Hidup pastikan aman tenteram dunia wal akhirat kalau saja kita selalu bertafakur untuk mengingat Allah dan mengingat kehidupat akhirat, minimal 5 menit dalam sehari semalam
Jumat, 29 Oktober 2021
ILMU SIRR (RAHASIA)
Kamis, 28 Oktober 2021
MENGANDUNG RAHASIA TITIK
ZIKIR MEMBENTUK JIWA..
TUBUH AKHERAT
Selasa, 26 Oktober 2021
Kesadaran itu energy.
RUH, NAFSU, JIWA dan AKAL vc IBLIS
Pengertian Talqin Dzikir
AGAMA yang diturunkan oleh ALLAH
DZAT ALLAH
PORTOFOLIO
Senin, 25 Oktober 2021
7 LATHIFAH SIMPUL BATIN
7 titik batin yang kita sebut dengan lathifah, yaitu:
1. LATIFATUL QOLBY
Di sini letaknya sifat-sifat syetan, iblis, kekufuran, kemusyrikan, ketahayulan dan lain-lain, letaknya dua jari dibawah susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya, Insya Allah pada tingkat ini diganti dengan Iman, Islam, Ihsan, Tauhid dan Ma’rifat.
2. LATIFATUL ROH
Di sini letaknya sifat bahimiyah (binatang jinak) menuruti hawa nafsu, , letaknya dua jari dibawah susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di isi dengan khusyu’ dan tawadhu’.
3. LATIFATUS SIRRI
Di sini letaknya sifat-sifat syabiyah (binatang buas) yaitu sifat zalim atau aniaya, pemarah dan pendendam, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kiri, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat kasih sayang dan ramah tamah.
4. LATIFATUL KHAFI
Di sini letaknya sifat-sifat pendengki, khianat dan sifat-sifat syaitoniyah, , letaknya dua jari diatas susu sebelah kanan, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat syukur dansabar.
5. LATIFATUL AKHFA
Di sini letaknya sifat-sifat robbaniyah yaitu riya’, takabbur, ujub, suma’ dan lain-lain, , letaknya ditengah-tengah dada, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah di ganti dengan sifat-sifat ikhlas, khusyu’,tadarru dan tafakur.
6. LATIFATUN NAFSUN NATIQO
Di sini letaknya sifat-sifat nafsu amarrah banyak khayalan dan panjang angan-angan, , letaknya tepat diantara dua kening, Kita buat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat tenteramdan pikiran tenang.
7. LATIFAH KULLU JASAD
Di sini letaknya sifat-sifat jahil “ghaflah” kebendaan dan kelalaian, , letaknya diseluruh tubuh mengendarai semua aliran darah kita yang letak titik pusatnya di tepat ditengah-tengah ubun-ubun kepala kita, Kitabuat dzikir sebanyak-banyaknya Insya Allah diganti dengan sifat-sifat ilmu dan amal
MENGENAL LATHIFAH - LATHIFAH BATIN dalam THARIQAT SUFI
Acuan dalam pengamalan tarekat bertumpu kepada tradisi dan akhlak nubuwah (kenabian), dan mencakup secara esensial tentang jalan sufi dalam melewati maqomat dan ahwal tertentu. Setelah ia tersucikan jasmaniahnya, kemudian melangkah kepada aktivitas aktivitas, yang meliputi:
PERTAMA, tazkiyah an nafs atau pensucian jiwa, artinya mensucikan diri dari berbagai kecenderungan buruk, tercela, dan hewani serta menghiasinya dengan sifat sifat terpuji dan malakuti.
KEDUA, tashfiyah al qalb, pensucian kalbu. Ini berarti menghapus dari hati kecintaan akan kenikmatan duniawi yang sifatnya sementara dan kekhawatirannya atas kesedihan, serta memantapkan dalam tempatnya kecintaan kepada Allah semata.
KETIGA, takhalliyah as Sirr atau pengosongan jiwa dari segenap pikiran yang bakal mengalihkan perhatian dari dzikir atau ingat kepada Allah.
KEEMPAT, tajalliyah ar Ruh atau pencerahan ruh, berarti mengisi ruh dengan cahaya Allah dan gelora cintanya.
