Laman

Senin, 30 Juni 2014

Rindu kepada Rasulullah akan selalu terbalas..jika tidak di dunia maka kelak di akhirat..


Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..
Al Habib Munzir bin Fuad Al Musawa, pernah mengatakan :
"Diriwayatkan dalam Riwayat yang Tsiqah (Maksudnya 'Tsiqah' itu Kuat) bahwa ketika salah seorang yang Sholeh bermimpi bertemu Rasulullah SAW, dimana dia adalah seorang yang selalu Rindu kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam, yang tidak pernah Tidur kecuali setelah Air matanya mengalalir karena ingin berjumpa dengan Rasulullah SAW.
Karena kerinduannya yang amat sangat kepada Rasulullah (Sehingga belum akan tertidur , sebelum meneteskan Air mata rindunya karena ingin jumpa dengan Sayyidina Muhammad SAW). Maka ia pun sering bermimpi Jumpa dengan Rasulullah SAW didalam mimpinya.
Ketika ia bermimpi bertemu dengan Rasulullah SAW, ia bermimpi sedang berada di Padang Mahsyar ia melihat kumpulan Manusia yang memenuhi padang Mahsyar, mereka saling tindih satu sama Lain, yang masing-masing ada yang berubah wajahnya, ada yang berbau busuk dan lain sebagainya.
Mereka semua yang berada didalam Padang Mahsyar sedang dalam keadaan bingung yang teramat sangat, Ketika tiba-tiba Barisan para Malaikat melintas dan lewatlah rombongan Sayyidina Muhammad SAW BERSAMA para Nabi, Syuhada' , para Aqliyaa' , dan Shalihin.
Maka Orang Sholeh tadi hanya melihat dari kejauhan dan tidak bisa mendekat kepada Rasulullah SAW karena desakan para Malaikat yang membatasi orang-orang yang mendekat.
Ketika barisan para Malaikat itu melintas maka lewatlah Nabi Muhammad SAW, dan orang Sholeh itu tidak bisa mendekat apalahi berbicara kepada Rasulullah SAW, maka orang sholeh itu didalam mimpinya berkata dengan orang yang disebelahnya : "Jika kelak kamu bertemu dengan Rasulullah maka sampaikan salamku bahwa aku rindu kepadanya, dulu di masa hidupku di dunia akau selalu merindukan Rasulullah, jika aku masuk Neraka sampaikan kepadanya bahwa aku telah berada di tempat yang layak untukku sebagai pendosa (yaitu Neraka)".
Maka setelah ia berkata demikian barisan yang melintas tadi tiba-tiba BERHENTI karena Rasulullah SAW berhenti, kemudian Rasulullah SAW berbalik dan berkata : "Wahai Fulan, aku tidak melupakan orang yang merindukanku", lalu beliau membuka kedua tangannya kemudian orang itu berlari dan memeluk sang Nabi Muhammad SAW dan menciumnya.

Kisah waliyah besar dan sayid/habib kecil(yang cinta pada Rasulullah SAW)


Dahulu hiduplah seorang Waliyah (wali Allah perempuan) yang sangat ternama di zamannya dengan kecintaan beliau kepada Allah SWT.
Sekali waktu beliau ini ditanyai orang: “Apakah engkau mencintai Rasulullah SAW, selain engkau juga cinta kepada Allah SWT?” jawab
beliau: “Hatiku sudah dipenuhi cinta kepada-Allah dan tidak bisa mencintai selain-Allah.”
Malamnya beliau bermimpi, mendengar suara dari Arsy: “Wahai fulanah, engkau kami cintai,
tapi bukan engkau yang paling kami cintai”.
Terkejutlah beliau didalam mimpinya dan beliau bertanya: “Siapakah yang lebih dicintai dari diriku?”

Didalam mimpinya beliau melihat seorang pemuda yang sedang lelap tertidur di pangkuan Baginda Rasulullah SAW. “Dialah yang lebih
kami cintai dari engkau, karena dia cinta kepada kekasih kami(Muhammad SAW), dan kekasih kami pun cinta kepadanya, kami cinta kepadanya melebihi cinta
kami kepada engkau”.
Terbangunlah waliyah ini dan di carilah olehnya pemuda ini.
Akhirnya si waliyah ini berjumpa dengan sang pemuda tadi, di lihatnya apa amal dan kerjanya,
si pemuda ini rupanya hanyalah seorang sayyid miskin yang menjadi kuli di pasar, pulang dari
pasar, dia merawat ibunya yang sakit, malamnya ia beribadaH, itu saja.
Dihari yang kedua, di lihatnya si pemuda kembali bekerja di pasar, tapi di hari itu tidak ada yang menggunakan tenaganya, akhirnya dia pulang dengan tangan kosong. Waliyah ini mengikuti si pemuda sampai di depan rumahnya, tiba-tiba si pemuda menengadahkan
tangannya ke langit dengan tanpa
berdoa dan berkata-kata, dengan seizin Allah SWT tiba-tiba ditangannya sudah di penuhi uang.
Di Hari yang ketiga, di lihatnya si pemuda ini tidak bekerja, ketika di cari-carinya ternyata sang pemuda terbaring sakit, kata si pemuda:
“Wahai fulanah, kemarilah!”.
Berkata si sayyid
miskin ini: “Aku tahu engkau fudhul (usil ingin tahu) dengan diriku selama 3 hari ini, ketahuilah
olehmu, cintamu itu sudah cacat bercela, engkau mencintai satu kekasih saja, kekasih yang lain tidak engkau cintai, jawablah aku,
kekasih mana yang bisa meridhoimu?.”
Terkejutlah si Waliyah ini dan iapun sadar, bahwa si pemuda adalah soerang Wali Allah yang lebih utama dari dirinya. kemudian di dengarnya si pemuda bermunajah: “Wahai Allah, sudah terbuka rahasia antara kita berdua, tiada guna aku berlama-lama disini(dunia),
jemputlah aku untuk berjumpa dengan-Mu.” Lalu si pemuda menyebut: “Allah”, wafatlah beliau
pada saat itu juga, si Waliyah inipun menangis tersedu-sedu dan menyadari kesalahannya.
Allahumma Shali 'alaa sayyidina Muhammad

Kamis, 26 Juni 2014

Ada jalur Tahuid (zikir) berhubungan dgn makrifat pada Allah

Syekh Abu Said al-khoroz berkata : "Ketika Allah akan menjadikan seorang hamba menjadi Wali-Nya, maka dibukakan baginya Pintu Dzikir.
Apabila dia merasa nikmat dengan dzikirnya, maka akan dibukakan oleh Allah Pintu Qurbah kemudian dinaikkan lagi kepada Majlis 'Unsi yaitu tempat yang membuatnya merasa nyaman, kemudian dia didudukkan di atas Kursi Tauhid.

Seterusnya dibukalah semua hijabnya, kemudian dimasukkan oleh Allah kedalam Darulfardaniyah yaitu tempat dimana tidak ada temannya seorangpun didalamnya kecuali dirinya sendiri, setelah itu dibukakan oleh Allah baginya Hijabul Jalal wa Udmah dan dimasukkan kedalamnya. Kemudian oleh Allah dia dijadikan Waliyullah.
Salah satu guru kita berkata kenapa ilmu agama itu beda satu ulama dgn ulama lainnya pendapatnya, sama dgn para auliya berpendapat suatu perkara, ini disebabkan kedalaman ilmu dn kebersihan hati mereka, serta jln mereka memang beda saat menuju Allah.
Ada jalur Tahuid (zikir) berhubungan dgn makrifat pada Allah hingga puncaknya, ada juga jalur Nur , yakni lewat meneladani akhlak Rosulullah lahir maupun bathin serta menjalan sgla sunah2 Rosulullah lahr maupun bathin.
Semakin dlm ilmu bathinnya, semakin dekat dgn Allah maka semakin dlm juga kemuliaan hatinya, bersinar nur imannya,hingga mereka sampai tingkatan mahabbah tertinggi disisi tuhan-nya.
Mudahan2 walaupun sifatnya kilasann ilmu namun menambah pembendaraan kita tentang para kekasih Allah dn kita semua digolongkan cinta pada mereka, dikumpulkan dgn mereka dari dunia hingga akhrt nanti.. Aamiin ya Allah..
Oleh : ‪#‎Syarifah_Rabia_Alkaff‬
Salaamunalaikum

PERIHAL PUASA - I; Bab Fiqh

BAB 1 KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN

1. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu:
Adalah Rasulullah SAW memberi khabar gembira kepada para sahabatnya dengan bersabda, “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah mewajibkan kepadamu puasa didalamnya; pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan para setan diikat; juga terdapat pada bulan ini malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa tidak memperoleh kebaikannya maka dia tidak memperoleh apa-apa’.” (HR. Ahmad dan An-Nasa’i)

2. Dari Ubadah bin AshShamit, bahwa Rasulullah bersabda:
“Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan keberkahan, AIlah mengunjungimu pada bulan ini dengan menurunkan rahmat, menghapus dosa-dosa dan mengabulkan do’a. Allah melihat berlomba-lombanya kamu pada bulan ini dan membanggakanmu kepada para malaikat-Nya, maka tunjukkanlah kepada Allah hal-hal yang baik dari dirimu. Karena orang yang sengsara ialah yang tidak mendapatkan rahmat Allah di bulan ini. “ (HR.Ath-Thabrani, dan para periwayatnya terpercaya).  Al-Mundziri berkata: “Diriwayatkan oleh An-Nasa’i dan Al-Baihaqi, keduanya dari Abu Qilabah, dari Abu Hurairah, tetapi setahuku dia tidak pemah mendengar darinya.”

3. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda:
“Umatku pada bulan Ramadhan diberi lima keutamaan yang tidak diberikan kepada umat sebelumnya, yaitu: bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada aroma kesturi, para malaikat memohonkan ampunan bagi mereka sampai mereka berbuka, Allah Azza Wa Jalla setiap hari menghiasi Surga-Nya lalu berfirman (kepada Surga),’Hampir tiba saatnya para hamba-Ku yang shalih dibebaskan dari beban dan derita serta mereka menuju kepadamu, ‘pada bulan ini para jin yang jahat diikat sehingga mereka tidak bebas bergerak seperti pada bulan lainnya, dan diberikan kepada ummatku ampunan pada akhir malam. “Beliau ditanya, ‘Wahai Rasulullah apakah malam itu Lailatul Qadar’ Jawab beliau, ‘Tidak. Namun ovang yang beramal tentu diberi balasannya jika menyelesaikan amalnya.’ “ (HR. Ahmad)’” Isnad hadits tersebut dha’if, dan di antara bagiannya ada nash-Nash lain yang memperkuatnya.


BAB 2 KEUTAMAAN PUASA

1. Dalil :
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi bersabda:
“Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, ‘Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.’ Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi.”

