kematiannya. Allah yang sangat jelas kelihatan disegenap penjuru Alam.
Bersinar Cahaya Allah

Biarkan orang-orang yang telah mencapai tingkat mengetahui diri kita sendiri, cukup dengan melihat alam dan semua isinya, ini cukup jelas dan terang cukup untuk menjadi pelajaran dan menjadikan metode ini, dalam pandangan Allah.

Dengan menatap alam dan semua isinya kami akan melihat Allah. Lihat apa ini glamor dengan mata dan lihat apa yang dilihat oleh matanya. Barang sesuatu glamor, sesungguhnya kami benar-benar melihat Allah, sesungguhnya kami benar-benar mencari (Allah) yang mengetahui

Lihat dan lihat orang makrifat ke alam, tidak glamor atau lebih terlihat alami, tidak lagi untuk alam semesta, tidak lagi menjadi natural dan tidak hanya terhenti di alam. Alam adalah sesuatu dan nomina (ain). Penglihatan atau visi yang tidak orang makrifat macet di alam dan tidak bogged menurunkan sesuatu. Allah bukan natural, tidak ada allah. Dan Allah tidak ain (kata benda). Allah adalah Allah, tidak ada yang tampilannya atau sama.

Pandangan dan penglihatan orang mengenal Allah (MAKRIFAT), yang ketika melihat sesuatu dan ketika melihat ke alam, mereka tidak lagi terlihat alam mereka tidak lagi kuat sesuatu. Tayangan dan visi mereka hanya melihat wajah allah bersertanya. Nature untuk mereka sudah lebih terlihat, karena mereka telah menjadi gelap, sesuatu untuk mereka sudah dihancurkan.

Tampilan alam dan alam, tidak lagi dapat dilihat oleh mata hatinya. Apa yang ada di depan mereka, sudah tertutup, dilindungi dan belum terlihat. Mata sudah ditutup oleh sinar cahaya yang sangat, sangat cerah lagi sangat, sangat nyata. Mereka sudah diterangi oleh cahaya yang begitu dibutakan oleh cahaya allah cahaya yang meliputi alam mata yang meliputi alam maya.

Di Keranakan Ultra Cahaya terang jelas wajah Allah, bahkan seluruh wajah dunia, ini sudah tidak terlihat dan tidak lagi memiliki glamor. Itu sebuah perumpamaan bagaimana terang alam dan semuanya berjalan dengan metode untuk melihat Allah. Seberapa jelas tanda alam dan semuanya dinyatakan dalam metode allah ta ' ala. Itulah cara nyata, bagaimana cerah dan betapa mudahnya untuk melihat dan untuk Allah. Lebih cerah sinar matahari dan begitu banyak lebih dari mata bisa melihat alam.

Selain Allah, mereka tidak lagi terlihat, untuk apa pun selain allah, mereka tidak lagi tampak apa pun. Nature kosong dan gelap, langit akan hancur di samping. Mereka terbuka dan mereka melihatnya, selanjutnya allah kepada Allah, dan allah disebelahnya dengan dia. Allah sebelum kelahiran-nya dan bahwa sesungguhnya allah dia terlihat setelah kematiannya. Allah sangat jelas terlihat alami disegenap penjuru.

AWAL DAN AKHIR BERAGAMA


Awaluddin makrifatullah, akhiruddin makrifatullah. Awal beragama adalah mengenal Allah dan akhir beragama adalah menyaksikan Allah dengan hati (ain bashirah)
Sedangkan anak kunci untuk mengenal Allah adalah mengenal diri sendiri
Man ‘arafa nafsahu faqad ‘arafa rabbahu, siapa yang kenal dirinya akan Mengenal Allah
Firman Allah Taala yang artinya “Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al Qur’an itu adalah benar. Dan apakah Tuhanmu tidak cukup (bagi kamu) bahwa sesungguhnya Dia menyaksikan segala sesuatu?“ (QS. Fush Shilat [41]:53 )
Langkah untuk mengenal Allah Swt yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata maka kenali dan dalami diri kita bahgian yang tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata.
Diri manusia terdiri dari jasmani dan ruhani. Jasmani (jasad) adalah bahgian yang dapat nampak dengan panca indera kita disebut juga lahiriah sedangkan ruhani adalah bahgian yang tidak nampak dengan panca indera kita disebut juga bathiniah.
Nilai manusia tidak terletak pada jasmani (jasad) nya, akan tetapi terletak pada ruhani yang menggerakkannya. Kerana ruhani inilah, Allah memerintahkan pada malaikatnya untuk hormat kepada manusia, kerana ruhani datangnya dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
Firman Allah ta’ala yang artinya, “Ingatlah diwaktu Allah berkata kepada para malaiakat: ”Aku menciptakan manusia dari tanah, dan setelah aku sempurnakan aku tiupkan kedalamnya ruh-Ku, maka hormatlah kamu kepadanya“.(QS Shaad [38]: 71-72)
Ruhani (ruhNya) mempunyai panggilan Akal, Hati, Nafsu
Ruh ketika berperasaan seperti sedih, gembira, senang, terhibur, marah atau sebagainya, maka ia dipanggil dengan hati.
Ruh ketika ia berkehendak, berkemahuan atau merangsang sama ada sesuatu yang berkehendak itu, baik atau buruk, yang dibenarkan atau tidak, yang halal ataupun yang haram, di waktu itu ia tidak dipanggil hati tetapi ia dipanggil nafsu.
Ruh ketika ia berfikir, mengkaji, menilai, memahami, menimbang dan menyelidik, maka ia dipanggil akal.
Pada hakikatnya ke dalam hati (jiwa) setiap manusia telah diilhamkan oleh Allah Swt untuk menimbang antara yang Haq dan Bathil
Firman Allah ta’ala yang artinya
“Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (pilihan haq atau bathil) (QS Al Balad [90]:10 )
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya“. (QS As Syams [91]:8 )
Dari ilham yang dihujahkan kepada hati (qalbu) manusia maka lahirlah dalil aqli , kebenaran berdasarkan akal qalbu manusia. Cahaya nurani, yang dengannya jiwa boleh mengetahui perkara-perkara yang penting dan fitrah

SAKSIKAN KILAUAN CAHAYA ILAHI


Penyucian jiwa di setiap matalamat jalan menuju Allah, harus dilakukan secara istiqamah dengan bersungguh Waktunya juga cukup lama. Tidak hitungan bulan, tetapi tahun-tahunan. Jika sudah agak bersih dalam penyucian itu, maka pada diri seseorang akan mengalami perubahan. Bahasa awamnya memiliki keganjilan (sesuatu yang di luar pemikiran manusia). Keganjilan itu bermacam-macam. Dan setiap orang tidak akan sama.
Setelah mencuci jiwa di pelabuhan Mahabah, maka untuk meningkatkan ketakwaan harus merenangi Samudera menuju pelabuhan Makrifat. Secara harfiah, makrifat artinya penyaksian. Yang disaksikan adalah kilauan keagungan cahaya Allah (Af’al Allah). Jadi yang disaksikan adalah kilauan/cemerlang cahaya Allah. Dan yang mampu menyaksikan bukanlah mata kepala tetapi mata hati. Sebab, bab Ketuhanan adalah soal ghaib, kerananya lautan yang direnangi adalah lautan Ruhani.
Berenang di lautan makrifat untuk dapat menyaksikan kilauan cahaya Ilahi, waktunya tidaklah singkat. Bahkan tidak semua orang dapat melakukan dan mempelajari. Sebab, untuk boleh berenang ke sana atas kehendak Allah. Seseorang itu memang dikehendaki Allah. Seorang sufi wanita yang sampai melihat kilauan cahaya Allah adalah Rabiah al-Ahdawiyah. Sejak lahir sudah ditakdirkan menjadi wanita suci. Siang malam berdoa ingin melihat Allah. Namun Allah memperingatkan, cukuplah Musa saja yang punya keinginan itu. Dan, Rabiah al-Ahdawiyah dikehendaki Allah melihat kilauan keagungan cahaya-Nya.
Dapat melihat kilauan cahaya Ilahi, sebenarnya bukanlah pelabuhan terakhir. Namun sudah sangat luar biasa, ketakwaannya melebihi orang alim yang bergelar Auliyah. Ini merupakan cita-cita para kekasih Allah. Sebab, berarti perjalanan seseorang sudah sampai pada memasuki makrifat pada Allah. Sampai pada penyaksian Allah Swt.

ANUGERAH ALLAH YANG HAKIKI


Barang siapa yang belum berjumpa Guru tidak akan berjumpa jalan taubat.
Barang siapa yang tidak berjumpa jalan taubat tidak akan berjumpa jalan ilmu.
Barang siapa yang tidak berjumpa jalan ilmu tidak akan berjumpa jalan beramal.
Barang siapa tidak berjumpa jalan beramal tidak akan jumpa jalan usaha.
barang siapa yang tidak berjumpa jalan usaha tidak akan jumpa jalan sabar.
Barang siapa tidak berjumpa jalan sabar tidak akan jumpa jalan tawakkal .
Barang siapa yang tidak berjumpa jalan tawakkal tidak akan jumpa jalan fana.
Barang siapa yang tidak berjumpa jalan fana tidak akan berjumpa jalan Baqa.
barang siapa yang tidak berjumpa jalan baqa tidak akan berjumpa jalan hakikat.
Barang siapa yang tidak berjumpa jalan hakikat tidak akan berjumpa jalan makrifat.
Barang siapa yang belum makrifat tidak akan bermula jalan agama.
Barang siapa yang tidak beragama jadilah ia seperti bilis dan syaitan.

Ketahuilah kamu bahawa sesungguhnya Makrifat itu adalah anugerah Allah Ta'ala kepadamu dan bukan suatu perkara yang mudah dicapai . Apabila kamu mula mendapat ilmu tentang ketuhanan , hasil dari belajar , makrifat itu hanya di peringkat ilmu , dengan kenyakinan kamu pada ilmu tersebut dinamakan ilmu yakin. Makrifat yang hakiki ialah kamu mengenal sesuatu secara hakiki bukan lagi berdasarkan ilmu dan dalil. Apabila sudah dibukakan hijab buat kamu nampak dengan pandangan bathinmu akan Hakikat Wujud barulah disebut Makrifat Apabila menerima pandangan bathin barulah dinamakan makrifat pada tahap ainul yakin. Maknanya Kamu yakin atas pandangan bathinmu tentang Hakikat sesuatu. Seterusnya kenyakinan sampai kepada peringkat yang hakiki, iaitu Haqqul Yakin maknanya kamu mengenal sesuatu itu secara hakiki , dalam pandangan bathin , ilmu dan rasa yang tak dapat di goyang lagi. Maka apabila ditanya kepada Nabi saw bagaimana kamu mengenal Tuhan ,dijawab aku mengenal Tuhanku dengan Tuhanku.

RAHSIA DIDALAM RAHSIA


Bila mana dengan jalan pelajaran mematikan diri/tubuh seperti : Zat, Sifat, Asma dan Af’al yang ada pada kita. Jika sudah kita tidak ada (mefanakan diri/tubuh) inilah yang dimaksud menyerahkan diri kepada Allah Ta’ala, maka bertemulah kita Ghaib di dalam Ghaib, Ujud di dalam Ujud, Zat di dalam Zat, Sifat di dalam Sifat, Asma di dalam Asma, Af’al di dalam Af’al, Sir di dalam Sir, Rahsia di dalam Rahsia dan Rasa di dalam Rasa yang menerima Zauk atau Widdan. Dalil yang menunjukkan hilangnya diri kepada Allah Ta’ala sebagai berikut :
"TIZIBUL BADANI SARAL QALBI “ artinya Hancurkan Badan jadikan Hati.
“TAZIBUL QALBI SARANRUH” artinya Hancurkan Hati jadikan Ruh.
“TAZIBUL RUHI SARANNUR" artinya Hancurkan Ruh jadikan Nur.
“TAZIBUNNURI SARAS SIRRI" artinya Hancurkan Nur jadikan Rahsia.
"TAZIBUSSIRRI ILLA ANA ILLA ANA” artinya Hancurkan Rahsia jadikan Aku ya Aku yang Mutlak, dan yang sebenarnya Aku itu adalah Rahsia sekalian Makam Manusia yang berada di dalam hati atau bathin.
“ALQOLBU KAMASALIL MURA WANAJRA FIIHI RABBAHU” artinya Hati Manusia itu diumpamakan Cermin, apabila dilihatnya Cerminnya, maka kelihatanlah Tuhannya dari pada Rahsia, kerana rupa kita yang berada di dalam bathin inilah yang diakui oleh Allah, sebab rupa dari Rahsianya.
Allah Ta’ala berfirman : “AL INSAN SIRRI WASIRRI WASIFATI LA GHAIRI” artinya Insan itu adalah Rahsiaku dan RahsiaKu itu adalah tidak lain dari pada ZatKu yang Wajibbal Wujud.
Allah Ta’ala berfirman “AL QALBI HAYATI SIRRI ANA ILLA ANA” artinya Di dalam missal itu hati, di dalam SirKu adalah Aku Rahsia segala Insan yang ada di dalam Bathin. Demikianlah yang sebenarnya untuk mengenal Allah Ta’ala.
TANGKAP IKAN HARUAN
DAPAT SI IKAN KELI
KALAU SALAH HALUAN
CARI TOK GURU BELAJARLAH LAGI.