QASRUN = Merupakan unsur jasmaniah, berarti istana yang menunjukan betapa keunikan struktur tubuh manusia.
SADRUN = (Latifah al-nafs) sebagai unsur jiwa
QALBUN = (Latifah al-qalb) sebagai unsur rohaniah
FUADUN = (Latifah al-ruh) Unsur rohaniah
SYAGAFUN = (Latifah al-sirr) unsur rohaniah
LUBBUN = (Latifah al-khafi) unsur rohaniah
SIRRUN = (Latifah al-akhfa) unsur rohaniah
__
Hal ini relevan dengan firman Allah SWT dalam hadist qudsi:
"AKU jadikan pada tubuh anak ADAM (manusia) itu QASRUN (istana), di situ ada SADRUN (dada), di dalam dada itu ada QALBU (tempat bolak balik ingatan), di dalamnya ada lagi FU'AD (jujur ingatannya), di dalamnya pula ada SYAGAF (kerinduan), didalamnya lagi ada LUBBUN (merasa terialu rindu), dan di dalam LUBBUN ada SIRRUN (mesra), sedangkan di dalam SIRRUN ada "AKU".
AHMAD AL-SHIRHINDI dalam KHARISUDIN memaknai hadist qudsi di atas melalui sistem interiorisasi dalam diri manusia yang strukturnya yang dapat diperhatikan dalam gambar di atas.
__
Pada dasarnya lathifah-lathifah tersebut berasal dari ALAM AMRI i (perintah) ALLAH : "KUN FAYAKUN", yang artinya, "jadimaka jadilah" (QS : 36: 82) merupakan AL-RUH yang bersifat immaterial. Semua yang berasal dari ALAM AL-KHALQI (alam ciptaan) bersifat material. Karena qudrat dan iradat ALLAH ketika ALLAH telah menjadikan badan jasmaniah manusia, selanjutnya ALLAH menitipkan kelima lathifah tersebut ke dalam badan jasmani manusia dengan keterikatan yang sangat kuat,
Lathifah-lathifah itulah yang mengendalikan kehidupan batiniah seseorang, maka tempatnya ada di dalam badan manusia. Lathifah ini pada tahapan selanjutnya merupakan istilah praktis yang berkonotasi tempat.
_
Umpamanya lathifah AL-NAFSI sebagai tempatnya AL-NAFSI AL-AMARAH. LATHIFAH AL-QALBI sebagai tempatnya NAFSU AL-LAWAMAH . LATHIFAH AL-RUHI sebagai tempatnya AL-NAFSI AL-MULHIMMAH , dan seterusnya. Dengan kata lain bertempatnya lathifah yang bersifat immaterial ke dalam badan jasmani manusia adalah sepenuhnya karena kuasa ALLAH .
Lathifah sebagai kendaraan media bagi ruh bereksistensi dalam diri manusia yang bersifat BARZAKHIYAH (keadaan antara kehidupan jasmaniah dan rohaniah).
__
Pada hakekatnya penciptaan ruh manusia (lima lathifah), tidak melalui sistem evolusi. Ruh ditiupkan oleh Allah kedalam jasad manusia melalui proses. Ketika jasad NABI ADAM A.S telah tercipta dengan sempurna, maka ALLAH memerintahkan ruh NYA untuk memasuki jasad NABI ADAM a.s. Maka dengan enggan ia menerima perintah tersebut. Ruh memasuki jasad dengan berat hati karena harus masuk ke tempat yang gelap. Akhirnya ruh mendapat sabda ALLAH : "Jika seandainya kamu maumasuk dengan senang, maka kamu nanti juga akan keluar dengan mudah dan senang, tetapi bila kamu masuk dengan paksa, maka kamupun akan keluar dengan terpaksa". Ruh memasuki melalui ubun-ubun, kemudian turun sampai ke batas mata, selanjutnya sampai ke hidung, mulut, dan seterusnya sampai ke ujung jari kaki. Setiap anggota tubuh Adam yang dilalui ruhmenjadi hidup, bergerak, berucap, bersin dan memuji ALLAH . Dari proses inilah muncul sejarah mistis tentang karakter manusia,sejarah salat (takbir, ruku dan sujud), dan tentang struktur ruhaniah manusia (ruh, jiwa dan raga).
