Laman

Selasa, 21 Januari 2014

Takabbur dan Ujub (kagum pada dirinya).


“tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinnya terdapat kesombongan sebesar biji sawi. Dan, tidak akan masuk neraka orang yang dalam hatinya terdapat keimanan sebesar biji sawi.” (HR.Muslim).

Takabbur dan takjub (kagum) dengan dirinnya sendiri termasuk dosa yang membinasakan. Obat takabbur adalah tawadhu (rendah hati). takjub kepada diri sendiri akan menghapuskan amal shalih serta menyebabkan seseorang mendapat siksa didunia dan di akhirat.

“Sifat ujub adalah kekagumanmu pada dirimu sendiri, sehingga kita merasa bahwa kita lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dari saudara-saudara kita yg lain. Ujub (kagum) itu dapat memicu kita untuk melupakan dosa dan meremehkannya. Pelakunnya tertipu dengan dirinya sendiri, dengan pendapatnya dan merasa aman dari laknat Allah beserta siksanNya. ia merasa hebat, memiliki kedudukan disisi Allah, berjasa pada dirinya sendiri, merasa memiliki hak berbuat segalannya karena amal shalihnya. Dibalik itu sesungguhnya Ia lupa bahwa itu semua adalah nikmat dan karunia pemberian Allah semata.

*

Ujub (kagum) menyebabkan dirinnya suka memuji dirinnya sendiri, menyangjungnya, menganggapnya lebih baik dari pada pihak lain dan bahkan menganggapnya suci. Allah melarang seseorang yang menganggap suci dirinya sendiri.

“maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (An-Najm {53}: 32).

Siapapun yang merasa takjub dengan dirinnya sendiri, pendapatnya, kemampuannya, amal, pikirannya, dll, hal itu akan menghalanginnya dari mengambil manfaat, saran, kritik, dan nasehat dari orng lain. Ia merasa hebat, keren, pintar, dan menganggap remeh orng lain dimana apabila ada ide atau karya orng lain yg lebih baik ia tidak menyukainnya dan menganggap orng itu bodoh,remeh, rendah, dll.

Rasulullah bersabda :

“Taburkanlah tanah ke muka orang yang suka menyanjung”

Ujub (kagum) termasuk sifat yang membinasakan. Sebab itu adalah perbuatan setan, setan yang selalu ingin menyesatkan manusia. Setan menjamin jika seseorang sudah terjangkiti sifat itu, ia akan mudah melakukan dosa-dosa yang lain yang disukai setan itu.

“sesunguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinnya.” (Asy-Syams {91} :9-10)