Laman

Minggu, 19 Agustus 2018

Kesaksian = bukti

Sebelum engkau manusia mengeluarkan ilmunya utk mewujudkan kesaksian yaitu menampilkan bukti kekuasaan Allah , baik secara kunfayakun lafal atau ujug ujug atau anugerah yg tdk disangka sangka , dalam waktu kepepet atau tidak maka Kesaksian manusia harus ditampilkan dahulu.
Harus manusia lakukan sbg buktinya dahulu.
Itulah kesaksian diri bukan kesaksian orang laen , ini namanya pengalaman perjalanan pribadi , semakin matang dan mantab dg Allah sbg pemberi amanah.
Dan bukan karena tawasul atau pelantara baik itu pertolongan yg di pelantara makhluk apapun. Ini Tauhid suci hakiki.
========
Alhamdulillah saya bisa berbagi , dan berbagi saya ini anugerah dan Allah yg ngasih anugerah ini. Saya redho dan senang dg semua yg baca. Bismillah.
========
Bukti kalau berkekalannya manusia selalu bersama Allah yg sempurna adalah seluruh inderanya dalam pengalaman perjalanan setiap saat itu bergelombang selalu kekal dg Allah.
Maksudnya ketika ada letupan dari pancaran yg diterima inderanya maka kesadaran ingat dan lafal bathin serta mulutnya bisa menucap Allah.
Maksudnya reflek mengucap Allah mulutnya / hatinya.
Contoh :
Telinga ; mendengar dentuman , mendengar keindahan , mendengar azan dll maka langsung kontak dirinya mengucap Allah dalam lafal mulut atau hatinya saja yg mengucap / rasa eling.
Mata ; melihat yg indah , seding , terpana atau fenomena-2.
Rasa Bau ; yg wangi / busuk / masakan padang.
Rasa Kecap ; enak , manis , pedas , pahit.
Rasa raba ; dingin , panas , merinding.
Dan sesuatu yg menyentuh perasaan.
Semua itu terangkai di akal dan otak.
==========
Dikatakan iman itu bisa naik turun ketika rasa pembuktian itu masih dalam perjalan.
Dikatakan setabil ketika dirinya telah mampu mewujudkan kesaksian yaitu bukti bahwa Allah telah memberikan kesaksian.
Rasa yg ada didalan diri atas pemberian Allah berupa yakin itulah modal utk mewujudkan kesaksian itu.
Jika masih ada keraguan berarti perjalanan Anda masih ada yg kurang atau masih belum saatnya.
Tanyalah kpd diri Anda???
Pasti dia akan jawab. Krn itu jawaban Allah dan siap-2 lah mendapat perintah.
Jika belum bersyukurlah dg pencapaian yg telah diusahakan. Hal itulah yg akan menyamakan kedududkan dg yg tinggi derajat Ruhaninya.
=========
Ingat lah bahwa jalan yg lurus itu suci dan ikhlas utk Allah jangan berpaling dg makhluk = nafsu dan kesenangan dunia.
Jangan suka kawin , harta , tahta , popularitas.
=========
Alhamdulillah , Semoga kita semua diberi Allah kekuatan dan rasa bersyukur. Terima kasih.