Bahkan dalam al Qur'an tergambarkan ketika ruh sampai ke lutut, maka Adam sudah tergesa gesa ingin berdiri. Sebagaimana firman Allah : "Manusia tercipta dalam ketergesa-gesaan" (Q.S.21:37).
Pada proses penciptaan anak ADAM pun juga demikian, proses bersatunya ruh ke dalam badan melalui tahapan.Ketika sperma berhasil bersatu dengan ovum dalam rahim seorang ibu, maka terjadilah zygot (sel calon janin yang diploid ).Ketika itulah Allah meniupkan sebagian ruhnya (QS : 23 : 9), yaitu ruh al-hayat. Pada tahapan selanjutnya ALLAH mnambahkan ruhnya, yaitu ruh al-hayawan, maka jadilah ia potensi untuk bergerak dan berkembang, serta tumbuh yang memang sudah adabersama dengan masuknya ruh al-hayat.
Sedangkan tahapan selanjutnya adalah peniupan ruh yang terakhir, yaitu ketika proses penciptaan fisik manusia telah sempurna (bahkan mungkin setelah lahir). Allah meniupkan ruh al-insan (haqiqat Muhammadiyah). Maka dengan ini, manusia dapat merasa dan berpikir. Sehingga layak menerima taklif syari' (kewajiban syari'at) dari Allah dan menjadi khalifah Nya.
__
Itulah tiga jenis RUH dan NAFS yang ada dalam diri manusia, sebagai potensi yang menjadi sudut pandang dari fokus pembahasan LATHIFAH (kesadaran). LIMA LATHIFAH yang ada di dalam diri manusia itu adalah tingkatan kelembutan kesadaran manusia. Sehingga yang dibahas bukan hakikatnya, karena hakikat adalah urusan TUHAN (QS : 17 : 85), tetapi aktivitas dan karakteristiknya.
LATHIFAH AL-QALB, bukan QALB (jantung) jasmaniah itu sendiri, tetapi suatu lathifah (kelembutan), atau kesadaran yang bersifat RUBBANIYAH (ketuhanan) dan RUHANIAH . Walaupun demikian, ia berada dalam QALB (jantung) manusia sebagai media bereksistensi. Menurut AL GHAZALL , di dalam jantung itulah memancarnya ruh manusia itu. Lathifah inilah hakikatnya manusia. Ialah yang mengetahui, dia yang bertanggung jawab, dia yang akan disiksa dan diberi pahala. Lathifah ini pula yang dimaksudkan sabda Nabi "Sesungguhnya ALLAH tidak akan memandang rupa dan hartamu, tetapi ia memandang hatimu".
LATIFAH AL-QALB bereksistensi di dalam jantung jasmani manusia, maka jantung fisik manusia ibaratnya sebagai pusat gelombang, sedangkan letak di bawah susu kiri jarak dua jari (yang dinyatakan sebagai letaknya LATHIFAH AL-QALB ) adalah ibarat "channelnya". Jika seseorang ingin berhubungan dengan lathifah ini, maka ia harus berkonsentrasi pada tempat ini. Lathifah ini memiliki nur berwarna kuning yang tak terhinggakan (di luar kemampuan indera fisik).
Demikian juga dengan lathifah AL-RUH, dia bukan RUH atau hakikat RUH itu sendiri. Tetapi LATHIFAH AL-RUH adalah suatu identitas yang lebih dalam dari lathifah al-qalb. Dia tidak dapat diketahui hakikatnya, tetapi dapat dirasakan adanya, dan diketahui gejala dan karakteristiknya. Lathifah ini terletak di bawah susu kanan jarak dua jari dan condong ke arah kanan. Warna cahayanya merah yang tak terhinggakan. Selain tempatnya sifat-sifat yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat bahimiyah atau sifat binatang jinak. Dengan lathifah ini pula seorang salik akan merasakan FANA AL-SIFAT (hanya sifat ALLAH sajayang kekal), dan tampak pada pandangan batiniah.