DIRI MENANGGUNG RAHSIA


Amalan Syariat mengharapkan Shurga, Amalan Hakikat mengenal Diri kita.
Jaganlah dibanding-bandingkan ilmu yang ada supaya boleh bertambah ilmu didada
Surah AL- IKHLASH dalam Al Quran telah menceritakan tentang kewujudan Allah s.w.t. yang menjadikan Rahsia manusia itu sendiri dan menceritakan pula kewujudan Allah untuk ditanggung oleh manusia sebagai Rahsianya.
Alam INSAN atau disebut juga dengan Alam ketujuh sudah terkandung didalam surah AL-IKHLAS.
Proses pemindahan atau tajli Zat Allah itu bermula dari alam Gaibul Ghaib kealam Ghaib hingga membentuk diri Zahir dan Batin.
Diri manusia pada martabat INSANUL KAMIL adalah sebatang diri yang suci mutlak pada Zahir dan Batin. ~> Tiada cacat dan celanya dengan Allah s.w.t. iaitu Tuan Empunya Rahsia
Pada tahap martabat Alam Gaibul Ghaib, keadaan ini merupakan suatu martabat yang paling tinggi dan suci disisi Allah s.w.t. dan inilah martabat yang paling benar-benar diredhai oleh Allah s.w.t.
Sebab itulah Rasulullah s.a.w pernah menegaskan dalam sabdanya, bahwa kelahiran seorang bayi itu dalam kedaan yang suci, dan yang membuatnya menjadi kotor itu adalah ibu bapaknya dan masyarakat, serta hanyutnya manusia itu sendiri di dalam gelombang godaan kehidupan di dunia ini.
Adalah menjadi tanggung jawab seorang manusia yang ingin menuju ke jalan kesucian dan makrifat kepada Allah Swt untuk mengembalikan dirinya ke suatu tahap yang bernama manusia KAMIL AL-KAMIL (sempurna) ataupun dinamakan tahap martabat Alam INSAN.
Adapun martabat perWUJUDan Diri Rahsia Allah s.w.t. itu terbagi dalam tujuh (7) kategori/peringkat tajlinya, iaitu :
Ahdah
Wahda
Wahdiah
Alam Roh
Alam Misal
Alam Ijsam
Alam Insan
Ketujuh-tujuhnya ini terkandung di dalam Surah AL- IKHLAS, yaitu :
Qulhuawallahu ahad = Ahdah
Allahussamad = Wahdah
Lamyalid = Wahdiah
Walamyulad = Alam Roh
Walamyakullahu = Alam Mitsal
Kuffuan = Alam Ijsam
Ahad = Alam Insan

TAJALLI NUR MUHAMMAD


1. ILMU QALAM
2. ILMU GHAIB
3. ILMU SYAHADA
ILMU QALAM ialah yang paling rendah tingkatannya iaitu Ilmu dunia. Namun demikian dengan ilmu ini manusia sudah sampai pergi ke Bulan.
ILMU GHAIB ialah Ilmu yang diterima manusia melalui jalan laduni iaitu dengan petunjuk guru Ghaib yang Mursyid.melalui 5 cara :
1. NUR iaitu petunjuk ghaib yang diterima melalui mimpi-mimpi yang boleh diterjemahkan oleh guru ghaib.
2. TAJALI iaitu ilmu ghaib yang diterima melalui penjelmaan buah fikiran dari pada perasaan ZUK sesama mereka menjalani latihan tarikat tasauf,sehingga muncul dari akalnya suatu pengetahuan baru yang tidak pernah diketahui sebelumnya. Misalnya : Terbacalah olehnya sepotong do’a sedangkan do’a tersebut belum pernah dibacanya atau diketahuinya.
3. cara sir ialah : suatu jalan penyampaian ilmu ghaib secara Rahsia, ia hanya dapat dirasai dan didengar oleh seseorang itu secara Mutlak. Dimana seseorang itu akan mendengar suatu suara yang data ng kepadanya. Suara tersebut akan memberi tahu sesuatu dan mengajarkan ilmu ghaib dengan terang dan jelas berupa bisikan dan disertai dengan satu Kelazatan yang sulit untuk diceritakan.
4. CARA SIRUSIR ialah : Suraut cara penyampaian ilmu ghaib dengan cara rahsia.seseorang yang menerima ilmu ghaib dengan cara ini mereka dapat meliat dengan mata Bathin dan mendengar dengan telinga bathin.
5. CARA TAWASSUL ialah penjelmaan seorang guru atau wali-wali Allah yang ghaib dan mereka menjelma untuk bertemu dengan orang-orang tertentu yang sedang menjalankan ilmu tasauf. Mereka ketemu dengan keadaan nyata (hidup) bukan dalam mimpi, dia datang sama seperti kedatangan tamu biasa atau kawan kita. Kadang-kadang penjelmaan mereka boleh dilihat oleh orang ramai, bila kebetulan penjelmaan itu terdapat banyak orang. Perlu diingat kedatangan mereka merupakan suatu penghomatan yang besar kepada ahli tasauf atau murid yang sedang mendalami ilmu tasauf. Bagi mereka yang dapat mengusai dan mengalami sendiri ilmu ini maka sudah pasti mereka dapat menjelajahi seluruh Alam Maya. Mereka diberi peluang untuk menjelajahi alam lain termasuk alam Barzah.Arash dan Qursi Allah SWT. Bagi mereka yang sudah sampai ketahap ini sulit diterima oleh tahap-tahap pemikiran manusia. Mereka yang sudah sampai keperingkat ini jiwanya akan tenang disamping Allah Swt, semasa hidupnya didunia ini dan juga dialam akhirat nanti, mereka adalah termasuk dikalangan manusia yang baik dan beruntung.
ILMU SYAHADAH : Ialah merupakan martabat ilmu yang tertinggi,kerana ilmu ini Allah sendiri yang akan mengajarkannya kepada manusia. Manusia diajarkan untuk mengenali dirinya (Jasmani) dan diri bathinya (Rohani). Hanya orang-orang yang mempunyai martabat tinggi disisi Allah yang dapat menguasai ilmu ini. Ilmu ini sangat luar biasa kerana hanya dimiliki oleh para Rasul, Nabi dan wali-wali Allah yang teragung.maka beruntunglah manusia yang termasuk wali-wali Allah.
MAN ARAFA NAFSAHU,FAKAT ARAFA RABBAHU……………………….. (“ Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Tuhannya “).
Sabda Nabi Muhammad saw : “Mamtalabal maula bikhairi nafsihi fakaddalla dalalam baida”
Barang siapa mengenal Allah Ta’ala diluar dari pada mengenal hakikat dirinya sendiri., maka sesungguhnya adalah ia sesat yang tersangat sesat.
Kerana hakikat diri yang sebenarnya, baik rohani dan jasmani tidak lain adalah wujud kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD itu semata-mata. Maka apa-apa nama segala yang maujud pada alam ini, baik pada alam yang nyata dan alam yang gaib adalah semuanya nama majazi bagi kesempurnaan tajalli NUR MUHAMMAD. .

MENGESAKAN ALLAH


Nabi Muhammad SAW menyuruh umatnya agar pertama sekali kita dalam beragama Islam adalah Mengenal Allah dengan sebenar-benarnya, sehingga mempunyai iman yang teguh. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: Awwaluddin Makrifatullah, artinya; Mula-mula beragama adalah Mengenal Allah.
Dalam hal Makrifatullah, Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh seorang sahabat beliau; “Wahai Rasulullah, apakah amalan yang paling utama? Rasulullah SAW menjawab; Ilmu Mengetahui tentang Allah. Sahabat itu bertanya pula; Ilmu apa yang Nabi maksudkan? jawab Nabi SAW; Ilmu Mengetahui Allah dengan sebenar-benarnya. Sahabat itu rupanya menyangka Rasulullah SAW salah Anggap, lalu sahabat itu menegaskan; Wahai Rasullah kami bertanya tentang Amalan sedang anda menjawab tentang ilmu! jawab Nabi SAW pula; Sesungguhnya sedikit amalan akan berfaedah bila disertai dengan Ilmu mengetahui Allah dan banyak amalan tidaklah bermanfaat bila disertai dengan kejahilan tentang Allah SWT.
Dan di lain riwayat, ada seorang Arab badui datang kepada Nabi SAW lalu berkata; Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepadaku ilmu yang aneh? Rasulullah SAW pun balik bertanya: apa yang kamu perbuat tentang induk ilmu sehingga kamu bertanya tentang keanehan-keanehannya? orang itupun bertanya; apakah induk ilmu itu, wahai Rasulullah? Nabi pun menjawab; Mengenal kepada Allah dengan sebenar-benarnya.
Rasulullah Saw pernah ditanya; Mengapa kami telah banyak berdoa, tetapi doa kami tidak dikabulkan? Beliaupun menjawab; Kerana kamu berdoa kepada Allah yang tidak kamu Kenal.
Makrifatullah adalah ilmu yang sampai ketingkat keyakinan yang mutlak dalam mengenal ke-Esa-an Allah, baik itu Af’al, Asma, Sifat, dan Dzat-Nya. Dan Arifbillah (orang yang mengenal Allah) itu selalu merasa dan yakin bahwa dia bersama dengan Allah SWT dimana saja berada. Hal seperti inilah semulia-mulianya iman, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW;
Dari Abadah bin Samat r.a, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;
Semulia-mulianya iman seseorang iaitu ia Mengetahui bahwa Allah bersama dia dimana saja berada......
Allah SWT menciptakan makhluk adalah dengan tujuan yang paling utama, iaitu untuk Mengenal Allah. sebagaimana Firman Allah di dalam Hadits Qudsi;
“Aku adalah Perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka kujadikan Makhluk supaya dengan Aku mereka kenal.
Setelah kita mengenal Allah SWT, maka kita diwajibkan untuk mengabdi kepada-Nya. seperti Firman Allah di dalam Alquran;
Dan Aku tidak menjadikan Jin dan Manusia melainkan untuk mengabdi kepada-Ku. (Azzariyaat 51:56)
Manusia itu juga adalah Khalifah Allah yang diberi Amanah untuk Mengenal Allah. Hal ini di isyaratkan di dalam Alquran;
Sesungguhnya Kami telah mengemukakan Amanah kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul Amanah itu dan mereka khuwatir akan mengkhianatinya. dan dipikullah Amanah itu oleh manusia, sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh..
Zalim dan bodoh kerana lupa terhadap dirinya sendiri dan jatuh dari darjat yang tinggi, tidak menyedari akan fitrahnya sendiri sebagai makhluk yang dinilai mampu menyandang amanah Ilahi iaitu Mengenal Allah dan MengEsakan Allah.
Amanah terbesar adalah Mengenal Allah dan MengEsakan Allah Swt hal ini kerana apabila MengEsakan Allah bukanlah Amanah yang tertinggi, maka Mengapa Allah berfirman di Alquran; Bahwa kesalahan yang paling besar adalah Syirik.
Jadi dari penjelasan ini marilah kita kembali kepada Fitrah iaitu Mengenal Allah Swt.
Jalan untuk Mengenal Allah Swt adalah melalui Kepunyaan Allah Swt, iaitu Segala yang ada di langit dan di bumi, seperti yang difirmankan Allah Swt;
Jalan Allah (Ma’rifatullah) iaitu kepunyaan Allah segala apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi.
Dari seluruh kepunyaan Allah apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi,manusialah yang paling mulia dan paling sempurna.
Sesungguhnya telah Kami muliakan anak – anak Adam………(Al Isra 17 ; 70)
Aku ciptakan manusia dengan sempurna
Setelah sempurna kejadiannya Aku hembuskan Ruh-Ku ke dalamnya.
Maka dari itu,untuk mengenal Allah dengan sempurna haruslah melalui manusia itu sendiri.
Kami akan memperlihatkan kepada mereka ayat-ayat kami disegenap alam dan pada diri mereka sendiri,sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Dia itu Haq (benar adanya).
Dan sabda Nabi Muhammad saw; Orang yg benar-benar ma’rifat kepada Allah adalah yang lebih mengenal terhadap dirinya sendiri.
Dan di dalam dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak melihat?
Allah lebih dekat daripada urat lehermu.
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya tentang Aku, maka katakanlah bahwa Aku Dekat.
Nabi bersabda;Barangsiapa mengenal dirinya maka mengenal Tuhannya.
Dari penjelasan-penjelasan ini sudah dapat memberi kita bahan untuk ber-Tafakkur tentang diri kita sendiri, sebagaimana Perintah Allah: Dan mengapa mereka tidak memikirkan tentang diri mereka sendiri?
Maka Marilah kita ber-Tafakkur, Masuk Ke Dalam diri kita masing-masing!
Untuk Mengenal diri, Apakah kita harus Masuk ke dalam diri?
Ia, kerana bila kita mahu Mengenal diri tapi kita tidak Masuk ke dalam diri, maka Perkenalan terhadap diri kita hanya sebatas Perasangka-Perasangka saja, hanya sebatas rasa-rasanya, atau katanya-katanya. Maka untuk mengenal diri sebenar-benar diri kita harus Masuk ke dalam diri dan Melihatnya sendiri.
seperti Firman Allah; Dan di dalam dirimu sendiri, maka apakah kamu tidak melihat?
Lalu Bagaimana kita Masuk ke dalam diri kita?
Kita KELUAR dari Dalam diri kita Melalui indrawi-indrawi kita, dengan cara Membuka. Maka begitulah Cara kita MASUK ke Dalam diri kita Melalui indrawi-indrawi kita, dengan Cara Menutupnya!
Bagaimana Cara Menutupnya?
Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan Guru Murshid jika kamu tidak mengetahuinya Amin..