2. Bagaimana ber-taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah?
Perlu diketahui, bahwa ber-taqarrub kepada Allah tidak dapat dicapai dengan meninggalkan syahwat ini -yang selain dalam keadaan berpuasa adalah mubah-kecuali setelah ber-taqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan apa yang diharamkan Allah dalam segala hal, seperti: dusta, kezhaliman dan pelanggaran terhadap orang lain dalam masalah darah, harta dan kehormatannya. Untuk itu, Nabi bersabda : “Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta maka Allah tidak butuh dengan puasanya dari makan dan minum.” (HR. Al-Bukhari).
Inti pernyataan ini, bahwa tidak sempurna ber-taqarrub kepada Allah Ta’ala dengan meninggalkan hal-hal yang mubah kecuali setelah ber-taqarrub kepada-Nya dengan meninggalkan hal-hal yang haram.  Dengan demikian, orang yang melakukan hal-hal yang haram kemudian ber-taqarrub kepada Allah dengan meninggalkan hal-hal yang mubah, ibaratnya orang yang meninggalkan hal-hal yang wajib dan ber-taqarrub dengan hal-hal yang sunat.
Jika seseorang dengan makan dan minum berniat agar kuat badannya dalam shalat malam dan puasa maka ia mendapat pahala karenanya. Juga jika dengan tidurnya pada malam dan siang hari berniat agar kuat beramal (bekerja) maka tidurnya itu merupakan ibadah.

Jadi orang yang berpuasa senantiasa dalam keadaan ibadah pada siang dan malam harinya. Dikabulkan do’anya ketika berpuasa dan berbuka. Pada siang harinya ia adalah orang yang berpuasa dan sabar, sedang pada malam harinya ia adalah orang yang memberi makan dan bersyukur.

3. Syarat mendapat pahala puasa:
Di antara syaratnya, agar berbuka puasa dengan yang halal. Jika berbuka puasa dengan yang haram maka ia termasuk orang yang menahan diri dari yang dihalalkan Allah dan memakan apa yang diharamkan Allah, dan tidak dikabulkan do’anya.

Orang berpuasa yang berjihad:
Perlu diketahui bahwa orang mukmin pada bulan Ramadhan melakukan dua jihad, yaitu :
Jihad untuk dirinya pada siang hari dengan puasa.
Jihad pada malam hari dengan shalat malam.
Barangsiapa yang memadukan kedua jihad ini, memenuhi segala hak-haknya dan bersabar terhadapnya, niscaya diberikan kepadanya pahala yang tak terhitung.  Lihat Lathaa’iful Ma ‘arif, oleh Ibnu Rajab, him. 163,165 dan 183.


BAB  3 KEKHUSUSAN DAN KEISTIMEWAAN BULAN RAMADHAN

1. Puasa Ramadhan adalah rukun keempat dalam Islam. Firman Allah Ta’ala :
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan asas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. “(Al-Baqarah :
183).

Sabda Nabi :
Islam didirikan di atas lima sendi, yaitu: syahadat tiada sembahan yang haq selain Allah dan Muhammad adalah rasul Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi hajike Baitul Haram. “ (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Ibadah puasa merupakan salah satu sarana penting untuk mencapai takwa, dan salah satu sebab untuk mendapatkan ampunan dosa-dosa, pelipatgandaan kebaikan, dan pengangkatan derajat. Allah telah menjadikan ibadah puasa khusus untuk diri-Nya dari amal-amal ibadah lainnya. Firman Allah dalam hadits yang disampaikan oleh Nabi:
“Puasa itu untuk-Ku dan Aku langsung membalasnya. Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum dari pada aroma kesturi.” (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Dan sabda Nabi :
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. “ (Hadits Muttafaq ‘Alaih).  Maka untuk memperoleh ampunan dengan puasa Ramadhan, harus ada dua syarat berikut ini:
Mengimani dengan benar akan kewajiban ini.
Mengharap pahala karenanya di sisi Allah Ta ‘ala.

2. Pada bulan Ramadhan diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi umat manusia dan berisi keterangan-keterangan tentang petunjuk dan pembeda antara yang haq dan yang bathil.

3. Pada bulan ini disunatkan shalat tarawih, yakni shalat malam pada bulan Ramadhan, untuk mengikuti jejak Nabi, para sahabat dan Khulafaur Rasyidin.
Sabda Nabi
“Barangsiapa mendirikan shalat malam Ramadhan karena iman dan mengharap pahala (dari Allah) niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. “ (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

4. Pada bulan ini terdapat Lailatul Qadar (malam mulia), yaitu malam yang lebih baik daripada seribu bulan, atau sama dengan 83 tahun 4 bulan. Malam di mana pintu-pintu langit dibukakan, do’a dikabulkan, dan segala takdir yang terjadi pada tahun itu ditentukan. Sabda Nabi :
“Barangsiapa mendirikan shalatpada Lailatul Qadar karena iman dan mengharap pahala, dari Allah niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. “ (Hadits Muttafaq ‘Alaih).

Malam ini terdapat pada sepuluh malam terakhir, dan diharapkan pada malam-malam ganjil lebih kuat daripada di malam-malam lainnya. Karena itu, seyogianya seorang muslim yang senantiasa mengharap rahmat Allah dan takut dari siksa-Nya, memanfaatkan kesempatan pada malam-malam itu dengan bersungguh-sungguh pada setiap malam dari kesepuluh malam tersebut dengan shalat, membaca Al-Qur’anul Karim, dzikir, do’a, istighfar dan taubat yang sebenar-benamya. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, mengampuni, merahmati, dan mengabulkan do’a kita.

5. Pada bulan ini terjadi peristiwa besar yaitu Perang Badar, yang pada keesokan harinya Allah membedakan antara yang haq dan yang bathil, sehingga menanglah Islam dan kaum muslimin serta hancurlah syirik dan kaum musyrikin.

6. Pada bulan suci ini terjadi pembebasan kota Makkah Al-Mukarramah, dan Allah memenangkan Rasul-Nya, sehingga masuklah manusia ke dalam agama Allah dengan berbondong-bondong dan Rasulullah menghancurkan syirik dan paganisme (keberhalaan) yang terdapat di kota Makkah, dan Makkah pun menjadi negeri Islam.

7. Pada bulan ini pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup dan para setan diikat.
Betapa banyak berkah dan kebaikan yang terdapat dalam bulan Ramadhan. Maka kita wajib memanfaatkan kesempatan ini untuk bertaubat kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan beramal shalih, semoga kita termasuk orang-orang yang diterima amalnya dan beruntung.
Perlu diingat, bahwa ada sebagian orang –semoga Allah menunjukinya- mungkin berpuasa tetapi tidak shalat, atau hanya shalat pada bulan Ramadhan saja.  Orang seperti ini tidak berguna baginya puasa, haji, maupun zakat. Karena shalat adalah sendi agama Islam yang ia tidak dapat tegak kecuali dengannya.

Sabda Nabi :
“Jibril datang kepadaku dan berkata, ‘Wahai Muhammad, siapa yang menjumpai bulan Ramadhan, namun setelah bulan itu habis dan ia tidak mendapat ampunan, maka jika mati ia masuk Neraka. Semoga Allah menjauhkannya. Katakan: Amin!.  Aku pun mengatakan: Amin. “ (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya) “’ Lihat kitab An Nasha i’hud Diniyyah, him. 37-39.  Maka seyogianya waktu-waktu pada bulan Ramadhan dipergunakan untuk berbagai amal kebaikan, seperti shalat, sedekah, membaca Al-Qur’an, dzikir, do’a dan istighfar. Ramadhan adalah kesempatan untuk menanam bagi para hamba Ailah, untuk membersihkan hati mereka dari kerusakan.  Juga wajib menjaga anggota badan dari segala dosa, seperti berkata yang haram, melihat yang haram, mendengar yang haram, minum dan makan yang haram agar puasanya menjadi bersih dan diterima serta orang yang berpuasa memperoleh ampunan dan pembebasan dari api Neraka.

Tentang keutamaan Ramadhan, bersabda:
‘”Aku melihat seorang laki-laki dari umatku terengah-engah kehausan, maka datanglah kepadanya puasa bulan Ramadhan lalu memberinya minum sampai kenyang “ (HR. At-Tirmidzi, Ad-Dailami dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir dan hadits ini hasan).
“Shalat lima waktu, shalat Jum’at ke shalat Jum ‘at lainnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya menghapuskan dosa-dosa yang dilakukan di antaranya jika dosa-dosa besar ditinggalkan. “ (HR.Muslim).

Jadi hal-hal yang fardhu ini dapat menghapuskan dosa-dosa kecil, dengan syarat dosa-dosa besar ditinggalkan. Dosa-dosa besar, yaitu perbuatan yang diancam dengan hukuman di dunia dan siksaan di akhirat. Misalnya: zina, mencuri, minum arak, mencaci kedua orang tua, memutuskan hubungan kekeluargaan, transaksi dengan riba, mengambil risywah (uang suap), bersaksi palsu, memutuskan perkara dengan selain hukum Allah.  Seandainya tidak terdapat dalam bulan Ramadhan keutamaan-keutamaan selain keberadaannya sebagai salah satu fardhu dalam Islam, dan waktu diturunkannya Al-Qur’anul Karim, serta adanya Lailatul Qadar -yang merupakan malam yang lebih balk daripada seribu bulan- di dalamnya, niscaya itu sudah cukup, Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya. Lihat kitab Kalimaat Mukhtaarah, hlm.  74 - 76.


BAB 4 HUKUM-HUKUM YANG BERKAITAN DENGAN PUASA RAMADHAN

1. Definisi :
Puasa ialah menahan diri dari makan, minum dan bersenggama mulai dari terbit fajar yang kedua sampai terbenamnya matahari. Firman Allah Ta 'ala: " …….dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam ... "(Al-Baqarah: 187),

2. Kapan dan bagaimana puasa Ramadhan diwajibkan?
Puasa Ramadhan wajib dikerjakan setelah terlihatnya hilal, atau setelah bulan Sya'ban genap 30 hari. Puasa Ramadhan wajib dilakukan apabila hilal awal bulan Ramadhan disaksikan seorang yang dipercaya, sedangkan awal bulan-bulan lainnya ditentukan dengan kesaksian dua orang yang dipercaya.

3. Siapa yang wajib berpuasa Ramadhan?
Puasa Ramadhan diwajibkan atas setiap muslim yang baligh (dewasa), aqil (berakal), dan mampu untuk berpuasa.

4. Syarat wajibnya puasa Ramadhan?
Adapun syarat-syarat wajibnya puasa Ramadhan ada empat, yaitu Islam, berakal, dewasa dan mampu.

5. Kapan anak kecil diperintahkan puasa?
Para ulama mengatakan Anak kecil disuruh berpuasa jika kuat, hal ini untuk melatihnya, sebagaimana disuruh shalat pada umur 7 tahun dan dipukul pada umur 10 tahun agar terlatih dan membiasakan diri.

6 Syarat sahnya puasa.
Syarat-syarat sahnya puasa ada enam:
Islam : tidak sah puasa orang kafir sebelum masuk Islam.
Akal : tidak sah puasa orang gila sampai kembali berakal.
Tamyiz : tidak sah puasa anak kecil sebelum dapat membedakan (yang balk dengan yang buruk).
Tidak haid : tidak sah puasa wanita haid, sebelum berhenti haidnya.
Tidak nifas : tidak sah puasa wanita nifas, sebelum suci dari nifas.
Niat : dari malam hari untuk setiap hari dalam puasa wajib. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi : "Barangsiapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka tidak sah puasanya. " (HR.Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa'i dan At-Tirmidzi. Ia adalah hadits mauquf menurut At-Tirmidzi.
Dan hadits ini menunjukkan tidak sahnya puasa kecuali diiringi dengan niat sejak malam hari, yaitu dengan meniatkan puasa di salah satu bagian malam.