LATHIFAH AL-SIRRI merupakan lathifah yang paling dalam, terutama bagi para sufi besar terdahulu yang kebanyakan hanya menginformasikan tentang TIGA LATHIFAH manusia, yaitu QALB , RUH dan SIRR . Sufi yang pertama kali mengungkap sistem interiorisasilathifah manusia adalah AMIR IBN USMAN AL MAKKI (w. 904 M), yang menurutnya manusia terdiri dari empat lapisan kesadaran, yaitu RAGA , QALBU , RUH dan SIRR . Dalam temuan IMAM AL ROBBANI AL MUJADDID, lathifah ini belum merupakan latifiah yang terdalam. Ia masih berada di tengah tengah lathifah al ruhaniyat manusia. Tampaknya inilah sebabnya sehingga AL MUJADDID dapat merasakan pengalaman spiritual yang lebih tinggi dari para sufi sebelumnya, seperti ABU YAZID AL BUSTAMI , AL-HALLAJ (309 H),dan IBNU ARABI (637 H). Setelah ia mengalami "ittihad" dengan TUHAN , ia masih mengalami berbagai pengalaman ruhaniah, sehingga pada tataran tertinggi manusia ia merasakan sepenuhnya, bahwa abid dan ma'bud adalah berbeda, manusia adalah hamba, sedangkan ALLAH adalah TUHAN.
Hal yang diketahui dari lathifah ini adalah, ia memiliki nur yang berwarna putih berkilauan. Terletak di atas susu kiri jarak sekitar dua jari, berhubungan dengan hati jasmaniah (hepar). Selain lathifah ini merupakan manifestasi sifat-sifat yangbaik, ia juga merupakan sarangnya sifat sabbu’iyyah atau sifat binatang buas. Dengan lathifah ini seseorang salik akan dapatmerasakan fana' fi al-dzat, dzat Allah saja yang tampak dalam pandangan batinnya.
Lathifah al-khafi adalah lathifah al-robbaniah al-ruhaniah yang terletak lebih dalam dari lathifah al-sirri. Penggunaan istilah ini mengacu kepada hadis Nabi : "Sebaik-baik dzikir adalah khafi dan sebaik baik rizki adalah yang mencukupi".Hakikatnya merupakan rahasia Ilahiyah. Tetapi bagi para sufi, keberadaanya merupakan kenyataan yang tidak dapat di pun kirim. Cahayanya berwarna hitam, letaknya berada di atas susu sebelah kanan jarak dua jari condong ke kanan, berhubungan dengan limpa jasmani. Selain sebagai realitas dari nafsu yang baik, dalam lathifah ini bersemayam sifat syaithoniyyah seperti hasad, kibir (takabbur, sombong), khianat dan serakah.
Lathifah yang paling lembut dan paling dalam adalah LATHIFAH AL-AKHFA . Tempatnya berada di tengah-tengah dada dan berhubungan dengan empedu jasmaniah manusia. Lathifah ini memiliki nur cahaya berwarna hijau yang tak terhinggakan. Dalam lathifah ini seseorang salik akan dapat merasakan 'isyq (kerinduan) yang mendalam kepada NABI MUHAMMAD SAW. sehingga sering sering ruhaniah Nabi datang mengunjungi.
Relevan dengan pendapat AL-QUSYAIRI yang menegaskan tentang tiga alat dalam tubuh manusia dalam Upaya kontemplasi, yaitu:
PERTAMA qalb yang berfungsi untuk mengetahui sifat-sifat ALLAH .
KEDUA, ruh berfungsi untuk mencintai ALLAH , dan
KETIGA, sirr berfungsi untuk melihat ALLAH .
Dengan demikian proses ma'rifat kepada ALLAH menurut AL QUSYAIRI dapat digambarkan sebagai berikut dibawah ini.
Aktivitas spiritual itu mengalir di dalam kerangka makna dan fungsi RAHMATAN LIL 'ALAMIN ; Tradisi kenabian pada hakekatnya tidak lepas dari mission sacred, misi yang suci tentang kemanusiaan dan ke alam semestaan untuk merefleksikan ASMA ALLAH.