MENGAPA HARUS JADI PAK TURUT ATAU PENTAKSUB,SEDANGKAN KITA DIANUGERAHKAN AKAL...???


Imam al-Ghazali berkata, "Namun demikian, nafsu amarah ULAMA SUU' ini selalu membisikkan di telinga mereka bermacam-macam angan-angan dan membisikkan kepadanya bahawa dia telah banyak menabur jasa di kalangan manusia sehingga dia layak untuk menerima bermacam-macam anugerah daripada Allah. Nafsunya juga mengkhayalkan kepadanya bahawa dia adalah lebih baik daripada hamba-hamba Allah yang lain.
Kita hormati TOKOH UGAMA ATAU ULAMA, tapi dalam masa yang sama kita tidak akan menggadaikan kebenaran. Kita patut bezakan antara nas Allah dan rasul-Nya, dengan pandangan tokoh yang mungkin betul, mungkin salah, mungkin patut disemak semula, mungkin juga melepasi batasan keperluan dan munasabah untuk umat.
Disebabkan tidak memahami hal inilah, umat Islam pening kepala dengan pandangan tokoh-tokoh agama hari ini yang bermacam-macam. Jika ulama itu berniaga, mungkin dipengaruhi urusan bisnes, yang politik mungkin dipengaruhi urusan politiknya. Begitulah seterusnya. Jalan keluar, kita menyemak alasan dan hujah setiap mereka dan bertanya: adakah ini daripada Allah dan Rasul-Nya, atau tuan ‘rasa-rasa’ sahaja?!.
Namun di sana bukan sedikit juga nas-nas agama sama ada al-Quran atau al-Sunnah yang boleh diberikan atau terdedah kepada lebih daripada satu tafsiran atau andaian. Mungkin juga apa yang dikatakan oleh tokoh agama sebagai pandangan agama itu, hanya satu tafsirannya sahaja, bukan nas yang jelas. Dalam perkara hukum atau selainnya tiada nas jelas, pastinya di sana akan ada lebih daripada satu pendapat, bahkan mungkin puluhan pendapat berbeza di kalangan sarjana.
AGAMA BERPAKSIKAN AL-QURAN DAN AS-SUNNAH ITULAH ISLAM.

KISAH DATU ABULUNG BERTEMU NABI KHIDIR AS


Entah sudah berapa lama Datu Abulung berjalan, berapa kampung yang ia lewati dan berapa gunung yang ia daki, sampai akhirnya di ujung suatu kampung ia ada melihat sebuah gunung yang sangat tinggi, di kaki gunung tersebut dilihatnya ada sebuah gua, namun sebelum menaiki gunung itu ia akan berhenti dulu sebentar untuk shalat Ashar dan beristirahat sebentar di gua tersebut, karena saat itu hampir tiba, pikirnya.
Maka berjalanlah Syaikh Abdul Hamid menuju gua itu, setibanya di depan gua ia melihat seorang laki-laki tua berpakaian serba putih sedang bersujud dalam shalat, sejenak Syaikh Abdul Hamid berhenti di dekatnya sambil menunggu orang itu selesai shalat. Tidak berapa lama selesailah orang itu mengerjakan shalatnya, maka mendekatlah Syaikh Abdul Hamid Abulung kepadanya seraya memberi salam.
"Assalamu'alaikum wa rah matullahi wabarakatuh", ucap Syaikh Abdul Hamid Abulung.
"Wa'alaikum salam wa rahmatullahi wabarakatuh", jawab orang itu.
"Wahai tuan mengapa anda shalat di sini, apakah anda bukan penduduk kampung ini dan hanya menumpang shalat dan istirahat sebentar di tempat ini?", tanya Abdul Hamid Abulung.
"Benar, aku memang bukan penduduk kampung ini. Lalu saudara sendiri dari mana? Saya lihat saudara juga bukan penduduk kampung ini". Orang itu balik bertanya.
"Benar, saya bukan penduduk kampung ini, berasal dari Jawi, tepatnya di daerah Borneo,, Kerajaan Banjar, yang datang ke negeri ini untuk mencari suatu ilmu yang sebelumnya ilmu tersebut tidak saya temukan di negeriku, dan ilmu itu pun sampai sekarang walaupun sudah tidak terhitung lagi berapa kampung yang saya datangi dan sudah berapa tahun belum juga saya menemukan sepenuhnya." jawab Syaikh Abdul Hamid menerangkan asal-usulnya serta tujuannya datang ke negeri itu.
"Ilmu apakah gerangan yang engkau cari wahai saudara? Hingga sampai sejauh ini (ke negeri Makah dan Madinah) dan selama beberapa tahun engkau mencarinya?", tanya orang tua itu lagi.
"Yang kucari adalah ilmu kesejatian, di mana ada 'Tuhan' di situ ada aku dan di mana ada aku di situ pula ada ' Tuhan' , segala sifat ' Tuhan' akan ada bersamaku dan segala makhluk tidak akan memberi bekas kepaku", ucap Syaikh Abdul Hamid Abulung kepada orang tua di depannya.
"Memangnya sudah kemana saja dan kepada siapa saja engkau mencari ilmu tersebut?", tanya orang tua itu lagi.
"Aku mencarinya sudah berkeliling negeri ini dan sudah tidak terhitung lagi berapa banyak orang kutemui untuk menanyakan hal tersebut, namun sampi sekarang jawaban-jawaban yang kudapatkan belum sepenuhnya memuaskan hatiku", jawab Syaikh Abdul Hamid Abulung.
"Kalau begitu, maukah engkau kuberikan sesuatu yang mana nantinya engkau akan mendapatkan apa-apa yang engkau cari selama ini?", kata orang tua itu.
"Dengan senang hati dan terima kasih banyak atas pertolongan tuan", jawab Syaikh Abdul Hamid Abulung seraya memeluk orang itu, kemudian mencium kedua kakinya untuk mengangkatnya menjadi guru sekaligus orang tuanya.
"Sampian hamba angkat menjadi guru sekaligus orang tua hamba", ucap Syaikh Abdul Hamid Abulung.
"Aku terima dengan senang hati", jawab orang tua itu
"Namun sebelumnya engkau harus mena'ati perintahku", pinta orang tua itu.
"Baiklah. Apa-apa yang tuan perintahkan akan hamba turuti dengan senang hati", kata Syaikh Abdul Hamid Abulung.
"Mendekatlah kepadaku", ucap orang tua itu. Maka mendekatlah Syaikh Abdul Hamid Abulung kepada orang tua dihadapannya hingga badanya hampir bersentuhan.
"Pejamkan kedua matamu dan buka mulutmu serta janganlah engkau buka kedua matamu itu sampai kuperintahkan untuk membukanya". Pinta orang tua itu kepada Syaikh Abdul Hamid Abulung.
Maka Syaikh Abdul Hamid Abulung melakukan perintah orang tua yang ada dihadapannya dengan memejamkan kedua matanya dan membuka mulut. Kemudian orang tua itu membacakan sesuatu ke mulut Syaikh Abdul Hamid Abulung sambil kedua tangannya memegang kepalanya lalu orang tua itu meludahi mulut Syaikh Abdul Hamid Abulung sebanyak tiga kali berturut-turut.
"Telanlah ludahku itu dan tutup mulutmu", ucap orang tua itu.
Maka Syaikh Abdul Hamid Abulung mematuhi akan apa-apa yang diperintahkan orang tua itu. Tidak berapa lama setelah itu. "Bukalah kedua matamu dan tengadahlah ke langit", perintah orang tua itu lagi.
Maka Syaikh Abdul Hamid Abulung membuka matanya dan memandang langit. Ternyata langit yang ada di atas kepalanya itu terbuka lebar dan dan memancarkan cahaya yang sangat terang yang tidak pernah dilihatnya sebelumnya yang mana cahaya itu memancar dari sebuah tempat yang sangat indah yang takkan dapat dilukiskan dengan kata-kata, maka terpanalah Syaikh Abdul Hamid Abulung demi melihat pemandangan yang ada di atas kepalanya itu serta tidak terasa terucap dari mulutnya kalimat "Subhanallah Jalia Jalaa-Luh". Tidak berapa lama cahaya itu hilang sedikit demi sedikit dari pandangannya dan langit langit yang terbuka di atasnya itu lambat laun mulai bergerak mendekat satu sama lainnya dan akhirnya kembali menyatu menjadi hamparan langit seperti sediakala.
Kemudian Syaikh Abdul Hamid Abulung menurunkan pandangannya ke depannya, ternyata orang tua yang ada di hadapannya tadi sudah tidak ditemukannya lagi, maka dipandanginya di sekelilingnya namun juga tidak ditemukannya, kemudian dipanggil-panggilnya juga tidak ada yang menjawab panggilannya itu. Ternyata orang tua itu sudah hilang entah kemana.
Kemudian Syaikh Abdul Hamid Abulung melihat-melihat keadaan di sekelilingnya, ternyata ia tidak lagi berada di tempatnya semula yang mana tempat yang dulu waktu bertemu dengan orang tua itu yang menyuruhnya untuk membuka mulut, memejamkan mata kemudian meludahinya serta yang menyuruhnya mengadah ke langit dan ia lihat pemandangan yang sangat menakjubkan itu, padahal waktu itu ia berada di kaki sebuah gunung yang sangat tinggi dan tepat berada di depan sebuah gua, sedangkan sekarang ia telah berada di pinggir sebuah hutan yang ditumbuhi pepohonan yang sangat lebat dan tidak jauh di depannya ternyata ada sebuah kampung yang banyak perumahannya sedangkan di depan rumah-rumah penduduk kampung itu ada sebuah sungai yang memanjang ke hilir kampung itu.
Sejenak Syaikh Abdul Hamid Abulung tertegun, kampung apakah ini gerangan, pikirnya. Kemudian ia berjalan menuju kampung di mana ia berada saat itu. Sesampai di kampung itu maka maka bertanyalah ia pada salah seorang penduduk yang sedang duduk-duduk di teras rumahnya. Maka dijawablah oleh salah seorang penduduk itu bahwa kampung ini berada di wilayah Kerajaan Banjar.
Maka bertambah heranlah Syaikh Abdul Hamid Abulung mengenai keberadaannya saat itu, padahal sebelum bertemu dengan orang tua itu ia masih berada di Tanah Suci Makah al-Mukkaramah, kemudian secepat ini ia sudah berada di tanah kelahirannya yaitu, Kerajaan Banjar.
Sungguh sesuatu yang sangat menakjubkan, pikirnya. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah setelah Syaikh Abdul Hamid Abulung bertemu, disuruh memejamkan kedua belah mata, membuka mulut, diludahi mulutnya serta melihat terbukanya langit dan keluarnya cahaya dari atas langit tersebut dan tiba-tiba ia sudah berada di tanah kelahirannya sendiri, adalah sepertinya ia sudah mendapatkan ilmu yang selama ini sudah dicarinya ke mana-mana serta telah diidam-idamkannya, dan yang mana semua permasalahan yang sering merisaukan hatinya sekarang sudah dapat membuatnya tenang dan dapat menentramkan jiwanya dan ia sekarang sudah mendapatkan ilmu yang sudah lama ia cari.
Kemudian teringatlah Syaikh Abdul Hamid Abulung kepada orang tua yang membantunya untuk semua itu semua. Siapakah orang tua itu gerangan? Pikir Syaikh Abdul Hamid Abulung dalam hati. Ternyata itu adalah Nabi Khidir a.s , yang diperintahkan oleh Allah SWT untuk memberikan petunjuk berupa ilmu kepada siapa saja yang dikehendakiNya. Jadi menurut hikayat ini Syaikh Abdul Hamid Abulung kembali ke tanah air lebih dulu daripada Syaikh Muhammad Arsyad al-Banjari.
Sumber: Sahabat, Tim. 2006. "Manakib Syekh Abdul Hamid Abulung". Kandangan. Toko Buku dan Penerbit Sahabat Kandangan Kalimantan Selatan.