BAB 5 SUNNAH-SUNNAH PUASA

Sunah puasa ada enam:
Mengakhirkan sahur sampai akhir waktu malam, selama tidak dikhawatirkan terbit fajar.
Segera berbuka puasa bila benar-benar matahari terbenam.  Memperbanyak amal kebaikan, terutama menjaga shalat lima waktu pada waktunya dengan berjamaah, menunaikan zakat harta benda kepada orang-orang yang berhak, memperbanyak shalat sunat, sedekah, membaca Al-Qur’an dan amal kebajikan lainnya.
Jika dicaci maki, supaya mengatakan: “Saya berpuasa,” dan jangan membalas mengejek orang yang mengejeknya, memaki orang yang memakinya, membalas kejahatan orang yang berbuat jahat kepadanya; tetapi membalas itu semua dengan kebaikan agar mendapatkan pahala dan terhindar dari dosa.

Berdo’a ketika berbuka sesuai dengan yang diinginkan. Seperti membaca do’a :
“Ya Allah hanya untuk-Mu aku beupuasa, dengan rizki anugerah-Mu aku berbuka.  Mahasuci Engkau dan segala puji bagi-Mu. Ya Allah, terimalah amalku, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui “ Berbuka dengan kurma segar, jika tidak punya maka dengan kurma kering, dan jika tidak punya cukup dengan air.

HUKUM ORANG YANG TIDAK BERPUASA RAMADHAN
Diperbolehkan tidak puasa pada bulan Ramadhan bagi empat golongan :
Orang sakit yang berbahaya baginya jika berpuasa dan orang bepergian yang boleh baginya mengqashar shalat. Tidak puasa bagi mereka berdua adalah afdhal, tapi wajib menggadhanya. Namun jika mereka berpuasa maka puasa mereka sah (mendapat pahala). Firman Allah Ta’ala:
“ …..Maka barangsiapa di antara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka wajiblah baginya berpuasa sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain... “ (Al-Baqarah:184).  Maksudnya, jika orang sakit dan orang yang bepergian tidak berpuasa maka wajib mengqadha (menggantinya) sejumlah hari yang ditinggalkan itu pada hari lain setelah bulan Ramadhan.

Wanita haid dan wanita nifas: mereka tidak berpuasa dan wajib mengqadha.
Jika berpuasa tidak sah puasanya. Aisyah radhiallahu ‘anha berkata :
“Jika kami mengalami haid, maka diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintahkan menggadha shalat. “ (Hadits Muttafaq ‘Alaih).  Wanita hamil dan wanita menyusui, jika khawatir atas kesehatan anaknya boleh bagi mereka tidak berpuasa dan harus meng-qadha serta memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkan. Jika mereka berpuasa maka sah puasanya. Adapun jika khawatir atas kesehatan diri mereka sendiri, maka mereka boleh tidak puasa dan harus meng-qadha saja. Demikian dikatakan Ibnu Abbas sebagaimana diriwayatkan o!eh Abu Dawud. ‘7, Lihat kitab Ar Raudhul Murbi’, 1/124.

Orang yang tidak kuat berpuasa karena tua atau sakit yang tidak ada harapan sembuh. Boleh baginya tidak berpuasa dan memberi makan seorang miskin untuk setiap hari yang ditinggalkannya. Demikian kata Ibnu Abbas menurut riwayat Al-Bukhari. Lihat kitab Tafsir Ibnu Katsir, 1/215.

Sedangkan jumlah makanan yang diberikan yaitu satu mud (genggam tangan) gandum, atau satu sha’ (+ 3 kg) dari bahan makanan lainnya. Lihat kitab ‘Lrmdatul Fiqh, oleh Ibnu Qudamah, hlm. 28.

Hukum jima’pada siang hari bulan Ramadhan.
Diharamkan melakukan jima’ (bersenggama) pada siang hari bulan Ramadhan. Dan siapa yang melanggarnya harus meng-qadha dan membayar kaffarah mughallazhah (denda berat) yaitu membebaskan hamba sahaya. Jika tidak mendapatkan, maka berpuasa selama dua bulan berturut-turut; jika tidak mampu maka memberi makan 60 orang miskin; dan jika tidak punya maka bebaslah ia dari kafarah itu. Firman Allah Ta’ala.
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya...”
(Al-Baqarah: 285). Lihat kitab Majalisu Syahri Ramadhan, hlm. 102 - 108.


BAB 6 HAL-HAL YANG MEMBATALKAN PUASA
Makan dan minum dengan sengaja. Jika dilakukan karena lupa maka tidak batal puasanya.
Jima’ (bersenggama).

Memasukkan makanan ke dalam perut. Termasuk dalam hal ini adalah suntikan yang mengenyangkan dan transfusi darah bagi orang yang berpuasa.  Mengeluarkan mani dalam keadaan terjaga karena onani, bersentuhan, ciuman atau sebab lainnya dengan sengaja. Adapun keluar mani karena mimpi tidak membatalkan puasa karena keluamya tanpa sengaja.  Keluamya darah haid dan nifas. Manakala seorang wanita mendapati darah haid, atau nifas batallah puasanya, baik pada pagi hari atau sore hari sebelum terbenam matahari.

Sengaja muntah, dengan mengeluarkan makanan atau minuman dari perut melalui mulut. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam .  Barangsiapa yang muntah tanpa sengaja maka tidak wajib qadha, sedang barangsiapa yang muntah dengan sengaja maka wajib qadha. “ (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan At-Tirmidzi).
Dalam lafazh lain disebutkan : “Barangsiapa muntah tanpa disengaja, maka ia tidak (wajib) mengganti puasanya).” DiriwayatRan oleh Al-Harbi dalamGharibul Hadits (5/55/1) dari Abu Hurairah secara maudu’ dan dishahihRan oleh AI-Albani dalam silsilatul Alhadits Ash-Shahihah No. 923.  Murtad dari Islam -semoga Allah melindungi kita darinya. Perbuatan ini menghapuskan segala amal kebaikan. Firman Allah Ta’ala: Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. “(Al-An’aam: 88).

Tidak batal puasa orang yang melakukan sesuatu yang membatalkan puasa karena tidak tahu, lupa atau dipaksa. Demikian pula jika tenggorokannya kemasukan debu, lalat, atau air tanpa disengaja.
Jika wanita nifas telah suci sebelum sempurna empat puluh hari, maka hendaknya ia mandi, shalat dan berpuasa.

Kewajiban orang yang berpuasa:
Orang yang berpuasa, juga lainnya, wajib menjauhkan diri dari perbuatan dusta, ghibah (menyebutkan kejelekan orang lain), namimah (mengadu domba), laknat mendo’akan orang dijauhkan dari rahmat Allah) dan mencaci-maki.  Hendaklah ia menjaga telinga, mata, lidah dan perutnya dari perkataan yang haram, penglihatan yang haram, pendengaran yang haram, makan dan minum yang haram.

Puasa yang disunatkan:
Disunatkan puasa 6 hari pada bulan Syawwal, 3 hari pada setiap bulan (yang afdhal yaitu tanggal 13, 14 dan 15; disebut shaumul biidh), hari Senin dan Kamis, 9 hari pertama bulan Dzul Hijjah (lebih ditekankan tanggal 9, yaitu hari Arafah), hari ‘Asyura (tanggal 10 Muharram) ditambah sehari sebelum atau sesudahnya untuk mengikuti jejak Nabi dan para sahabatnya yang mulia serta menyelisihi kaum Yahudi.

Sabtu, 21 Juni 2014

FAFIRRU ILALLAH ( KEMBALI PADA ALLAH )

Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,

Sebelumnya aku berterima kasih kepada sahabat-sahabat dan orang-orang terdekatku yang sering menenangkan dan menghibur dengan senyuman yang tulus. salam sayang dan do'aku selalu menyertai kalian, semoga Tuhan senantiasa memberkahi langkah kita di dalam apa pun itu.

“Yang disebut Tarekat adalah meneliti gerak hati. Supaya hatimu lega, lebih-lebih melahirkan rasa bahagia dan tentram, sehingga  membuatmu senantiasa merasa cukup. Karena ketentraman sangat berbeda dengan kelegaan hati. Lega hanya terjadi sesaat, yaitu ketika tercapai apa yang engkau inginkan saja. Adapun ketentraman sifatnya sama dengan tanaman, selama terus-menerus disirami, ia akan tumbuh subur. Namun jika dibiarkan saja, daun-daunnya menjadi layu dan kurus.” (Tembang Pangkur bait 1 dan 2)

Terkadang kita merasakan sesuatu  kekosongan dan keresahan  yang tak dapat dimengerti, mencari-cari apa yang kurang dan apa yang salah, belum lagi kita memikirkan ketakutan akan hal-hal yang belum terjadi, seperti contohnya ketidakpastian akan masa depan dan hal-hal lainnya. Apa, mengapa dan bagaimana ??? pertanyaan itulah yang selalu memusingkan kepala.
“Istirahatkan dirimu/fikiranmu daripada kerisauan mengatur kebutuhan duniamu, sebab apa yang sudah dijamin/diselesaikan oleh lainmu (Allah), tidak usah kau sibuk memikirkannya.” (Al-Hikam : 4)

Ingatlah  kewajiban kita sebagai manusia hanya berusaha dan berdo’a, tidak usah kau memusingkan masalah hasil akhirnya, tetap istiqomah (teguh pendirian) dan yakinlah man jadda wa jada (jika kau bersungguh-sungguh maka akan tercapailah citamu).
“Hambaku, ta’atilah semua perintah-Ku, dan jangan memberitahu kepada-Ku apa yang baik bagimu, (jangan mengajari pada-Ku apa yang menjadi hajad kebutuhanmu).” (Al-Hikam : 4)

Sebaiknya seorang hamba yang tidak mengetahui apa yang akan terjadi mengakui kebodohan dirinya, sehingga tidak memilih sesuatu yang tampak baginya sepintas lalu baik, padahal ia tidak mengetahui bagaimana akibatnya, karena itu bila Tuhan yang Maha mengetahui lagi bijaksana memilihkan untuknya sesuatu, hendaknya rela dan menerima pilihan Tuhan yang Maha belas kasih lagi mengetahui dan bijaksana itu, walaupun pada lahirnya pahit dan pedih rasanya, namun itu yang terbaik baginya, karena itu bila ber’doa kemudian belum juga tercapai keinginannya janganlah patah harapan.
“. . . Allah telah menjamin menerima semua do’a dalam apa yang Ia kehendaki untukmu, bukan menurut kehendakmu dan pada waktu yang ditentukan-Nya, bukan pada waktu yang engkau tentukan.” (Al-Hikam : 6)

Segala sesuatu adalah ketidakpastian yang selalu menimbulkan kemungkinan-kemungkinan, oleh karena itu jangan pernah lelah untuk melakukan kebaikan apa pun, dan serahkanlah semua hasil kepada Tuhan yang Maha Mengetahui dan Bijaksana. Bersihkan hati, renungkan sejenak dan mulailah tersenyum dengan cinta-Nya.

