Laman

Selasa, 18 Agustus 2020

MENYAMBUT BULAN 1.MUHARRAM 1442 H

Assalamu 'alaikum warohmatulloh wabarokatuh
MENYAMBUT BULAN MUHARRAM
Tahun ini, 1 Muharram jatuh pada tanggal 20 Agustus 2020. Jadi, pada hari Kamis itu, awal tahun 1442 Hijriah akan dimulai.
Tahun baru hijriah atau tahun baru Islam diperingati pada setiap tanggal 1 Muharam.
Di kalender Hijriah, Muharam merupakan bulan pertama.
Pada tahun ini, 1 Muharam 1442 H akan jatuh pada hari Kamis, tanggal 20 Agustus 2020. Karena kalender hijriah diawali usai matahari terbenam, maka pergantian tahun baru Islam tersebut akan dimulai sejak Rabu malam,
tanggal 19 Agustus 2020.
Bulan Muharam adalah salah satu bulan di kalender Islam yang diyakini penuh berkah.
Dalam literatur keislaman, Muharam dijuluki sebagai "Bulan Alloh" atau Syahrullah karena bermakna agung dalam sejarah Islam.
Menyambut awal tahun baru Islam 1442 H, terdapat dua doa yang dianjurkan untuk dibaca oleh umat Islam: Doa akhir tahun dan doa awal tahun ketika memasuki 1 Muharam. dan Doa akhir tahun 1441 hijriah dapat dibaca sebelum sholat Magrib pada hari Rabu, 19 Agustus 2020, atau tepat saat pergantian tahun di kalender Islam terjadi. Sementara doa menyambut awal tahun baru Islam 1442 hijriah dapat dibaca sesudah salat Magrib pada hari yang sama.
Adapun doa yang dianjurkan oleh Rosululloh untuk dibaca ketika menyambut akhir dan awal tahun, sebagaimana dikutip dari Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar.sebagai berikut.
Doa akhir tahun dibaca sebelum memasuki Tahun Baru Islam 1442 H atau pada hari terakhir bulan Dzulhijjah.
Biasanya dibaca setelah Sholat Ashar hingga sebelum Maghrib tiba. Doa akhir tahun berisi tentang rasa syukur atas apa yang telah dicapainya selama ini dan menyebutkan harapan-harapan yang akan dilakukan saat memulai penanggalan baru.
1. Do'a Akhir Tahun
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Bacaan latinnya: "Allohumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik. Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm."
"Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Karenanya aku memohon ampun kepada-Mu. Ampunilah aku."
Sementara itu, doa awal tahun dibaca pada detik-detik memasuki hari pertama awal Tahun Baru Islam 1442 H.
Doa awal tahun biasanya dibaca sebanyak tiga kali setelah Maghrib. Doa awal tahun berisi tentang harapan harapan yang akan atau ingin dicapai selama satu tahun ke depannya.
Juga permohonan perlindungan dari Alloh Subhanallahu wa ta’ala.
2. Doa Awal Tahun
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Bacaan latinnya: "Allohumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.
Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini."
Kedua bacaan di atas, baik doa di akhir tahun dan awal tahun, dianjurkan untuk dibaca tiga kali. Selanjutnya, di pergantian tahun ini juga, Nabi Muhammad Shalallohu 'alaihi wasallam menyarankan untuk melakukan introspeksi diri atas hal-hal yang sudah dilakukan di tahun yang lalu dan mencanangkan kebaikan yang akan dilakukan pada tahun yang akan berjalan.
Rosululloh Shalallohu 'alaihi wasallam bersabda:
"Orang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Alloh Subhana wata'ala" (H.R. Tirmidzi).
Kedua bacaan di atas, baik doa di akhir tahun dan awal tahun, dianjurkan untuk dibaca tiga kali. Selanjutnya, di pergantian tahun ini juga, Nabi Muhammad menyarankan untuk melakukan introspeksi diri atas hal-hal yang sudah dilakukan di tahun yang lalu dan mencanangkan kebaikan yang akan dilakukan pada tahun yang akan berjalan.
Rosululloh bersabda :
"Orang pandai adalah yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Alloh Subhana wata'ala." (H.R. Tirmidzi).
Wassalam...
Semoga bermanfaat

