Laman

Kamis, 02 Desember 2021

NAFAS, AMFAS, TANAFAS, NUFUS.

 "RAHASIA NAFAS, AMFAS, TANAFAS , NUFUS"


Nafas adalah rahasia dari hidup dan kehidupan, dengan nafas yang benar tidak ada sesuatu apapun di alam semesta ini yang tidak bisa di transformasikan

semenjak nyawa di masukkan ke dalam jasad manusia kedalam rahim ibunya hingga lahir kedunia, tidak sedetikpun nafasnya berhenti berzikir kepada diri si empunya diri (Tuhan alam semesta)


Apakah yang disebut nyawa...? Nyawa adalah nafas rahasia, nyawa itu dijadikan dari jauhar basita, jika hilang nyawa diantara jasmani dan rohani maka seseorang itu akan mengalami apa yang di sebut mati, dan bahwa sesungguhnya nyawa itu terdiri dari 4 unsur kehidupan yaitu:

NAFAS, AMFAS, TANAFAS, NUFUS.


Dan sesungguhnya hidup nafas itu karena amfas, hidup amfas itu karena tanafas, dan hidup tanafas itu karena nufus, dan hidup nufus itu dengan rahasia, dan rahasia itu adalah diri rahasia Allah SWT yaitu diri bathin kita, seperti firman Allah SWT di dalam hadis qudsi "Manusia adalah rahasia ku, dan Aku-lah rahasianya"


NAFAS : Nafas adalah nyawa tubuh kita, dan dia adalah sebenar-benar tubuh kita yang tidak mengenal cacat cela juga tidak mengenal binasa, Nafas itu letaknya di mulut, yang menjadi tempat keluar masuknya nyawa dari tubuh manusia adapun zikir nafas ketika masuk ke batang tubuh manusia adalah “HU“, dan ketika keluar dari batang tubuh manusia adalah “ALLAH” Dan asal nafas itu dari huruf ALIF.


AMFAS : Amfas adalah sejatinya hati nurani, yang menjadi nilai kepada ALLAH SWT amfas itu letaknya di hidung, yang menjadi tempat keluar masuknya rahasia dari tubuh manusia, Adapun zikir amfas ketika masuk ke batang tubuh manusia adalah “HU“ dan ketika keluar dari batang tubuh manusia adalah “ALLAH” Dan asal anfas itu dari huruf ALIF-HAMZAH


TANAFAS : Tanafas adalah sebenar-benar diri yang berdiam di dalam PUAD, adapun zikir tanafas tetap diam dengan HU-ALLAH Dan asal tanafas itu dari huruf ALIF – HAMZAH BARIS BAWAH.


NUFUS : Nufus adalah sebenar-benar rahasia yaitu Af’al kepada Dzat ALLAH SWT, nufus tempatnya di dalam tubuh manusia, dia tidak keluar, tidak kekanan, tidak kekiri, tidak ke atas, tidak ke bawah, tidak di depan, tidak ke belakang, dia adalah ALIF pada tubuh insan yang meliputi sekalian tubuh manusia, adapun zikir nufus tetap diam, dan terdiri dari huruf ALIF-HAMZAH BARIS DEPAN. Nufus berada di katup jantung dan bahwa sesungguhnya barang siapa yang tidak menemukan dan memahami hakikat zikir nafas maka sesungguhnya orang tersebut tidaklah dapat mencapai makam SHOLAHUDDAIM.


Adapun nafas anak-anak yang masih di dalam kandungan rahim ibunya tidak keluar masuk melalui hidung dan mulutnya (belum ada nafas dan amfas) melainkan bernafas dengan tanafas dan nufus, Jadi zikir rahasia nafas itu adalah : (A–AA–II–UU )


INILAH SALAH SATU ILMU DARI 9 ILMU YANG WAJIB DIKETAHUI DAN DIAMALKAN JIKA DIRIMU INGIN MENGENAL SEBENAR DIRIMU, SEBENAR NABIMU DAN SEBENAR TUHANMU, JIKA TIDAK MAKA DIRIMU ADALAH PENIPU.


Jika ada seseorang bertanya: “Bagaimanakah aku harus mengeluarkan cinta dunia dari hatiku?” Maka jawabannya adalah: “Hendaklah memperhatikan cintamu pada Allah"

Ambillah alat ukur berupa cermin, lalu pandanglah dirimu melalui cermin itu, Perhatikanlah, apakah engkau seorang Mukim atau seorang munafik? Apakah engkau seorang yang bertauhid atau seorang musyrik?


Tolonglah aku ya Allah, agar aku bisa menundukkan hawa nafsuku dan memabukkan akal ku dengan anggur cinta-Mu, agar aku kehilangan diriku guna memperoleh kesadaran-Mu, agar jiwa ini fana dan hidup dalam diri-Mu...Aamiin aamiin ya Allahu ya rabbal Alamiin...


Semoga bermanfaat...

Assalamualaikum 

Salam Damai Sejahterah 

sifat 20 wajib Allah

1. Wujud (Ada)

Sifat wajib Allah SWT yang pertama adalah ‘wujud’ yang artinya ‘ada’. Maksudnya, Allah adalah zat yang pasti ada, Dia berdiri sendiri, tidak diciptakan oleh siapapun dan tidak ada Tuhan selain Allah Ta’ala. Bukti bahwa Allah SWT itu ada adalah terciptanya alam semesta dan seisinya.


Allah SWT berfirman: “Allah-lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudia ia bersemayam di atas ‘Arsy. Tidak ada bagi kamu selain daripada-Nya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi Syafa’at 1190. Maka kamu tidak memperhatikan?” (QS As-Sajadah: 4).