Minggu, 10 Oktober 2021
MENGENAL RUKUN DAN HUKUM SHOLAT
ada Nafsunya,
ada Tulangnya,
ada Kepalanya,
ada Tangan dan Kakinya.
Karena di dalam Takbiratul Ihram tersimpan 4 Rahasia yaitu
1.1. Tubadil.
1.2. Munajat.
1.3. Miraj.
1.4. Ihram.
Karena Niat adalah pernyata'an dari pada kehendak untuk
mewujudkan asal dari pada cita-cita Manusia.
Karena membaca A-Fatihah itu adalah antara Tuhan dengan
hambanya, maka hendaklah ketika membaca Al-Fatihah seolah-olah
jika tiada sesungguhnya, bahwa kita sedang berkata-kata langsung
dengan Tuhan.
Karena tanpa Tuma'ninah di dalam Sholat itu tiada beradab maka
hendaklah perangai tubuh di hadapan Tuhan yang Maha Mulia lagi
Maha besar harus tertib.
Tatkala Ruku itu di umpamakan engkau menilik kebawah Arsyil Azim, bahwa engkau tunduk dibawah kebesaran Allah SWT, maka hendaknya menilik kepada hakekat diri engkau yang suci.
Tunduk dan patuhlah sambil menyatakan puji, tatkala sudah nyata yang ditilik itu baru boleh bangkit dari Ruku.Tatkala bangkit, di umpamakan pula menilik kepada Nubuah Rasulullah Shalallahu'alaihi wasllam, dan menilik kepada keesaan Allah SWT. Tatkala Sujud, engkau menyatakan atas hak kepada Tuhan, bahwasanya kita fakir, dhoif, lemah dan bodoh. Sujud juga diumpamakan tersungkur dibawah Arsyil Azim, yang
menyatakan bahwa kita telah kembali dari pada semula dalam
keada'an suci, sa'at mana didalam alam Arwah sejak hari ALASTU.
Demikian hendaknya ketika Ruku dan Sujud.
Setelah bangkit dari Sujud yakni engkau duduk diantara dua sujud, di
umpamakan engkau duduk tajali berhadapan nyata dengan Tuhan.
Sa'at itu engkau menerima atas pernyata'an keampunan, rahmat dan
petunjuknya.
uduk itu di umpamakan engkau berada di dalam Qalbu LATIFAH,
Qalbu Mu'minin, di atas Baitullah.
Tatkala engkau membaca TASYAHUD yaitu dengan isyarat telunjuk
kanan itulah hakekat pernyata'an atas janji, sumpah dan saksi semula
di dalam hari ALASTU yakni membenarkan bahwa Allah itu Tuhan yang sebenarnya, sehingga engkau KARAM di dalam lautan Murakabah, asyik di bawah
kebesaran Allah hingga diri yang pasrah itu tersungkur suci di dalam
tubuh INSANUL KAMIL. Bahwa,Tahyat itu asal Sholat
Ta'ala ketika dibawah Arsyi.
wasllam.
Maka, sebelum memberi Salam ke kanan dan ke kiri hendaklah lebih
dahulu tilik nyata-nyata bahwa diri yang suci itu tersungkur sunyi
sejahtera, bahagia, segan rasanya hendak salam karena asyik
Murakabah dengan Allah SWT.
Memberi salam itulah suatu pernyata'an kepada malaikat yang di
kanan dan di kiri, bahwa kita telah datang kembali dari alam Munajat
kepada Allah SWT.
Demikian, sekedar fakir sampaikan "Mengenal RUKUN DAN HUKUM
Solat"
berdiri menyaksikan diri sendiri yaitu bersaksi diri kita sendiri bahwa
Tiada Nyata pada Diri Kita Hanya Allah yaitu Diri Batin ( Muhammad
Mustaffa) dan Diri Dzahir kita itu menanggung Rahasia Allah.
Pengertian SHOLAT HAKIKI ter-urai dalam kalimah ALHAMDU
(alif-lam-ha-mim-dal) yang bermaksud SEGALA PUJI MILIK ALLAH. Inilah perkata'an yang mula-mula dilafazkan oleh manusia yaitu Nabi Allah Adam a.s.