“Iman adalah mutiara di dalam hati manusia, yang meyakini Allah Maha esa, Maha kuasa . . .
Tanpamu iman bagaimanalah merasa diri hamba pada-Nya . . .
Tanpamu iman bagaimanalah menjadi hamba Allah yang bertaqwa . . .
Iman tak dapat diwarisi, dari seorang ayah yang bertaqwa . . .
Ia tak dapat dijual beli, ia tiada ditepian pantai . . .
Walau apapun caranya jua, engkau mendaki gunung yang tinggi . . .
engkau berentas lautan api, namun tak dapat jua dimiliki . . .
Jika tidak kembali pada Allah . . .
Jika tidak kembali pada Allah . . .”  (Raihan – Iman Mutiara)

 “Ya Allah, hanya kasih sayang-Mu yang aku harapkan, maka janganlah Engkau serahkan urusanku pada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata, dan perbaikilah semua urusanku. Tidak ada Tuhan selain.” Engkau.” (H.R. Abu Dawud dan Ahmad).


Kisah Saidina ‘ALI


Suatu hari ketika ‘Ali sedang berada dalam pertempuran, pedang
musuhnya patah dan orangnya terjatuh. ‘Ali berdiri di atas
musuhnya itu, meletakkan pedangnya ke arah dada orang itu, dia
berkata, “Jika pedangmu berada di tanganmu, maka aku akan
lanjutkan pertempuran ini, tetapi karena pedangmu patah, maka
aku tidak boleh menyerangmu.”

“Kalau aku punya pedang saat ini, aku akan memutuskan
tangan-tanganmu dan kaki-kakimu,” orang itu berteriak balik.

“Baiklah kalau begitu,” jawab ‘Ali, dan dia menyerahkan
pedangnya ke tangan orang itu.

“Apa yang sedang kamu lakukan”, tanya orang itu kebingungan.
“Bukankah saya ini musuhmu?”

Ali memandang tepat di matanya dan berkata, “Kamu bersumpah
kalau memiliki sebuah pedang di tanganmu, maka kamu akan
membunuhku. Sekarang kamu telah memiliki pedangku, karena itu
majulah dan seranglah aku”. Tetapi orang itu tidak mampu.
“Itulah kebodohanmu dan kesombongan berkata-kata,” jelas ‘Ali.
“Di dalam agama Allah tidak ada perkelahian atau permusuhan
antara kamu dan aku. Kita bersaudara. Perang yang sebenarnya
adalah antara kebenaran dan kekurangan kebijakanmu. Yaitu
antara kebenaran dan dusta. Engkau dan aku sedang menyaksikan
pertempuran itu. Engkau adalah saudaraku. Jika aku menyakitimu
dalam keadaan seperti ini, maka aku harus
mempertanggungjawabkannya pada hari kiamat. Allah akan
mempertanyakan hal ini kepadaku.”

“Inikah cara Islam?” Orang itu bertanya.

“Ya,” jawab ‘Ali, “Ini adalah firman Allah, yang Mahakuasa,
dan Sang Unik.”

Dengan segera, orang itu bersujud di kaki ‘Ali dan memohon,
“Ajarkan aku syahadat.”

Dan ‘Ali pun mengajarkannya, “Tiada tuhan melainkan Allah.
Tiada yang ada selain Engkau, ya Allah.”

Hal yang sama terjadi pada pertempuran berikutnya. ‘Ali
menjatuhkan lawannya, meletakkan kakinya di atas dada orang
itu dan menempelkan pedangnya ke leher orang itu. Tetapi
sekali lagi dia tidak membunuh orang itu.

“Mengapa kamu tidak membunuh aku?” Orang itu berteriak dengan
marah. “Aku adalah musuhmu. Mengapa kamu hanya berdiri saja?,’
Dan dia meludahi muka ‘Ali.

Mulanya ‘Ali menjadi marah, tetapi kemudian dia mengangkat
kakinya dari dada orang itu dan menarik pedangnya. “Aku bukan
musuhmu”, Ali menjawab. “Musuh yang sebenarnya adalah
sifat-sifat buruk yang ada dalam diri kita. Engkau adalah
saudaraku, tetapi engkau meludahi mukaku. Ketika engkau
meludahi aku, aku menjadi marah dan keangkuhan datang
kepadaku. Jika aku membunuhmu dalam keadaan seperti itu, maka
aku akan menjadi seorang yang berdosa, seorang pembunuh. Aku
akan menjadi seperti semua orang yang kulawan. Perbuatan buruk
itu akan terekam atas namaku. Itulah sebabnya aku tidak
membunuhmu.”

“Kalau begitu tidak ada pertempuran antara kau dan aku?” orang
itu bertanya.

“Tidak. Pertempuran adalah antara kearifan dan kesombongan.
Antara kebenaran dan kepalsuan”. ‘Ali menjelaskan kepadanya.
“Meskipun engkau telah meludahiku, dan mendesakku untuk
membunuhmu, aku tak boleh.”

“Dari mana datangnya ketentuan semacam itu?”

“Itulah ketentuan Allah. Itulah Islam.”

Dengan segera orang itu tersungkur di kaki ‘Ali dan dia juga
diajari dua kalimat syahadat.

Suluk Malang Sumirang

Sunan Panggung dihukum oleh kraton Demak dengan dibakar hidup-hidup karena dianggap telah melanggar sarak dan menyebarkan ajaran sesat. Saat itu Sunan Panggung memang memimpin barisan oposisi yang selalu mengkritik kebijaksanaan Sultan Demak yang selalu didukung oleh para wali. Kraton Demak berdiri kokoh salah satunya karena sokongan cendekiawan yang tergabung dalam Dewan Wali Sanga. Kitab-kitab yang terbit pada jaman ini yaitu: 1) Suluk Sunan Bonang, 2) Suluk Sukarsa, 3) Suluk Malang Sumirang, 4) Koja-Kojahan, dan 5) Niti Sruti. Pengertian Wali Sanga dapat dipahami secara denotatif maupun konotatif. Dalam pengertian denotatif nama Wali Sanga berarti sejumlah guru besar atau ulama yang diberi tugas untuk dakwah dalam wilayah tertentu. Dalam pengertian konotatif bahwa seseorang yang mampu mengendalikan babahan hawa sanga (9 lubang pada diri manusia), maka dia akan memperoleh predikat kewalian yang mulia dan Selamat dunia akhirat.

Tanggab Sasmita Tanggap sasmita adalah responsif terhadap informasi simbolik. Orang yang tanggap sasmita mempunyai perasaan yang halus sehingga dirinya mudah menyesuaikan diri. Tanda-tanda yang bersifat semiotis memerlukan ketajaman perasaan untuk menangkap maknanya. Tinggi rendahnya kepemimpinan Jawa salah satunya ditandai dengan kemampuannya dalam mengolah isyarat alamiah. Bahkan untuk memberi instruksi pun kadang-kadang lebih mengena dengan pasemon atau perlambang. Semiotika Jawa mengandung makna yang menekankan pada perasaan. Ada ungkapan ing sasmita amrih lantip berarti supaya dapat menangkap arti simbolik dengan ketajaman batin.

Suluk Malang Sumirang adalahajaran Sunan panggung dari Kasultanan Demak. Ajaran ini berupa kritik atau sindiran kepadapara ahli Sariat. SelanjutnyaSunan Panggung dihukum denga cara dibakar sebab dianggep menyebarkab aliran sesat.

Berikut ini petikan Suluk Malang Sumirang :


PUPUH
DHANDHANGGULA

01

Malang sumirang amurang niti, anrang baya dènira mong gita, raryw anom akèh duduné, anggelar ujar luput, anrang baya tan wruh ing wisthi, angucap tan wruh ing trap, kaduk andalurung, pangucapé lalaluya, ambalasar dhahat amalangsengiti, tan kena winikalpa.

02

Andaluya kadadawan angling, tan apatut lan ujar ing sastra, lan murang dadalan gedhé, ambawur tatar-tutur, anut marga kang dèn-singkiri, anasar ambalasar, amegat kekuncung, tan ana ujar kerasa, liwang-liwung pangucapé burak barik, nulya kaya wong édan.

03

Idhep-idhepé kadya raryalit, tan angrasa dosa yèn dinosan, tan angricik tan angroncé, datan ahitang-hitung, batal karam tan dèn-singgahi, wus manjing abirawa, liwung tanpa tutur, anganggé sawenang-wenang, sampun kèrem makamé wong kupur kapir, tan ana dèn-sèntaha.

04

Angrusak sarak ujar sarèhing, acawengah lan ajar ing sastra, asuwala lan wong akèh, winangsitan andarung, kedah anut lampah tan yukti, mulané ambalasar, wus amanggé antuk, jatining apurohita, marminipun tan ana dèn-walangati, sakèhing pringgabaya.

05

Pangucapé wus tanpa kekering, oranana bayané kang wikan, dhateng kawula jatiné, tan ana bayanipun, anging tan wruh jatinirêki, pan jatining sarira, tan roro tetelu, kady angganing reringgitan, duk sang Panjy asusupan rahina wengi, kesah saking nagara.

06

Anêng Gegelang lumampah carmin, anukma aran dhalang Jaruman, dèn-pendhem kulabangsané, ndatan ana kang weruh, lamun Panji ingkang angringgit, baloboken ing rupa, pan jatine tan wruh, akèh ngarani dhadhalang, dhahat tan wruh yen sira putra ing Ke1ing, kang amindha dhadhalang.

07

Adoh kadohan tingalirêki, aparek reké tan kaparekan, yèn sang Panji rupané, dèn-senggèh baya dudu, lamun sira Panji angringgit, balokloken ing tingal, pan jatining kawruh, lir Wisnu kelayan Kresna, ora Wisnu anging Kresna Dwarawati, amumpuni nagara.

08

Wisésa Kresna jati tan sipi, kang pinujyêng jagad pramudita, tan ana wruh ing polahé, lir Kresna jati Wisnu, kang amanggih datan pinanggih, pan iya déning nyata, kajatenirêku, mulané lumbrah ing jagad, angestoken kawignyan sang Wisnumurti, nyatané arya Kresna.

09

Mangkana kang wus awas ing jati, oranana jatining pangéran, anging kawula jatiné, kang tan wruh kéngar korup, pan kabandhang idhepirêki, katimpur déning sastra, milu kapiluyu, ing wartaning wong akathah, pangèstiné dèn-senggèh wonten kakalih, kang murba kang wisésa.

10

Yèn ingsun masih ngucap kang lair, angur matiya duk lagi jabang, ora ngangka ora ngamé, akèh wong angrempelu, tata lapal kang dèn-rasani, sembayang lan puwasa, dèn-gunggung tan surud, den-senggèh anelamna, tambuh gawé awuwuh kadya raragi, akèh dadi brahala.

11

Pangrungunisun duk raré alit, nora selam déning wong sembayang, nora selam déning anggèn, tan selam déning saum, nora selam déning kulambi, tan selam déning dhestar, ing pangrungunisun, éwuh tegesé wong selam, nora selam déning anampik amilih, ing karam lawan kalal.