Rabu, 05 Agustus 2020

MENYAMBUT KEMATIAN


• Kematian adalah suatu kepastian, ia akan datang tepat waktu, tanpa bisa dimajukan atau dimundurkan kendati barang sedetik pun. Saat menghadapi kematian, petugas pencabut nyawa, Malakul Maut akan menyelesaikan tugasnya dengan sangat sempurna. Jika anda adalah orang yang sukses menjalankan Misi Ibadah & Visi Khilafah dengan baik ketika hidup diatas bumi ALLAH ini, maka Malakul Maut datang dengan penampilan yang sangat sopan, berpakaian putih bersih dengan aroma harum kasturi, sambil tersenyum ia mencabut nyawa dari badan Anda dengan sangat hati-hati sehingga nyaris tidak dirasakan. Ketika Anda menghembuskan nafas terakhir sambil mengucapkan *Laa ilaaha Illallaah* (Tiada Tuhan yang pantas disembah selain ALLAH), orang-orang disekitar Anda akan melihat wajahmu yang berseri-seri sambil tersenyum simpul, Anda bisa tersenyum karena mengetahui bahwa Anda adalah orang yang akan meraih *Great Success* (kesuksesan tanpa batas), yakni akan masuk syurga, Insyaa Allah.!!..
Sebaliknya, jika Anda orang yang gagal menjalankan Misi-Visi Ibadah dan Khilafah semasa mendapat jatah hidup di dunia, Malakul Maut (Izrail) akan datang kepadamu dengan wajah yang marah, garang, hitam pekat dan berbau busuk. Ia akan memperlakukanmu dgn sangat kasar sambil membentak & berkata : *Wahai Hamba Allah, inilah balasan awal dari kegagalan dalam menjalankan Misi-Visi Ibadah dan Khilafah, karena kesombongan diri, pembangkangan dan kedurhakaan pada Tuhan Pencipta, Allah Rabbul 'Aalamiin. Jika Anda bernasib seperti itu, Malakul Maut akan mencabut nyawamu dgn kasar sekeras-kerasnya.
Sulit untuk dibayangkan, dengan melihat kondisimu yang sedang sekarat, gelisah, meregang nyawa, tenggorokanmu mengeluarkan suara yg menakutkan orang di sekelilingmu. Anda membolak-balikkan badan kekiri - kekanan, serta mata yg terbelalak ketakutan, wajahmu mengekspresikan suasana sesungguhnya yang sedang Anda hadapi ; ketakutan, kengerian dan putus asa. Problemnya ialah, Anda tidak bisa lari dari suasana itu.

¤• Bagaimanapun sulitnya Anda menghadapi *Sakratul maut* dan melewati pintu Kematian, namun Anda pasti akan mati juga. Dengan demikian, berakhirlah riwayat singkat Anda didunia tanpa meninggalkan kesedihan, kerinduan dan kecintaan dari orang yang tadinya sangat baik dan akrab denganmu, disebabkan oleh hubungan yg dibangun hanya karena kepentingan pribadi atau mengharapkan sesuap nasi darimu. Mungkin sebagian mereka ada yg merasa lega atas kepergianmu, karena mereka tahu betul semasa didunia, Anda adalah *Koruptor,Tukang tilep uang negara, pezina, pemabok, curang dalam proyek/perdagangan, atau suka memberikan kesaksian palsu & ijazah pun dipalsukan untuk meraih kursi eksekutif & legislatif, juga mungkin tokoh pornografi dan pornoaksi, serta paling anti pada sistem & aturan *Ilahi, Tuhan Pencipta Anda sendiri & Pencipta Jagad Raya ini.
Kegagalan dan Kesulitan yang amat dahsyat saat menghadapi kematian itu akan menimpa jika Anda Presiden dan Pemimpin Negara yang curang selama bertahun-tahun atau puluhan tahun mengurusi Negara dan Rakyat sehingga bangkrut dalam berbagai aspek kehidupan, bahkan sampai ketitik nadir yang paling bawah, pada saat bersamaan, keluarga dan kroni-kroni hidup dalam kemewahan dgn harta berlimpah, atau Presiden yang merasa paling pintar dan Pemimpin yg congkak tapi tidak becus mengurusi rakyat sehingga beban hidup mereka semakin hari semakin menumpuk dan berat.

• Jika Kursi kebesaran yang bernama kursi Kepresidenan, kejaksaan agung, mahkamah agung DPR & sebagainya yang Anda duduki, kemudian enggan menerapkan hukum Allah, Tuhan Pencipta Anda sendiri juga Pencipta jagad raya di negeri yg Anda pimpin, bahkan Anda memusuhi, menangkap,memenjarakan & mungkin juga membunuh siapa saja dari kalangan Umat Islam, siapa sajalah Anda, bagaimana pun kehebatan,kekuatan dan kedudukanmu semasa di dunia, Malakul Maut tidak mempedulikan itu semua. Yang pasti, Anda sudah bertekuk lutut di hadapan bentakan dan hentakan prajurit Tuhan Pencipta yang bernama Izrail atau Malakul Maut itu. Ia hanya terfokus bagaimana mengakhiri jatah hidupmu di dunia ini tepat pada waktunya dan dengan cara yang paling kasar dan menyakitkan..

• Demikianlah dua type kematian yang dihadapi saat kita menghadapinya. Orang-orang yg semasa di dunia berhasil menjalankan Misi-Visi Ibadah dan Khilafah, akan mendapat kemudahan sambutan yang begitu meriah dari Malaikat yg bertugas mencabut nyawa, bagi orang-orang yang gagal, akan melihat dan merasakan pula hasil kegagalan mereka.
Kematian itu adalah *Haq*,Ia datang hanya satu kali, kendati banyak sebab kematian, kematian adalah kematian. Apakah Anda menjemput kematian disebabkan gempa bumi, tsunami atau tabrakan juga narkoba,??. Apakah Anda melewatinya sendiri dengan bunuh diri atau dibunuh dijalan Allah atau setan,??. Apapun sebab kematian, kematian adalah kematian yang berfungsi untuk mengakhiri kehidupan manusia di dunia, kemudian diteruskan perjalanannya menuju alam Barzakh (pemisah), sambil menunggu kiamat atau kehancuran alam semesta, dan kemudian kebangkitan mahsyar (perhimpunan raksasa) dan seterusnya, *Syurga atau Neraka yang akan menjadi tempat Kita*...

~ Wallahul Musta'an ~