"ALIF" Melambangkan NIAT karena niat itu ialah mendzahirkan DIRI
BATIN. Diri inilah IMAM yang kita ikuti yaitu ULIL AMRI atau
pemerintah = pemimpin.
"LAM" Bila telah nyata Diri Batin, maka kita lafazkan TAKBIR RATUL
IHRAM. Maka berawal dari sini bukanlah manusia yang berkehendak tetapi segala-galanya adalah digerakkan oleh Allah.
"HA" Apabila telah nyata Allah menguasai diri kita, maka kita pun rukuk menandakan kita tunduk patuh akan Kebesaran Allah dan siap menerima segala PerintahNya.
"MIM" Maka diri kita mengakui bahwa Dzat Allah itulah Tuhan Sekalian Alam yang meliputi seluruh diri kita mengwujudkan dan menghidupkan kita. Kita pun sujud menandakan rasa syukur kita.
"DAL' Satelah kita tahu Dzat telah mengkaruniakan kepada diri kita
menjadi Khalifahnya dibumi ini, maka kita pun merendah diri atas
Karuniah itu (yang tidak dikaruniahkan Allah kepada makhluk lain selain manusia).
ALIF Niat.
LAM Berdiri Betul.
HA Ruku'.
MIM Sujud.
DAL Duduk Antara Dua Sujud.
Usul Diri Rangka Nyata Allah.
Usalli = Kita berniat untuk mengusul asal diri kita.
Fardhu Fardhu ialah Diri Yang Di-usul.
Raka'at Rangka kita ialah Jasad yang di dzahirka
Lillah Hi Taala = Nyata Allah melalui jasad yang dzahir. Barulah dapat
diusul akan Asal Usul Diri. Maka setelah diusul nyatalah Allah itu
Meliputi Diri Dzahir dan Diri Batin.
Diri Dzahir tiada mempunyai daya dan upaya melainkan melakukan
Af'al Allah semata-mata. Dengan KESADARAN itu maka Nyatalah
Kebesaran Allah dan kita-pun TAKBIR untuk meng ESA kan Dzat Tuhan itu meliputi sekalian diri.
URAIAN TAKBIRATUL IHRAM.
Allah Sifat Napsiah = 1.
Hu Sifat Salbiah 5.
Akbar Sifat Ma'ani dan Maknuyah = 14.
Maka nyatalah ke 20 Sifat-sifat Kebesaran Allah didalam ucapan
"ALLAH HU AKBAR".
CARA-CARA SHOLAT HAKIKI.
HAKEKAT SHOLAT
Artinya berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita.. Hanya diri batin (Allah)dan diri dzahir kita (Muhammad) yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt.
Hal ini terkandung dalam surah Al-Fatihah yaitu: Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal). Kalimah Alhamdu ini diterima ketika Rasulullah isra' dan mi'raj. Mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang
diciptakan Allah swt yaitu Adam as.
bersin dan berkata Alhamdulillah = Segala puji bagi Allah
Apa yang dipuji adalah : Dzat (Allah), Sifat (Muhammad), Asma' (Adam)
dan Afa'al (Manusia)
Jadi sholat itu bukan berarti: Menyembah tapi suatu "cara" penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita melainkan diri Allah
semata. Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah swt. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta.tiada sesuatu yang kita punya kecuali Hak Allah semata.Sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Ahzab: 72.
"Inna 'aradnal amanata 'alas samawati wal ardi wal jibal. Fa abaina anyah milnaha wa'asfakna minha wahamalahal insanu".
Artinya:
"Sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya
(memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya
manusia yang sanggup menerimanya". Dan karena firman Allah inilah kita mengucap
"Asyhaduanlla llaaha llallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar
Rasulullah "Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah semata-mata dengan tubuh dzahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai pada masa yang telah ditentukan". Manusia akan berguna disisi Allah jika dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri. Bila manusia dapat mengenal dirinya maka dengan sendirinya ia dapat mengenal Allah.
Hadits Quds...
Tuhannya".
Maha Besar). Perkata an ini diambil dari asal ketika Roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam as. Kemudian Adam berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata: Allahu
Akbar (Allah Maha Besar).