12

Kang wus prapta ing selamé singgih, kang wisésa tuwin adi mulya, sampun teka ing omahé, wulu salembar iku, brestha geseng tan ana kari, angganing anêng donya, kadya adedunung, lir sang Panji angumbara, sajatiné yèn mantuk ing gunung urip, mulya putrêng Jenggala.

13

Akèh wong korup déning sejati, sotaning wong dèrèng purohita, dèn-pisah-pisah jatiné, dèn-senggèh seos wujud, sajatiné kang dèn-rasani, umbang ing kapiran, tambuh kang den-temu, iku ora iki ilang, mider-mider jatiné kang dèn-ulati, tan wruh kang ingulatan.

14

Brahalane den-gendong den-indit malah kabotan dening daadapen mangke dereng wruh jatine dening wong tanga guru amungakĕn wartaning tulis kang ketang jatining lyan den-tutur anggalur den-turut kadya dadalan kajatene deweke nora kalingling lali pejah min-Wang.

15

Dosa gung alit kang den-singgahi ujar kupur-kapir tan den-ucap iku wong anom kawruhe sembayang tan surud puwasane den ati-ati tan ayun kaselanan kalimput ing hukum kang sampun tekeng kasidan sembah puji puwasa tan den-wigati nora rasa-rinasan.

16

Sakeh ing doss tan den-singgahi ujar kupur-kapir tan den-tulak wus liwang-liwung polahe tan andulu dinulu tan angrasa tan den-rasani tan amaran pinaran wus jatining suwung ing suwunge iku ana ing anane iku surasa sejati tan kĕna den-ucapna.

17

Dudu rasa kang kĕraseng lati dudu rasa rasaning pacuwan dudu rasa kang ginawe dudu rasa rasaning guyu dudu rasa rasaning lati dudu rasa rĕrasan rasaku amengku salir ing rasa surasa. mulya putreng Jènggala rasa jati kang kerasa jiwa jisim rasa mulya wisesa.

18

Kang wus tumeka ing rasa jati panĕmbahe da tanpa lawanan lir banyu mili pujine ing ĕnĕnge anebut ing unine iya amuji solahe raganira dadi pujinipun tĕkeng wulune salĕmbar ing osike tan sipi dadi pamuji pamuji dawakira.

19

Ingkang tan awas puniku pasti dadi kawulane kang wus awas tĕka ing sĕmbah pujine amung jatining wĕruh pamujine rahina wĕngi mantĕp paran kang awas ujar iku luput ananging aran tokidan lawan ujar kupur-kapir iku kaki aja masih rĕrasan.

20

Yen tan wruha ujar k„p„r-”pir pasti woog iku durung ~”„, maksih bakai pangawruhe pan kupur-kapir iku iya iku sampurna jati pan wèkas ing kasidan kupur-kapir iku iya sadat iya salat iya idĕp iya urip iya jati iku jatining salat.

21

Sun-marenana angedarneling sun-sapiye ta bok kadĕdawan mĕnawa mèdal cucude ajana milu-milu mapan iku ujar tan yakti pan mangkana ing lampah anrang baya iku rare anom ambĕlasar tanpa gawe gawene sok murmg niti anggung malang sumirang.

PUPUH

KINANTHI

01

Dosa gung alit tan dèn singgahi, ujar kupur kapir kang dèn ambah, wus liwung pasikepane, tan andulu dinulu, tan angrasa tan angrasani, wus tan ana pinaran, pan jatining suwung, ing suwunge iku ana, ing anane iku surasa sajati, wus tan ana rinasa.

02

Pan dudu rasa karasèng lathi, dudu rasane apa pa lawan, dudu rasa kang ginawe, dudu rasaning guyu, dudu rasa kang angrasani, rasa dudu rarasan, kang rasa amengku, sakèhing rasa karasa, rasa jati tan karasa jiwa jisim, rasa mulya wisesa.

03

Kang wus tumeka ing rasa jati, sembahyanging tan mawas nalika, luwir banyu mili jatine, tan ana jatinipun, mona muni turu atangi, saosiking sarira, pujine lumintu, rahina wengi tan pegat, puji iku rahina wengi sirèki, akèh dadi brahala.

04

Pengunguningsun duk lare cilik, nora Selam dening asembahyang, tan Selam dening pangangge,

tan Selam dening saum, nora Selam dening nastiti, tan Selam dening tapa, nora dening laku, tan Selam dening aksara, nora Selam yèn anut aksara iki, tininggal ora esah.

05

Selame ika kadi punendi, kang ingaranan Selam punika, dening punapa Selame, pan ing kapir iku, nora dening mangan bawi, yadyan asembahyanga, yèn durung aweruh, ing sejatining wong Selam, midera anglikasan amontang manting, jatine kapir kawak.

ORANG HEBAT HEHEHE......


Seorang laki-laki paruh baya, suatu ketika lewat di depan sebuah masjid. Kebetulan di dalam masjid, sedang dilangsungkan tabligh akbar. Seorang Ustad muda, nampak berada di atas mimbar. Dengan menggebu-gebu, Ia menyampaikan banyak hal, salah satunya tentang tema karomah.
”Banyak cerita, para kekasih Allah yang lantaran karomahnya, wali tadi bisa berjalan mengambang diatas air, ada juga yang bisa terbang ke awang-awang, nglempit bumi juga bisa, merekalah orang-orang hebat” tandas Ustadz muda.
Hadirin tampak terpaku mendengar setiap keterangan sang Ustadz. Mereka tak beranjak dari tempat duduknya hingga acara tabligh usai.
Dan setelah sekian menit berlalu, acara di masjid itupun ditutup. Sebelum mengucap salam, Ustadz muda berdoa dan hadirin pun mengamini.
Satu persatu hadirin pun mulai meninggalkan masjid. Berbeda dengan lelaki paruh baya yang sejak tadi berada di teras masjid. Ia bermaksud menunggu keluarnnya Ustad muda untuk sekedar mengajak berbicara.
Usai disalami oleh beberapa hadirin, Ustad muda pun bergegas untuk keluar dari masjid untuk pulang. Tapi tanpa dinyana, baru sampai di teras masjid, langkahnya tertahan oleh sapaan salam.
”Assalamu’alaikum Ustadz”
”Wa’alaikumussalam, masyaallah Kiai,” ustad muda terkejut. Ia tak menyangka Kiainya di pesantren bisa berada di tempat itu. Ia segera menyalami gurunya.
“Nak, nak,…. seorang yang bisa terbang itu biasa, wong burung saja bisa terbang. Seorang yang bisa berjalan diatas air itu biasa, karena ikan pun bisa melakukannya, bahkan menyelam di air pun ikan bisa. Apalagi seorang bisa nglempit bumi, itu tidaklah hebat, setan musuh orang beriman itu secepat kilat bisa melakukannya,” Sang Kiai langsung berbicara.
Ustad muda, yang ternyata santri pak Kiai ini pun segera mafhum dengan maksud pembicaraan Kiainya. Ia menunduk sadar telah melakukan kesalahan saat berbicara di atas podium tadi.
”Orang hebat di zaman ini, bukanlah orang yang bisa melakukan berbagai hal-hal diluar nalar kebiasaan, tapi orang yang saat memiliki atau bahkan berkelebihan harta, ketika harta itu raib dan hilang tanpa jejak, hatinya tak sedikit pun peduli, dan bahkan berkata “Alhamdulillah”, orang-orang inilah yang layak disandangi orang hebat karena mereka memiliki sifat zuhud,” jelas Pak Kiai.

RAHASIA TETAPLAH RAHASIA...