MAKNA HAKIKAT ISRA' DAN MI'RAJ.

Para hamba- hamba Allah yang dirahmati-Nya.
.
Tahu kalian apakah Isra' Wal Mi'raj itu ?
Apa hubungannya hamba dengan Isra' Wal Mi'raj itu?
Mari kita simak bersama- sama dalam hati...
.
ISRA' MI'RAJ adalah :
Ini peristiwa tentang Tajali perjalanan Turun.
TARAQI adalah :
Perjalanan Naik ( Mi'raj). Dan TANAZUL adalah :
Perjalanan Turun naik.
Bahwa :
Asal usul Adam mestilah mengembalikan AMANAH ALLAH yakni :
.
Pertama asal diciptakan manusia itu dari sari pati TANAH (Adam).
Adapun wujud Adam itu adalah dari :
NUR MUHAMMAD.
Jasad dan Ruh ialah :
Diciptakan dari :
NUR MUHAMMAD JUGA.
.
Hakikatnya adalah :
- Sebenar- benar Insan ialah :
" RUH "
Sebenar- benar Ruh adalah :
" INSAN "
Sebenar- benar Insan adalah :
" MUHAMMAD "
Sebenar- benar Muhammad ialah :
" NUR ALLAH "
Sebenar- benar Nur Allah adalah :
" NUR DZAT "
Sebenar- benar Nur Dzat ialah :
" ILMU PENGETAHUAN PANDANGAN SYUHUD YAKNI :
PERJALANAN SALIK NAIK TURUN NAFAS...
.
Pengertiannya adalah :
Naik pujianya :
" HU "
Melengkapi 7 petala Langit.
Wujudnya adalah :
" LAA HARFUN WALAA SHAUTIN " yakni :
inilah DIRI-NYA DZAT.
.
Ketika Turun pujianya adalah :
" ALLAH "
Melengkapi 7 petala bumi.
Wujudnya adalah :
" BA BASYIRAH "
inilah Dzat dirinya.
Dirinya siapa?
Dirinya hamba yang turun tadi.
Maka bunyinya tubuh badan kita itu adalah Allah.
Dan naiknya itu memasuki batin namanya " HU " Diri yang tak kelihatan( Ahmad).
Inilah pengertian Isra' Mi'raj Hamba, melalui turun naiknya nafas, zahir dan Batin, Allah dan Hamba.
.
Inilah dinamakan Suatu perjalanan Hamba yang dikisahkan peristiwa Nabi dengan Isra' Mi'raj Beliau.
Tujuannya adalah kepada kita semu yang mengikuti Nabi.
Semua ada maknanya.
Baik zahir Nabi maupun batin Nabi kita.
Begitu pula dengan kita.
Inilah Maqam Salik Taraqi.
Inilah yang dinamakan :
TANAZUL.
Turun naik, tetap berdiri sendirinya. Sampai kembali ke-Rahmatullah....
.
.
Aamiin...


-----------------------ooooo000ooooo------------------------------
 
saya mau bertanya sedikit tentang " HIDUP dan yang mengHIDUPkan ...."
karna dalam mencari dan mengenal DIRI berarti kita sedang mengenal ALLAH ......
Jika hidup kita karna NAFAS yang keluar masuk lewat hidung...
Apakah ALLAH itu ada dalam NAFAS ?
sedangkan seorang bayi yang masih didalam kandungan RAHIM ibu selama 9 bulan tidak berNAFAS tapi bayi itu sudah bisa bergerak gerak menunjukan keHIDUPannya ........
berarti NAFAS bukanlah satu satunya yang berKUASA dalam diri kita ......
Apakah ALLAH itu ada dalam " HIDUP " ???
Apakah ada lagi yang lebih berKUASA lebih TINGGI daripada yang "HIDUP " ????

 
jawab : Coba kamu ambilkan satu buah nangka, ini contoh saja, lalu kamu belahkan menjadi dua, Setelah kamu belah, ambil biji kecilnya, belah lagi bijinya itu, setelah kamu biji tadi, maka apa yang kamu lihat? Tentu tidakkan! Nah jadi, yang tidak nampak itulah yang menghidupkan biji tadi, dan biji itulah akan menghasilkan buahnya menjadi buah nangka. Perkembangan kehidupannya adalah dari yang tidak nampak tadi itulah kehidupan. Itulah hakikat hidup yang menghidupkan biji tadi lalu menjadi sebuah buah nangka. Itulah Dzat Allah, puncak awa kehidupan dan menghidupkan sekalian makhluk... Jadi pungsi kehidupan itu ada 3 hal yakni Allah yang Maha hidup, bersifat Qadim. Dia menghendaki Qudrat dan Iradah-Nya untuk menjadikan makhluk, berarti Dia Allah yang mengadakan kehidupan Makhluq. Lalu Dia berkehendak pada Diri-Nya untuk tidak dapat dilihat oleh makhluq-Nya. Maka Allah itu Ghaib pada rahasia-Nya. Rahasia-Nya itu adalah hakikat Insan. Itulah Ruhani. Ruhani itu halus, sulit ditembus oleh mata kasyaf kita, makanya ia disebut Diri batin. Diri batin itu dibungkusi dg daging, tulang, darah dan kulit. Maka diri batin ghaib didalam tubuh jasad. Tetapi diri batin itu keberadaannya didalam hati. Dia-lah hidup, yang menghidupkan jasad zahir. Hakikat kehidupan diri batin itu berasal dari Maha hidupnya Allah. Itulah puncak hidup.. Makanya diri batin itu disebut Diri sebenar diri insan., diri sebenar itu dinamai Ruh. Dan ruh itulah kehidupan untuk Dirinya sendiri, maksudnya diri batinnya. Diri batin itulah ruh yang menggerakkan jasad. Maka jasad menjadi hidup dan bergerak. Tetapi, jika ruh itu keluar dari jasad, tentu Jasad akan tidak akan bergerak lagi alias mati. Maka ruh itu bermacam- macam namanya.. Lalu ruh itu menyukai pada hati, dan bertempat didalam hati, dan ia berubah menjadi nyawa/ jiwa, jiwa itulah diberi nama Muthmainnah artinya ruh itu menyukai ketenangan.. . Jadi tidak ada berkuasa atas tiap- tiap sesuatu kecuali Dia-lah yang berkuasa. ALLAH lah yang maha Qadirun. Dia mengadakan kehidupan, baik berupa hidup dalam kandungan yang belum bersifat, namun Dia-lah hayat-Al-Hayyun... Dialah yang maha hidup tiada terbatas pada Dzat-Nya.. Dia lebih terdahulu sebelum ada kehidupan. Dia- lah maha Syahadat kehidupan, lalu menjadi ada kehidupan, kehidupan Hakikat-Nya tidak tersebut karena Dialah Hakikat segala kehidupan.

HAKIKAT SHALAT.

" ASSALAAMU 'ALAIKUM
WA RAHMATULLAAHI
WA BARAKAATUH "
.

Ikhwani...
.
Berdirilah dengan lurus seperti huruf Alif yang lurus.
Pusatkan hatimu, kosongkanlah fikiranmu. Dan masukkan ingatan ke alam Qalbu.
Lalu matikan dirimu artinya :
Tahan Nafasmu sebelun Takbiratul Ihram.
Setelah itu, Ruku' dan Naikkan nafasmu.
I'tidal : Pandanganmu.
Sujud : Penciumanmu.
Bacaan : Ketetapan Imanmu.
Tahiyyat : ketetapan keyaqinanmu.
Salam : Ma'rifatmu.
.
Semua pujianmu itu adalah :
Hakikat keluar masuknya nafasmu.
Dzikirmu itu adalah :
Denyut seluruh Nadi (Aliran darahmu)
ingat ataupun tidak ingat waktu shalat hakikatmu itu, itulah disebut :
" AL-HAQ "
Kenapa demikian ?
Karena engkau itu, bukan engkau shalat lagi.
Engkau telah lenyap didalam " AKU "
AKU siapa?
Aku-Nya Allah.
Dia- yang hadir didalam shalat.
Dia-lah yang shalat, bukan dirimu lagi, karena engkau telah lenyap.
Dia-lah yang memuji Diri-Nya.
Dia-lah yang menyembah Diri-Nya.
Itulah AKU yang Ada. Dan Hamba tiada.
.
Inilah Shalat Hakikat atau Ummulul Qur'an atau suatu perintah.
Inilah Isyaratnya Shalat Da'im Namanya...
.
Ingat!!
Setelah bertanya, maka akan diberi tahu.
Setelah mengetahui, jangan engkau ragu-ragu ragu lagi.
Apabila engkau ragu didalam shalat hakikat itu, maka engkau disebut : Kafir Zindiq.
Sebab :
berdirinya Alif ( Ahmad) itulah Allah yang sebenar- benarnya...
.
.
Semoga pengetahuan ini, mampu menunjukkan kwalitas kemanusiaan kita, agar menjadi Insan yang benar- benar mukmin sejati yang dicintai Allah Ta'ala.
Ilmu pengenalan dirilah yang mendatangkan sifat terpuji terhadap sesama.
Itulah " Insanul Kamil.
.
Lebih terkurang Mohon Ma'af :
Wassalaamu 'Alaikum
Wa Rahmatullaahi
Wa Barakaatuh...
.
Selamat menunaikan shalat Jum'at...
Aamiin Allaahumma Aamiin...


---------------ooooo000ooooo-----------------
 Shalat dapat mendatangkan ketenangan jiwa. Shalat adalah cermin utk diri zahir batinmu. Kesadaran diri terletak pada shalat hakikatmu. Disitulah cermin hidupmu, yang mendatangkan ketenangan jiwa. Hidup jiwamu, hidup pula prilaku baik kita sehari- hari.

MAQAM SYAHADAT DIRI

ASSALAAMU 'ALAIKUM
WA RAHMATULLAAHI
WA BARAKAATUH...