Dalam Sholat harus memenuhi 3 syarat
a. Fiqli (perbuatan).
b. Qauli (bacaan).
c. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu).
Mengapa kita Sholat sehari-semalam 17 rakaat... ?
Pengertiannya sebagai berikut:
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah.
I. AH itu menandakan sholat subuh,2= Dzat dan Sifat.
2. ALLAH itu menandakan sholat Zohor, "4" = Wujud, Alam, Nur dan
Syahadah.
3. MUHAMMAD itu menandakan sholat Ashar "4" = Tanah, Air, Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sholat Magrib, "3" = Ahda, Wahda, dan
Wahdiah.
5. HAWA itu menandakan sholat Isya 4" = Mani, Manikam, Madi, dan
Mengapa kita mengucapkan 2 kalimah Syahadat 9X dalam 5 waktu Sholat.?
Sebab diri batin manusia mempunyai 9 wajah.
Dua kalimah syahadat pada :
Sholat SUBUH 1X itu memberi kesaksian pada wajah kita pada
martabat SIR USIR (Rahasia di dalam Rahasia).
Sholat ZOHOR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat
Sholat ASHAR 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat
WAHDA dan WAHDIAH.
Sholat MAGHRIB 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada
martabat AHAD dan MUHAMMAD.
Sholat ISYA 2X memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat
MUSTAFA dan MUHAMMAD.
Mengapa kita harus berniat dalam Sholat..?
Karena= Niat itu merupakan kepala sembahyang.
Hakekat niat letaknya pada martabat "Alif" dan kalbu manusia di dalam
sholat itu kita lafazkan di dalam hati
Niat Sholat: "Aku hendak Sholat menyaksikan diriku karena Allah
semata-mata".
Dalilnya:
LA SHOLATAN ILLA BI HUDURIL QALBI".
Artinya: Tidak Sah Sholat-Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya)
"LAYASUL SHOLAT ILLA BIN MA'RIFATULLAH".
Artinya: Tidak sah Sholat Tanpa Mengenal Allah.
"WAKALBUL MU'MININ BAITULLAH".
Artinya: Jiwa Orang Mu'min Itu Rumahnya Allah.
"WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ".
Artinya: Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu.
"IN NAMAS SHOLATU TAMAS KUNU TAWADU'U'.
Artinya: Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta.
Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah
Engkau Kembali.
"AQIMIS SHOLATA LI ZIKRI"
Artinya: Dirikan Sholat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha 145).
Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyang.
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan
jasad yaitu
1. Bulu.
2. Kulit.
3. Daging.
4. Darah.
5. Tulang.
6. Lemak.
7. Lendir.
7 ayat dalam Al-Fatihah merupakan tawaf 7 kali keliling Ka'abah.
dirinya sendiri dan Nabi Adam as, mengucap kalimah Allahu Akbar".
Peristiwa ini merupakan taijali (perpindahan) diri rahasia Allah
sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu:
1. Wujud.
2. IImu.
3. Nur.
4. Syahadah.
Perkata'an Allah pada Allahu Akbar mengandungi makna atau
martabat dzat sedangkan perkataan "Akbar" pada Allahu Akbar
mengandungi makna atau martabat sifat.
Jadi Dzat dan Sifat itu tidak boleh berpisah. Dzat dan Sifat sama-sama
saling puji memuji.
Mengandungi makna'Pembersih hati" daripada syirik kepada Allah
SWT.
"iya Kanak Budu Wa ilya Kanasta'in".
Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.
b. Mata Berpuasa.
c. Telinga Berpuasa.
d. Kulit Berpuasa.
e. Hati Berpuasa.
SHOLAT HAKIKI.
Sesungguhnya Sholat itu ada 4 jenis yaitu:
1. Sholat Syariat.
2. Sholat Tharikat.
3. Sholat Hakikat.
. Sholat Makrifat.
ke 4 jenis Sholat diatas berkaitan antara satu dengan yang lainya.
Firman Allah swt:
"Inna sholati kaanat ala mukminina kitabin mauquta".
Sesungguhnya sholat itu adalah WAJIB bagi orang orang yang
beriman.
"Assholatu imanuddin"
Sholat itu tiang Agama.
Semoga Bermanfaat