..
Saya bisa memahami perasaan orang-orang yang menentang tarekat, karena saya juga awalnya adalah orang yang sangat menentang tarekat, menentang dengan segudang dalil. Rasanya belum puas kalau belum menyampaikan dakwah kepada pengamal tarekat yang menurut saya adalah orang-orang bid’ah yang melakukan ibadah diluar apa yang telah ditetapkan Allah dan Rasul-Nya. Sikap menentang itu berubah total setelah saya bertahun-tahun berguru kepada Masternya Tarekat, berguru kepada Guru Mursyid yang benar-benar ahli di bidang tarekat dan tasawuf, akhirnya saya menyadari betapa saya merasa pandai dan ahli padahal saya tidak memahami sama sekali tentang tarekat. Saya mendapat informasi tarekat dari orang-orang yang membenci tarekat, buku-buku yang memang dibuat agar tarekat dibenci oleh seluruh ummat Islam.
Tahun 2008 dan 2009 adalah tahun dimana saya begitu rajin memposting hal-hal yang berhubungan dengan tarekat baik tulisan sendiri maupun kutipan dari karya orang lain dan juga copy paste dari blog atau web lain. Dengan memposting info tentang tasawuf memberikan saya semangat dalam berguru, memperluas persahabatan dengan orang-orang yang mempunyai pemahanan yang sama.
Dikalangan pengamal tarekat sendiri tidak kurang kritik ditujukan kepada sufimuda. Sebagian menentang karena menganggap sufimuda dengan terang-terangan membuka hakikat yang selama ini menjadi rahasia dan dikawatirkan akan menimbulkan fitnah. Di kawatirkan orang awam yang salah mengartikan kata-kata hakikat dan akan menjadi senjata makan tuan. Lalu pertanyaan yang harus dijawab adalah apa sebenarnya hakikat? Apakah yang disampaikan lewat tulisan itu masih disebut hakikat atau itu hanya tulisan yang tidak ada hubungan sama sekali dengan hakikat.
Sebenarnya tidak ada larangan dalam Agama untuk menyampaikan sebuah ilmu asal cara menyampaikan bisa dimengerti oleh si penerima. Rasulullah saw memberikan nasehat, “Sampaikan sesuatu menurut kadar si penerima”. Sebenarnya apa yang saya tulis (saat ini sudah 300 tulisan) di sufimuda bukanlah hakikat apalagi makrifat. Saya hanya menulis sesuatu yang memang boleh di tulis dan disebarkan. Apa yang ditulis di dalam kitab-kitab tasawuf klasik jauh lebih mendalam dan berani bahkan akan dianggap aneh oleh orang-orang yang tidak pernah mendalami tasawuf sama sekali.
Setiap Guru Sufi memberikan aturan dan larangan yang berbeda kepada muridnya. Syekh Bahauddin Naqsyabandi semasa Beliau hidup melarang para murid untuk mencatat ucapan dan nasehat Beliau termasuk melarang murid-murid Beliau menulis riwayat hidup dan sejarah berguru Beliau. Beliau beranggapan biarlah ajaran-ajaran Beliau itu tersimpan di hati para murid dan kemudian diteruskan dihati kegenarasi selanjutnya tanpa dirusak oleh tulisan yang kadang kala berbeda dengan makna sebenarnya. Berbeda dengan Syekh Abdul Qadir Jailani, seluruh ucapan dan petuah Beliau secara harian ditulis oleh para murid dan kemudian dibukukan dengan tujuan agar apa yang beliau sampaikan bisa diterima oleh orang-orang yang tidak pernah berjumpa dengan Beliau. Kedua prinsip Syekh Besar tersebut menjadi dalil dan alasan yang sama-sama benar.
Guru saya melarang para muridnya menulis tentang kaji-kaji dalam tarekat mulai dari kaji dasar sampai dengan khalifah. Kenapa? Karena di kawatirkan dibaca oleh orang awam dan mempraktekkan tanpa Guru Mursyid yang membuat orang akan tersesat karena setan akan sangat mudah menyusup di setiap amalan yang di amalkan tanpa izin. Sementara Syekh lain termasuk Syekh Jalaluddin dengan terang-terangan menulis seluruh kaji dalam suluk dari Ismu Dzat sampai dengan Dzikir Tahlil dan beberapa kitab lain termasuk bahan referensi di Universitas menulis semua kaji-kaji dan amalan di dalam Tarekat. Syekh Muhammmad Amin Al-Kurdi dalam kitabnya Tanwir al-Qulub fi Mu’amalah ‘Allam al-Ghuyub yang menjadi rujukan para pengamal Tarekat di seluruh dunia membahas secara luas tentang hadap dan tata cara suluk tetapi disana tidak ditulis jenis-jenis amalan karena di kawatirkan akan diamalkan oleh orang yang tidak memiliki Mursyid.
Apa yang dialami oleh orang-orang yang telah tenggelam dalam Hakikat akan menjadi rahasia sepanjang hidupnya dan tetap akan menjadi rahasia selamanya sebab kalau diungkapkan maka itu bukan lagi sebuah rahasia. Menariknya ilmu hakikat adalah walaupun diungkapkan secara terang-terangan maka itu tetap menjadi sebuah rahasia bagi orang yang belum mencapai kesana. Al-Qur’an mengungkapkan secara terang-terangan bahkan sangat jelas membahas tentang hakikat Tuhan, tapi apakah semua orang yang membaca Al-Qur’an mencapai tahap makrifat? Jawabannya tidak karena Ayat-ayat Al-Qur’an penuh dengan symbol yang hanya bisa dimengerti oleh orang yang telah terbuka hijabnya.
Begitu terang-terangan Rasulullah SAW lewat hadist Beliau menjelaskan tentang hakikat, bahkan sangat terang, tapi karena umumnya yang membaca tidak terbuka hijab, ucapan Nabi yang demikian terbuka malah ditasfirkan secara keliru oleh akal manusia yang memang tidak sampai pemahaman disana akhirnya rahasia tersebut tetap menjadi rahasia.
Beberapa ucapan sahabat yang menggambarkan betapa rahasianya Ilmu Hakikat itu antara lain ucapan Abu Hurairah, “…Apabila aku ceritakan niscaya Halal darahku”, apabila hakikat itu diceritakan dengan bahasa salah maka nyawa sebagai taruhan. Atau ucapan saidina Husaen ra, “Apabila aku jelaskan hakikat itu kepada kalian niscaya kalian akan menuduh aku sebagai penyembah berhala”. Orang yang telah mencapai kaji disana akan tersenyum membaca ucapan dari saidina Husein, dan andai hakikat itu dibuka di zaman sekarang pasti orang akan menuduh yang sama yaitu dianggap orang yang mengamalkan hakikat itu sebagai penyembah berhala.
Sungguh luar biasa Allah melindungi ilmu-ilmu berharga tersebut demikian rahasianya, ditempatkan di dalam qalbu para hamba-Nya sehingga tidak seorangpun bisa mengambilnya. Allah telah melindungi ilmu-ilmu berharga tersebut dengan hijab (penghalang) cahaya sehingga manusia tidak akan melihat karena begitu terangnya cahaya tersebut. Rahasia itu hanya bisa dimiliki oleh orang-orang yang telah bermandikan cahaya, larut dalam Dzat-Nya sehingga apa yang menjadi rahasia tidak lagi menjadi rahasia.
Apa yang saya sampaikan disini bukanlah hakikat, tapi tulisan-tulisan untuk memberikan semangat kepada kita semua untuk mencari kebenaran, mencari pembimbing yang menuntun dan membimbing kita semua kepada Allah. Dengan mendapat bimbingan kepada Allah sehingga kita tidak lagi tersesat dibelantara jalan tanpa arah dan dengan tenang kembali kepada asal kita masing-masing.
Rahasia tetaplah rahasia dan tetap akan menjadi rahasia sepanjang masa kecuali orang-orang yang telah berada dalam rahasia tersebut. Rahasia tersebut hanya bisa terbuka lewat Qalbu kepada Qalbu, ditransfer dengan teknik khusus yang diajarkan Rasulullah saw kepada para sahabat dan dari para sahabat kepada sekalian Guru Mursyid sampai saat sekarang ini. Rahasia itu tidak akan pernah bisa ditembus kecuali oleh orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah SWT. Semoga Allah yang Maha Pemurah selalu berkenan membuka hijab-Nya sehingga kita bisa memandang keindahan wajah-Nya dari dunia sampai akhirat., Amin ya Rabbal ‘Alamin!

Jumat, 20 Juni 2014

SAKA JENIS HEWAN



SAKA KETURUNAN
Mengikut pengalaman kami selama ini dan kesimpulan tentang SAKA dan jenis-jenis SAKA yang dapat kami kongsikan.

SAKA adalah sejenis MAKHLUK ALLAH terdiri daripada IBLIS/JIN/SYAITAN yang diwarisi dari keturunan terdahulu kepada keturunan sekarang.

Kami mengkelaskan SAKA dalam beberapa kumpulan diantara nya jenis SAKA HAIWAN (harimau/buaya)

SAKA HARIMAU
Pada kebiasaan saka jenis ini terdapat pada golongan berdarah JAWA/BUGIS. Pewaris yang menerima saka jenis ini kebiasaan akan sering mengalami sakit bahagian perut dan pinggang tanpa sebab yang berlarutan.Kadang-kadang juga pewaris berkebolehan mengurut dan perbidanan( perempuan).Pewaris juga kebiasaanya boleh merawat beberapa jenis penyakit (BOMOH).Apabila dalam keadaan marah pewaris boleh bertindak luar kawal seperti pergaduhan dgn rakan mau pun keluarga. Kadang-kadang pewaris mempunyai sikap panas baran yang agak teruk. Pewaris juga kebiasaan mempunyai sifat cintakan DUNIA yang amat tinggi. Pewaris saka juga ini juga mempunyai keinginan SEX yang tinggi tapi DAYA sex yang rendah.Hampir kebanyakan pewaris akan lemah daya sex pada peringkat 35 tahun keatas. Saka jenis ini kurang mengganggu emosi pewaris cuba lebih kearah PERBOMOHAN.Kadang kala pewaris menggemari seni pertahankan diri SILAT jenis harimau. Saka jenis ini juga kadang-kadang menyerang bahagian organ dalaman seperti PANGKRES dan RAHIM dan kebanyakkan pewaris akan mudah mendapat kencing manis dan buah pinggang.

SAKA BUAYA
Saka jenis ini kebiasaan berdarah BUGIS.Pewaris kebiasaan sering bermasalah bahagian kaki,punggung,bahu dan tengkok.Pewaris sering mengalami masalah urat bersimpul-simpul dibahagian kaki dan KREM di bahagian kaki. Sendi lutut dan sendi buku lagi juga kerap bisa. Pada peringkat yang lebih teruk pewaris akan rasa saolah badannya dicemkam dari belakang sahingga ke bahu.Di bahagian belakang badan saolah ada satu tali yang sgt bisa meliliti sahingga dada depan.Saka jenis ini diantara saka haiwan yang paling kuat dan tak ramai perawat dapat menyelesaikan saka jenis ini. Pewaris juga sering sakit kepala yang teruk. Pewaris juga sering bermimpi melihat buaya ini berwarna putih dan emas. Jika dalam keadaan terdesak seperti diancam pewaris boleh bertukar saolah.olah menjadi buaya dan menggigit orang yang mengancamnya.Ada juga pewaris yang mengalami rabun teruk daripada kecil. Dan lebih teruk kadang.kadang pewaris kelihatan sgt garang dan hodoh pada pandangan org sekeliling.Pewaris juga memiliki penyakit kulit seperti jerawat ,kurap,panau yang berpanjangan.

Terima kasih

TALKIN ATAU IZAZAH


Talkin atau izazah nie sama
hanya berbeza pada nama
tetapi keadaannya serupa
hanya siapa yang mengizazahkan
badan atau rohaninya

badan ialah guru jahirnya yang mengizazahkan
rohaninya ialah allah dan rosululoh sendiri
yang yang menyempurnakan dgn izazah..
barulah sempurna zahir dan batin
awal dan akhir....

tetapi aku tekankan kepada
yng mendapat aliran dariku
atau yg telah dibuka..
diri batinnya oleh yg lain
daptkanlah izazah rohanimu
dari pada allahmu masing masing..
cari itu dulu jangn yang lain..

kalau aku yg mengizazahmu
aku tak layak karna aku bukan
yang menciptanmu dan menghidupkanmu
aku hanya dibagi amanah
tuk menunjukan jalan padamu
selebihnya engkau yg kena
melangkah dgn apa yang aku beri padamu
untuk mendapatkannya
aku hanya membimbingmu
bila engkau bertanya padaku
dan sememangnya karna aku
sudah berjalan awal darimu..

talkin yang paling besar
dalam hidupmu adalah
pengakuanmu diterima allah dan rosululoh
dalm syahadahmu yaitu sebagai
seorang hamba dan umat
yang tidak dapat dari mana mana guru
tetapi engkau sendiri yang mendapat
dari hasil amalanmu usahamu
dan keiklasanmu mencarinya..

walauponm enkau sudah mendapat
izazah kecil atau besar dari mana mana guru
tetapi adakah engkau sudah dapat
izazah dari pada allahmu masing masing
dari syahadahmu itu.
pengakuanmu itu

piki baik baik...
dan renungkanlan dalam dalam

bukan senang nak mendapat izazah darinya
pengalamanku mengajar aku sendiri
4 tahun aku bersyahadah siang malam
barulah dia akui dan terbukalah segala
kefahaman dan segala ilmu..
yang aku belajar terdahulu
dari sariat, tarikat , hakikat dan makrifat..
sampailah aku diamanahkan..
membuka dan menerangkan kepadamu...
tentang jalan rohaniku...

jadi
yang sudah dapat jalan itu..
dapatkan pengakuannya
bukan pengakuanku selaku pembukamu
dan jangnlah pulak
pandainya mengaku ngaku
segalanya harus ada bukti...
dan hasil dari setiap amalanmu

dn aku hanya ingat mengingatkan
terutama pada diriku sendiri..
pada semu rekan , sahabat, dn guru guru disana
adakah engkau sudah dapat tauliyah
untuk mengajar
bukan tauliyah gurumu
tetapi tauliyah allahmu..

karna..
itulah yg nk dicari..
guru yg bertauliahkan atau diizahzahkan
dan ditalkinkan oleh allah dan rusululoh
bukan tauliah manusia...

renung...
tenang...
dan tanya dirimu sendiri...

salam sayang..