.
SYAHADAT Itu terdiri dari 4 hal yakni :
.
ASYHADU itu ialah :
Ungkapan kata- kata SYARI'AT.
ANLAA itu ialah :
Kata- kata THARIQAT.
ILAAHA itu ialah :
Kata- kata HAQIQAT.
ILLALLAAHU itu ialah :
Kata - kata MA'RIFAT.
.
SYAHADAT itu adalah :
Penyaksian kita.
Kesaksian Diri kita kepada yang sebenar- benarnya ILAHA itu Tuhan.
ILAHA itu Esa Wujud-Nya.
Putuskan Ilmu Syahadat... Yang perlu kita Fahami adalah :
.
APA SAKSI ITU ?
APA YANG KITA SAKSIKAN ?
DAN APAKAH TEMPATNYA BERSAKSI ITU ?
.
SAKSI Atau bersaksi itu adalah :
" Dengan IKRAR atau dengan Lisan kita.
YANG DISAKSIKAN atau menyaksikan itu adalah :
Meneliti dengan seksama didalam Qalbu.
Dan TEMPATNYA BERSAKSI itu adalah :
TUHAN.
Inilah Maqam Syahadat Diri kita.
Dan kita jupa SYAHADAT itu sendiri.
.
.
Mari dengar penjelasan pengertian ini yakni :
.
Sewaktu kita mengatakan " ASYHADAU "
Maka Tubuh kita ini dipandang atau ditatap oleh Allah yang meng " ADA " kan waktu kita.
.
Dan saat kita mengucapkan " ANLAA "
Maka hati kita semuanya dilihat, diteliti oleh Allah semata- mata.
Hati kita dipandang oleh-Nya.
.
Waktu kita mengatakan " ILAAHA "
Maka Nyawa kita dilihat oleh Allah semata- mata.
Nyawa kita yang dipandan-Nya.
.
Dan sewaktu kita mengucapkan " ILLALLAAHU "
Maka Rahasia kitalah yang oleh Allah Ta'ala semata- mata.
Rahasia kita yang Dia pandang...
Jadi, Rahasia itu ada pada ucapan " Aamiin "
Yaitu :
.
ALIF adalah SYAHADAT.
SHALATUD DA'IM dalam duduk.
Dalam diam.
Sedang berdiri.
Berjalan sehari- hari...
.
MIM - YAA :
Istinja' Awal
dan Istinja' akhir.
.
Menyucikan NUN :
junub- Ruang keluar Nisai.
Menguasai AAMIIN adalah :
Menguasai Rahasia-Nya dengan cara :
Menguasai ILMU NAFAS.
Nafas turun naiknya Nafas.
Diamnya Nafas.
Keluarnya Nafas.
Perlembutan Nafas.
Pertahankan Nafas.
Dan mesrakan Nafas..
.
.
Jika ingin menguasai Ilmu pernafasan tingkat tinggi maka biasakan dulu pernafasanmu. Artinya :
melatihkan gerak turun naiknya nafas.
Mungkin kalian sudah tahu cara dzikir orang bernafas seperti biasa yang selalu kita dengar di Masjid setelah shalat, ataupun kita sudah tahu cara kita bernafas waktu berdzikir.
Nah... Itu namanya latihan biasa.
.
Setelah menguasai ilmu pernafasan itu, maka kalian akan bisa :
Syahadat Diri.
Syahadat Bathin.
Dan Syahadat Insan Kamil..
Tetapi Ikhwani...
Jika kalian belum mampu menguasainya atau belum kuat melakukannya, maka :
jangan kalian paksakan.
Biasakan semampunya kalian saja, yang penting tujuannya adalah :
Karena Allah ...
.
Semoga pelajaran hari ini menambahkan iman dan takwa kepada-Nya.
Agar amaliah kita diterima disisi-Nya
yang penting adalah :
rasa cinta kepada Tuhan yang Maha Esa..
Lebih dan terkurang :
mohon Ma'af yang sedalam- dalamnya.
.
Akhirul Kalam :
.
Wassalaamu 'Alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh......
Aamiin Allaahumma Aamiin....


---------------ooooo000ooooo----------------

Baiklah Ana akan menjawab tentang Shalawat yang benar didalam Tahiyyat yang sesuai dari Tuntunan Nabi SAW, Yang Beliau ajarkan... Panjang lebar Ana jelaskan kepadamu... Ketahuilah Nak @Akbar Al Banjary... Kita memiliki satu prinsif, bahwa semua ibadah itu adalah : Dibangun berdasarkan 'DALIL' dan Tuntunan Nabi. Itu merupakan konsekwensi dari SYAHADA kita bahwa : Nabi Muhammad adalah Utusan Allah. Terlebih Ibadah shalat. Ucapan dan gerakan shalat, mesti sesuai petunjuk Baginda Nabi SAW yang beliau ajarkan kepada ummatnya. Itulah tata cara yang terbaik..... Oleh karena itu, Shalawat yg terbaik itu adalah : shalawat yg dianjurkan baginda Nabi.. Disamping itu, tidak ada dalil dijumpai dari Baginda Nabi. Bahkan sampai ke-Tabi'in sekalipun yg menambahkan " Sayyidina " sebelum kata Muhammad ketika membaca Shalawat... Diantara Shalawat yg diajarkan oleh Nabi adalah Riwayat dari Ibnu Abi Lail bahwa : " Beliau bertemu Ka'ab bin Hujrah. Lalu Ka'ab mengatakan bahwa " Maukah kamu aku beri hadiah? Sesungguhnxa Nabi menemukan kami. Setelah itu kami bertanya: " Ya Rasulujah.... Bagaimanakah bacaan Shalawat kepadamu? Nabi besabda " Ucapkanlah ALLAAHUMMA SHALLI 'ALAA MUHAMMAD " (HR. Bukhari Dan Muslim).


 Ketahuilah, andaikan tambahan kata " SAYYIDINA " itu diisyaratkan sebagai bentuk rasa hormat kepada Beliau, tentu Ka!ab bhn Hujrah, tentu ia ajarkan terhadap murid- muridnya, karena merekalah yg paling hormat... Sesudah kita memahami bacaan shalawat " SAYYIDINA " Maka bacaan shalawat ketika kita shalat, tidak boleh ditambahkan lagi " SAYYIDI " semua bacaan dalam shalat. Haruslah tepat, sesuai dg bacaan yang disebutkan didalam dalil.. . Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa penambahan lafadz 'SAYYIDHNA ' dalam bacaan ketika Tahiyyat., bisa jadi shalatnya batal.

MEMBAWA DIRI

ASSALAMU 'ALAIKUM YAA AKHWANI WA AKHWATI... WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH..
.
SALAAMUN LAIL YAA AYYUHAL MUSLIMUUN... MAA KHABRAKUM YAUMA HAADZAA ??
INSYA ALLAH... KHAIRUKUM...
Aamiin...
.
Ikhwani...
.
Barangsiapa ingin membawa dirinya atau badannya, Maka :
Janganlah kalian meninggalkan Nyawa kalian.
Berbanyaklah bernafas. Keluarkan Nafas kalian kiri dan kanan.
Ucapkanlah Dzikir seperti kalimat " LAA ILAAHA ILLALLAAHU "
Setelah kalian me-Nafikan kalimat Tauhid itu tadi, lalu lepaskan.
Setelah itu, Baru Isbat diri kalian...
Leburkan diri kalian atau lenyapkan badan kalian itu kepada pemilik diri yang punya haq atasnya....
.
Maka, janganlah kalian tinggalkan atau diganti... Ingatlah !!
Kalimat Syahadat itulah yang mengandung :
Dzat.
Sifat.
Asma.
Af'al.
Alam Mitsal yang bersyahadat.
Alam Ajsam tempatnya diri (Badan ).
Alam Insan kesempurnaan dirinya...
.
Saling menyebut dan mengucap nama Wujud yang zahir seperti kalimat "ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAHU "
Artinya :
" Tubuh "
" WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAR RASUULULLAAHI "
Artinya :
" Kelakuan ( Fi'il ).
.
.
Maka, barangsiapa yang mengucap kalimat ini tadi, itulah yang dinamakan :
" SUNNAH "
Artinya ialah :
Diriku.
Badanku.
Tubuhku.....
.
Itulah arti diri kalian yang terlepas dari Haq milik Allah Ta'ala....
.
.------------------oooo000oooo--------------
.
TEMPAT DIRI KITA YANG SEBENAR- BENARNYA.

Ikhwani...
Fahamilah pengertian ilmu Diri ini...
.
Nyawa itu Nafas yang menyerap.
Tempatnya didalam batin kalian.
Meliputi seluruh anggota tubuh kalian.
.
Ruh itu Nafas yang keluar masuknya..
Arti makna Nafas yang keluar, lebih banyak keluar kanan dari pada keluar sebelah kiri adalah :
" LEBIH BANYAK INGAT DARIPADA KELUPAAN "
.
Kalimat Syahadat pada diri kalian ialah :
= ASYHADU =
.
ALIF adalah : Kepala.
SYIN adalah : Tubuh.
HA adalah : Pinggang.
DAL adalah : Kaki.
.
Inilah yang disebut :
" Tubuh yang sempurna "
Mesra yang didalam......,
Mesra yang diluar.........
Dan pecah yang diatas menjadi :
.
" BISMILLAAHI "
.
Dengan Mesra itulah Wujudnya " HU "
Dan ' Hu ' itulah Rahasia Nabi kita Shallallaahu 'Alaihi Wasallam....
Yang bernama :
.
" AHMAD BATHIN AMINULLAH 'AINUL AWAL WAL AKHIR * WA ZAHIR WAL BATHIIN "
.
.
Inilah Syahadat diri.
Syahadat tubuh atau Badan...
Inilah yang mesti kalian bawa, agar diri tidak tersesat dijalan Allah Ta'ala.
Inilah Ilmu zahir dan batin hamba,
ilmu yang penuh rahasia diri.
Karena diri itulah Syahadat itu sendiri.
Tubuh kitalah Syahadatnya.
Agar kelak ia mendapat gelaran Insan Mukmin sejati.
.
Semoga kalian semua,agar dapat menyadari hidup yang selalu diselimuti oleh yang namanya Tercela.
Jangan sampai kita buta mengenal diri.
Diri itulah Insan sejati
dialah Dzat diri sifat yang dirahasiakan.
Dialah diri yang bertubuh Syahadat.
Makanya ucapkanlah kalimat " Ya Hu "
inilah Syahadat batin.
Dzikir kalimat inilah yang mampu meng-Isbatkan Syahadat diri.. Tenggelam didalam samudera Nur..
.
.
Semoga pelajaran malam ini, mampu mengetuk hati kalian, agar benar- benar menyadari diri, agar kalian selamat didunia dan akhirat..
Mohon ma'af yang sebesarnya, jika ada khilaf dalam penyampaian Da'wah Tauhid ini,
maka sudilah mema'afkan kami.
Akhiru Kalam :
.
Wassalaamu 'Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh . . . . .
Aamiin..