2. Qidam (Awal)

Qidam memiliki arti terdahulu. Maksudnya, Allah SWT adalah sang pencipta yang menciptakan alam semesta beserta isinya. Oleh karena itu, tidak ada pendahulu atau yang mengawali selain Allah SWT. Allah SWT tidak diciptakan karena menjadi zat pertama yang mengawali semua hal.


Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Alquran: “Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Hadid: 3).


3. Baqa’ (Kekal)

Sifat wajib Allah yang selanjutnya adalah ‘Baqa’’ yang artinya kekal. Allah itu Maha kekal, tidak akan punah dan binasa atau mati. Tidak ada akhir bagi Allah SWT.


Sebagaimana disampaikan oleh Allah SWT: “Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali Allah. BagiNya-lah segala penentuan, dan hanya kepadaNya-lah kamu dikembalikan.” 

(QS Al-Qasas: 88).


4. Mukholafatul Lilhawaditsi (Berbeda dengan Makhluk Ciptaannya)

Karena Allah SWT adalah yang penciptakan, maka Allah SWT sudah pasti jauh berbeda dengan makhluk-makhluk ciptaanya. Tidak ada satupun yang mampu sebanding denganNya dan mampu menyerupai keagunganNya.


Hal ini dijelaskan dalam Alquran: “Tidak ada satupun yang serupa dengan Dia dan Dialah yang Maha Mendengan dan Melihat.” (QS Asy-Syura: 11)


5. Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri)

Qiyamuhu Binafsihi menjadi sifat wajib Allah selanjutnya. Memiliki arti ‘berdiri sendiri’, sesungguhnya Allah SWT Ta’ala berdiri sendiri, tidak bergantung oleh siapapun dan tidak membutuhkan bentuan karena Allah SWT adalah sang pencipta.


Alquran menjelaskan: “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam semesta.” (QS Al-Ankabut: 6).


6. Wahdaniyah (Tunggal)

Maksudnya, Allah-lah satu-satunya tuhan pencipta alam semesta. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran: “Seandainya di langit dan di bumi ada tuhan – tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu akan binasa. (QS Al Anbiya 22)


7. Qudrat (Berkuasa)

Sebagai pencipta, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu dan tidak ada yang bisa menandingi kekuasaan-Nya. Seperti tertera dalam Alquran: “Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al-Baqarah: 20).


8. Iradat (Berkehendak)

Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Oleh karena itu, kejadian apapun pasti terjadi atas kehendak Allah SWT. Penjelasan dalam Alquran yakni: “Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: ‘Jadilah!’, maka terjadilah.”

 (QS Yasiin: 82).


9. ‘ilmun (Mengetahui)

Allah SWT Maha Mengetahui atas segala sesuatu baik yang tampak maupun yang tidak tampak. Allah SWT berfirman: “Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS Qaf : 16).


10. Hayat (Hidup)

Allah Maha Hidup, tidak akan pernah binasa ataupun musnah. Dia kekal selamanya. “Dan bertakwalah kepada Allah yang hidup (kekal) yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS Al-Furqon: 58).


Allah Maha mendengar apa yang diucapkan hambanya, tidak ada yang akan terlewat oleh-Nya. “Dan Allah-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al-Maidah: 76).


12. Basar (Melihat)

Termasuk dalam sifat wajib Allah, semua yang ada di dunia ini tidak luput dari pengelihatan Allah SWT karena pengelihatan-Nya tidak memiliki batasan. Allah SWT bisa melihat apapun, kapanpun di mana pun lebih dari yang manusia fikirkan. “Dan Allah melihat atas apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Hujurat: 18).


13. Qalam (Berfirman)

Melalui firman-Nya, Allah SWT memberikan tugas kepada nabi dan rasulnya untuk menyebarkan Qalam-Nya sebagai pegangan umat manusia. “Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.” (QS Al-A’raf: 143).


14. Qadiran (Berkuasa)

Mengenai sifat wajib Allah ini telah dijelaskan dalam Alquran: “Hampir kilat itu menyambar pengelihatan mereka. Setiap kali sinar itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. jika Allah menghendaki, niscaya dia melenyapkan pendengaran dan pengelihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu.” (QS Al – Baqarah: 20).


15. Muridan (Berkehendak)

Apabila Allah sudah menakdirkan sesuatu, maka tidak ada yang dapat menolak kehendak-Nya. “Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang Dia kehendaki.” (QS Hud: 107).


16. Aliman (Mengetahui)

Sebagai sifat wajib Allah, artinya Allah Maha mengetahui atas segala sesuatu. Tidak ada yang bisa disembunyikan, bahkan hanya sebesar debu pun, baik tindakan baik atau buruk. “Dan Allah Maha Mengetahui sesuatu…” (QS An-Nisa: 176).


17. Hayyan (Hidup)

Allah SWT selalu hidup dan dapat mengawasi hamba-hambaNya karena tidak pernah tidur. “Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup, yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS Al-Furqon: 58).


18. Sami’an (Mendengar)

Allah memiliki sifat wajib Sami’an yang berarti mendengar. Tidak ada yang terlewatkan bagi Allah dan tidak ada pula yang melampui pendengaranNya. Gemericik angin hingga desiran di dalam hati seseorang pun Allah SWT mengetahuinya.


19. Bashiran (Melihat)

Bashiran juga memiliki arti melihat. Allah selalu melihat dan mengawasi hamba-hamba-Nya. Oleh karena itu, sudah semestinya umat Islam selalu berbuat kebaikan dan merasa diri selalu diperhatikan oleh Allah.


20. Mutakalliman (Berfirman atau Berkata-kata)

Mutakalliman juga berarti berkata-kata. Allah berfirman lewat kitab-kitab suci yang diturunkan dan disampaikan oleh para nabi dan rasul. Semua yang datang dari Allah SWT adalah benar adanya dan semua manusia harus tunduk pada perintahnya.