FEEL ATAU PERASAAN


Untuk menulis suatu cerite
kena ada suatu feel atau perasaan
feel bukan terjadi dgn sendirinya
feel terjadi dari pada ilmu
pengalaman, cobaan , ujian
kisah hidup, dan segala gala
ilmu yang telah dilalui oleh penulis

karna itu pewbila engkau baca sesuatu tulisan
engkau akn merasa masuk didalamnya
seolah olah ada jiwa yg duduk dlm tulisan itu
penghayatan dan bahasanya seolah seolah
engkau sangat mengerti dan memahami
dan hidup dalam dirimu

feel ini lah hasil suatu ilmu
atau amalan yg engkau amalkan itu
pasal tue penuh jiwa dan hidup
lain halnya enkau baca suatu cerita
atau tulisan lepas tue enkau copy
menjadi tulisan engkau atau cerita engkau
akan jadi hambar dan terasa kurang sesuatu
yaitu feel itu tidak ada

cobe tenung betul betul
kedalm dirimu itu
benar atau tak...

bukan senang nak dapat feel
yang bersih dan suci pew lagi hidup
karna engkau kena paham siapa
dirimu itu , diri yang melakukan itu

badan..diri...aku...hamba atau
sariat , tarikat hakikat dan makrifat
semu ada feel masing masing
pasal berlainan nama tentu
berlainan bendanya bukan

jadi kena engkau pahamkan itu
siapa dirimu sebenar saat itu
apakah badan, diri, aku atau hamba
yang melakukan feel menulis

adanya engkau kenal dirimulah
engkau akan tau siapa yg berbuat saat itu
dan feel ini duduknya adalah
dalm hati di dalam ,dalam, dalamnya itu

semakin engkau mengenal dirimu itu
feel akan semakin dalam melangkah
feel boleh juga dikatakan kata hati
tapi lain yew...huhuhu

dan carilah feel dalam dirimu itu
untuk membuat ape kerja, cerita
atau melakukan sesuatu
terutamenya melakukan ibadah dgn allah
dan terhasilnya pasti akan lain
lebih menghayati sesuatu itu

tapi kebnyakan orang tidak yakin akan feelnya sendiri
karane die lebih pentingkan pada akal
akal nie penuh hawa nafsu
pew bila diikutkan akan menutub feelmu sendiri
sehingga engkau akan hidup tidak ada perasaan
dan semaunya sendiri dan memgakibatkan
kemudaratan padamu itu..
macam macam masalah ,beban hidup, sakit
dan yang jelas jauh dari allahmu

jadi
feel bukan terjadi dari pada UNGKLE GOOGLE
atau MR & MS YOU TUBE huhuhu
tpi terjadi atau hasil dari ilmumu kefahamanmu,
pengalaman dan perjalanan hidupmu

tak teringin kew
engkau melulis atau melakukan sesuatu
dgn feel engkau sendiri
bukan copy feel orang lain
menjadi milik engkau...

pahami dirimu sendiri dgn FEEL
jangan memahami orang lain
penat nantiiii
atau CAPEKKK DEHHHH
HAHAHAHAHA

SALAM SAYANG

Untuk Kaum Adam Yang Bergelar Suami



1. Hargai istrimu sebagaimana engkau menghargai ibumu, sebab istrimu juga seorang ibu dari anak-anakmu.

2. Jika marah boleh tidak berbicara dengan istrimu, tapi jangan bertengkar dengannya (membentaknya, mengatainya, memukulnya)

3. Jantung rumah adalah seorang istri. Jika hati istri mu tidak bahagia maka seisi rumah akan tampak seperti neraka (tidak ada canda tawa, manja, perhatian). Maka sayangi istrimu agar dia bahagia & kau akan merasa seperti di surga.

4. Besar atau kecil gajimu, seorang istri tetap ingin diperhatikan. Dengan begitu maka istrimu akan selalu menyambutmu pulang dengan kasih sayang.

5. 2 org yg tinggal 1 atap (menikah) tidak perlu gengsi, bertingkah, siapa menang siapa kalah. Karena keduanya bukan untuk bertanding melainkan teman hidup selamanya.

6. Di luar banyak wanita idaman melebihi istrimu. Namun mereka mencintaimu atas dasar apa yang kamu punya sekarang, bukan apa adanya dirimu. Saat kamu menemukan masa sulit, maka wanita tersebut akan meninggalkan mu dan punya pria idaman lain di belakangmu.

7. Banyak istri yang baik. Tapi di luar sana banyak pria yang ingin mempunyai istri yang baik dan mereka tidak mendapatkannya. Mereka akan menawarkan perlindungan terhadap istrimu. Maka jangan biarkan istrimu meninggalkan rumah karena kesedihan, sebab ia akan sulit sekali untuk kembali..

8. Ajarkan anak laki-lakimu bagaimana berlaku terhadap ibunya, sehingga kelak mereka tahu bagaimana memperlakukan istrinya.

Mari kita belajar dari kehidupan Rasulullah Saw dalam membangun rumah tangga yang sakinah mawaddah dan rahmah, dengan kelembutan dan keharmonisan dalam memberlakukan hak dan kewajiban suami dan istri.

Semoga yang "like" dan "bagikan" tausiyah ini memiliki pasangan yang serasi, saling menghargai dan menghormati, dan menjadi pasangan yang diridhai dan dicintai Allah sampai ajal menjemput dan bertemu di surga Allah Swt. Aamiin ya Rabbal'alamiin

Ya Allah,
Ampunilah semua dosa-dosa kami, baik sengaja atau pun tidak, berkahilah kami, ramahtilah kami, berikanlah kami hidayah-Mu agar kami senantiasa dekat kepada-Mu hingga akhir hayat.

DAHSYATNYA MANFAAT WUDHU ..



Bismillahir-Rahmaanir-Rahim .. Wudhu adalah ritual yang mengutamakan unsur kesehatan. Bagian-bagian yang dibasuh merupakan titik-titik penting peremajaan tubuh. Di lain pihak juga merupakan pintu masuk bagi ribuan kuman,virus, dan bakteri. Bagaimana wudhu menangkalnya?

Stimulasi Titik Biologis ..

Dalam sebuah artikel yang ditulis Dr. Magomedov,asisten pada lembaga General Hygiene and Ecology di Daghestan State Medical Academy dijelaskan bagaiman wudhu dapat menstimulasi/ merangsang irama tubuh alami.

Rangsangan ini muncul pada seluruh tubuh,khususnya pada area yang disebut Biological Active Spots (BASes) atau titik-titk aktif biologis. Menurut riset ini,BASes mirip dengan titik-titik refleksologi Cina.

Bedanya,terang Dr. Magomedov,untuk menguasai titik-titik refleksi Cina dengan tuntas paling tidak dibutuhkan waktu 15-20 tahun. Bandingkan dengan praktik wudhu yang sangat sederhana.

Keutamaan lainnya, refleksologi hanya berfungsi menyembuhkan sedangkan wudhu sangat efektif mencegah masuknya bibit penyakit.

Menurut peneliti yang juga menguasai ilmu refleksologi Cina ini, 61 dari 65 titik refleks Cina adalah bagian tubuh yang dibasuh air wudhu. Lima lainnya terletak antara tumit dan lutut,dimana bagian ini juga merupakan area wudhu yang tidak diwajibkan.

Sistem metabolisme tubuh manusia terhubung dengan jutaan saraf yang ujungnya tersebar di sepanjang kulit. Guyuran air wudhu dalam konsep pengobatan modern adalah hidromassage alias pijat dengan memanfaatkan air sebagai media penyembuhan.

Membasuh area wajah misalnya,pijatan air akan memberi efek positif pada usus,ginjal, dan sisitem saraf maupun reproduksi. Membasuh kaki kiri berefek positif pada kelenjat pituitari. Di telinga terdapat ratusan titik biologis yang akan menurunkan tekanan darah dan mengurangi sakit.

Hancurkan Penyusup ...

Dari sudut pandang pengobatan medis,Mokhtar Salem dalam bukunya Prayers: a Sport for the Body and Soul menjelaskan bahwa wudhu bisa mencegah kanker kulit. Jenis kanker ini lebih banyak disebabkan oleh bahan-bahan kimia yang setiap hari menempel dan terserap oleh kulit.

Cara paling efektif mengeyahkan resiko ini adalah membersihkannya secara rutin. Berwudhu lima kali sehari adalah antisipasi yang lebih dari cukup.

Menurut Salem,membasuh wajah meremajakan sel-sel kulit muka dan membantu mencegah munculnya keriput. Selain kulit,wudhu juga meremajakan selaput lendir yang menjadi gugus depan pertahanan tubuh.

Peremajaan menjadi penting karena salah satu tugas utama lendir ibarat membawa contoh benda asing yang masuk kepada 2 senjata pamungkas yang sudah dimilki oleh manusia secara alami,limfosit T(sel T) dan limfosit B(sel .

Keduanya bersiaga di jaringan limfoid dan sistem getah bening serta mampu menghancurkan penyusup yang berniat buruk terhadap tubuh. Bayangkan jika fungsi mereka terganggu. Sebaliknya, wudhu meningkatkan daya kerja mereka.

Pintu masuk lain yang tak kalah penting adalah lubang hidung. Dalam wudhu disunnahkan menghirup air kedalam hidung dan kemudian mengeluarkannya. Cara ini adalah penangkal efektif ISPA (infeksi saluran pernapasan akut),TBC, dan kanker nasofaring secara dini.

Kita sebagai seorang muslim sangat dianjurkan untuk selalu mengambil air wudhu ketika sedang berhadast. Tidak hanya pada waktu sholat,tetapi juga di waktu yang lain. Salah satunya ketika hendak membaca Al-Qur’an,setelah mengantarkan jenazah, bangun dari tidur ataupun ketika sedang mengantuk.

Selain fungsi fisiologis,wudhu juga efektif mengendalikan emosi. Setiap kali mersa ingin marah, seorang muslim sangat dianjurkan untuk mengambil air wudhu untuk mendinginkan pikiran dan menentramkan hati.

Apa pun yang yang telah diperintahkan oleh Allah tentu memberi banyak manfaat dan solusi tanpa meninggalkan resiko.

Oleh karenanya,mari sebagai seorang muslim kita budayakan kebiasaan untuk selalu berwudhu dalam keseharian kita. Allah sangat mencintai orang-orang yang selalu membersihkan diri.
 