AMANAH TUHAN

ASSALAAMU 'ALAIKUM YAA IKHWANII MUSLIMIINA WAL MUSLIMAT
WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH...
.
.
Yaa Ikhwani...
.
Peliharalah Amanah Allah yang dititipkan kepada kalian.
Peliharalah Ruhani kalian. Jangan sampai Amanah itu dicabut oleh-Nya ketia Dia melihat Sifat Kahar-Nya...
.
Ikhwan...
.
Banyak orang berkata :
" Nyawa itu urusan Tuhan "
jadi, perkataan seperti ini adalah " FATAL "
Sangat lemah pendirian seseorang itu.
Sangat tidak baik ucapannya tentang pengerti Ilmu Hakikat Insan.
.
Ketahuilah Ikhwan...
Nyawa itu dinamakan " RASUL " yang bernama "MUHAMMAD ".
Kepada Muhammad lah kita putus pengetahuan kita bahwa :
Kita tidak sampai kepada Maqam pengenalan kepada Allah Ta'ala. Melainkan Hanya Muhammad sendiri Wasilah untuk menyampaikan pengenalan kepada Allah Ta'ala.
.
" 'ARAFTU RABBI BI RABBI "
ku kenalkan Tuhan-ku dengan Tuhan-ku.
Ku kenal Tuhan-ku dengan mengenal-Nya juga yakni " MUHAMMAD ".
.
Muhammad lah yang selalu berkasih- sayang kepada Allah Ta'ala.
Yang tidak pernah putus- putusnya.
Muhammad itulah Rahasia Sifat Allah..
.
Orang yang Maqam hakikatnya pada Shalat Da'im, Tafakkur, dan apapun juga mesti melalui " Musyahadah ". Musyahadah harus melalui Maqam Fana. Maqam fana itu mentiadakan diri zahirnya kepad diri yang halus. Artinya :
" Dalam ke-Akuan kita tidak ada Adam yang hancur, yang ada hanya Muhammad dengan Tuhan-nya.
Inilah yang dimaksud "MATI HAQIQAT " Atau Matikan diri. Maka yang berada hanya diri dalam keadaan setengah sadar. Hanya sampai disinilah batas pengetahuan kita ( Insan ).
.
Adapun Nyawa kita, ketika Syakaratul Maut, itu ibarat cahaya lampu yang kembali kepada cahaya lampunya. Saat lampu padam, itu adalah Haq yang punya lampu.
.
QULLU MIN 'INDILLAH
" Katakanlah : Bahwa semua itu didalam genggaman-Ku. "
.
Ikhwani...
.
Teruslah kalian berusaha untuk mendapatkan pengenalan diri kalian dengan jalan kebatinan yang bernama MUHAMMAD.
Kalian akan mengetahui bahwa Muhammad itu ada pada Rahasia ke-Tuhanan-nya.
.
" Barangsiapa tidak mengetahui Batinnya Muhammad dalam rahasia Tuhan-nya, maka ia sama sekali tidak akan dapat mengetahui kesempurnaan pada Ma'rifatnya "
.
LALU BAGAIMANA DENGAN ORANG YANG BELUM SEMPURNA KEMA'RIFATANNY PADA SAAT SYAKARATULALU BAGAIMANA DENGAN ORANG YANG BELUM SEMPURNA KEMA'RIFATANNY PADA SAAT SYAKARATUL MAUT ?
.
Nyawa orang itu tentu akan ditarik dengan Isim Kahar-Nya Allah.
Tetapi bagi orang yang mengenal-Nya, maka tentu dengan kasih- sayang-Nya.
Sesungguhnya Allah tidaklah mengambil Manfa'at atau bermaksud mengambil apa-apa atas perbuatan-Nya.
.
Oleh karena itu, lihatlah keindahan dan kecantikan-Nya, maka kita akan dilihat-Nya dengan Sifat Jamal-Nya " HADRATUL RAHMAN ". Lihatlah kekuasaan-Nya, maka kita akan dilihat-Nya dengan Sifat Jalal-Nya " HADRATUL RUBUBIYAH "
Lihatlah kesempurnaan-Nya, maka kita akan dilihat-Nya dengan Sifat Kamal-Nya " HADRATUL SARIJI ".
.
Bagi orang yang tidak sampai kepada pengenalan kebenaran sebenarnya, Maka dia akan dilihat-Nya dengan Sifat Bagi orang yang tidak sampai kepada pengenalan kebenaran sebenarnya, Maka dia akan dilihat-Nya dengan Sifat Kahar-Nya.
Karena Dia melihat dengan kekerasan-Nya.
Bahwa :
.
Jasmaniah kita kembali kepada bumi.
Ruhaniah akan kembali kepada Nur Muhammad. Dan Nyawa akan kembali kepada yang punya Haq...
.
Musyahadah adalah :
Bermesraan antara ujud kepada Dzat-Nya.
Seperti mesranya Cahaya pada lampunya.
Pujiannya adalah :
" HU- ALLAH ".
.
Syakaratul Maut adalah :
Saat Ruhani meninggalkan Jasad. Seperti kembalinya cahaya lampu kepada lampunya.
Pujiannya adalah :
" ALLAH- HU "
.
Nah... Tinggalah Nyawa yang memuji Allah dengan pujian :
" AH- AH "
lalu kembalilah Nyawa kepada yang punya haq dengan pujiannya :
" LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADAR RASUULULLAAHI "
Tiada Huruf dan tiada suara....
.
.
KEMBALI KEPADA KEIKHLASAN.
.
.
Yang sebenarnya Ikhlas dan pasrah itu adalah :
Yang selalu menerima perintah mematikan diri. Syuhud.
Nikmat Syukur.
Ridha.
Sudah ada berkekalan adanya.
Inilah " RUH 'AMAR MA'RUF " Kita yang bernama :
" RUH AL-QUDS " yakni :
NUR MUHAMMAD.
.
Semua itu tergantung kepada diri kita saja, bagaimana cara yang sebenarnya untuk menyempurnakan antara zahir dan batin yakni:
Mengembalikan dia seperti sedia kala bernama :
" MUHAMMAD "
Caranya adalah :
.
" Dengan Batin. Jika ia bergerak itulah " RUH HAYATI " yang bernama " INSAN "
Persiapkan diri kalian dengan sesungguhnya, semata- mata.
Kita hanya menunggu GERAK SIR atau Anugerah. Karena disitulah Wujud diri sebenar Diri yang bernama.....;-)
yang dizahirkan adalah :
" RUH HAYAWANI " yang bernama :
"MANUSIA LAZIMI "
Jadikanlah kebiasaan Nafasmu turun naik.
Mesrakan... Hingga ke Sulbi.
Karena disitulah terhimpun Sahnya " ISTINJA' " Zahir dan Batin.
Inilah Maqam Ikhlas menurut pandangan Ilmu Tashawwuf...
.000.
.
Cukup sampai disini, semoga pembelajaran hari ini membuat kita berhati- hati menjaga amanah Allah Ta'ala. Agar amanah itu pulang dengan membawa anugerah yang penuh cahaya-Nya.
Tanamkan Ikhlas, sabar, syukur, dan ridha agar kita menjadi Mukmin sejati yang benar- benar dicintai Allah dalam Rahmatullah.
.
.
Aamiin Allaahumma Aamiin....

CARA MENJAGA NYAWA KETIKA TIDAK BERDAYA

Assalaamu 'Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh...
.
Alhamdulillaahi Rabbil 'Aalamiin.
Wash shalaatu Wassalaamu 'Alaa Sayyidinaa Muhammad
Wa 'Alaa Aalihi Wa Shahbihi Ajma'iin...
.
Ikhwani...
.
Kita selalu dibelenggu Nafsu, hingga kita kadang lupa akan ruh kita sendiri. Raga kita atau Diri zahir kita ini, memang diliputi kelalaian dan kelupaan. Nafas kita berhembus siang dan malam, padahal sama sekali kita tidak mengerti apa itu hembusan.
Dengan menghirup Udara, adakah kita sedetik saja ingat akan ruh(Nyawa)??

.
Ikhwan...
.
Nyawa kita itu tidak ada putusnya, dan terus- menerus menerima Anugerah Ilahi.
Karena Nyawa Adalah :
Limpahan daripada Ilmu-Nya Allah Ta'ala Yang Maha Qadim, penuh kasih dan sayang-Nya.
.
Jangan putuskan ia dari keinginannya kepada Rahasianya.
Jalani amaliah hingga sampai munculnya kehendak itu.
Karena tiada lain tempatnya untuk menjatuhkan kehendak melainkan kepada kita.
Peliharalah Ruhani kita dengan melakukan :
.
AMALAN HATI.
.
Menghindari timbulnya Niat untuk melakukan perbuatan segala kesalahan apapun.
Selalulah berbuat baik, rendah hati, mema'afkan kesalahan seseorang, melupakan sifat pendendam, ikhlas, sabar dan hati selalu tenang dan penuh Selalulah berbuat baik, rendah hati, mema'afkan kesalahan seseorang, melupakan sifat pendendam, ikhlas, sabar dan hati selalu tenang dan penuh harapan.
.
.
AMALAN NAFSU.
.
Sabar dalam segala bentuk ujian, serta tabah penuh penyerahan diri.
Kembalikan diri dengan berbanyak Istighfar.
Dahulukan keperluan orang lain yang apa saja yang kita bisa bantu.
Kerjakan tanpa meminta imbalan apapun.
.
.
AMALAN RABBANI.
.
Hening...
Hening...
Teguh.
Kuat serta yaqin.
Hening lagi...
Pemusatan latihan cipta.
Berbanyaklah Shalat Da'im.
Selalu menyendiri dalam kesunyian tanpa siapapun.
.
.
AMALAN HIDUP.
.
Selalu membiasakan dengan Nur Muhamad.
Zahir dan Batin, bertubuh Ruhaniah saja.
Inilah yang tidak akan mati hanya kembali.
Artinya :
Matikan dirimu bukan mati benaran.
Tapi meleburkan kealam Ruhani.
Cuma mengembalikan diri atau melihat diri sebenar diri dari sebelum mati benaran.
.
Ruh yang belum bisa meninggal, akan kembali kepada Nur Muhammad. Karena apa?
Karena lagi menunggu hari perhitungan.
Cobalah lihat pengertian kembalinya perjalananCobalah lihat pengertian kembalinya perjalanan jiwa.
Tidak ada yang bisa kembali.
Semuanya akan pasti kembali dan dikembalikan.
Artinya :
Kembali kepada Haq Allah Ta'ala.
Dan dikembalikan lagi semula ruh kita kepada dirinya sebenar dirinya sampai kapanpun.
.
Nah cukup sampai disini, semoga kita benar- benar bisa menjaga diri dan jiwa kita, agar ia kembali dalam perjalanan dengan ketenangan.
Lebih dan terkurang, mohon ma'af yang sedalamnya.
Akhirul Kalam :
.
.
Wassalaamu 'Alaikum
Warahmatullaahi
Wabarakaatuh...
Aamiin...

JAGALAH JASMANIAH KALIAN

Salam Hias Salaam 'Alaika Warahmah Wal Barakah...
Jazakallaahul Khairi@
.
.
Ikhwanil Muslimina Rahimakumullah...
.
Puji Syukur kita kepada Allah Ta'ala.
Tuhan Yang berhaq kita sembah.
Dia-lah Allah yang menjadikan zahir alam, Adam dan para makhluq-makhluq yang lainnya.
Dia-lah menjadikan jua alam bathiah dan alam Ghaib.
Maka bersyukurlah kita kepada-Nya, yang memberikan kesehatan Jasmaniah maupun Ruhaniah kita.
Biasakan lidah kalian mengucap Allah Hu Akbar...
Karena Tubuh kalian adalah berupa Huruf " ALLAH "
Itulah Ni'mat Jasmaniah kita yang diberikan-Nya kepada tubuh kita.
.
.
Ikhwani...
.
Peliharalah jasmani Kalian dengan cara melakukan amaliah zahir yang Mutlaq yakni :
.
.
AMAALAN MATA.
Yakni :
- Kurangi Tidur kalian.
Apapun yang kalian pandang, disitulah ada pujiannya.
.
.
AMALAN TELINGA.
Yakni :
- Cegahlah Hawa Nafsu kalian yang ingin mendengarkan tentang pertengkaran manusia.
Cobalah kalian mendengar dengan pendengaran yang benar penuh dengan pemusatan pendengaran kalian yakni kebaikan yang ada.
.
.
AMALAN HIDUNG.
Yakni :
- Cegahlah penciuman kalian dari barang yang berbau.
Ini termasuk pemakaian Istinja' Bathin.
Caranya adalah :
- Nafas keluarkan satu persatu ada-Nya.
.
.
AMALAN MULUT.
Yakni :
- Cegahlah makanan yang diharamkan, ataupun berlebihan.
Tidak boleh membicarakan aib seseorang.
Dan biasakan setiap makan dan minum kalian dengan masuknya nafas yang benar- benar mensyukuri Ni'mat- Ni'mat Allah Ta'ala.
.
.
AMALAN TANGAN.
Yakni :
- jauhilah berjalan untuk berbuat Maksiat.
Giatlah untuk berjalan diatas kebaikan yang suci.
Melatih Da'im ditengah Umum.
Pandanglah yang banyak. Dan hanya tinggal yang satu...
.
.
Ikhwani...
.
Itulah cara amalan- amalan Zahiriah badan untuk tidak mencelakan hidupnya.
Karena hidup didunia ini ada dua yang kita ketahui yaitu :
Baik dan Buruknya suatu perbuatan zahir badan.
Jika kita pandai menjaga badan, maka selamatlah kedua peranan kita didunia maupun diakherat.
Itulah :
JASMANI DAN RUHANI.
.
.
Cukup sampai disini...
Semoga pelajaran ini, ada tamsilan yang berharga buat kalian semua.
Lebih dan terkurang.
Mohon ma'af yang sebesar- besarnya.
Ana Akhiri :
.
Assalaamu 'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh....
Aamiin..


---------------------ooooo000ooooo-------------------------
 
Abi apa yg di maksud melatih daim dan gimana caranya menjadi satu.

Anakku... Itulah amalan tangan sewaktu engkau mengangkat tangan " Takbiratul Ihram '' ALLAHU AKBAR " lalu pusatkan dan lenyapkan semua yang ada disekelilingmu artinya yang banyak itu dihilangkan dari alam tauhhdmu menuju Da'im shalatmu. Artinya hanya satu yang engkau tuju yakni Dzat yang ada dihadapanmu. Artinya Dzat Allah lah yang tinggal satu, bukan dirimu lagi yang shalat. Tetapi Allah lah yang memuji Da'im-Nya sendiri karena tidak ada lagi.. Terus- menerus tiada ingat ingat lagi apa apa, maupun diri.. Semuanya lenyap, melebur, terus tidak ingat akan bacaan ayatnya, ruku'nya, sujudnya karena yang ada adalah Dzat yang Qadim yang memuji dan membaca segalanya. Shalatmu telah digantikan oleh- Allah. Karena Dia yang shalat serta memuja dan memuji-Nya. Timbul kesadaran atas kehendaknya engkau dikembalikan semula yakni sewaktu sadar lalu engkau salam. Dan salam itulah Ma'rifatmu .

TABIR CAHAYA DAN KEGELAPAN


Allah berfirman: “Sesiapa yang buta di dunia buta juga di akhirat”. (Surah Bani Israil, ayat 72).
Bukan buta mata yang di kepala tetapi buta mata yang di hati yang menghalang seseorang daripada melihat cahaya hari akhirat. Firman Allah: “Bukan matanya yang buta tetapi hatinya yang di dalam dada”. (Surah Hajj, ayat 46).

Hati menjadi buta disebabkan oleh kelalaian, yang membuat seseorang lupa kepada Allah dan lupa kepada kewajipan mereka, tujuan mereka, ikrar mereka dengan Allah, ketika mereka masih berada di dalam dunia. Sebab utama kelalaian adalah kejahilan terhadap hakikat (kebenaran) undang-undang dan peraturan Allah. Apa yang menyebabkan seseorang itu berterusan di dalam kejahilan ialah kegelapan yang menyeluruh menutupi seseorang dari luar dan sepenuhnya menguasai batinnya. Sebahagian daripada nilai-nilai itu yang mendatangkan kegelapan ialah sifat-sifat angkuh, sombong, megah, dengki, bakhil, dendam, bohong, mengumpat, fitnah dan lain-lain sifat keji. Sifat-sifat yang keji itulah yang merendahkan ciptaan Allah yang sangat baik sehingga jatuh kepada tahap yang paling rendah.

Untuk membebaskan seseorang daripada kejahatan itu dia perlu menyucikan dan menyinarkan cermin hatinya. Penyucian ini dilakukan dengan mendapatkan pengetahuan, dengan beramal menurut pengetahuan itu, dengan usaha dan keberanian, melawan ego diri, menghapuskan yang banyak pada diri, mencapai keesaan. Perjuangan ini berterusan sehingga hati menjadi hidup dengan cahaya keesaan – dan dengan cahaya keesaan itu mata bagi hati yang suci akan melihat hakikat sifat-sifat Allah di sekeliling dan pada dirinya.
Hanya selepas itu baharu kamu ingat akan kediaman kamu yang sebenar yang dari Allah kamu datang. Kemudian kamu akan ada rasa kerinduan dan keinginan untuk kembali kepada rumah kediaman yang sebenar,  dengan  pertolongan Yang Maha Mengasihani  roh suci pada  diri kamu akan menyatu dengan Allah Swt.

Foto Laduni Dendiar.

TANDA- TANDA BERPULANG KERAHMATULLAH ITU BANYAK.

Ikhwani...
Ketahuilah! Nur yang kembali akan melalui jalan yang sama, ketika ia datang.
Ada perasaan sakit seperti ditusuk- tusuk pada sulbi kita, lalu naik ke ubun- ubun.
Kemudian terdengar suara seperti Guntur.
Maka ucapkanlah Syahadat Ghaib.
" YAA HU "
Ini menandakan tanda- tanda sisa Umur kita tinggal 40 hari lagi.
.
Dan apabila dari mata kita keluar cahaya putih. Kemudian cahaya itu berdiri didepan kita.
Berubah menjadi Insan berpakaian putih yang indah sekali yang bercahaya menghadap kita.
Maka segeralah mengucapkan :
" ALLAAHUL HAQQUL HAQ "
Ini pertandanya adalah sisa umur kita hanya tinggal tujuh hari lagi.
.
Dan apabila keluar suatu cahaya dari mulut kita yang sangat terang bersinar.
Kemudian cahaya itu berdiri dihadapan kita. Lalu berubah menjadi ujud kita.
Bersamaan itu juga tercium bau aroma wewangian yang sangat harum. Maka segeralah mengucapkan :
" ALHAMDULILLAAHI RABBIL 'AALAMIIN "
Ini pertandanya adalah bahwa usia umur kita hanya tinggal tiga hari lagi.
Maka waktu itu juga, segeralah memberi pesan kepada anak istri, keluarga dan sanak Famili.
.
Jika sudah sampai waktunya,.
Jagalah !!
Sambil menunggu tanda yang terakhir.
Tatkala terdengar telinga kita berdengung sangat panjang.
Lalu mata berubah menjadi kabur.
Terus semakin kabur. Terus makin kabur. Kemudian menjadi gelap pandangan.
Gelap semata- mata dalam kegelapan.
Itu nanti terpandang suatu titik cahaya. Lalu ia mengubah penglihatan kita tadi menjadi terang- benderang sepenuh alam semesta...
.
Tenangkan hati kalian... Tetap pada amalan kalian...
Karena kita sedang berhadapan dengan :
" NURULLAH "
.
Kembali telinga kita berdengung.
Lalu mata terasa mengantukpun datang. Kemudian tangan kita angkatkan seperti " TAKBIRATUL IHRAM "
Lalu ucapkanlah :
" ALLAAHU AKBAR "
Kemudian tangan diatas dada berpindah Alam :
" LAA ILAAHA ILLALLAAHU MUHAMMADAR RASUULULLAAHI "
.
.
PERHATIKAN !!
Pengertian diatas cuma hanya gambaran saja.
Jangan diambil jadi pegangan kalian.
Jika kalian belum sampai ke-Maqamnya.
Dikhawatirkan salah mengartikan tanda- tanda itu bahwa :
" Hal inilah yang akan dialami oleh siapa saja saat mematikan diri sebelum kematian itu yang benar akan datang "
.
MAUTU QABLA ANTAL MAUTU.
" Matikan dirimu sebelum engkau benar- benar mati "
..
..
Ikhwani...
Setiap orang sudah berada pada jalurnya. Dan setiap jalur itu menurut pandangan orang adalah BENAR.
Hal ini... Disini Ana tidak bicarakan salah dan benar.
Karena setiap orang pasti akan memandan lurus pada jalur yang dilaluinya.
Inilah pengertian NUR yang kembali melalui jalan yang sama ketika ia datang dan pergi.
..
..
Adanya jalur karena adanya kehidupan. Maka :
Berpeganglah kepada Hidup kalian.
Hidup itulah nyawa kalian.
Nyawa itu MUHAMMAD. Jangan kalian ragu- ragu lagi dengan jalur kalian.
..
..

PERHATIKANLAH !!
..
..
¤ LAA ILAAHA ILLA ALLAH ¤
LAA : Hidup.
ILAAHA : Ruh.
ILLA : Nafas.
ALLAH : Nyawa.
.
Inilah pegangan hidup kalian...
Nah semoga ilmu kembali ini, ada manfa'atnya buat kalian mengetahui.
Semoga Allah mempermudahkan Syakaratul maut kepada kita semua.
Agar kita tidak kufur kepada-Nya.
Aamiin...

BIASAKAN OLEHMU MEMBACA : " BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM "

Assalaamu 'Alaikum Wa Rahmatullaahi Wa Barakaatuh...
.
Alhamdulillah...
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah Ta'ala, yang mana pada hari ini, kita tidak lupa terhadap kewajiban kita mencari rezeki untuk menghidupkan keluarga. Dan sebelum beraktivitas maka dahulukanlah kaki kanan kalian untuk melangkah jauh dan dekat, demi kebutuhan keluarga.
Dan biasakanlah terutama sebelum melangkah dengan membiasakan melafadz kalimat " Basmallah "
Karena kebiasaan itu mempermudah urusan kalian.
.
.
Ikhwanil Muslimiin...
.
Kita lupa meng-Agungkan Dzat-Nya dibalik Asma Dzat-Nya yang tersirat, yang Maha Agung nan Indah.
Yang meng-Indahkan raga lempung hitam kalian itu menjadi Mulia.
.
Mari bersama- sama kita membersihkan raga kita yang penuh kotoran ini. Sebab kenapa?
Sebab, Ragalah yang mengandung.
Maka, jadikanlah raga kalian seperti kaca bening yang terang- benderang yang bercahaya dinamakan :
" NUR-KU "
.
.
" ALHAMDU " adalah :
Ucapan yang pertama.
Karena Dia-lah Dzat yang Maha Suci.
Itulah dinamakan :
" BISMILLAAH "
Yang menjadikan kalian :
" BA "
.
Disitulah Muncul suatu Rahasia yang tersirat yakni :
" NUR "
Yang memuji kepada diri-Nya.
Karena dari situlah kejadian asal daripada :
" KUN "
.
.
Adapun KUN itu adalah :
" Ghaib "
itulah " LAISYA "
Dari situlah terjadi satu :
" NUKHTAH "
yang menjadi huruf :
" BA "
.
BA Itulah yang bersuara :
" NAMA- KU "
Bacalah dengan Nama-Ku.
BA itulah dinamakan :
" BATHIN "
Hancurkan Ragamu...
Tenggelamkan Ragamu... Leburkan Ragamu...
Dan binasakan Ragamu...
Barulah kalian bertubuh :
" NUR "
Sebab kenapa ??
Sebab raga, atau Tubuh, ataupun Jasmaniah kalian itu, itulah yang berbunyi :
" LAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAAHI "
.
Ikhwanil Muslimin...
.
Kembalilah kepada asal mula Ruh yang tidak pernah lupa kepada-Nya.
Yang tidak pernah lupa adalah :
" DARAH KALIAN "
Yang menjadi Kalimah :
" DZIKIR DAN TASBIH "
Disitulah cahaya-Nya, sehingga kalian menjadi :
" AKU ".
*
Berhati- hatilah...
Jangan sampai lupa kepada-Nya.
Jika kalian lupa kepada-Nya, maka Dia Allah akan lebih jauuuh ...... Melupakan kalian.
Dan jika kalian menghampiri atau mendekatkan diri kalian kepada-Nya, maka Dia- lebih dekat kepada kalian....
" Jika Kalian dekat kepada-Nya :
inilah jawaban-Nya :
" AKU- lah pendengarannya ...
AKU- lah Penglihatannya... AKU- lah yang meliputinya...
Sehingga engkau " MESRA DALAM UJUD YANG HAKIKI "
.
.
*
Nah... Ikhwani...
Sangat besarkan Manfa'at Membaca " Bismillah "
begitu besar keutamaannya jika kita mengamalkannya.
Belum lagi pemecahan BISMILLAH, Suatu rahasia yang amat dahsyat.
Ketahuilah kalian...
.
Orang yang benar- benar mencintai Allah adalah :
orang yang tidak memikirkan cinta Duniawi.
Karena cinta sejati itulah akhir segala Muhabahnya kepada Sang Maha cinta.
Menangis ingin bertemu... Rindu ingin bermesra...
Lupa akan dirinya, karena telah jatuh cinta yang seberatnya kepada sang Maha cinta.
Itulah kemesraan Hakiki...
.
.
Cukup sampai disini.. Semoga pelajaran Tauhid ini, agar dapat mengetuk jiwa kalian menjadi suci ingin bermesraan kepada-Nya
lebih dan terkurang, dan Mohon ma'af dalam penyampaian ini.
Akhirul Kalam :
" SALAAM HIAS SALAAM "
.
Wassalaamu 'Alaikum Wa Rahmatulllaahi Wa Barakaatuh...
.
Aamiin...