''HUKUM MENINGGALKAN SHOLAT JUM'AT 3X DENGAN SENGAJA''


*Allahumma shali 'ala Muhammad,
Wa'ala ali Muhammad*
"Sholat jum'at itu adalah kewajiban bagi setiap muslim dengan berjamaah,kecuali (tidak di wajibkan) atas 4 orang :
- Budak
- Wanita
- Anak kecil
- Orang sakit
(HR.Abu daud)
"Hai orang2 yang beriman apabila di seru untuk menunaikan sembahyang pada hari jum'at,maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli,yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(QS.AL-Jumu'ah:9)
"Hendaknya suatu kaum berhenti dari meninggalkan sholat jum'at atau Allah akan menutup hati mereka kemudian menjadi bagian dari orang2 yang lalai."
(HR.Muslim dari Abu Hurairah&Ibnu Umar)
Dalam Musnad Ahmad dan kutub sunan,Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:
"Siapa yang meninggalkan tiga kali sholat jum'at karena meremehkannya pasti Allah menutup mati hatinya."
"Siapa yang meninggalkan tiga jum'at (sholatnya) tanpa udzur (alasan yang di benarkan maka ia di tulis termasuk golongan orang2 munafik."
(HR.Al-Thabrani)

JALAN HIDUP MENGHIDUPKAN


Membuat air bukan senang
Bukan membaca 6666
trus menjadi kesan dan berkesan
tetapi mengkaji apa yg didapat
dari bacaaan atau amalan itu
itu yang sangat penting

Sudah tujuh tahun aku cobe memahami
apa yg terjadi jika tenage sirr ini
atau tenaga rohani dimasukan dlm air
apa kesan dan kegunaannya
aku sunguh heran
tenaga nie hidup terus dlm air itu
macam hidup menghidupkan
semakin dalam aku masuk dlm diriku
tenaga sirr yang aku masukkan
semakin kuat dan berkesan
air tersebut terutama menghancurkan
segala jenis unsur negatip dlm badn dan diri
baik jin setan atau iblis atau saka dan sihir
segala jenis penyakit fisikal atau rohani
mengeluarkan racun atau toksin
menghilangkan stres dan gangguan pikiran
meningkatkan tenaga bagi pria atau wanita
dan yang aku heran
tenaga sir yg kumasukan pada air tersebut
ponm boleh membesarkan sirr seseorang
yang meminumnya tanpa dia bnyk
beramal seperti aku dahulu
shubahaloh...
aku kata keajaiban
sungguh ajaib..dan aku ponm
mampu tolong bnyk orang yg mengalami
masalah baik jahir atau batin dgn
kos yang serendah mungkin hanya rm 10
dan semu orang mampu untuk merasa inya
dan mencobenya...
untuk mengkaji tentang air ini..
aku PUSAT RAWATAN SYAHADAH dan rekanku dari
PUSAT RAWATAN AL HAQ
selalu bermujakarah..dan dapat disimpulkan
apabila tenaga sirr atau tenaga rohani kami berdua
dimasukan secara serentak dalam air
mungkin akan menghasilkan sesuatu yg baru
yang tak pernah orang merasainya
dan keberkesannannya
kami uji air nie
dgn kami meminumnya sendiri
kalau kami yang membuat air nie ponm
mengalami tindak balas keseluruhan
badan zahir dan batin
seperti yg sudah kami tulis dibawah ini
lagilah orang lain yang meminumnya
otomatik sangat berkesan...
kami berdua bagi nama air ini
AL HAQ QUDRAD WATER..
dan terbagi menjadi dua
diminum atau SPRAY kat muka
sesuai kegunaan kami nanti akan
mengeluarkan 15 prodak yang lain
untuk berbagai kegunaan..
tetapi tenaga sirr atau kami berdua
dimasukan dlm setiap jenama
agar berkesan jahir dan batin
SENARAI
STOKIS ATAU PENGEDAR
AL HAQ QUDRAD WPTER
AL HAQ QUDRAT SPRAY
PUSAT RAWATAN SYAHADAH
MELAKA MERLIMAU 012 3731804
MOHD A AFFIQ BIN MOHD SHAFFI
MELAKA . TENGKERA / LIMBUNGAN 017338043
MOHD MUZAMIL BIN YUSUF
LANGKAWI .011.12711274
SYED AHMAD ALHABSYI BIN SYED HOOD
LANGKAWI ..0122107742
FAUJI KLANG .01121228557
SAMSUL ..KAJANG....0124573931
IRMAZ NAZIZA AMPANG ..
03 42931993 / 0133941300
JAMALLUDIN BIN OTHMAN
JOHOR BAHRU 0123375061
MOHD HAFIZ BIN HARUN
019-7384993
KAWASAN MASAI / PASIR GUDANG / KLUANG ...
AIR HITAM, BATU PAHAT YONG PENG ...JOHOR..
SILA COBA DAN RASAI SENDIRI
TENAGA SIRR ATAU ROHANI
YANG SUDAH SIMASUKAN DALAM
AIR MINUM ATAU SPRAY

penyampaian Habibana Musa Kadhim bin Ja'far as-Saqqaf, hafizahuLlah wa ra'ah

BismiLlah wal HamduliLlah wash-Shalatu was-Salamu 'Ala RasuliLlah, insya'ALLAH, berikut diantara penyampaian Habibana Musa Kadhim bin Ja'far as-Saqqaf, hafizahuLlah wa ra'ah, semasa Daurah berlangsung di Masjid Hajjah Fathimah, Singapura, tanggal 14/06 - 15/06/2014.
1. Tawassul adalah sunnah. Mendapat pahala bila melakukannya. Tiada dalil atau hadiths mengharamkan bertawassul. Tiada suatu hadiths yang mengatakan bahawa tawassul itu syirik atau haram, bahkan setengah hadiths pun tiada!
2. Saat bertawassul mereka meyakini bahawa yang Berkuasa adalah ALLAH, yang ditawassulkan punya berkah & rahasia (semua ini atas Kehendak & Kuasa ALLAH).
3. Para Nabi sendiri, para Shalihin, para Ulama' semuanya mengamalkan tawassul. Demikian para Sahabat sedangkan mereka itu mendalami 'Ilmu Syar'iat.
4. Jika tawassul akan menghilangkan cahaya hati maka para Ulama' akan meninggalkannya."
5. Para Nabi mendapat mu'jizat. Para wali mendapat karamah, & mereka semuanya dalam golongan Ahlul Sunnah wal Jama'ah (ASWAJA).
6. Aqidah ummat ini adalah terpelihara hingga hari Qiyamat. Aqidah majority ummat Islam adalah Aqidah ASWAJA.
7. ASWAJA adalah Ahli Tasawuf. Semua mereka yang mempunyai karamah, & tiadalah mereka yang pernah yaqozah dengan Baginda RasuliLlah ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam melainkan mereka adalah dalam golongan ASWAJA.
8. Para Ulama' ASWAJA mendapat bantuan khusus dari Baginda RasuliLlah ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam dengan hadir didalam tidur mereka dlsb.
9. Mereka yang beristighatsah diakhirat adalah mereka yang juga pernah beristighatsah didunia.
10. Dalil beristighatsah paling mahsyur, apabila seorang lelaki buta yang mengadu kepada Baginda RasuliLlah ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam & meminta untuk mendoakan kesembuhannya, maka Baginda menyarannya untuk bersabar namun tetap beliau ingin meminta Baginda RasuliLlah untuk mendoakan kesembuhannya, maka beliau Baginda RasuliLlah ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam perintahkan untuk berwudhu' & melakukan Sholat sunnat 2 raka'at, Baginda RasuliLlah mengajarkan kepada beliau sebuah doa yang dalamnya mengandungi istighatsah (juga bertawassul) kepada Baginda, dengan doa, "Wahai ALLAH, aku meminta kepadaMU, & menghadap kepadaMU, Demi NabiMU Nabi Muhammad, Nabi Pembawa Kasih Sayang, WAHAI MUHAMMAD, sungguh aku menghadap demi dirimu (Muhammad ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam), kepada Tuhanku dalam hajatku ini, maka kau kabulkan hajatku, wahai ALLAH, Jadikanlah ia memberi syafa'at hajatku untukku."
11. ALLAH Subhana wa Ta'ala bisa Memberikan sesuatu manfa'at dengan sebab atau tanpa sebab atau dengan cara yang bercanggah dengan akal fikiran kita.
12. Orang yang telah wafat bisa memberikan manfa'at kepada yang masih hidup dengan Izin ALLAH, contoh, disaat Isra' wal Mi'raj, Nabi Musa, sehingga ummat ini mendapatkan keringanan Sholat 50 waktu menjadi 5 waktu, Nabi Ibrahim 'Alaihimus-Salam dengan wasiat dzikr untuk ummat ini amalkan, setiap satunya menjadi pohon didalam Syurga.
13. Orang yang telah wafat lebih mengetahui tentang apa-apa yang dilakukan oleh orang yang masih hidup, lebih mengetahui dari orang yang masih hidup. Sebagaimana dalil, Baginda RasuluLlah ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam akan bertahmid apabila melihat ummat beliau melakukan kebaikan, sebaliknya Baginda akan beristighfar.
14. Didik anak kecil kita akan keimanan bahawa ALLAH Maha Kuasa dlsb, ceritakan kepada mereka tentang mu'jizat para Nabi & karamah para Shalihin agar kelak mereka dewasa, perkara tersebut bila dikhabarkan kepada mereka, tidak menjadi masalah bagi mereka.
15. Andai kita menunjukkan kebaikan & diikuti oleh orang lain seperti menyampaikan atau turut mengumumkan tentang sesebuah Majlis khair/ Majlis 'Ilmu, setiap langkah mereka yang hadir orang yang menyampaikan tersebut juga mendapatkan pahalanya.
16. Mendoakan semua Saudara kita atau sesiapa sahja (yang dalam kemungkaran dlsb) diwaktu malam.
17. Barangsiapa yang ingin mengikut jalan para Auliya' perlu ada sifat rahmah.
18. Barangsiapa yang berjaya memperbaiki 2 orang yang sedang bertelagah, maka ia akan mendapatkan pahala 70 haji yang mabrur.
19. Ni'mat terbesar adalah ni'mat Iman & Islam, juga ni'mat akan Nabi Muhammad ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam.
20. Sebelum kita berterima kasih pada seseorang atau sesiapa, berterima kasihlah dahulu kepada ALLAH, contoh, bertahmid dalam hati kemudian berterima kasih kepada orang tersebut. Demikian tika musibah melanda kita, berdoalah kepada ALLAH terlebih dahulu sebelum berikhtiar jalan penyelesaian.
21. Istidraj - mengambil seseorang sedikit demi sedikit dalam kebinasaan.
22. Barangsiapa yang memelihara Sholat 5 waktu maka akan terpelihara ia dari melalukan syirik kerna didalam Sholat tersebut mengandungi rahasia-rahasia.
23. Barangsiapa yang ingin hidup dalam kebenaran maka ikutilah system yang telah ditunjukkan oleh Baginda RasuliLlah ShalALLAHu'Alaihi wa Alihi waShahbihi waSallam.
24. Meski dengan turunnya malaikat, ataupun dengan menghidupkan orang yang telah wafat, atau (nasihat/tunjuk ajar) Ayah kepada anak, Suami kepada Isteri, Guru kepada Murid, tiada yang dapat memberikan hidayah kecuali ALLAH, hanya ALLAH yang dapat Memberikan Hidayah, selainnya hanya asbab.
25. Semoga kita DiberiNYA Hidayah, dalam kebenaran & teguh didalamnya.
_________________________
SubhanALLAH wal HamduliLlah, demikian yang bisa hamba kongsikan. Segala kesilapan datangnya dari kejahilan hamba. Sebelum & sesudahnya, hamba mohon redha, ampun & maaf. Mohon teguran & nasihat, insya'ALLAH. Silahkan bagi yang ingin share dlsb. Demikian. JazakumuLlah khairal jaza'. BarakALLAHu fikum. Fi amaniLlah.