TENTANG PENCIPTAAN

Hadits yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali Karamallahu Wajhah yang berbunyi :
*
QABLA-AN YAHLUKAS SAMAAWAATI WAL ARDHI WAL ARSYI WAL KURSYI WAL HUJUBI WAL JANNATI WAN NAARI WAD DUNIYA WAL AAKHIRA WA ADAMA WA TSISAN WA NUUHAN WA IBRAHIIMA WA SULAIMAANA WA MUUSA WA 'IISAA
*
Artinya :
" Sebelum penciptaan langit dan bumi, arasy, kursyi, 7 hijab, pengertian turun nafas kita sudah ada, berkekalan syurga, neraka, dunia dan akherat.
Nabi Adam, Nabi Tsis, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Sulaiman, Nabi Musa dan Nabi Isa...
*
*
- KOSONG-
*
624.000 tahun masih kosong.
ALLAH yaitu :
KOSONG ( Waktu Naik Nafas keatas ).
.*
KOSONG bernama :
UJUD ( Nur Nabi Namanya ).
Jadi : NUR RASULULLAH telah ada 624.000 Tahun lamanya.
Kosong itulah yang sebenar- benarnya :
" LAISYA "
Bernama :
" HUWA JIBUL WUJUD "
*
NUR MUHAMMAD ber-Tajali sendiri, menyepi sendiri. Terangkat sendiri, Esa jua adanya.
*
Dari KOSONG menjadi :
" TITIK NUKHTAH "
Inilah kesempurnaan SYAHADAT.
Adanya denyut atau ketika menahan Nafas Turun.
TITIK itu bernama :
" NUR SALASIYAH Atau Rahasia Nabi "
Yang lebih Rahasia lagi adalah :
" ABU QASHIM "
Inilah adanya dua nama tapi satu ujud.
Tiada yang lain, itupun Nur-Nurnya juga yakni :
" RAHASIA TITIK DAN KOSONG "
*
Dari TITIK menjadi :
" ALIF "
Maka terjadilah Alam semesta ( Waktu keluar Nafas ).
Qudrat dan Iradat-Nya bernama ALLAH TA'ALA Yakni :
" ALIF Semata- mata Asma dan Af'al-Nya "
*
Kemudian barulah Manusia Adam namanya. Bertubuh RAHIM MUHAMMAD.
Kemudian NUR MUHAMMAD Yang pertama kali memuji diri-Nya sendiri.
Maka terjadilah :
" JALAL dan KAMAL "
*
*
PUJIAN NUR RASULULLAH TERBAGI ATAS 12 HIJAB YAKNI :
*
(1)- HIJABUL QUDUS
.Kekuasaan.
Pujiannya :
" SUBHAANA RABBIYAL A'LAA "
.
(2)- HIJABUL AKBAR
.Kebesaran.
Pujiannya :
" SUBHAANA 'ALIMIS SIRI WA AHFA "
.
(3)- HIJABUL MINNAH
.Pemberian.
Pujiannya :
" SUBHAANA RABBIYAL 'AZHIIM "
.
(4)- HIJABUR RAHMAH
.Kasih- Sayang.
Pujiannya :
" SUBHAANA RA-UUFUR RAHIIM "
.
(5)- HIJABUL SYA'ADAH
.Kebahagiaan.
Pujiannya :
" SUBHAANA MAN HUWA DA'IMUN "
.
(6)- HIJABUL KARAMAH
. Kemuliaan.
Pujiannya :
" SUBHAANA 'ALIIMUN HAKIIM "
.
(7)- HIJABUL MANZILAH
.Anugerah.
Pujiannya :
" SUBHAANA ZIL MULKIL A'LAA "
.
(8)- HIJABUL HIDAYAH
. Petunjuk.
Pujiannya :
" SUBHAANA RABBIYAL 'ARSYIL 'AZHIIM "
.
(9)- HIJABUL NUBUWAH
. Kenabian.
Pujiannya :
" SUBHAANALLAAHI WA BIHAMDIHI "
.
(10)- HIJABUL RIB'AH
. Keberuntungan.
Pujiannya :
" SUBHAANAL MALIKIL QUDDUS "
.
(11)- HIJABUL THA'AH
. Ke-Ta'atan.
Pujiannya :
" SUBHAANA KADMUL 'AZALI "
.
(12)- HIJABUL SYAFA'AH
. Syafa'at.
Pujiannya :
" SUBHAANAL MALIKIL MA'BUUD "
*
*
- Jadi -
Adanya NUR yang terbagi 12 Hijab tadi, dengan pujian- pujian tersebut, tidak ada yang lain.
Semuanya adalah :
" HU "
Diri Rasulullah yang pertama kali adalah Rahasia Dzat Wajibul Wujud yang sebenar-benarnya.
.
Itulah 12 Hijab yang terahasia.
Awal Nur memuji diri-Nya yang tiada lain Tuhan sendiri jua memuji Dzat-Nya sendiri
*
*
*
PENGERTIAN NABI- NABI YANG DIDALAM KOSONG ITU ADALAH :
.
" Didalam Masa ke- 6 yakni :
Hari Jum'at atau perhimpunan hari yang telah sempurna penciptaan Diri manusia yakni Adam.
Lalu dalam Hadits menjelaskan bahwa :
.
KUNTU AWALU NABIYYINA FIL KHALQI WAL AKHIIR
Artinya :
" Akulah ( Ahmad ) yang awal mula sekali diciptakan daripada sekalian Nabi- Nabi dan Rasul- Rasul. Itu didalam Rahasia awal sekali keadaan mereka.
Dan akulah ( Muhammad ), yang menjadi Kesudahan akhir mereka didalam masa penzahiran. "
.
Maksud Hadits ini adalah :
aku yang awal dan akhir.
Yang terbuka dan yang tertutup.
Semuanya itu terhimpun didalam AKU juga.
Sedangkan penzahiran INSAN KAMIL adalah :
DIRI NABI MUHAMMAD SHALLALLAAHU 'ALAIHI WA SALLAM, terhitung pada masa yang ke-Tujuh.
.
Nah...
Inilah kesimpulan awal penciptaan Nabi pertama dalam pujiannya kepada Dzat yang menyempurnakan akhirnya.
Inilah rahasia Hijab Nabi dalam rahasia Allah Ta'ala.
Inilah kita, sifat dan kelakuan Nabi kita.
.
Aamiin...

NUR YANG PERTAMA.

ASSALAAMU 'ALAIKUM WA RAHMATULLAAHI WA BARAKAATUH...
.
QUL HUWALLAAHU AHAD
ALLAAHUSH SHAMAD
LAM YALID WA LAM YUULAD
WA LAM YAKUN LAHUU KUFUWAN AHAD
:
ESA DZAT ALLAH
ESA SIFAT ALLAH
ESA ASMA ALLAH
ESA AF'AL ALLAH
:
INILAH HUWA WAJIBUL WUJUD
INILAH SIFAT HUWA LAISYA KAMISLIHI SYAI-UN...
Wujud haq adanya.
Sifat baqa yang Haq.
Sifat qadim yang haq.
Sifat Mukhalafah yang haq.
Sifat Qiyamuhu yang haq.
Sifat inilah Wahdah bagi HUWA WAJIBUL WUJUD yang bernama " ALLAH "
Baru Dia- menyatakan RABBUL 'AALAMIIN.
Mutlaq atas haq Dzat-Nya.
.
" LAA ILAAHA ILLA HUWA "
" LAA ILAAHA ILLA ANA "
" ANALLAAHU AHADUL HAQ "
" ANA AL HAQ "
Inilah jawaban Hakiki Dzat yang Qadim atas Diri-Nya.
Agar manusia mengimani dan mengabdi kepada- NYA.
IYYAAKA NA'BU WA IYYAAKAS TA'IIN....
Supaya selamat selamat didunia dan selamat diakherat.
Kita akan mendapat memandang wajah Allah yang sebenar- benar-Nya diakherat nanti
inilah jalan yang lurus, jalan Ma'rifat kepada-Nya, agar kita tidak tersesat.




 NUR YANG PERTAMA.
¤
Salam Hiyas Salaam...
Ketahuilah !!
¤
" Bahwasanya yang pertama kali pada diriku setelah Nur- Nur yang awal sekali adalah :
NUR HABIBI yakni :
DZAT ALLAH "
¤
Lalu Ia- Mengatakan Dzikir yang paling awal yakni : Nur Muhammad.
Dan bershalawat yang paling awal yaitu Nur Muhammad.
Maka Nur Muhammad memuji diri sendiri kepada Nur Habibi yang paling awal.
Jadi dzikir Nur yang paling awal adalah :
¤
LAA ILAAHA ILLAAHU
MUHAMMAD WUJUUDI LLAH
.
" Tiada yang disembah kecuali Dzat Allah.
Tiada lain lagi Tuhan, bahwa diriku adalah pada Wujud Diri-Mu jua. "
¤
LAA ILAAHA ILLALLAAHU NUURU HAQQULLAAHI
.
" Tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dzat Allah.
Maka Dia-lah rahasia Nur awal dan Rahasia Nur Muhammad. "
.
Inilah Rahasia yang telah dirahasiakan bahwa :
Martabat Ahadiyah berarti adalah :
Pengakuan kepada ke- Esaan.
Kebesaran dan kesempurnaan.
Nur Muhammad semata- mata.
Sesuai dengan bunyi ayat ini :
.
FISITTATI AYYA MIN SUMASTAWA 'ALAL 'ARSY
.
" Kesempurnaan penciptaan alam semesta adalah dalam enam masa. Kemudian sempurnalah kebesaran Allah, pencipta Arasy yang maha tinggi "
¤
¤
Maksud kalimat diatas adalah :
.
Tidak ada yang lain kecuali Nur Muhammad juga.
Dia- yang ber-Tajali...
Dia... Dia juga...
.
Maha Suci Allah wahai Saudaraku semua...
Dia- juga yang menamai Diri-Nya sendiri yakni :
" ISMU DZAT "
Nama-Nya Allah...
Nama- Nya Diri-Nya juga semuanya.
Itulah QUDRAT DAN IRADAT ALLAH yang berhaq atas perbuatan kepada Diri- Nya sendiri.
Inilah Rahasia disebalik Rahasia-Nya jua.
¤
Maka menjadi simpang siuarlah pemahaman ini. Berawal pada zaman kaum Yazid.
Kegoncangan terjadi sampai pemerintahan Bani Abbas.
¤
Mereka merubah Faham yang haq ini kepada yang bathil.
Maka Mulailah muncul sifat 20.
Lalu muncul lagi tentang adanya pemahaman Dzat. Bahwa Allah itu :
" LAISYA KAMISLIHI SYAI-UN "
¤
¤
JIKA INGIN FAHAM DENGARKAN URAIAN INI...
.
Tahukah kalian!!
HU itu apa??
Apa makna HU ??
Siapakah HU itu ??
.
Dengarkan baik- baik...
HU itu adalah :
Ujud-Nya.
Ujud yang tersembunyi.
Ujud Diri tak bisa terpandang oleh makhluq apapun baik Nur-Nya sendiri kecuali atas Izin-Nya untuk dapat melihat Ujud Diri-Nya.
Contoh saja ketika Dia- berkehendak ( Iradat) memperlihatkan Diri Asli-Nya kepada Nur-Nya sendiri yakni Itulah NUR MUHAMMAD.
Jadi sifat HU adalah :
Itulah yang dikatakan-
" LAISYA KAMISLIHI SYAI-UN "
..... HU .... Itulah :
Benar- Benar Sifat 20.
..... HU .... Itulah :
DZAT HAKIKI NABI KITA.
..... HU .... Tajalinya bernama :
" HUWA JIBUL WUJUD ATAU NAMA DIRI ALLAH "
..... Jadi HU adalah .... :
" HUWA "
Sebenar- benarnya NUR MUHAMMAD Ia juga perikakunya dan perbuatan-Nya juga.
¤
Berdirinya Shalat itupun tiada lain yakni :
" USHALLII HAQQI MUHAMMADIN ALLAAHU AKBAR "
" ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAHU- MUHAMMADUN RASUULULLAAHI "
¤
Dalam satu Nafas, tarik, tahan nafas satu detik.
Inilah Syahadat yang digunakan oleh Ahli Bai'at.
Boleh juga " ASYHADU ANLAA ILAAHA ILLALLAAHU WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN RASUULULLAAHI "
..
..
Jika sudah Faham, maka
" BERDIRILAH LURUS "
bila ingin mendapatkan Ilmu ke-Tuhanan.
Semestinya hati, jiwa harus secara Ikhlas sesuai dengan ayat dibawah ini :
Artinya -
" Ikuti olehmu semua orang- orang yang tidak meminta bayaran apapun. Mereka itulah orang- orang yang mendapat rahmat ( petunjuk )"
Yaasiin : 21.
¤
¤
Keikhlasan dalam membimbing dan menerima bimbingan akan menciptakan kualitas keilmuan kita yang tiada taranya. Sehingga pemahaman akan ilmu yang diberikan naik terus hingga pada tahapan ketetapan yang pasti sebagaimana yang diharapkaKeikhlasan dalam membimbing dan menerima bimbingan akan menciptakan kualitas keilmuan kita yang tiada taranya. Sehingga pemahaman akan ilmu yang diberikan naik terus hingga pada tahapan ketetapan yang pasti sebagaimana yang diharapkan.
Jikalau rasa ikhlas itu berkurang, tentu dari salah satunya berkurang juga kualitasnya yang dijalaninya.
¤
Semoga hal ini tidak menimpa pada Grup ini atau halaman pengikut Abi ini.
Ada juga yang menjaga ikatan Mutualitas.
Abi hargai secara baik.
Semua itu sah- sah saja. Selama dilakukan hati dengan gembira juga dengan ikhlas...
.
Aamiin.